LANG6031
Indonesian
Minggu 4
Kalimat Efektif
A. POLA KALIMAT
B. JENIS KALIMAT
2. KEPARALELAN / KESEJAJARAN
Keparalelan adalah pemakaian bentuk gramatikal yang sama untuk bagian-
bagian kalimat tertentu. Semisal dalam suatu perincian, jika unsur pertama
menggunakan verba, dan seterusnya harus verba. Jika unsur pertamanya nomina,
bentuk berikutnya juga nomina.
Contoh :
1. Kami telah merencanakan membangun pabrik, membuka hutan, pelebaran
jalan desa,dan membuat tali air (salah)
2. Kami telah merencanakan membangun pabrik, membuka hutan, melebarkan
jalan desa, dan membuat tali air (benar)
1. Guru barudatang(salah)
2. Guru barusaja dating atau Guru baruitusudahdatang (benar)
3.Mahasiswaperguruantinggiterkenalitumenerimahadiah(salah)
4.Mahasiswa dari perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah (benar)
4. KEHEMATAN
Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa,
atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.Kehematan dalam kalimat efektif
merupakan kehematan dalam pemakaian kata, frase atau bentuk lain yanng
dianggap tidak diperlukan. Kehematan itu menyangkut soal gramatikal dan makna
kata. Kehematan tidak berarti bahwa kata yang diperlukan atau yang menambah
kejelasan makna kalimat boleh dihilangkan.
1) Pengulangan subjek kalimat
Contoh:
1) Pemuda itu segera mengubah rencananya setelah dia bertemu dengan
memimpin perusahaan itu
2) Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui mempelai memasuki
ruangan.
Kalimat diatas perlu diperbaiki menjadi:
3) Pemuda itu segera mengubah rencana setelah bertemu dengan pimpinan
perusahaan itu.
4) Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui mempelai memasuki
ruangan.
2) Hiponimi
Dalambahasa ada kata yang merupakan bawahan makna kata atau ungkapan
yang lebih tinggi. Di dalam makna kata tersebut terkadang makna dasar kelompok
5. KELOGISAN
Kelogisan kalimat adalah kemampuan sebuah kalimat untuk menyatakan
sesuatu dengan logika. Sebuah kalimat memiliki kelogisan jika masuk akal.Yang
dimaksud dengan kelogisan adalah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal
dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh:
1. Waktu dan tempat kami persilahkan
2. Hermawan Susanto menduduki juara pertam Indonesia Terbuka
Kalimat itu tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai berikut
1. Bapak Menteri kami persilahkan
2. Hermawan Susanto menjadi juara pertama Cina Terbuka.
6. KEFOKUSAN
Kalimat efektif harus memfokuskan pesan terpenting agar mudah dipahami.
Kefokusan ditandai dengan adanya satu unsur
subjek/predikat/objek/keterangan. Kalimat dikatakan memenuhi syarat
kefokusan, apabila fokus dengan satu unsur S-P-O-K .
Contoh:
Contoh:
a) Saya sanggup mengkoordinir kegiatan itu. (salah)
b) Sayang sanggup mengoordinasi kegiatan itu. (benar)
Arifin, E.Z. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Akademika Presindo.
H.P. Achmad dan Alex. (2016). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hs., Widjono. 2008. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Grasindo.