KALIMAT
EFEKTIF
10
Psikologi Psikologi MK90008 Dra. Hj. Ekawati, M.Pd.
Abstract Kompetensi
Kalimat efektif adalah kalimat yang Mahasiswa diharapkan dapat membuat
mengandung gagasan si pembaca dan kalimat efektif , dengan mengenali
pendengar sama dengan gagasan yang fungsi subjek, predikat, objek,
diungkapkan oleh si pembicara atau pelengkap, dan keterangan, lengkap
penulis. dengan berbagai cirinya.
KALIMAT EFEKTIF
Pendahuluan
Sebelum membahas kalimat efektif, ada baiknya kita bicarakan dahulu perihal
kalimat. Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relative berdiri sendiri,
mempunyai intonasi final, dan secara actual terdiri atas klausa. Dapat dikatakan
bahwa kalimat membicarakan hubungan antara klausa dan klausa yang lain.
Jika dilihat dari dari fungsinya, unsur-unsur kalimat terdiri atas subjek,
menjadi kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat mejemuk terbagi atas kalimat
Kalimat tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang mempunyai satu subjek dan satu
predikat. Dengan demikian, semua kalimat dasar adalah juga kalimat tunggal. Akan
tetapi, tidak semua kalimat tunggal merupakan kalimat dasar. Contoh kalimat
b. Kami berjuang
(a) berpola S-P-K, kalimat (b) berpola S-P, kalimat (c) berpola S-P-O, dan kalimat (d)
berpola S-P-Pel.
Kalimat Majemuk,
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang terdiri atas dua kalimat
tunggal atau lebih yang digabungkan dengan kata penghubung yang menunjukkan
kesetaraan, dan, atau, sedangkan, dan tetapi. Contohnya adalah sebagai berikut.
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang terdiri atas unsur
anak kalimat dan unsur induk kalimat. Induk kalimat merupakan inti gagasan,
sedangkan anak kalimat adalah gagasan yang dipertalikan kepada gagasan induk
kalimat.
b. saya akan sulit sampai di kantor jika pagi-pagi sekali hari hari sudah hujan.
adalah jika pagi-pagi hari sudah hujan; induk kalimat (a) adalah kamu dapat datang
ke Jakarta dan induk kalimat (b) adalah Saya akan sulit sampai di kantor.
Kata yang digunakan sebagai penanda anak kalimat, antara lain, walaupun,
meskipun, sungguhpun, sekalipun, karena, apabila, jika, kalau, agar, sebab, supaya,
Kalimat Efektif
gagasan-gagasan pada pikiran pendenga atau pembaca seperti pa yang ada dalam
pikiran pembicara atau penulis kalimat itu. Misalnya, melalui kalimat yang efektif
gagasan pembicara atau penulis dapat diterima oleh pembaca atau pendengar
Kejaksaan Agung akan menayangkan wajah para koruptor yang menjadi buronan di
televisi.
Kalimat itu tidak efektif karena yang tertulis adalah menayangkan wajah para
menayangkan di televisi wajah para koruptor yang menjadi buronan. Dengan kata
lain, apa yang ingin diucapkan oleh pembicara atau penulis ternyata tidak sama
dengan apa yang diucapkan atau dituliskannya. Akibatnya, pada pendengar atau
pembaca pun tidak muncul gagasan seperti yang sebenarnya ada pada pembicara
atau penulis kalimat. Jadi, informasi itu tidak diterima secara utuh karena kalimat
keterangan, tetapi menghendaki tataran yang lebih tinggi dan luas daripada itu, yaitu
Kesepadanan Struktur
oleh hadirnya subjek dan predikat, tidak hadirnya subjek ganda, tidak hadirnya kata
penghubung intrakalimat tunggal, dan tidak hadirnya kata yang di depan predikat.
Sebuah kalimat harus memiliki subjek dan predikat secara jelas. Tidak jelasnya
subjek dan predikat akan mengakibatkan tidak jelasnya gagasan yang disampaikan.
Tidak jelasnya subjek dapat terjadi karena adanya kata depan (di, ke, dari, daripada,
kepada, untuk, dengan, bagi, oleh, tentang, sebagai, mengenai, menurut, dsb.) yang
(1) Bagi mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah pada akhir
(1a) Mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah pada akhir bulan
September (benar).
Sebenarnya, subjek kalimat itu adalah adalah Mahasiswa perguruan tinggi ini.
Namun, hadirnya kata depan bagi di depan subjek menyebabkan Bagi mahasiswa
Setiap klausa membutuhkan satu dan hanya satu subjek. Jika terdapat subjek
ganda, tentu kalimat itu menjadi kalimat yang tidak efektif. Oleh karena itu, salah
(1) Penilaian ujian itu kami dibantu oleh oleh para asisten kami. (salah)
Subjek kalimat (1) adalah Penilaian ujian itu dan kami; subjek kalimat (2) Patung
Budha itu dan etalase toko. Subjek ganda itu menjadi sesuatu yang tidak logis.
(1a) Pada penilaian ujian itu, Kami dibantu oleh para asisten kami. (benar)
Kalimat (1a) terdiri atas Pada penilaian ujian itu (keterangan), kami (subjek), dibantu
(predikat), oleh para asisten kami (keterangan). Kalimat (2) terdiri atas Patung
sehingga. Kata penghubung itu tidak boleh hadir di dalam kalimat tunggal karena
pertama. (salah)
(2) Kamar mandi dibangun di sebelah timur. Sedangkan kamar rias dibangun di
Perbaikan kedua kalimat itu dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, kalimat itu
(1a) Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara
pertama. (benar)
(1b) Kami datang agak terlambat. Oleh sebab itu, kami tidak dapat mengikuti acara
pertama. (benar).
(2a) Kamar mandi dibangun di sebelah timur, sedangkan kamar rias dibangun di
(2b) Kamar mandi dibangun di sebelah timur. Sebaliknya kamar rias dibangun di
Misalnya:
(2) Kampus kami yang terletak di dekat jalan tol Kembangan. (salah)
dan yang terletak di dekat jalan tol Kembangan pada contoh (2) menerangkan
kampus kami.
Kesalahan pada contoh di atas dapat diperbaiki menjadi kalimat sebagai berikut.
Struktur kalimat itu terdiri atas bahasa Indonesia (S), berasal (P), dan dari bahasa
melayu (K) pada kalimat (1) dan Kampus kami (S), terletak (P), dan di dekat jalan tol
Keparalelan Bentuk
bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama
menggunakan kata benda, bentuk kedua, dan seterusnya harus juga menggunakan
kata benda. Kalau bentuk pertama menggunakan kata kerja, bentuk kedua dan
(1) keboborokan perusahaan itu tersebunyi dengan rapi dan penutupannya dengan
(2) Ketika memasuku ruang kerjanya, ia segera memasang lampu dan pengaktifan
Pada kalimat (1) tidak terdapat kesejajaran bentuk antara predikat tersembunyi dan
kata penutupannya. Oleh karena itu, bentuk kata kerja kedua predikat kalimat itu
harus disejajarkan menjadi tersembunyi dan tertutup. Begitupun kalimat (2), tidak
Perbaikan kedua kalimat di atas dapat dilihat pada kalimat berikut ini.
(1a) Keboborokan itu tersembunyi dengan rapi dan tertutup dengan cermat. (benar)
(2a) Ketika memasuki ruang kerjanya, ia memasang lampu dan mengaktifkan jalur
internet. (benar)
Ketegasan Makna
meletakkan bagian yang ditegaskan di pangkal kalimat adalah agar pembaaca dapat
(1) Harapan Presiden ialah agar kita semua membangun bangsa dan negara ini
Kehematan Kata
kata, frasa, atau bentuk lain dan tidak menggunakan apa pun yang dianggap tidak
perlu. Hemat menggunakan kata diartikan hemt menggunakan kata yang tidk
(a) Penghilangan subjek yang sama pada anak kalimat. Penghilangan subjek anak
kalimat, contohnya,
dilakukan, seperti cukup menggunakan kata merah muda karena sudah mencakupi
(C) Penghindaran pemakaian sinonim pada satu kalimat. Penghematan dengan cara
ini,misalnya, dilakukan pada kata naik dan ke atas atau pada kata turun dan ke
bawah. Contohnya,
Pressindo.
Sugono, Dendy. 2003. Mahir Berbahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Gramedia.