Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Kedokteran dan Kesehatan: Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Volume 10, No 3. 2023/DOI: 10.32539/JKK.V10I3.22149


p-ISSN 2406-7431; e-ISSN 2614-0411

PENERAPAN TEORI HEALTH BELIEF MODEL (HBM) DALAM


PERILAKU PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA DENGAN
PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

Herawati Jaya1*, Syokumawena2, Intan Kumalasari3, 4Rosnani


1,2,4
Prodi D3 Keperawatan Palembang, Poltekkes Kemenkes Palembang, Palembang
3
Prodi D3 Epidemiologi, Poltekkes Kemenkes Palembang, Palembang
Email: herajaya@poltekkespalembang.ac.id
Received 16 July 2023; accepted 3 August 2023; published 1 September 2023
_____________________________________________________________________

ABSTRAK

Penyakit kanker termasuk juga kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang umumnya terjadi pada wanita.
Penyakit ini merupakan salah satu tumor ganas yang tumbuh di dalan jaringan payudara. Selama bertahun tahun banyak
wanita yang terindikasi menderita panyakit kanker payudara, kejadian ini semakin banyak ditemukan pada negara-negara
maju.1 Penyakit ini menduduki rangking terbesar kedua setelah kematian yang diakibatkan oleh kanker paru pada
perempuan oleh karena itu sangat diperlukan bagi remaja putri dalam memiliki pengetahuan dan perilaku untuk
mencegahan timbulnya penyakit kanker payudara . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
penerapan teori Health belief model (HBM) terhadap tindakan pencegahan kanker payudara dengan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) sehingga bila ditemukan kelainan dapat segera diambil tindakan secepatnya, Penelitian ini
dilaksanakan dengan mengkaji tindakan remaja putri pada SMA Muhammadiyah 2 Palembang dalam pencegahan kanker
payudara sebelum (pre test) dan sesudah (post test) pada dua kelompok dimana pada kelompok intervensi diberikan
pendidikan Teori Health Belife Model dan untuk kelompok kontrol tidak diberikan pendidikan Health belief model.
Adapun desain penelitian ini menggunakan Design Quasi Experimental Pretest-Posttest. Jumlah sampel dalam penelitian
ini sebanyak 54 Orang , sampel ini dianalisa menggunbakan uji Wilxocon setelah pengolahan data hasilnya menunjukkan
terjadinya kenaikan tindakan cara mencegah kanker payudara pada kelompok intervensi dibandingkan pada kelompok
kontrol dengan P<0,000. Dapat disimpulkan setelah dilakukan edukasi tentang pencegahan kanker payudara dengan
menggunakan teori HMB dapat mempegaruhi tindakan pencegahan kanker payudara dengan pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI).
Kata Kunci Kanker payudarai_Health Belife Model

ABSTRACT
Breast cancer is one of the most common types of cancer in women. Breast cancer is a malignant tumor that grows in the
breast tissue. More than women are diagnosed with breast cancer in every year. The incidence of this disease mostly
increasing in developed countries. This disease ranks second after death caused by lung cancer in women, therefore it is
very necessary for young women to have knowledge and behavior to prevent breast cancer. The theory of the health
belief model is the main concept for young women to prevent breast cancer. The purpose of this study is to see how the
effect by applied the theory of Health Belief Model (HBM) in breast cancer prevention by breast self-inspections. This
research was conducted at SMA Muhammadiyah 2 Palembang. This research was held to know how the actions of young
women on preventing breast cancer by applying the concept : before (pre test) and after (post test) giving the Health Belief
Model Theory education. It will use a control group, so the design of this research was called a Quasi Experimental
Pretest-Posttest Design with control group. The amount of research subjects was 54 people and the data were analyzed
using the Wilxocn test. The results showed that there was an increase in breast cancer prevention behavior after being
given HBM-based interventions in the intervention group compared to the control group with P<0.000. It can be
concluded that the educational interventions using the health belief model can influence the behavior of SMA
Muhammadiyah 2 Palembang students in preventing breast cancer by applied SADARI.
Keywords : Breast cancer, Health Belife Model
326 | Herawati Jaya, Penerapan teori health belief model (HBM)

1. Pendahululuan kanker payudara untuk melakukan tindakan


yang seharusnya.7
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang Menurut konsep Health belief model (HBM)
menyerang bagian payudara, dimana sel dalam adalah model tentang keyakinan atau
payudara membelah dan tumbuh diluar kendali. bersungguh-sungguh individu terhadap pola
Kanker ini banyak diderita oleh masyarakat pelayanan kesehatan atau perilaku sehat
khususnya kaum wanita. Sebagian besar kanker misalnya dalam terapi penyakit dan
payudara dapat menimbulkan banyaknya penggunaan fasilitas kesehatan sehingga
kematian. Penyakit ini dapat terjangkit pada penyakit dapat dicegah dan dan dapat
wanita dan tidak memandang usia namun megurangi dari resiko keparahan. 8 . upaya
kebanyakan wanita yang terjangkit berusia pengendalian pencegahan terhadap adanya
antara usia 40-50 tahun namun dengan gangguan kesehatan ,pencegahan penyakit baik
perkembangan penyakit kanker payudara ini akut atau kronis dan penggunaan fasilitas
menunjukkan peningkatan menyerang diusia kesehatan merupakan model dari teori Health
remaja.2,3 Data pada WHO memperkirakan belief model (HBM) yang terdiri dari 6
adanya gejala kenaikan penyakit kanker komponem.9 Komponen teori Health belief
payudara sebesar 3 kali lipat pada tahun 2030 model (HBM) Meliputi : perceived
dan sebagian besar menyerang pada negara susceptibility, perceived severity, perceived
yang sedang berkembang.4 upaya benefits, perceived barriers , cues to action , self
penanggulangan penyakit kanker payudara ini efficacy.
adalah dengan melakukan pemeriksaan
payudara sendiri yang di singkat dengan 2. Metode
SADARI. Selain itu kegiatan deteksi dini
kanker payudara dapat dilakukan oleh tenaga Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen
kesehatan terlatih di Puskesmas (SADANIS). dalam dua kelompok yaitu kelompok intervensi
Tehnik pemeriksaan payudara sendiri dan kelompok kontrol , dilakukan dengan
(SADARI) ini merupakan tindakan yang mengkaji perilaku pencegahan kanker payudara
sederhana yang dapat dilaksanakan oleh diri pada siswi SMA Muhammadiyah II sebelum
sendiri pada wanita. Kesadaran berprilaku (pre test) dan sesudah (post test) dimana pada
dengan pemeriksaan payudara sendiri seperti kelompok intervensi dilakukan edukasi
ini sangat berguna dikarenakan mandekati 85% penerapan teori health belief model dan pada
penyakit payudara banyak ditemukan pertama kelompok kontrol tidak dilakukan dilakukan
kali oleh penderita dengan pemeriksaan edukasi. Penelitian dilaksanakan pada bulan
payudara sendiri secara benar 1. Pemeriksaan Juni sampai dengan Juli 2023. Populasi pada
pemeriksaan payudara sendiri dirasakan sangat penelitian ini yaitu siswi SMA
membantu dalam mengidentifikasi kelainan Muhammadiyah 2 Palembang. Adapun sekolah
akibat penyakit pada payudara sehingga adanya yang dipilih peneliti adalah sekolah dengan
perubahan pada payudara dapat dilaporkan karakteristik yang sama, maka besarnya sampel
pada tenaga kesehatan ataua tenaga medis 5,6 penelitian di tiap sekolah diambil secara
Di Indonesia Kegiatan identifikasi kanker proporsional. Sampel dalam penelitian ini
payudara belum popular dilaksanakan oleh menggunakan teknik random sampling.
masyarakat dikarenakan pemeriksaannya Dimana subjek penelitian yanag memenuhi
bersifat sendiri-sendiri dan sebagian besar kriteria yang masuk dalam keinginan peneliti
remaja merasa risih untuk melakukannya. Teori dan kriteria pengecualian sehingga tercapainya
health belief model (HBM) termasuk satu dari keseluruhan responden yaitu sebanyak 54
beberapa model yang ada, yang digunakan responden.
masyarakat dalam berperilaku pencegahan
327 | Herawati Jaya, Penerapan teori health belief model (HBM)

Prosedur penelitian yang dilakukan yaitu karakteristik responden meliputi usia, riwayat
sebelum diberikan intervensi baik pada kanker dalam keluarga, Riwayat kanker atau
responden yang akan diberikan pelatihan indikasi tumor lainnya, pendidikan dan
pemeriksaan pemeriksaan payudara sendiri pekerjaan orang tua. Jumlah saudara, dan
maupun pada kelompok kontrol diukur terlebih kebiasaan melakukan sadari. Sebelum
dahulu perilaku/health belief model (HBM)/ penelitian ini dilaksanakan sebelummya telah
dengan menggunakan Quesioner . adapun mendapatkan persetujuan dari Komite Etik
pengukuran teori Health belief model (HBM) Penelitian Poltekkes Kemenkes Palembang
terdiri dari : persepsi kerentanan (perceived dengan nomor : 0593/KEPK/Adm2/V/2023.
susceptibility), persepsi keseriusan (perceived Untuk data responden didapat setelah melalui
severity), persepsi manfaat (perceived informed consent atau persetujuan dari
benefits), persepsi hambatan (perceived responden. Analisis bivariat menggunakan uji
barriers), tindakan (cues to action ), percaya diri normalitas Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-
yang ditimbulkan (self efficacy). Pengukuran Wilk pada kelompok intervensi dan kontrol (p
perilaku health belief model dilakukan pada <0.05; Ho ditolak) dan untuk data yang tidak
kelompok 1 dan 2. Tahap selanjutnya pada terdistribusi normal, maka perbedaan mean
kelompok 1 diberikan edukasi dan pelatihan untuk dua sampel bebas yang berpasangan diuji
pemeriksaan payudara sendiri sebanyak 2 kali dengan Wilcoxon Signed Rank Test.
pertemuan dalama seminggu kemudian di ukur Pengolahan dan analisis data pada penelitian ini
pengetahuan lewat post tes. Sedangkan pada menggunakan software SPSS 25.
kelompok 2 kontrol tidak diberikan edukasi dan
diukur pengetahuan lewat post tes. 3. Hasil
Perbandingan efektifitas kedua tindakan
dilakukan dengan membandingkan perilaku Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni
health belief model pada pemeriksaan payudara hingga Juli 2023 pada SMA Muhammadiyah 2
sendiri pada kedua kelompok tersebut. Analisis Palembang.
univariat dilakukan untuk mengetahui

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karateristik Responden dalam Perilaku Penceghan Kanker Payudara

Intervensi kontrol
Variable Total %
N=27 % N=27 %
Riwayat tumor/ benjolan dipayudara
Tidak pernah 27 100 25 92,6 52 96,3
Pernah 0 0 2 7,4 2 3,7
Riwayat anggota keluarga mengalami
tumor payudara
Tidak ada 25 2,6 25 92,6 50 92,6
Ada 2 7,4 2 7,4 4 7,4
Usia
Awal 0 0 0 0 0 0
(10-12 th)
Pertengahan 6 22,2 11 40,7 17 31,5
(13-15 th)
Akhir 21 77,8 16 59,3 37 68,5
(16-19 th)
Kelas /tingkat
X 21 77,8 7 25,9 28 51,9
XI 6 22,2 20 74,1 26 48,1
TK Pendidikan orang tua
Dasar (SD,SMP) 7 25,9 11 40,7 18 33,8
Menengah (SMA, SMK,MAN) 16 59,3 12 44,4 28 51,9
328 | Herawati Jaya, Penerapan teori health belief model (HBM)

Tinggi (D1-D3, Sarjana) 4 14,8 4 14,8 8 14,8


Pekerjaan orang tua
PNS/BUMN 3 11,1 2 7,4 5 9,3
Non PNS 24 88,9 25 92,6 49 90,7
Pemeriksaan SADARI
Ya 2 92,6 10 37 12 22,2
Tidak 25 7,4 17 63 42 77,8

Berdasarkan penjabaran pada tabel 1 di atas mayoritas pendidikan orang tua menengah
dapat dilihat bahwa terdapat 2 siswi (3,7%) (SMA, SMK, MAN) sebesar 51,9% dan
pernah mengalami benjolan abnormal pada mayoritas pekerjaan orang tua responden Non
payudara yang berasal dari kelompok kontrol, PNS sebesar 90,7% yang terdiri dari
sebagian kecil responden (7,4%) memiliki sopir,satpam buruh dan wirausaha. Mayoritas
riwayat anggota keluarga yang mengalami responden belum pernah melakukan
tumor payudara, mayoritas responden berusia pemeriksaan SADARI yaitu sebesar (77,8%) .
remaja akhir (16-19 tahun) sebesar 68,5%,

Tabel 2. Distribusi Persepsi Responden dalam Perilaku Penceghan Kanker Payudara

Intervensi Kontrol
Variable Total %
N=27 % N=27 %
Persepsi kerentanan
- Rentan 12 44,4 13 48,1 25 46,3
- Tidak 15 55,6 14 51,9 29 56,7
Persepsi keseriusan
- Serius 7 74,1 21 77,8 28 75,9
- Tidak 20 25,9 6 22,2 26 24,1
Persepsi manfaat
- Manfaat 20 74,1 25 92,6 45 83,3
- Tidak 7 25,9 2 7,4 9 16,7
Persepsi hambatan
- Ada 12 44,4 14 51,9 26 48,1
- Tidak 15 55,6 13 48,1 28 51,9
Isyarat bertindak
- Terdorong 21 77,8 21 77,8 42 77,8
- Tidak 6 22,2 6 22,2 12 22,2
Keyakinan diri
- Yakin 21 77,8 25 88,9 45 83,3
- Tidak 6 22,2 3 11,1 9 16,7
Tindakan pencegahan
- Ada upaya 19 70,4 22 81,5 41 75,9
- Tidak 8 29,6 5 18,5 13 24,1

Berdasarkan penjabaran pada tabel 2 di atas responden menganggap tidak ada hambatan
dapat dilihat bahwa bahwa sebagian besar dalam upaya pencegahan kanker payudara,
responden memiliki persepsi tidak menganggap sebagian besar responden (77,7%) terdorong
dirinya rentan mengalami kanker payudara untuk bertindak melakukan pemeriksaan
yaitu sebanyak (56,7%), sebagian besar Sadari, sebagian besar responden (83,3%)
responden (75,9%) menganggap serius memiliki keyakinana diri dalam upaya
kanker/tumor payudara, sebagian besar pencegahan kanker payudara, dan sebagian
responden (83,3%) memiliki persepsi manfaat besar responden (75,9%) berupaya melakukan
dalam pencegahan kanker payudara dengan tindakan pencegahan kanker payudara dengan
Sadari, sebagian besar responden (51,9%) pemeriksaan payudara sendiri (Sadari).
329 | Herawati Jaya, Penerapan teori health belief model (HBM)

.
Table 3. Distribusi Keberhasilan Responden terhadap Penerapan HBM dalam Perilaku Pencegahan Kanker
payudara

Kelompok Kontrol Kelompok Intervensi


% Keberhasilan
Variabel % Keberhasilan
(Mean Pre-
Mean±SD (Mean Pre-Mean Mean±SD
Mean
Post)/100%
Post)/100%
Respon Kerentanan Sebelum 11,56±2,651 11,22±2.006
yang dirasakan Setelah 2,16 63,1
11,81±2.039 18.30±2.367
Respon Keseriusan Sebelum 14,07±2.814 13.59±2.845
yang dirasakan 0 39
Setelah 14,07±2.252 18.89±2.172
Respon Manfaat Sebelum 14,11±1,805 13.33±2.787
yang dirasakan 1,34 40,3
Setelah 14,30±2,383 18.70±2.363
Respon Hambatan Sebelum 11,44±3.130 11.52±2.119
yang dirasakan 1,66 64,3
Setelah 11,63±2,529 18.93±1.999
Isyarat dalam Sebelum 13,26±2,395 12.93±2.615
bertindak 4,75 40,7
Setelah 12,63±1,334 18.19±2.718
Keyakinan Diri Sebelum 14,48±2,680 13.74±2.596
5,11 31.8
Setelah 13,74±2,596 18.11±2.819
Tindakan Sebelum 13.59±2,650 12.70±2.006
7,06 45,8
Pencegahan Setelah 12,63±1.748 18.52±2.367
Jumlah 22.08 325
Mean 3,15 46,42

Berdasarkan penjabaran pada tabel 3 di atas pencegahan kanker payudara (M=18.52,


dapat dilihat bahwa ada kenaikan nilai mean SD±2.367). dilihat dari tabel hasil diatas
pada kelompok yang dilakukan perlakuan persentase tertinggi keberhasilan responden
setelah diberikan edukasi dengan teori health terhadap penerapan Health Belief Model dalam
belief model dengan nilai rerata keberhasilan pencegahan kanker payudara dengan sadari
sebanyak 46,42% adapun nilai mean pada tiap adalah respon hambatan sebesar 64,3% dan
bagian dari HBM adalah respon kerentanan respon kerentanan sebesar 63,1%.
yang dirasakan (M=18.30, SD±2.367), respon
keseriusan yang dirasakan (M=18.89, Hasil uji normalitas data berdasarkan uji
SD±2.172), respon manfaat respon manfaat Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk
(M=18.70, SD±2.363), respon hambatan diasumsikan data tidak terdistribusi normal
respon hambatan (M=18.93, SD±1.999, isyarat (p<0.05; Ho ditolak), sehingga untuk menguji
dalam bertindak (M=18.19±2.718), keyakinan perbedaan mean digunakan uji Wilcoxon
diri (M=18.11, SD±2.819) dan Upaya Signed Rank test
330 | Herawati Jaya, Penerapan teori health belief model (HBM)

Tabel 4. Uji Wilcoxon Signed Rank test dalam Perilaku Pencegahan Kanker Payudara (α=5%)

Kelompok Kontrol Kelompok Intervensi


Variabel Waktu
Mean±SD Z hitung ρ Mean±SD Z hitung ρ

Respon Kerentanan
Sebelum 11,56±2,651 11,22±2.006
yang dirasakan -0.345b 0.730 -4.469b 0,000
Setelah 11,81±2.039 18.30±2.367
Respon Keseriusan
Sebelum 14,07±2.814 13.59±2.845
Yang dirasakan -0.076b 0.939 -4.399b 0,000
Setelah 14,07±2.252 18.89±2.172
Respon Manfaat Sebelum 14,11±1,805 13.33±2.787
Yang dirasakan -0.796b 0.426 -4.304a 0,000
Setelah 14,30±2,383 18.70±2.363
Respon Hambatan
Yang dirasakan Sebelum 11,44±3.130 11.52±2.119
-.412b 0.680 -4.382b 0,000
Setelah 11,63±2,529 18.93±1.999
Isyarat Untuk Sebelum 13,26±2,395 12.93±2.615
bertindak -1.313c 0.189 -4.081b 0,000
Setelah 12,63±1,334 18.19±2.718
Keyakinan Diri Sebelum 14,48±2,680 13.74±2.596
-1.176c 0.239 --3.770b 0,000
Setelah 13,74±2,596 18.11±2.819
a. Based on positive ranks
b. Based on negative ranks.

Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa value 0,001), persepsi manfaat yang dirasakan
nilai yang signifikan pada ke-6 komponen teori (p-value 0,000), persepsi hambatan yang
health belief model (HBM) (α <0,05 ) yaitu dirasakan (p-value 0,000), Isyarat untuk
persepsi kerentanan yang dirasakan (p-value bertindak (p-value 0,000) dan keyakinan diri p-
0,000) persepsi keseriusan yang dirasakan (p- value 0,000.

Tabel 5. Uji Wilxocon tindakan pencegahan Kanker payudara dengan SADARI pada
kelompok kontrol dan intervensi

Mean Sum of Asympt.sig


Variabel Waktu Ranks Ties Z
N Ranks ranks (2-tailed)
Tindakan Pencegahan Negatif
Sebelum 13a 9.31 121
kelompok Kontrol Ranks 6c -0.740c 0.847
Sesudah Positif Ranks 8b 13.75 110
Negatif
Tindakan Pencegahan Sebelum 1d 5 5
Ranks
kelompok intervensi 0f -4.432b 0,000
Positif
Sesudah 26 14.35 373
Ranks

Berdasarkan penjabaran pada tabel 5 di atas value 0,00), dengan positif ranks (selisih) 26
dapat dilihat ada hubungan yang bermakna yang berarti terdapat 26 siswa mengalami
antara teori health belief model dengan perilaku peningkatan setelah diberikan edukansi dalam
pencegahan kanker payudara pada siswi di perilaku pencegahan kanker payudara dengan
SMA tersebut pada kelompok perlakuan (p- rerata 14,35 dan sum of ranks sebesar 373.
331 | Herawati Jaya, Penerapan teori health belief model (HBM)

4. Pembahasan sendiri dapat mengurangi resiko mengalami


kanker payudara karena gejala awal dari
Pada penelitian ini terlihat adanya peningkatan perkembangan sel kanker dapat diketahui sejak
yang berarti pada perilaku tindakan pencegahan dini seperti adanya rasa gatal yang berlebihan
kanker payudara dengan pemeriksaan payudara pada putting susu hingga mengeluarkan darah
sendiri pada kelompok yang dilakukan tindakan atau nanah, benjolan yang menetap dan makin
edukasi yang berbasis health belief model. Scor membesar, kulit payudara mengeriput atau
rata-rata pada kelompok intervensi puting susu terbenam ke dalam. Kulit payudara
menunjukkna nilai yang meningkat meningkat yang memerah dan lecet dan adanya benjolan
4-7 poin dalam pengetahuan dari 6 komponen pada daerah getah bening sekitar ketiak. Hasil
health belief model yaitu variable “kerentanan penelitian ini juga sejalan dengan Cut Husna
yang dirasakan, keseriusan yang dirasakan, yang menyatakan bila tingkat keparahan
manfaat yang dirasakan, hambatan yang penyakit merupakan ancaman baginya , maka ia
dirasakan, isyarat untuk bertindak dan akan berperilaku untuk mencari pengobatan
keyakinan diri”. Hasil ini sejalan dengan dan mengupayakan pencegahan pada
12
penelitian Siregar. R dimana tindakan sehat penyakitnya.
adalah pola hidup yang berhubungan dengan Hubungan yang signifikan antara “ persepsi
dengan tindakan mencegah atau menghindari manfaat yang dirasakan” terhadap tindakan
dan mencegah datangnya penyakit.10 pencegahan kanker payudara dengan
Adanya hubunga yang signifikan antara pemeriksaan payudara sendiri. Yang
“persepsi kerentanan” dengan tindakan menggambatrkan bahwa adanya kecendrungan
pencegahan kanker payudara dengan yang beranggapan “bermanfaat” diserta adanya
pemeriksaan payudara sendiri. Persepsi tindakan pencegahanm kanker payudara
kerentanan yang dirasakan responden dengan pemeriksaan payudara sendiri. Sejalan
menyatakan mencakup keyakinan bahwa tiap- dengan penelitian sebelumnya bahwa semakin
tiap renaja putri beresiko ternamgjitnya kanker tinggi persepsi manfaat maka semakin tinggi
payudara apabila mereka gagal menghindari pula perilaku pencehagan penyakit. 13 persepsi
factor resiko seperti, gaya hidup, pola istirahat keyakinan diri ”Self Efficacy” merupakan
yang tidak teratur, pola makan dan jenis tingkat kepercayaan seseorang pada kemmpuan
makanan yang dimakan, serta tidak melakukan berperuklaku sehat. Kemampuan diri dalam
sadari secara teratur. Menurut Vitania, apabila melakukan tindakan sangat bermanfaat
individu memiliki perasaan bahwa dirinya sehingga akan memudahkan untuk
beresiko tinggi terkena penyakit , maka melaksanakan perilaku baru tersebut, demikian
memiliki anjuran yang lebih untuk melakukan pula kebalikannya melakukan sadari secara
tindakan menjaga kesehatan dan lebih teratur 1 bulan sekali serta meninggalkan semua
berupaya melakukan tindakan mengurangi kebiasaan buruk yang dapat meningkatkan
resiko terjangkitnya penyakit, juga risiko terkena kanker adalah upaya terbaik
11
sebaliknya. Persepsi keseriusan responden dalam mencegah kanker payudara.
terhadap kanker payudara dengan pemeriksaan Dalam melakukan pengobatan atau
payudara sendiri mengakibatkan individu akan pencegahan penyakit diperlukan adanya isyarat
melakukan tindakan pencegahan yang baik. untuk melakukan tindakan yang nyata (Cues to
Keseriusan yang tinggi maka akan berdampak action) dan juga dipengaruhi oleh keyakinan
pada pencegahan yang tinggi pula. individu. Mayoritas responden terdorong
Persepsi keseriusan responden meyakini melakukan tindakan yang nyata ketika terdapat
bahwa kanker payudara tidak dapat sembuh isyarat yang mengrah pada kemungkinan
tanpa dilakukan pengobatan, oleh karena itu terjangkitnya kanker payudara, hal tersebut
tindakan pencegahan melalui deteksi dini dimungkinkan karena informasi yang ada
kanker payudara dengan pemeriksaan payudara seperti dampak , akibat, yang menimbukjan
332 | Herawati Jaya, Penerapan teori health belief model (HBM)

openyakit serta adanya perilaku yang kurang hambatan memberikan pengaruh yang lebih
baik yang di adopsi sebagai perilaku yang baru. besar dari pada ancaman pada masalah penyakit
Hasil penelitian ini menggambarkan adanya payudara itu sendiri.15 Pengetahuan yang baik
hubungan yang signifikan antara hambatan dalam melakukan tindakan pencegahan
yang ada dengan pengambilan keputusan atau diperlukan untuk memperkecil hambatan
tindakan pencegahan kanker payudara dengan karena semakin kecil penilaian pada persepsi
pemeriksaan payudara sendiri. Hambatan yang hambatan, maka semakin baik pula upaya
ada yang dirasakan responden (perceived pencegahan kanker payudara. Terkait dengan
barriers) adalah masalah privasi yang tidak hasil penelitian, pada umumnya responden
semua orang harus tahu meskipun orang tidak begitu memperhatikan hal-hal yang
terdekat termasuk orang tua. Responden merasa menjadi rintangan ketika akan mencari
risih untuk mengutarakannya atau mambahas pengobatan, sehingga rintangan tersebut tidak
masalah seputar tanda dan gejala abnormal menjadi hambatan atau kendala bagi responden
pada payudara dengan orang lain ketika terjadi untuk segera mendapatkan pertolongan atau
gangguan/ abnormalaitas payudara, responden penanganan ketika mengalami masalah pada
biasanya akan mencari pengobatan lain. Hal payudara
ini dikarenakan adanya perasaan malu untuk Model kepercayaan individu (teori health
berobat ke dokter atau tim medis untuk belief model ) digunakan untuk deteksi dini
memeriksa masalah di sekitar area payudara, kanker payudara atau mengatasi masalah
serta adanya keengganan dikarenakan kesehatan yang timbul misalnya dengan deteksi
banyaknya tahapan pemeriksaan payudara yang dini kanker payudara dengan pemeriksaan
dianggap terlalu rumit dan membuat rasa payudara sendiri. Keterlambatan deteksi dini
kurang nyaman apalagi harus menanggalkan kanker payudara dapat berakibat fatal yang
pakaian dan pemeriksa harus menyentuh dan dapat menyebabkan kematian oleh karena itu
meraba daerah yang sensitive, membuat subyek dengan deteksi dini kanker payudara maka
semakin tidak nyaman dan bertahan untuk tidak keberhasilan pengobatan akan semakin besar.
menceritakannya kepada orang lain. seseorang dengan melaksanakan edukasi pendidikan
akan melakukan tindakan pencegahan dan merupakan satu dari beberapa cara yang
pemeliharaan kesehatan bila terdapat digunakan agar risiko kanker payudara bisa
keyakinan dalam diri bahwa manfaat yang diketahui sejak awal dengan pemeriksaan
diperoleh lebih besar bila dibandingkan dengan payudara sendiri.
hambaan atau rintangan yang dialami ketika Berdasarkan pada pengalaman pada proses
memutuskan untuk melakukan tindakan penelitian, ada beberapa keterbatasan yang
tersebut. Pada penelitian lain menguraikan dialami oleh peneliti dan untuk diperhatikan
bahwa tindakan pencegahan dan pemeliharaan lagi bagi peneliti-peneliti yang akan datang agar
kesehatan bila adanya keyakinan yang kuat dapat lebih menyempurnakan lagi
dalam diri responden sangat bermanfaat bila penelitiannya . Beberapa keterbatasan dalam
dibandingkan dengan hambatan yang dialami penelitian tersebut antara lain : jumlah
saat memutuskan untuk melakukan responden hanya 54 orang tentunya masih
14
tindakan. Selain dari pada itu sebagai mana kurang untuk menggambarkan keadaan yang
hasil penelitian lainnya menyatakan bahwa sesungguhnya, dalam proses pengumpulan
responden tidak begitu memperhatikan bahkan data, informasi yang diberikan responden
mengabaikan rintangan yang ada ketika akan melalui kuesioner terkadang tidak
mencari pengobatan untuk mendapatkan menunjukkan pendapat responden yang
penanganan masalah pada payudara. Pada hasil sebenarnya, hal ini terjadi dikarenakan
penelitian lain juga terdapat persepsi bahwa perbedaan pemahaman yang berbeda tiap
responden juga factor lain seperti kejujuran
dalam pengisian pendapat dalam quesioner.
333 | Herawati Jaya, Penerapan teori health belief model (HBM)

5. Kesimpulan

Kesimpulan pada penelitian ini menjelaskan Banjarmasin. An-Nadaa J Kesehat Masy.


bahwa perilaku siswi dapat dipengaruhi oleh 2018;5(2):64.
pendidikan (edukasi) melalui pendekatan Teori 6. Narsih, Umi., Widayati, Agustina.
Health Belief Model untuk mencegah risiko Rohmatin. & H. Peran Pola Asuh Orang Tua
kanker payudara dengan pemeriksaan payudara terhadap Perilaku SADARI Remaja Putri
The Role of Parenting Patterns on
sendiri. disarankan penyedia layanan kesehatan Adolescent Girls Breast Self Examination
merencanakan intervensi pendidikan berbasis Behavior Umi Narsih *, Agustina Widayati
teori Health belief model (HBM), berdasarkan * , Homsiatur Rohmatin * * STIKes
kebutuhan pendidikan kelompok sasaran di Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan , Probo.
berbagai tingkat masyarakat. Saran untuk 2022;9(1):187–95.
penelitian selanjutnya agar pengambilan 7. Bensley RJ BFJ. Metode pendidikan
sampel lebih banyak agar data yang diperoleh kesehatan masyarakat. Jakarta: EGC; 2008.
lebih akurat dan diharapkan adanya 8. Glanz, K, K. Rimer, B & Viswanath K.
penambahan variable lain yang mungkin juga Health Behavior And Health. 2008.
dapat mempengaruhi banyak dalam penelitian 9. Kumalasari I, Jaya H. Penerapan Health
ini. Belief Model dalam Tindakan Pencegahan
Keputihan Patologis. … (Journal Public
Heal Res … [Internet]. 2021;5(3):452–62.
Daftar Pustaka Available from:
1. Saragih Griselli. Pengaruh Pendidikan https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/hig
Kesehatan “SADARI” terhadap eia/article/view/44227
Pengetahuan Deteksi Dini Kanker Payudara 10. Siregar R. Faktor-faktor yang
pada Remaja Putri di SMK Kesehatan Mempengaruhi perilaku Pemeriksaan
Imelda medan. Ilm Kebidanan Imelda. Payudara Sendiri (SADARI) pada Remaja
2020;6(1):16–22. Putri Kelas X. Indones J Heal Sci.
2. Pulungan RM, Hardy FR. Edukasi “Sadari” 2022;6(1):35–42.
(Periksa Payudara Sendiri) Untuk Deteksi 11. Wiwit V. Perilaku Ibu Hamil dalam
Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Pencegahan Malaria Berdasarkan Teori
Cipayung Kota Depok. Disem J Pengabdi Health Belisf Model. J Keperawatan
Kpd Masy. 2020;2(1):47–52. Silampari. 2023;6(2):1064–77.
3. Mestiara, R., Arliamti, N., & Putri A. 12. Cut Husna B, Medikal K, Aceh B. UPAYA
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan PENCEGAHAN KEKAMBUHAN ASMA
Persepsi Sadari (Pemerikasaan Payudara BRONCHIAL DITINJAU DARI Cut
Sendiri) Pada Remaja Putri SMP Negeri 1 Husna. Idea Nurs J. 2012;III(3):6–19.
Rikit Gaib Kabupaten Gayo Lues Tahun 13. Narsih U, Hikmawati N. Pengaruh Persepsi
2022. J Heal Med Sci [Internet]. Kerentanan Dan Persepsi Manfaat Terhadap
2023;2(1):244–51. Available from: Perilaku Remaja Putri Dalam Pencegahan
https://pusdikra- Anemia. Indones J Heal Sci. 2020;4(1):25.
publishing.com/index.php/jkes/article/view/ 14. Susanti. Penerapan HEALTH BELIEF
1222/1089 MODEL Terhadap Keputusan Keluarga
4. Rilyani, Ellya R. Pengaruh Penyuluhan untuk melakukan Kunjungan ke Puskesmas
Kesehatan terhadap Keterampilan Remaja dalam Penanganan Dini Dengue
Putri dalammelakukan SADARI sebagai Haemorhagic Fever (DHF). J Ners Lentera.
Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara. J 2016;4(2):124–41.
Kesehat Holistik. 2016;10(2):1–4. 15. Yuniastini Y, Dewi R, Yulinda A. Upaya
Peningkatkan Pengetahuan Sadari Keluarga
5. Asnuriyati W, Yulianti NA. Hubungan Penderita Kanker Payudara dengan
Antara Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Pendekatan Health Beliefe Model. J Ilm
Kelas 2 Jurusan Ipa Tentang Sadari (Periksa Keperawatan Sai Betik. 2018;14(1):35.
Payudara Sendiri) Di Sma Pgri 2
334 | Herawati Jaya, Penerapan teori health belief model (HBM)

Anda mungkin juga menyukai