Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Kebidanan Vol 3: No 2 (2018)

http://jom.fk.unand.ac.id
Attribution-NonCommercial 4.0 International.  Beberapa hak dilindungi undang-undang
Artikel

Perbedaan Tingkat Persalinan Nyeri Dengan


Counter
Tekanan Dan Pengangkatan Perut Pada
Primigravida Dalam
Fase Aktif Persalinan Tahap Pertama
Tuti Oktriani  1 , Ermawati  2 , Hafni Bachtiar  3
1  Magister Kebidanan Universitas Andalas, Indonesia
2 Departemen Obstetri dan Ginekologi, Rumah Sakit Dr. M. Djamil, Padang, Indonesia
3 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Indonesia
S UBMISSION T RACK
ABSTRAK
Diterima: 28 Maret 2017 Revisi Akhir: 03 Mei 2017 Tersedia Online: 15 Mei 2017
Saat ini banyak metode yang ditawarkan untuk mengurangi rasa sakit dalam persalinan, baik secara farmakologis
(menggunakan obat) maupun non farmakologis metode. Jika memungkinkan pilihan non farmakologis terapi untuk
manajemen nyeri pada kehamilan dan persalinan harus dipertimbangkan sebelum menggunakan obat
analgesik. Salah satu Metode non-farmakologis yang efektif untuk mengurangi nyeri adalah dengan pijat. Dasar dari
teori ini adalah teori kendali gerbang diusulkan oleh Melzak dan Wall (Lliadou, 2009). Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis perbedaan pereda nyeri pada fase aktif persalinan dengan Counter Pressure dan Abdominal
Lifting. Ini merupakan eksperimen dengan desain pre test dan post test. Itu sampel adalah 42 wanita pada fase aktif
persalinan, 21
wanita untuk teknik counter Pressure dan 21 wanita untuk
Teknik Pengangkatan Perut. Teknik Counter Pressure
penurunan nyeri persalinan dengan P-value 0,015 (p <0,05) dan
Teknik pengangkatan perut secara signifikan mengurangi nyeri
tenaga kerja dengan nilai-P 0,001. Teknik pengangkatan perut (P.
0,001) lebih efektif dibandingkan dengan teknik counter pressure (P 0,015)
untuk menghilangkan nyeri pada persalinan fase aktif.
K KATA KATA
Nyeri persalinan, angkat perut, tekanan balik
C ORRESPONDENCE
Telepon: 081363343037
E-mail: oktrianituti@yahoo.com
I. PENDAHULUAN
Saat ini banyak metode yang ditawarkan
mengurangi nyeri saat persalinan, baik secara farmakologis
(menggunakan obat) dan non farmakologis
metode (tradisional). Jika memungkinkan pilihannya
terapi non-farmakologis untuk
manajemen nyeri pada kehamilan dan persalinan
harus dipertimbangkan sebelum menggunakan analgesik
narkoba. Beberapa manajemen tenaga kerja
nyeri secara farmakologis sebagian besar bersifat medis
bertindak. Sedangkan nyeri non farmakologis
manajemen dapat dilakukan oleh kebanyakan orang
penyedia perawatan kesehatan (dokter, perawat atau
bidan) yang mungkin juga melibatkan persalinan
keluarga.
Salah satu non farmakologis yang efektif
Metode untuk mengurangi rasa sakit adalah dengan pijatan. Itu
dasar teori ini adalah teori kontrol gerbang
diusulkan oleh Melzak dan Wall (Lliadou,
2009). Teori kontrol gerbang menyatakan itu

Halaman 2
T UTI O KTRIANI 1 / J URNAL KEBIDANAN - V OL .3. N O . 2 (2018)
46
selama persalinan, dorongan nyeri persalinan
berjalan dari rahim sepanjang saraf besar
serat menuju uterus ke agar-agar
substansi di dalam tulang belakang, itu
sel transmisi memproyeksikan pesan nyeri ke
otak. Adanya stimulasi (seperti
sebagai hasil getaran, gesekan atau pijatan
lebih kuat, lebih cepat, dan lebih kuat sebaliknya
pesan di sepanjang serabut saraf kecil. Ini
pesan sebaliknya menutup gerbang di
zat gelatinosa dan memblokir rasa sakit
pesan sehingga otak tidak merekam
pesan nyeri (Mander, 2010).
Penelitian ini dilakukan oleh Pratiwi Diah
Angraeni, hasil penelitian menyimpulkan bahwa
ada perbedaan yang signifikan antara
teknik mengangkat perut dan melawan
tekanan dalam mengatasi nyeri persalinan secara aktif
fase tahap pertama. Dari kedua teknik tersebut,
teknik counter pressure lebih efektif
untuk mengurangi nyeri persalinan dengan intensitas rata-rata
skala nyeri 43 kurang dari rata-rata
intensitas skala nyeri perut
teknik pengangkatan 46.58. Namun, ini
studi tidak melakukan pengukuran nyeri
sebelum dilakukan intervensi sehingga tidak diketahui
apakah ada penurunan nyeri persalinan
tingkat sebelum dan sesudah intervensi.
Berdasarkan uraian diatas penulis
Yang ingin diselidiki adalah: Bagaimana hasil
pengukuran perbedaan tingkat nyeri di
tenaga kerja dengan melakukan Counter-Pressure
Teknik dan Teknik Perut -
Mengangkat wanita primipara pada awalnya
tahap?
II. METODE
Penelitian ini merupakan eksperimen dengan
pretest- post test dua kelompok di dua area kerja
pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan Nilam Sari (BPM
Rita) dan Pelayanan Kesehatan Gulai Bancah (BPM
Bunda) Kota Bukittinggi, mulai bulan Mei
hingga Agustus 2016. Etika dan legalitas
penelitian ini disetujui oleh M.Jamil
Komite Etik Rumah Sakit.
Populasi penelitian ini adalah seluruh wanita
selama fase aktif persalinan di BPM
rita dan BPM Bunda. Subjek ini
Studi adalah 38 wanita, 19 wanita untuk counter
pereda nyeri tekanan dan 19 wanita tor
pereda nyeri perut angkat. Subjek
direkrut dengan tugas blok secara acak.
Penelitian ini terdiri dari Blok A dan Blok B.
Blok A adalah mata pelajaran yang diberikan
counter Pereda nyeri tekanan dan blok B
adalah subjek yang mengangkat perut
pereda sakit.
Penelitian ini bekerjasama dengan bidan di
Area kerja Nilam Sari dan Gulai Bancah.
Koordinator bidan itu nilam sari dan
perawatan kesehatan gulai bancah mengambil tanggung jawab
tentang persetujuan informasi. Eksperimen penelitian ini
(tekanan balik dan pengangkatan perut) miliki
dilakukan oleh Tuti Oktriani sebagai peneliti.
Peneliti telah hadir untuk tekanan balik
dan pelatihan pengangkatan perut. Data di
penelitian ini dikumpulkan dengan checklist, skala nyeri
dan kuesioner
Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan
Chi-Square. Data subjek
karakteristik dianalisis menggunakan
frekuensi dan persentase. Univariat
dianalisis
AKU AKU AKU. HASIL
Tabel 1. Tingkat nyeri sebelum dan sesudah konter
teknik tekanan
perbandingan tingkat nyeri sebelum dan sesudah
tekanan balik. Ada yang signifikan
perbedaan antara sebelum dan sesudah penghitung
tekanan p = 0,01 (p <0,005) (ditunjukkan pada tabel
1)
Kelompok
Berarti ±
DS
p
Rasa sakit
tingkat
sebelum
Counter - Tekanan
Tingkat nyeri setelah Counter
- Presure
3,90 ± 0,62
3,33 ± 0,85
0,01

Halaman 3
T UTI O KTRIANI 1 / J URNAL KEBIDANAN - V OL .3. N O . 2 (2018)
47
Tabel 2. Tingkat nyeri sebelum dan sesudah perut
teknik mengangkat
perbandingan tingkat nyeri sebelum dan sesudah
mengangkat perut. Ada yang signifikan
perbedaan antara sebelum dan sesudah penghitung
tekanan p = 0,01 (p <0,00). (ditunjukkan di tabel
2)
Penelitian ini menunjukkan bahwa pengangkatan perut
(p = 0,00) lebih efektif dari pada counter
tekanan (0,001) pada pereda nyeri persalinan selama
fase aktif
IV. DISKUSI
Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat
bahwa ada penurunan nyeri yang signifikan
tingkat antara sebelum dan sesudah dilakukan Penghitung
- Intervensi tekanan dengan nilai p
<0,05.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Pasongli, (2014) dan
Hastami (2011). Mereka menyatakan bahwa Counter-
Tekanan efektif dalam mengurangi nyeri persalinan
oleh p 0.000. Dalam penelitian ini
karakteristik responden juga sudah
berusaha untuk dihomogenisasi, dari usia
20-35 tahun dan paritas primipara
perempuan dari hasil penelitian, itu terlihat
bahwa ada penurunan skor nyeri rata-rata
dari skor 9 turun menjadi skor 4. Itu bisa dilihat
teknik Counter - Pressure efektif dalam
mengurangi nyeri persalinan.
Selama persalinan seorang wanita membutuhkan dukungan keduanya
fisik dan emosional untuk mengurangi rasa sakit
tenaga kerja. Ada beberapa metode dalam
mengatasi nyeri persalinan, salah satunya dengan
stimulasi kulit dengan menggunakan pijatan atau
poles (Harga, 2005)
Teknik tekanan balik dilakukan di
daerah sakrum dengan tekanan terus-menerus
selama kontraksi yang dapat mempengaruhi besar
diameter serat aferen mempengaruhi sapuan
dan tekanan yang juga akan mempengaruhi
zat agar-agar di sumsum tulang belakang, dengan demikian
menghambat impuls nyeri yang disebut otak
teori gate control (Hastami, 2011).
Dari hasil penelitian dapat dilihat
bahwa ada perbedaan nyeri yang signifikan
tingkat antara sebelum dan sesudah selesai
Perut - Mengangkat dengan nilai p <0,05.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian
dilakukan oleh Farida (2013) dari hasil penelitian
bahwa ada perbedaan yang signifikan sebelumnya
melakukan Abdominal - Pijat angkat dan setelahnya
melakukan Abdominal - Mengangkat pijatan
mengatasi nyeri persalinan aktif pada kala satu
dengan p 0,000. Tetapi subjek penelitiannya adalah
tidak sama dalam penelitian ini yang tidak dilakukan peneliti
mencoba untuk menghomogenisasi sampel, dalam hal ini
penelitian para peneliti melakukan penelitian
dengan semua sampel bersalin baik primigravida
dan multigravida.
Perut - Mengangkat adalah teknik untuk
mengurangi nyeri persalinan dengan memberikan stroke
berlawanan arah dengan perut bagian atas
tanpa menekan ke dalam (Simkin, 2007).
Sapuan ini bisa menambah kenyamanan karena itu
dapat meningkatkan sirkulasi menuju
perut sehingga pembuluh darah di sekitar
perut melebar dan proses ini bisa berkurang
rasa sakit. (Sulistiawati, 2012).
Ini dapat merangsang serabut saraf besar untuk
meningkatkan mekanisme aktivitas
zat gelatinosa sehingga gerbang tertutup
atau mekanisme pintu sehingga aktivitas sel T.
dihambat sehingga nyeri tidak akan dikirim ke
korteks serebral (Lally, 2014). Dari
hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis
selama Perut - Mengangkat penulis
juga melihat bahwa hampir semua responden merasakan
nyaman saat penulis melakukan swab
dari pinggang ke atas perut, sebagai
serta penulis Counter-Pressure juga
memperhatikan kenyamanan dan keluhan
para responden. Semua responden mengatakan itu
ada pengurangan rasa sakit yang dirasakan
Kelompok
Rata-rata ± DS
P.
Tingkat nyeri sebelumnya
Perut - Mengangkat
Tingkat nyeri
setelah
Perut - Mengangkat
4,14. ± 0,91
3,19 ±, 92
0,00

Halaman 4
T UTI O KTRIANI 1 / J URNAL KEBIDANAN - V OL .3. N O . 2 (2018)
48
persalinan, tetapi juga tidak ada respons untuk nyeri
pengurangan. Ini mungkin juga disebabkan oleh
berbagai faktor termasuk kecemasan, persalinan
sahabat, pengalaman nyeri, kelelahan dan
toleransi nyeri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perut -
Mengangkat lebih signifikan (p = 0,000) daripada
Counter-Pressure (p = 0,001) dalam mengatasi
nyeri persalinan.
Hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Faradilah (2014)
yang menunjukkan bahwa teknik nafas
relaksasi lebih berarti dari
Abdominal - Lifting dan Effleurage dengan p
nilai 0,031.
Penelitian dilakukan oleh Anggraini
(2013) terdapat perbedaan yang signifikan
antara Abdominal - Lifting dan Counter -
Teknik tekanan yang Counter -
Teknik tekanan lebih berarti daripada
Perut - Mengangkat dengan nilai p 0,031. Itu
perbedaan penelitian disebabkan oleh beberapa
faktor, itu homogenitas penelitian
subjek dari dua studi yang dilakukan oleh
peneliti tidak mengambil subjek
primigravida dan penelitian multi gravida dan
dari desain penelitian juga berbeda dimana
para peneliti tidak mengukur nyeri
sebelum intervensi hanya dilakukan
pengukuran setelah intervensi.
Namun, penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Assagaf (2010)
dari metode pengangkatan perut yang dilakukan
dari tiga responden ada dua
responden yang menyatakan nyeri berkurang setelahnya
Pijat. Ini bisa dilihat di wajah
ekspresi responden yang merasa
nyaman dengan tindakan yang diberikan. Kedua
Responden sangat setuju jika tindakan tersebut dilakukan
diberikan kepada mereka yang memasuki tahap
persalinan.
Counter - Tekanan dan Perut -
Mengangkat adalah bagian dari pijatan dan hasil
efek fisiologis yang sama dengan pijat
di area tubuh yang bisa mengurangi rasa sakit
menurut The Gating Theory.
Banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesannya
dalam mengurangi nyeri persalinan antara Counter -
Tekanan dan Perut - Mengangkat salah satu
mereka adalah homogenitas antara 2 kelompok
responden dari hasil uji normalitas
pembukaan serviks diperoleh hasil itu
data tidak terdistribusi normal
peneliti telah memilih responden
sesuai dengan kriteria di himpunan.
Faktor lain yang mempengaruhi rasa sakit seseorang
adalah toleransi terhadap nyeri, mengacu pada toleransi nyeri
lamanya atau intensitas nyeri yang masih bisa
dipegang oleh pasien sampai pasien secara eksplisit
sedang mencari cara untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan.
Toleransi nyeri berbeda pada setiap individu; itu
respon perilaku pasien terhadap nyeri adalah
dipengaruhi oleh kepribadian, status kejiwaan,
pengalaman nyeri, latar belakang sosial budaya,
dan persepsi nyeri itu sendiri (Price 2005).
Pada saat proses penelitian
peneliti juga berpendapat bahwa perut -
Mengangkat lebih efektif dalam mengurangi rasa sakit
daripada Counter - Pressure, responnya adalah
diberikan lebih cepat saat diberikan pengangkatan perut
karena posisi responden pada
waktu melakukan pengangkatan perut adalah setengah
posisi pemburu dimana posisi ini bisa
dibantu dengan suami sebagai tempat tinggal
ibu untuk bersandar sehingga responden
santai dalam menerima intervensi. Salah satu
Faktor yang mempengaruhi nyeri adalah faktor pendukung persalinan
keluarga dan orang terdekat
menemani ibu saat melahirkan
memberikan rasa tenang, psikis ibu
kepastian selama kontraksi uterus,
memberi perhatian, merasa aman, nyaman,
antusias, menenangkan hati ibu,
mengurangi ketegangan sehingga mempersingkat persalinan
proses. Penelitian yang dilakukan oleh Klaus,
Kennerl (1993) menyatakan bahwa tenaga kerja
pendamping akan mengurangi intensitas nyeri
saat melahirkan.

Halaman 5
T UTI O KTRIANI 1 / J URNAL KEBIDANAN - V OL .3. N O . 2 (2018)
49
Berdasarkan beberapa teori dan penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perut terangkat
metode lebih efektif dalam mengurangi persalinan
rasa sakit. Pada tahap pertama pemantauan persalinan
menggunakan partograf, tidak mengangkat perut
menyebabkan komplikasi bagi ibu dan
janin. Selain itu juga angkat perut
memberikan beberapa manfaat yang mengurangi kembali
rasa sakit, berikan keuntungan gravitasi, dan buat
pengiriman lebih cepat (Simkin, 2007)
V.
KESIMPULAN
Perut - Mengangkat adalah teknik untuk
mengurangi nyeri persalinan dengan memberikan stroke
berlawanan arah dengan perut bagian atas
tanpa menekan ke dalam. Sapu ini bisa
meningkatkan kenyamanan karena dapat meningkatkan
sirkulasi ke arah perut sehingga
Pembuluh darah di sekitar perut membesar
dan proses ini bisa mengurangi rasa sakit. ini
penting bagi bidan untuk meningkatkannya
pengetahuan tentang pereda nyeri saat persalinan,
khususnya mengangkat perut.
REFERENSI
Anggraini et al (2013) .Efektifitas Teknik Abdominal Lifting Dan Counter Pressure Dalam
Mengatasi Nyeri Persalinan Fase Aktif Kala I Di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota
Magelang .Jurnal Fakultas Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Magelang. (Hal: 5, 57)
Berman, A. Snyder, S. Kozier, B. Erb, G. (2011). Kozier & Erb Buku Ajar Praktik
Keperawatan Klinis (Kozier & Erb's Techniques in Clinical Nursing) Edisi V. Jakarta: EGC.
(Hal: 10,19, 20)
Faradilah, DN. (2014). Efektifitas Effleurage Dan Abdominal - Lifting Dengan Relaksasi
Nafas Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Di Klinik Kebidanan Indriani Semarang.
Fikkes Jurnal Keperawatan. (Hal: 57)
Fraser, DM. Cooper, MA. Fletcher, G. (2009). Buku Myles Ajar Bidan (Buku Ajar Myles Untuk
Bidan) . Jakarta: EGC. (Hal: 10, 24, 58)
Farida, S. Zuliana, A. Metode Massage Abdominal - Lifting Sebagai Upaya Untuk
Menurunkan Nyeri Persalinan Kala I. Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika
Surakarta.  (Hal: 56)
Hutajulu, P. 2003. Pemberian Valetamat Bromida Dibandingkan Hyoscine N Butil Bromida
Untuk Mengurangi Nyeri Persalinan Bagian Obstetri Dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara. Perpustakaan Digital USU. (Hal: 3)
Hastami, RS. & Handayani, AR. (2011). Efektifitas Tekhnik Keading Dan Counter -
Pressure Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Kala I Fase Aktif Persalinan Normal Di RSIA
Bunda Arif Purwokerto Tahun 2011. Purwokerto: Program Studi Fakultas Kesehatan
Universitas Muhamadiyah Purwokerto.  (Hal: 54, 55)
Hanjani, SM. Tourzani, ZM. & Shoghi, M. (2014). Pengaruh Pijat Refleksi Kaki pada
Rasa Kecemasan, Dan Hasil Persalinan Pada Wanita Primigravida. Acta Medica
Rianica . (55)
Kusmini, S. Nurul, M. Sutarmi, MN.  (2014). Modul Touch Training Mengembangkan Mom,
Baby
Pijat Dan Spa.  Assiaciation Perawatan Holistik Indonesia. (Hal: 24)

Halaman 6
T UTI O KTRIANI 1 / J URNAL KEBIDANAN - V OL .3. N O . 2 (2018)
50
Lliadou, M. (2009). Praktik Pereda Sakit Persalinan dan Farmakologis Poins. Kesehatan
Jurnal Sains . (Hal: 1)
Lally, JE. Thomson, RG. Phail, SM. Exly, C. (2014). Pereda Nyeri Dalam Persalinan: Kualitatif
Belajar untuk Menentukan Bagaimana Mendukung Wanita Untuk Membuat Keputusan Tentang
Pereda Nyeri
Tenaga kerja. BMC Kehamilan dan Chilbirth.  (Hal: 56)
Buruh, S. & Maguire, S. (2008). Sakit Persalinan. Review In Pain.  (Hal: 28, 54)
Mander, R. (2004). Nyeri Persalinan ( Sakit Saat Melahirkan dan Pengendaliannya ). Jakarta:
Buku
Kedokteran EGC. (Hal: 10, 15, 21, 23, 25, 55)
Murray, SS. & McKinney, ES. (2013). Fondasi Ibu-Bayi Baru Lahir dan Wanita
Perawatan Kesehatan . Elsevier. (Hal: 20, 22, 25, 27)
Pasongli, S. Rantung, M. Pesak, E. (2014). Efektifitas Counter - Pressure Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Kala I Fase Aktif Persalinan Normal Di Rumah Sakit Advent
Manado. Manado: Jurnal Ilmiah Bidan.  (Hal: 28, 54)
Simkin, P. (2007). Kenyamanan dalam Persalinan Bagaimana Anda Dapat Membantu Diri
Anda Sendiri menuju Kepuasan Normal
Rok anak . Koneksi Cilldbirt. (Hal: 28, 30, 59)
Snell, RS. (2006). Klinik Neuronatomi Untuk Mahasiswa Kedokteran . Jakarta: EGC. (Hal: 11,
29, 57)
Smith, CA. Levett KM, Collins, CT. Jones, L. (2012). Pijat, Pijat Refleksi dan lainnya
metode manual untuk manajemen nyeri dalam persalinan (Review). Kolaborasi Cochrane John
Wiley & Sons. (Hal: 29)
Sulistyawati, A. Nugraheny, E. (2010) Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin . Jakarta:
Salemba Medika. (Hal: 7,8,56)
Salfariani, I.Nasution, SS. Faktor Pemilihan Persalinan Sectio Secarea tanpa Indikasi Medis
Di Rumah Sakit Bunda Thamrin Medan (2012. (Hal: 3)
Woodruff, R. (2002). Sakit Kanker . Asperula Pty Ltd. (Hal: 9)
Kementrian Kesehatan. (2007). Dibalik Angka Kematian Maternal Dan Komplikasi Untuk
Dapatkan Kehamilan Yang Lebih Aman. (Hal: 1

Anda mungkin juga menyukai