ABSTRAK
Kanker payudara ialah penyakit yang tidak terkendali pembelahan selnya dan kemampuan untuk
menyerang jaringan biologis baik langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan
migrasi sel yang jauh (metastasis). Salah satu penatalaksanaan kanker payudara adalah
kemoterapi. Yaitu kemoterapi yang menyebabkan fatigue (kelelahan). Untuk mengurangi fatigue
(kelelahan) saat kemoterapi dengan pemberian back massage karena memberikan efek relaksasi
secara menyeluruh dan mengurangi kelelahan karena dapat memperbaiki sirkulasi darah dan
mengurangi ketegangan tubuh serta pengeluaran ampas tubuh semakin sempurna dengan
pengeluaran racun dalam tubuh. Tujuan studi kasus ini menyusun resume asuhan keperawatan
dalam pemberian back massage untuk mengurangi kelelahan saat kemoterapi pada pasien kanker
payudara. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode studi kasus dalam bentuk
rancangan one grup pretest posttest. Subyek dari penelitian ini adalah 2 pasien dengan kanker
payudara yang menjalani kemoterapi, dengan skala kelelahan 4-7 (kelelahan sedang), pasien
kanker payudara dengan stadium 1-3, pasien yang bersedia menjadi responden. Hasil studi
menunjukkan bahwa ada perubahan tingkat kelelahan yang awalnya kelelahan sedang menjadi
kelelahan ringan setelah pemberian back massage selama 3 hari sehingga diharapkan keluarga
pasien dapat melakukan tindakan back massage untuk mengurangi kelelahan pada pasien kanker
payudara yang menjalani kemoterapi.
ABSTRACT
Breast cancer is a disease of uncontrolled cell division and the ability to invade biological tissue
either directly in adjacent tissues (invasion) or by distant cell migration (metastasis). One of the
treatments for breast cancer is chemotherapy. Namely chemotherapy which causes fatigue
(fatigue). To reduce fatigue (fatigue) during chemotherapy with the provision of back massage
because it provides a comprehensive relaxing effect and reduces fatigue because it can improve
blood circulation and reduce body tension and the excretion of body waste is more perfect by
removing toxins in the body. The purpose of this case study is to compile a nursing care resume
in providing back massage to reduce fatigue during chemotherapy in breast cancer patients. This
type of research is descriptive with a case study method in the form of a one group pretest posttest
design. The subjects of this study were 2 patients with breast cancer who underwent
chemotherapy, with a fatigue scale of 4-7 (moderate fatigue), breast cancer patients with stages
1-3, patients who were willing to become respondents. The study results show that there is a
change in the level of fatigue from initially moderate to mild fatigue after giving back massage
for 3 days so that it is hoped that the patient's family can perform back massage to reduce fatigue
in breast cancer patients undergoing chemotherapy.
6
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan
Prodi DIII Keperawatan Universitas Widya Husada Semarang
pISSN : 2356-3079 eISSN : 2685-1946
PENDAHULUAN
7
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan
Prodi DIII Keperawatan Universitas Widya Husada Semarang
pISSN : 2356-3079 eISSN : 2685-1946
memberi obat sesuai anjuran dokter, pengeluaran ampas tubuh semakin sempurna
melaporkan kondisi pasien kepada perawat, dengan pengeluaran racun dalam tubuh
mengidentifikasi mecatat dan melaporkan (Sukma, 2009). Penelitian dari jurnal
gejala fisik serta gejala lain kepada perawat Nugraha (2017) terdapat pengaruh back
(KEMENKES RI, 2013). Gejala yang massage terhadap skor fatigue (kelelahan)
ditimbulkan setelah kemoterapi dapat pada pasien gagal jantung, semakin sering
diringankan dengan terapi non-farmakologi. frekuensi back massage semakin besar
Tindakan non-farmakologi untuk penurunan skor fatigue (kelelahan).
mengurangi rasa lelah adalah massage, dua Penelitian yang dilakukan Rohmah (2017)
studi telah mengamati efek dari massage dan terdapat pengaruh terapi slow stroke back
aromaterapi dalam perawatan paliatif, massage dengan aromaterapi lavender
massage dengan atau tanpa minyak selama 2 kali pertemuan, setiap pertemuan
essensisal dapat berdampak positif terhadap dilakukan selama 21 menit. Terapi slow
kecemasan sehingga membuat pasien stroke back massage dengan aromaterapi
merasa rileks dan dapat memicu reaksi lavender memiliki pengaruh dalam
emosional yang kuat, pasien dengan kanker menurunkan level fatigue (kelelahan) klien
stadium lanjut umumnya tidak suka dipijat yang menjalani hemodialisis. Hasil
terlalu keras dan dalam, perawat dapat penelitian yang dilakukan Ayyubana (2018)
melakukan massage secara halus dan ringan, terdapat pengaruh antara Back massage
dapat juga menggunakan baby oil atau lotion terhadap penurunan kelelahan. Terdapat
sebagai media agar tetap lembut dengan perbedaan yang signifikan antara level
aromaterapi (Rasjidi I, 2010). Massage yang fatigue (kelelahan) sebelum dan sesudah
berarti menyentuh atau meraba, merupakan back massage. Penelitian ini menggunakan
pijatan yang telah di sempurnakan dengan penatalaksanaan non-farmakologi yaitu
ilmu-ilmu tubuh manusia menggunakan terapi back massage untuk mengurangi rasa
bermacam bentuk atau teknik fatigue (kelelahan) kanker. Latar belakang
(Trisnowiyanto B, 2012). Back massage tersebut yang mendasari peneliti tertarik
adalah salah satu teknik dari tindakan untuk melakukan penelitian “Penerapan
massage pada punggung dengan usapan Terapi Back massage terhadap Fatigue
secara perlahan dan, adapun manfaat dari (Kelelahan) Pasien Kanker Payudara yang
Back massage dapat memberikan relaksasi Menjalani Kemoterapi”.
secara menyeluruh dan mengurangi fatigue
(kelelahan) karena terapi ini dapat METODE
memperbaiki sirkulasi darah dan Metode penelitian ini menggunakan metode
mengurangi ketegangan tubuh serta deskriptif dengan pendekatan asuhan
8
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan
Prodi DIII Keperawatan Universitas Widya Husada Semarang
pISSN : 2356-3079 eISSN : 2685-1946
keperawatan pada pasien kanker payudara payudara yang mengalami fraktur tulang
yang mengalami kelelahan saat menjalani belakang, pasien yang mengalami luka
kemoterapi. Intervensi yang diberikan bagian punggung. Peneliti memberikan
adalah terapi back massage dengan one intervensi tehnik back massage sesudah
group pretest posttest. Subjek studi kasus proses kemoterapi pada responden tersebut.
yaitu 2 orang pasien kanker payudara yang Back massage ini dilakukan 2 kali sehari
menjalani kemoterapi di RSUD Adhyatma selama 3 hari dengan waktu 21 menit.
MPH Semarang. Kriteria inklusi penelitian Peneliti menilai tingkat fatigue pre dan post
ini adalah pasien dengan penyakit kanker test dengan menggunakan kuesioner Brief
payudara stadium 1-3, yang mengalami Fatigue Inventory (instrumen pengukuran
fatigue (kelelahan) sedang. Kriteria eksklusi kelelahan).
penelitian ini adalah pasien dengan kanker
berat (Paramita, 2016). Data objektifnya
HASIL DAN PEMBAHASAN pasien tampak lemah ditempat tidur. Faktor-
Tabel 1. Skoring Penilaian Sebelum dan faktor yang mempengaruhi kelelahan pada
Sesudah Dilakukan Terapi Back Massage penelitian ini antara lain: faktor adanya rasa
Sebelum Sesudah nyeri, gangguan tidur, adanya penurunan
Nama diberikan diberikan
nafsu makan efek dari kemoterapi. Keluhan
intervensi intervensi
yang dirasakan pada Ny.Su dan Ny.Sa
Ny. Su 5,3 3
Ny. Sa 5,6 3 pasien mengatakan selalu merasa lelah
setelah kemoterapi dan sesuai dengan
Berdasarkan tabel 1 didapatkan bahwa batasan karakteristik yang ditemukan
tingkat kelelahan Ny.Su yang awalnya peneliti pada pasien maka ditegakkan
tingkat kelelahan sedang (5,3) menjadi diagnosa keperawatan kelelahan
tingkat kelelahan ringan (3) dan Ny.Sa yang berhubungan dengan kelesuan fisiologis
awalnya tingkat kelelahan sedang (5,6) (penyakit kanker payudara). Terapi back
menjadi tingkat kelelahan ringan (3). massage dilakukan dengan empat teknik
Pengkajian pada Ny.Su dan Ny.Sa peneliti back massage, yaitu melakukan teknik
menemukan data subjektif yaitu pasien patrisage, teknik skin rolling, teknik
mengatakan mudah merasa lelah setelah stroking dan teknik eflourage. Terapi back
dikemoterapi. Penilaian level kelelahan massage ini memberikan efek relaksasi
berupa kuesioner Brief Fatigue Inventory, secara menyeluruh dan mengurangi fatigue
dengan penilaian Rentang jawaban nilai dari (kelelahan) karena terapi ini dapat
setiap pertanyaan adalah 0-10, dengan memperbaiki sirkulasi darah dan
klasifikasi 1-3 ringan, 4-7 sedang, dan 8-10 mengurangi ketegangan tubuh serta
9
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan
Prodi DIII Keperawatan Universitas Widya Husada Semarang
pISSN : 2356-3079 eISSN : 2685-1946
pengeluaran ampas tubuh semakin sempurna setelah diberikan terapi back massage pada
dengan pengeluaran racun dalam tubuh hari pertama mengalami penurunan skala
(Sukma, 2009). Pada dasarnya kedua pasien kelelahan menjadi (4,3) kelelahan sedang
tersebut memiliki ambang kelelahan yang tetapi tidak pada tingkat keberhasilan karena
hampir sama karena dalam proses pasien baru pertama kali dilakukan back
pemberiannya tingkat penurunan fatigue massage, pasien mengalami nyeri dan
(kelelahan) pada kedua pasien juga hampir adanya gangguan tidur. Pada hari kedua
sama. Pada Ny.Su memiliki tingkat fatigue sebelum pasien diberikan intervensi back
(kelelahan) sedang 5,3 dan setelah diberikan massage mengalami peningkatan skala dari
teknik back massage pada hari pertama 5,2 (kelelahan sedang) hal ini dikarenakan
pasien mengalami penurunan skala menjadi pasien mendapat terapi injeksi
4,1 (kelelahan sedang) perbedaan skor rata- dexamethason yang berefek samping dan
rata fatigue (kelelahan) pada saat sebelum ondansentron, setelah dilakukan back
dan sesudah back massage pada hari massage menjadi 4,3 (kelelahan sedang)
pertama adalah 1,2 tetapi tidak pada tingkat pasien mengalami penurunan skala menjadi
keberhasilan karena pasien baru pertama kali 4,3 (kelelahan sedang). Sedangkan pada hari
dilakukan back massage dan efek obat- ketiga pasien mengalami penurunan skala
obatan dari kemoterapi. Pada hari kedua dari 4,1(kelelahan sedang) menjadi 3
sebelum pasien diberikan intervensi back (kelelahan ringan) hal ini dikarenakan
massage mengalami peningkatan skala dari keluarga mampu mengaplikasikan back
4,7 (kelelahan sedang) menjadi 4,1 massage pada pasien. Perubahan skala
(kelelahan sedang) setelah dilakukan back Ny.Sa untuk 3 hari diperoleh rata-rata 1,1.
massage pasien mengalami penurunan skala Hal ini mengindikasikan bahwa terapi back
menjadi 4,1 hal itu dipengaruhi karena massage dapat mengurangi fatigue
pasien kurang istirahat, gangguan tidur dan (kelelahan) (Trisnowiyanto, 2012). Hal
pengaruh obat-obatan. Sedangkan pada hari tersebut juga didukung oleh penelitian yang
ketiga pasien mengalami penurunan skala dilakukan Ayubbana (2018) yang
dari 4,1(kelelahan sedang) menjadi 3 menunjukkan adanya pengaruh yang
(kelelahan ringan) karena keluarga juga bisa signifikan bahwa intervensi back massage
melakukan terapi back massage pada pasien efektif dalam menurunkan fatigue
dan pasien istirahat cukup dan adanya (kelelahan) pada pasien kanker payudara
peningkatan nafsu makan. Perubahan skala yang menjalani kemoterapi. Back massage
Ny.Su untuk 3 hari diperoleh rata-rata 0,97. dapat mengatasi kelelahan dengan cara
Sedangkan pada pasien kedua yaitu Ny.Sa mengelola masalah fisik maupun psikologis
memiliki tingkat kelelahan sedang (5,6) dan akibat penyakit yang menjadi predikator
10
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan
Prodi DIII Keperawatan Universitas Widya Husada Semarang
pISSN : 2356-3079 eISSN : 2685-1946
11
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan
Prodi DIII Keperawatan Universitas Widya Husada Semarang
pISSN : 2356-3079 eISSN : 2685-1946
Sukma, D. A. (2009). Erotic Massage. Williams, L., & Wilkins. (2013). Buku Ajar
Yogyakarta: Image Press. Patofisiologi. Jakarta: EGC.
12