Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penyakit diabetes melitus semakin banyak diderita penduduk dunia. Jumlah
penderita diabetes mellitus bertambah karena usia harapan hidup (UHH) semakin
meningkat, terutama di negara-negara maju sehingga berdampak pada jumlah
penderita diabetes mellitus di dunia. Banyak penderita diabetes melitus yang
bertahan sampai lanjut usia meskipun sampai sekarang belum ada obat yang bisa
menyembuhkan penyakit ini (Marewa,2015).
Gangguan penyembuhan luka pada diabetes dapat dikaitkan dengan beberapa
faktor termasuk suplai darah yang tidak memadai, penurunan potensi proliferasi
fibroblas,dan penurunan perubahan inflamasi.(Apikoglu-Rabus, Izzettin, Turan,
&Ercan,2010). Penyakit diabetes melitus yang ditandai dengan terjadinya
peningkatan kadar glukosa dalam darah jika terjadi secara terus menerus dapat
berpengaruh buruk bagi tubuh kita dan akan menyebabkan terjadinya komplikasi
sehingga dibutuhkan terapi untuk menurunkan kemungkinan terjadinya
komplikasi. Salah satu faktor untuk mencegah terjadinya komplikasi adalah patuh
dalam menjalankan diet (Risti& Isnaeni, 2017).
Data terbaru dari International Diabetes Federation (IDF) Atlas tahun 2017
menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia dengan jumlah
diabetes sebanyak 10,3 juta jiwa (IDF, 2017). Sekitar 90% - 95% merupakan
penderita DM tipe 2. Menurut penelitian penderita DM lebih banyak berjenis kelamin
perempuan (22,4%) dibandingkan dengan laki-laki (15,5%), hal ini berkaitan dengan
metabolisme tubuh pada perempuan lebih lambat jika di bandingkan dengan laki-laki,
sehingga perempuan lebih beresiko mengalami peningkatan berat badan atau obesitas
daripada laki-laki (Hariawan, Fathoni, & Purnamawati, 2019).
Terdapat 4 pilar yang harus dilakukan dengan tepat yaitu edukasi, terapi gizi
medis, latihan jasmani dan intervensi farmakologis. Kendala utama pada penanganan
diet DM adalah kejenuhan pasien dalam mengikuti terapi diet yang sangat
diperlukan untuk mencapai keberhasilan (Hestiana, 2017).
Menurut penelitian Ernawati, dkk (2020) kepatuhan diet pasien DM
dipengaruhi oleh tingkat Pendidikan, tingkat pengetahuan, motivasi diri, support
keluarga dan peran dari petugas kesehatan.
Kepatuhan pasien DM dapat ditingkatkan melalui pemberian edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan mengenai perjalanan penyakit, pencegahan, penyulit, dan
penatalaksanaan DM. pengetahuan yang baik akan membantu meningkatkan
kepatuhan dalam upaya penatalaksanaan DM guna mencapai hasil yang lebih baik (
Rudijanto,dkk, 2015).
Media edukasi merupakan semua alat atau bahan yang digunakan sebagai
media untuk menyampaikan pesan dengan tujuan memperjelas pesan, atau
memperluas jangkauan pesan ( supariasa,2013). Buku saku merupakan salah satu
media cetak berbentuk buku kecil seukuran saku. Media ini dipilih karena dapat
memuat banyak informasi dan sifatnya yang praktis sehinga dapat dibawa kemana-
mana dan dapat dibaca setiap saat dibutuhkan (Hadisuyitno & Riyadi,2018).
B. RUMUSAN MASALAH
Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit kronis metabolik yang dapat
mempengaruhi ketidakstabilan kadar glukosa darah, hal tersebut dapat diakibatkan
oleh adanya disfungsi pada pancreas yang tidak dapat menghasilkan hormone insulin
secara adekuat. Beberapa kondisi yang dapat dialami oleh penderita diabetes mellitus
yaitu ada tiga gejala utama meliputi polifagia, polidipsi, dan polyuria namun pada
kebanyakan penderita yang sudah parah sering kali menimbulkan kondisi yang berat
salah satunya muncul ulkus diabetik. oleh karena itu perlu adanya satu intervensi
keperawatan berupa pendidikan kesehatan terkait kepatuhan pasien dalam program
diit DM dengan menggunakan media yang unik, mudah, dan praktis dibawa kemana
saja oleh karena itu penulis ingin menciptakan satu produk inovasi berupa buku saku
DM guna mengontrol kepatuhan penderita DM.
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penerapan produk inovasi ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pemberian edukasi berbasis buku saku terhadap kepatuhan
diet pasien diabetes mellitus di Rumat Sampangan Kota Semarang.

2. Tujuan khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan pada penderita DM dalam pengelolaan diet
DM sebelum dan sesudah diberikan edukasi berbasis inovasi buku saku.
b. Mengetahui sikap pada penderita DM dalam pengelolaan diet DM sebelum
dan sesudah diberikan edukasi berbasis inovasi buku saku.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi profesi keperawatan
Dari hasil inovasi ini dapat memberikan gambaran dan wawasan tentang
pengaruh pemberian edukasi berbasis buku saku untuk kepatuhan diet pada
pasien Diabetes Melitus sehinga perawat dapat menerapkan inovasi tersebut
pada pasien.

2. Bagi rumah sakit


Menambah informasi tentang pengaruh edukasi berbasis buku saku terhadap
kepatuhan diet dan menjadikan sebagai salah satu alternatif media edukasi dan
strategi untuk meningkatkan kepatuhan diet pada pasien.

3. Bagi peneliti
Diharapkan dapat digunakan sebagai media tambahan (referensi), informasi, dan
perbandingan untuk penelitian selanjutnya terkait penyakit DM.

Anda mungkin juga menyukai