DOSEN PEMBIMBING :
Yuhasnibar, M.Ag.
DISUSUN OLEH :
BANDA ACEH
2022
BAB I
A. Latar Belakang
Sebagai bagian dari hukum Islam yang mana merupakan suatu prinsip yang sangat besar
dan terdapat pijakan berupa keadilan dalam memperhatikan kemaslahatan manusia
seluruhnya. Berdasarkan prinsip-prinsip agung yang diuraikan dalam makalah ini, dapat
diketahui bahwa muamalah dalam jual beli tidak dapat dikeluarkan dari mubah kepada haram
kecuali jika ada sesuatu yang diperingatkan, misalnya karena menjurus kepada kezaliman
terhadap salah satu pihak, berupa riba, kedustaan, penipuan, dengan berbagai ragamnya,
ketidaktahuan dan pengecohan dengan segala jenisnya. Semua itu adalah contoh kedzaliman
terhadap salah satu pihak.
A. Tujuan
1. Pengertian Riba
2. Memahami hukum Riba
3. Dalil & Bukti larangan Riba
4. Jenis-jenis Riba dan contohnya
5. Manfaat diharamkannya Riba
6. Dapat menghindari Riba
BAB 2
PEMBAHASAN
A. RIBA
1. Pengertian Riba
Diantara akad jual beli yang dilarang dengan pelarangan yang kerasa antara lain adalah
Riba. Yang dalam hal ini Riba berarti (kelebihan atau tambahan). Secara bahasa maknanya
tambahan, tumbuh dan menjadi tinggi
Sedangkan menurut terminologi syara’, Riba berarti : Akad untuk satu ganti khusus
tanpa diketahui perbandingannya dalam penilaian syariat ketika berakad atau bersama
dengan mengakhirkan kedua ganti atau salah satunya.
Dengan demikian, Riba menurut istilah ahli fiqh adalah penambahan pada salah satu dari
dua ganti yang sejenis tanpa ada ganti dari tambahan ini. Tidak semua tambahan dianggap
riba, karena tambahan terkadang dihasilkan dalam sebuah perdagangan dan tidak ada riba
didalamnya hanya saja tambahan yang di istilahkan dengan nama Riba dan Al-Qur’an
datang menerangkan pengharamannya adalah tambahan yang diambil sebagai ganti dari
tempo
2. Hukum Riba
Dalam agama samawi Riba diharamkan karena banyak kemudaratannya karena Riba
hanya menguntungkan satu pihak yaitu pihak pemberi pinjaman sedangkan pihak penerima
pinjaman akan rugi jika tidak bisa membayar hutangnya sebelum jatuh tempo sebab
hutangnya peminjam bertambah seiring waktu karena riba yang memberatkan itu.
Allah SWT akan memerangi orang-orang yang melakukan Riba dan mengancam
memasukkan orang tersebut kedalam neraka, dan mereka kekal didalamnya sesuai dengan
firman-Nya di Al-Qur’an & Rasulallah SAW juga melaknat orang yang memakan riba dan
sejenisnya karena merugikan orang lain.
Karena kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan bagi mereka makanan yang baik-baik yang
(dahulu) pernah dihalalkan; dan karena mereka sering menghalangi (orang lain) dari jalan Allah, ( Q.S
An-Nisa : 160)
b. As-sunnah
Dalam hal ini dasar hukum Riba juga dijelaskan dalam sunnah yaitu :
1. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a
"Jauhi tujuh hal yang membinasakan! Para sahabat berkata, "Wahai, Rasulullah! apakah
itu? Beliau bersabda, "Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah
tanpa haq, memakan harta riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang dan
menuduh wanita beriman yang Ialai berzina" (Muttafaq 'alaih).
• Riba Fadhl , yaitu tukar menukar dua barang yang sama jenisnya dengan kualitas
berbeda yang disyaratkan oleh orang yang menukarkan. Contoh : tukar menukar emas
dengan emas, perak dgn perak, beras dengan beras dan sebagainya.
• Riba Yad , yaitu berpisah dari tempat sebelum ditimbang dan diterima, maksudnya :
orang yang membeli suatu barang, kemudian sebelum ia menerima barang terseb t
dari si penjual, pembeli menjualnya kepada orang lain.Jual beli seperti ini tidak boleh,
karena jual beli masih dalam ikatan dengan orang pertama.
• Riba Nasi;ah, yaitu riba yang dikenakan kepada orang yang berhutang disebabkan
memperhitungkan waktu yang di tangguhkan, contoh : Aminah meminjam cincin 10
gram pada Ramian.Oleh Ramlan disyaratkan membayarnya tahun depan dengan
cincin emas sebesar 12 gram dan apa bila terlambat 1 tahun, maka tambahan 2 gram
lagi, menjadi 14 gram dan seterusnya.Ketentuan melambatkan pembayaran satu
tahun.
• Riba Qardh , yaitu meminjamkan sesuatu dengan syarat ada keuntungan atau
tambahan bagi orang ynag meminjami/mempiutangim. Contoh : Ahmad meminjam
sebesar Rp.25.000 kepada Adi. Adi mengharuskan kepada Ahmad mengembalikan
hutangnya kepada Adi sebesar Rp. 30.000 maka tambahan Rp.5.000 adalah Riba
Qardh.
Semua ajaran agama, baik yang berupa perintah maupun larangan pasti memiliki manfaat
bagi manusia. Berikut manfaat diaharamkannya Riba
6. Menghindari Riba
BAB III
A. Kesimpulan
Riba dalam utang adalah tambahan atas utang, baik yang disepakati sejak awal atau pun yang
ditambahkan sebagai denda atas pelunasan yang tertunda. Riba utang ini bisa terjadi dalam qardh atau
pun selain qardh, seperti jual-belikredit. Semua bentuk riba dalam utang tergolongriba nasi’ahkarena
muncul akibat tempo(penundaan)