Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 5

- FAJRI RAHARDIANSYAH (122160001)


- IMADUR ROZAN SYLVANO (1221600)
- KANIA PRAMESWARI (1221600027)
- REFO MAULANA(1221600030)
- MIFTAHUSSALAM (1221600045)
KALIMAT
EFEKTIF
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan
kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa
yang ada dalam pikiran pembaca atau penulis.

Kalimat efektif sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan


kalimat itu dapat terjamin.

Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri khas, yaitu kesepadanan struktur,


keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan pernalaran,
kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.
Kesepadanan Struktur

Kesepadanan struktur ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan)


dan struktur bahasa yang dipakai.

Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang


kompak dan kepaduan pikiran yang baik.

Beberapa ciri kesepadanan adalah sebagai berikut.


A. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat yang jelas.
Ketidakjelasan subjek dalam suatu kalimat terjadi apabila sebelum
subjek kalimat terdapat kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada,
sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainnya.

Contoh:
1) Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar
uang kuliah. (salah).
1a) Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang
kuliah. (benar).
2) Tentang korban tewas sebagai akibat dari badai di alabama, AS,
menembus 128 orang. (salah).
2a) Korban tewas sebagai akibat dari badai di Alabama, AS,
menembus 128 orang. (benar).
B. Dalam kalimat itu tidak terdapat subjek yang ganda.
Subjek yang ganda akan memunculkan kalimat yang tidak terfokus. Den
gan subjek yang ganda tentu saja fokus kalimat menjadi ganda pula.

Contoh:
1) Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh beberapa orang dosen.
(salah).
1a) Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh beberapa orang
dosen. (benar).
2) Tampaknya, simpulan seminar itu dia tidak jelas. (salah).
2a) Tampaknya, simpulan seminar itu bagi dia tidak jelas. (benar).
C. Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat
tunggal.
Contoh:
a. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti a
cara pertama. (salah).
Perbaikan kalimat dengan dua cara.
1. Mengubah kalimat itu menjadi kalimat majemuk.
2. Mengganti ungkapan penghubung intrakalimat menjadi ungkapan
penghubung antarkalimat sebagai berikut.
b. Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti
acara pertama. (benar).
mengganti ungkapan penghubung intrakalimat menjadi ungkapan
penghubung antarkalimat sebagai berikut.
c. Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat
mengikuti acara pertama. (benar).
D. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata “yang”.

Pemunculan kata “yang” akan menghilangkan unsur predikat dalam


sebuah kalimat.

Contoh:
1. Bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Melayu. (salah).
2. Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting. (salah).

Perbaikannya adalah sebagai berikut.


1. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. (benar).
2. Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting. (benar).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai