Anda di halaman 1dari 14

DEFINISI

(Makalah)

Disusun Oleh:

Kelompok 3

Disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Logika Bahasa

Dosen Pengampu: Ibu Rr. Dwiastuti, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

2017

i
NAMA KELOMPOK

No Nama Kelompok NPM


1 Resa Nova Mustika 15040043
2 Denta Sastrawan 15040059
3 Diyah Ayu Mardianah 15040068

KATA PENGANTAR

ii
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga makalah ini kami selesaikan walaupun tentunya banyak kesalahan dan
kelemahan, baik isi maupun penulisan.

Dalam proses pembuatan dan penyelesaian makalah ini tentunya tidak terlepas dari
berbagai bantuan pihak. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rr. Dwiastuti,
M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Logika Bahasa dan rekan-rekan serta
semua pihak yang telah banyak membantu demi selesainya makalah ini.

Oleh sebab itu kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan untuk
kesempurnaan masalah ini, dan kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca maupun penulis.

Pringsewu, 16 Oktober 2017

Kelompok 3

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................i


KATA PENGANTAR ........................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..........................................................................................1


B. Rumusan Masalah ....................................................................................1
C. Tujuan  ......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Definisi....................................................................................3
B. Macam-macam Definisi............................................................................4
C. Syarat-Syarat Definisi...............................................................................6

BAB III  PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................9
B. Saran....................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bahasa Indonesia ini sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari bangsa
Indonesia karena bahasa Indonesia sangat bermakna bagi warga Indonesia,
karena tidak semua warga Negara Indonesia mengerti bahasa daerah yang
sangat banyak jumlahnya, oleh karena itu digunakanlah bahsa Indonesia, agar
menjadi suatu cara berkomunikasi untuk seluruh warga Negara Indonesia,
yang dapat dimengerti oleh setiap warga.

Pada zaman sekarang, sedikit sekali masyarakat atau remaja yang mengenal
bahasa Indonesia secara benar. Kebanyakan dari mereka menggunakan bahasa
gaul sebagai bahasa komunikasi. Sebenarnya itu adalah kesalahan besar
masyarakat kita. Seharusnya kita sebagai warga Negara Indonesia yang baik
lebih bangga dengan bahasa resmi, tidak denagn bahasa gaul yang telah kita
ciptakan sendiri tanpa menggunakan kaidah EYD yang berlaku. Seharusnya
kita menggunakan bahasa dan mempelajari bahasa Indonesia dengan baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan definisi?
2. Apa sajakah macam-macam definisi ?
3. Apa sajakah syarat-syarat definisi?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok
mahasiswa untuk menyelesaikan materi berdasarkan kelompok masing-

1
masing. Materi yang harus diselesaikan oleh kelompok ini adalah definisi,
pembahasannya meliputi:
1. Pengertian definisi.
2. Macam-macam definisi.
3. Syarat-syarat definisi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Definisi
Definisi berasal dari kata Latin definire yang berarti menandai batas-batas pada
sesuatu, menentukan batas, member ketentuan atau batas arti. Jadi, definisi dapat
diartikan penjelasan apa yang dimaksudkan dengan suatu term, atau dengan kata
lain definsi adalah sebuah pernyataan yang memuat penjelasan tentang suatu arti
term. Definisi terdiri atas dua bagian, yakni bagian pangkal disebut definiesdem
yang berisi istilah yang harus diberi penjelasan, dan bagian pembatas disebut
definiens yang berisi uraian mengenai arti dari bagian pangkal. Misalnya
manusia adalah makhluk berakal. Dalam definisi tersebut, manusia adalah
difiniendum, dsan makhluk berakal adalah defiens.

Dari penjelasan diatas jelaslah bahwa definisi mempunyai tugas untuk


menentukan batas dari suatu pengertian, dengan tepat, jelas dan singkat.
Maksudnya menentukan batas-batas pengertian tertentu sehingga jelas apa yang
dimaksud, tidak kabur dan tidak dicampur aduk kan dengan pengertian-
pengertian lain.

B. Macam-Macam Definisi
Secara garis besar, definisi dibedakan menjadi tiga macam, yakni definisi
nominalis, definisi realis, definisi praktis. (Noor Ms Bakry, 1983)
1. Definisi Nominalis
Definisi nominalis menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih
umum dimengerti. Definisi nominalis ada enam macam, yaitu sebagai
berikut.

3
a). Definisi sinonim, yakni penjelasan dengan memberikan persamaan kata
atau memberikan penjelasan dengan kata yang lebih dimengerti. Missal,
dampak adalah pengaruh yang membawa akibat, kendala adalah
halangan,nirwana adalah surge dan sebagainya.
b). Definisi simbolis, yakni penjelasan dengan memberikanm persamaan
pernyataan berbentuk symbol-simbol. Misal:
A ⊂ B ⇔ Ax (x ⊂ A ⇔ x<⊂ B)
c). Definisi etimologis, yakni penjelasan dengan memberikan asal usul kata.
Missal demokrasi dari asal kata demos berarti rakyat, kratos?kratein
berarti kekuasaan. Jadi, demokrasi berarti pemerintah rakyat atau rakyat
yang berkuasa.
d). Definisi semantic, yakni penjelasan tanda dengan suatu arti yang telah
terkenal. Missal:
Tanda
berarti: jika … maka …
berarti: bila dan hanya bila
∴berarti: jadi ….
e). Definisi stipulatif, yakni penjelasan dengan cara pemberian nama atas
dasar kesepakatan bersama. Missal, planet tertentu disebut mars.
f). Definisi denotative, yakni penjelasan term dengan cara menunjukkan atau
memberikan contoh suatu benda atau hal yang termasuk dalam cakupan
term.
2. Definisi Realis
Definisi realis adalah penjelasan tentang hal yang ditandai oleh sesuatu term.
Definisi realis ada dua macam, yaitu sebagai berikut.
a. Defenisi esensial, yakni penjelasan dengan cara mengursiksn bagian-
bagian yang menyusun sesuatu hal. Definisi esensial yang dibedakan
antara:

4
1) Definisi analitis, yakni menunjukkan bagian-bagian suatu benda yang
mewujudkan esensinya. Misal, manusia adalah suatu substansi yang
terdiri atas badan dan jiwa. Air adalah H2O.
2) Definisi konotatif, yakni menunjukkan isi dari suatu term yang terdiri
atas genus dan diferensia. Definisi ini disebut definisi esensial
metafisik. Missal, manusia adalah makhluk yang berakal.
b. Definisi dekriptif, yakni penjelasan dengan car menunjukkan sifat-sifat
yang dimiliki oleh suatu yang didefinisikan. Definisi ini dibedakan
antara:
1) Definisi aksidental, penjelasan dengan cara menunjukkan jenis dari
halnya dengan sifat-sifat khusus yang menyertai hal tersebut atau
dengan rumusan lain, yakni penjelasan yang disusun dari genus dan
propium. Missal, manusia adalah makhluk yang berpolitik.
2) Definisi kausal, penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana
sesuatu terjadi atau terwujud. Missal, awan adalah uap air yang
terkumpul di udara karena penyinaran laut oleh matahari .

3. Definisi Praktis
Definisi Praktis adalah penjelasan tentang sesuatu di tinjau dari sego
penggunaan dan tujuannya yang sederhana. Definisi praktis ada tiga macam ;
a. Definisi oprasional, yakni penjelasan sesuatu term dengan cara
menegaskan langkah-langkah pengujian khusus yang harus dilaksanakan
atau dengan metode pengukuran serta menunjukan bagaimana hasil yang
dapat diamati.
Misal, magnet adalah logam yang dapat menarik gugusan besi.
b. Definisi persuasif, yakni penjelasan dengan cara merumuskan sesuatu
pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain. Misal , Lux adalah
sabun bintang film.

5
c. Definisi fungsional, yakni penjelasan sesuatu berdasarkan guna dan
tujuan.Misal, Negara adalah suatu persekutuan besar yang bertujuan
untuk kesejahteraan bersama bersifat pragmatis. (Noor Ms Barky, 1983).

C. Syarat-Syarat Definisi
Syarat-syarat definisi secara umum dan sederhana ada lima, yaitu sebagai
berikut.
1. Sebuah definisi (definiens) harus menyatakan ciri-ciri hakiki dari apa yang
didefinisikan (definiendum), yakni menunjukan pengertian umum (genus)
yang meliputinya beserta ciri pembedanya yang penting. Misal manusia
adalah makhluk berakal. Makhluk adalah genusnya, dan berakan adalah ciri
pembedanya dengan makhluk lainnya.
2. Sebuah definisi (definiens) harus merupakan sesuatu kesetaraan arti dengan
hal yang didefinisikan (definiendum), maksutnya tidak terlalu laus dan tidak
tidak terlalu sempit. Definisi terlalu luas akan mengakibatkan kesalahan yang
disebut definisi yang berlebihan. Misal polisi adalah alat negara.
Definisi ini belum setara karena alat negara tidak hanya polisi, ada juga juga
jaksa, tentara, dan sebagainya. Akan tetapi, definisi juga tidak boleh terlalu
sempit karna akan mengakibatkan kesalahan yang disebut definisi yang terlalu
sempit. Misal manusia adalah makhluk pencinta matematika.
Makhluk pencinta matematika tidaklah semua manusia, oleh karena itu,
definisi tersebut terlalu sempit.
3. Sebuah definisi (definiens) harus menghindarkan pernyataan yang memuat
term yang didefinisikan, artinya definisi tidsk boleh berputar-putar memuat
secara langsung atau tidak langsung subjek yang didefinisikan.
Pelanggaran terhadap ketentuan ini akan mengakibatkan terciptanya sesuatu
definisi yang disebut definisi sirkuler (circular definition), yaitu definisi yang

6
melingkar atau definisi berputar-putar. Misal, hukum waris adalah hukum
yang menagatur tentang warisan. Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui.
4. Sebuah definisi sedapat mungkin harus dinyatakan dalam bentuk rumusan
yang positif, yakni tidak boleh dinyatakan secara negatif jika dapat dinyatakan
dengan kata-kata yang positif, pelanggaran terhadap ketentuan ini
mengakibatkan kesalahan yang disebut definisi negatif. Aturan ini muncul
berdasarkan alasan bahwa suatu definisi yang baik apabila definisinya mampu
mengungkapkan apa sebenarnya makna dari definiendumnya dalam definisi
mana definiensnya berbentuk negatif, tujuan tersebut tidak tercapai karena
hakikat definiendum tidak terungkap. Misal sepak bolam adalah sejenis
olahraga yang tidak dimainkan dengan menggunakan tangan. Definisi tersebut
tidak menerangkan apa-apa mengenai sepak bola.
5. Sebuah definisi harus dinyatakan secara singkat dan jelas terlepas dari
rumusan yang kabur atau bahasa kiasan, karena maksud membuat definisi
adalah memberi penjelasan serta menghilangkan makna ganda. Pelanggaran
terhadap ketentuan ini akan mengakibatkan terjadinya apa yang di sebut
definisi figuratif atau definisi yang kabur. Misalnya, kekasih adalah belahan
jiwa, anak adalah buah cinta, dan sebagainya.
Contoh-contoh berikut termasuk definisi yang belum benar karena melanggar
syarat-syarat definisi.
a. Kebebasan adalah tiadanya halangan dan rintangan. Definisi ini melanggar
syarat definisi yang keempat karena dirumuskan dengan kalimat negatif.
b. Polisi adalah alat negara. Definisi ini melanggar syarat definisi kedua dan
satu, karena belum setara dan belum memberikan ciri hakiki dari polisi.
Alat negara tidak hanya polisi, namun bisa hakim, Tentara Nasional
Indonesia, jaksa , dan sebagainya.
c. Hukum waris adalah hukum untuk mengatur warisan. Definisi ini
melanggar syarat definisi ketiga karena untuk mendefinisikan memakai

7
kata hukum dan warisan, sedangkan yang didefinisikan adalah hukum
waris.
Berikut ini adalah definisi yang benar karena memenuhi syarat definisi.
1) Manusia adalah makhluk yang berakal budi.
2) Estetika adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang
keindahan.
3) Kursi adalah perabot rumah tangga yang digunakan untuk duduk.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Definsi adalah sebuah pernyataan yang memuat penjelasan tentang suatu arti
term. Definisi terdiri atas dua bagian, yakni bagian pangkal disebut definiesdem
yang berisi istilah yang harus diberi penjelasan, dan bagian pembatas disebut
definiens yang berisi uraian mengenai arti dari bagian pangkal. Dari penjelasan
diatas jelaslah bahwa definisi mempunyai tugas untuk menentukan batas dari
suatu pengertian, dengan tepat, jelas dan singkat. Maksudnya menentukan batas-
batas pengertian tertentu sehingga jelas apa yang dimaksud, tidak kabur dan
tidak dicampur aduk kan dengan pengertian-pengertian lain.Definisi dibedakan
menjadi tiga macam, yakni definisi nominalis, definisi realis, definisi praktis.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca terutama pada dosen mata kuiah ini, agar dapat
pembuatan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Atas kritik dan saranya,
penulis ucapkan terima kasih.

9
DAFTAR PUSTAKA

10

Anda mungkin juga menyukai