Anda di halaman 1dari 10

HUKUM INTERNASIONAL

Disusun Oleh:
Nisa Azkira (200103025)
M Faizal Riski Ramadhan (200103007)
Risky Ayu Astuty (200103028)
M Khairul Riski Hasibuan (200103011)
Tiara Frisca (200103026)
Zaman kuno
1. India kuno
Budaya India kuno memiliki aturan dan lembaga hukum yang mengatur hubungan antara kasta, kelompok etnis,
dan keluarga kerajaan. Menurut Bannerjce, adat istiadat yang mengatur hubungan antar raja disebut dharmakylis.
Gautama Sutra dan undang undang Manu memuat hukum kerajaan. Hukum yang mengatur hubungan antar raja
tidak dapat disebut hukum internasional karena tidak ada perbedaan antara agama, urusan sosial dan negara.
Namun, pada masa itu pun terdapat tulisan-tulisan yang memuat peraturan-peraturan yang mengatur hubungan
antar raja atau kerajaan, seperti peraturan yang mengatur status dan keistimewaan duta besar, perjanjian dengan
kerajaan lain, dan peraturan yang mengatur peperangan dan peperangan
2. China kuno
Cina memperkenalkan nilai-nilai etika dalam proses pembelajaran untuk kelompok-kelompok berkuasa.
Pembentukan sistim kekuasaan negara yang bersifat regional tributary state. Pembentukan perserikatan negara-
negara Tiongkok yang dicanangkan oleh Kong Hu Cu.
3. Yunani kuno
Menurut Vinoggradoff, hukum antar masyarakat sudah ada pada saat itu, yaitu aturan adat yang mengatur
hubungan antar negara-kota, seperti ketentuan mengenai utusan, pernyataan perang, dan perbudakan tawanan
perang. Kaidah kaidah intermunicipal juga berlaku untuk masyarakat tetangga dan negara-kota. Namun, aturan
antar masyarakat sangat dipengaruhi oleh pengaruh agama, sehingga hukum tidak terpisah secara jelas satu sama
lain.
4.Romawi kuno
Hukum yang mengatur hubungan antar kerajaan tidak dikembangkan pada zaman Romawi kuno karena komunitas
bangsa-bangsa adalah satu kerajaan, yaitu Kekaisaran Romawi. Sumbangan bangsa Romawi yang paling penting
bagi perkembangan hukum secara umum dan sangat sedikit bagi perkembangan hukum internasional

Hukum internasional tidak berkembang selama pemerintahan Romawi, yang disebabkan oleh keberadaan
Kekaisaran Romawi Suci (holly raman empire), yang tidak mengizinkan munculnya negara berdiri sendiri yang
mandiri dan keberadaan struktur feodal barat. ke masyarakat Eropa yang terikat oleh hierarki otoritas yang
menghambat munculnya negara-negara merdeka, oleh karenanya tidak diperlukan hukum yang mengatur
hubungan antar bangsa-bangsa.
B. ZAMAN PERTENGAHAN

Selama Abad Pertengahan, atau biasa dikenal dengan Abad Kegelapan, hukum alam kembali berkembang melalui
perubahan-perubahan di bawah Gereja. Peran agama mendominasi sektor sekuler. Sistem sosial Eropa pada saat
itu terdiri dari beberapa negara feodal yang berdaulat dan Tahta Suci.
Saat itulah muncul konsep perang yang adil sesuai dengan ajaran Kristiani yang ditujukan pada tindakan yang tidak
bertentangan dengan ajaran Gereja. Selain itu, beberapa karya pakar hukum memuat tema perang, seperti Bartolo
yang menulis tentang balas dendam seimbang (reprisal), honore de bonet menghasilkan karya the tree of battles
tahun 1380
Walaupun hukum internasional tidak mengalami perkembangan yang berarti pada Abad Pertengahan karena
pengaruh besar ajaran Gereja, namun perkembangan berada di negara-negara di luar jangkauan Gereja, seperti
Inggris, Prancis, Venesia, Swedia, Portugal .
Hukum internasional mulai muncul. Perjanjian negara berfungsi lebih untuk mengatur perang, perdamaian,
gencatan senjata, dan persekutuan persekutuan.
Melemahnya kekuatan gereja ditandai dengan upaya sekularisasi seperti Martin Luther sebagai pembaharu gereja
dan pembentukan negara modern. Misalnya, dalam Six Livers De la Republique 1576, Jean Bodin berargumen
bahwa kedaulatan, atau kekuasaan bagi pembentukan hukum, merupakan hak mutlak bagi terciptanya suatu
negara.
C.Hukum Internasional pada masa abad
ke
16 hingga awal abad ke 20
Telah terjadi perkembangan yang sangat
signifikan dalam hukum internasional:
Pada abad ini, Konferensi Den Haag
Mendirikan Permanent Court of
Arbitration pada tahun 1899 dan 1907.
Pengadilan tahun 1948 sampai sekarang.
Organisasi internasional juga didirikan
Dengan fungsi yang mirip dengan
Pemerintah dunia untuk
Mempromosikan perdamaian dan
kesejahteraan manusia.
D. Hukum Internasional masa sesudah perang dunia 2

Perkembangan selanjutnya dibentuk oleh Perang Dunia Pertama (1914-1918), yang diakhiri dengan perjanjian
damai Versailles 1919 dan pendirian Liga Bangsa-Bangsa (LBB) (Liga Bangsa-Bangsa). Liga Bangsa-Bangsa diciptakan
dengan sengaja Keamanan terjamin.
LBB tidak menghentikan perang, ternyata perang dunia kedua dibubarkan (1939-1945). LBB telah digantikan oleh
PBB (PBB) berupaya memperbaiki kelemahan UN LBB berdomisili di New York.

E. Subjek hukum pada umumnya dan subjek hukum internasional pada khususnya
Subjek hukum (secara umum) adalah para pihak yang segala aktivitas/tindakan/kegiatan diatur, menimbulkan
akibat hukum sehingga memiliki kewenangan berupa hak ataupun kewajiban guna melakukan suatu perbuatan
berdasarkan ketentuan hukum positif.
Subjek Hukum Internasional adalah sebuah badan/lembaga atau entitas yang memiliki kemampuan untuk
menguasai hak dan melaksanakan kewajiban di dalam hukum internasional.

F. Negara
negara yang menjadi subjek hukum internasional adalah negara yang merdeka, berdaulat, dan tidak merupakan
bagian dari suatu negara.
Maksudnya bukan bagian dari suatu negara adalah negara tersebut tidak berada di bawah penjajahan dan
mempunyai pemerintahan serta kekuasaan sendiri secara penuh terhadap warga negara dalam lingkungan
kewenangan negara tersebut.
G. Organisasi Internasional
Organisasi internasional ini dibentuk berdasarkan
kesepakatan timbal balik antar Negara melalui
instrumen utama, baik berupa konvensi, piagam,
undang-undang, perjanjian, atau dokumen utama
lainnya, memiliki ketentuan mendasar yang penting
tentang asas dan tujuan, tugas dan tanggung jawab,
undang-undang,kelembagaannya, hak dan
kewajiban anggotanya, serta hal-hal lain yang
penting bagi organisasi.
H. Palang Merah Internasional
Palang Merah Internasional pada awalnya
merupakan organisasi nasional, yaitu organisasi
yang berbadan hukum Swiss, didirikan oleh lima
pendiri Swiss yang dipimpin oleh Henry Dunant yang
aktif di bidang kemanusiaan. Tegasnya, tujuannya
adalah memberikan bantuan dan dukungan kepada
setiap anggota angkatan perang yang menjadi
korban perang.
I. Tahta Suci (Vatikan)
Tahta suci juga diakui sebagai subjek hukum
internasional karena alasan sejarah. Berbasis di
Roma, Italia, Tahta Suci atau Kota Vatikan memiliki
sejarah panjang. masyarakat internasional tetap
mengakui otoritas Tahta Suci sebagai lembaga
keagamaan yang berjiwa spiritual. Itulah sebabnya
negara-negara terus menghormati dan
memberikan Tahta Suci tempatnya sendiri dalam
hubungan internasional secara setara dengan
negara lain dan subjek hukum internasional.
J.Organisasi pembebasan
Jadi perang pembebasan nasional hanya terjadi
ketika angkatan bersenjata resmi negara tersebut
pada dasarnya melawan pasukan asing dari luar
negeri.
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai