Anda di halaman 1dari 8

LITERATURE REVIEW PHYSICAL CONCERN

“JENIS LATIHAN FISIK UNTUK MENURUNKAN FATIGUE PADA PASIEN


PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI:”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Paliatif Klinik 4 Jiwa

Dosen Pengampu : Gardha Ryas Arsy S,Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh:

Kelompok 1

PSIK 7B

1. Nadia Mazaya (2019012190)


2. Nailil Hidayati Maulidika (2019012192)
3. Nailil Muna (2019012193)

PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS

2O22
JENIS LATIHAN FISIK UNTUK MENURUNKAN FATIGUE PADA PASIEN
PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI: LITERATURE REVIEW

Nadia Mazaya1, Nailil Hidayati Maulidika2, Nailil Muna3

Program Studi Ilmu Keperawatan Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus123

Email : nadiamazaya11@gmail.com1,nailil.maulidika@gmail.com2,munanailil168@gmail.com3

ABSTRAK

Kanker adalah masalah kesehatan global yang penting, kasus terbaru dari kanker diperkirakan
mencapai 21.4 juta pertahun. Pasien kanker dengan kemoterapi mengalami fatigue karena efek
penyakit kanker dan penghancuran sel-sel normal akibat toksisitas obat kemoterapi. Tujuan
literature review ini adalah untuk mengetahui jenis latihan fisik yang dapat menurunkan fatigue
pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Penelusuran literatur dilakukan dengan
menggunakan data base jurnal penelitian yaitu Google Scholar dengan tahun publikasi 2015
sampai dengan 2022 dengan menggunakan kata kunci kelelahan atau fatigue, kanker, paliatif,
latihan fisik, dan kemoterapi. Sebanyak lebih dari 30 jurnal penelitian berkaitan dengan topik
dan sebanyak 12 jurnal yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil review menunjukkan bahwa
manajemen atau pengelolaan kelelahan dilakukan dengan cara mengatasi penyebab kelelahan
yang terjadi baik pada aspek fisik maupun psikologis. Pada aspek fisik dapat dilakukan dengan
terapi komplementer seperti pijat punggung, relaksasi benson, latihan qigong excercise, senam
kebugaran jasmani, dan yoga.

Kata Kunci : Kanker, Fatigue, Kelelahan, Kemoterapi, Latihan Fisik

ABSTRACT

Cancer is an important global health problem, the latest cases of cancer are estimated to reach
21.4 million per year. Cancer patients with chemotherapy experience fatigue due to the effects of
cancer and destruction of normal cells due to the toxicity of chemotherapy drugs. The purpose of
this review literature is to find out the type of physical exercise that can lower fatigue in cancer
patients undergo chemotherapy. The literature searches were carried out using data based in the
research journal, namely Google Scholar with the 2015 publication to 2022 using fatigue
keywords or fatigue, cancer, palliative exercise, physical exercise, and chemotherapy.
Approximately 30 research journals have related to topics and as many as 12 journals that meet
inclusion criteria. The results of the review show that management or management of fatigue is
carried out by dealing with the causes of fatigue that occur both on physical and psychological
aspects. On physical aspects can be done with complementary therapies such as back massage,
benson relaxation, qigong excercise exercises, physical fitness exercises, and yoga.

Keywords: Cancer, Fatigue, Exhausted, Chemotherapy, Physical Training

PENDAHULUAN

Menurut Yayasan Kanker Indonesia (2019) kanker adalah sebuah istilah yang digunakan
untuk penyakit dimana pertumbuhan sel abnormal yang membelah tanpa kontrol dan menyerang
jaringan lain. Setiap sebelas menit ada satu penduduk dunia yang meninggal karena kanker dan
setiap tiga menit ada satu penderita kanker baru. Jumlah penderita kanker di seluruh dunia terus
meningkat signifikan. Menurut Globocan (2018) prevalensi kanker meningkat dari 18,1 juta
kasus kanker di tahun 2018 menjadi 19,3 kasus kanker pada tahun 2020 dan angka kematian
sebesar 9,6 juta pada tahun 2018 sedangkan pada tahun 2020 sebesar 10.0 juta kasus kematian.
Kanker dapat mengakibatkan efek yang besar bagi penderitanya, baik secara fisik, psiokologis,
ekonomi maupun aspek kehidupan lainnya. Efek tersebut dipengaruhi oleh kualitas hidup
penderita kanker.

Kemoterapi merupakan pengobatan kanker untuk menghambat pertumbuhan selsel ganas


dengan agen antikanker. Jenis terapi ini dapat digunakan untuk menyembuhkan dan sebagai
bantuan paliatif pada stadium lanjut kanker (Alam, 2018). Efek samping kemoterapi muncul
akibat obat-obatan kemoterapi sangat kuat, dan tidak hanya membunuh sel-sel kanker, tetapi juga
menyerang sel-sel sehat, terutama sel-sel yang membelah dengan cepat. Efek samping yang
umumnya dirasakan pasien diantaranya adalah kelelahan (Khairani et al., 2019).

Kelelahan atau yang disebut fatigue adalah suatu perasaan yang sangat lelah sepanjang
waktu, tidak ada yang lebih baik dengan istirahat. Hal ini menjadi masalah selama pengobatan
kanker. American Cancer Society (2019) kelelahan merupakan indikator yang berdampak parah
serta dapat mempengaruhi kemampuan fungsional dan kualitas hidup pasien dengan semua jenis
kanker. Gejala paling umum yang dialami pasien didefinisikan sebagai rasa lelah atau kelelahan
fisik, emosional dan/atau kognitif, dan mengganggu aktivitas fisik (Fabi et al., 2020).
Jika kelelahan atau fatigue tidak diatasi maka berdampak pada penurunan kemampuan,
penurunan kapasitas fisik, penurunan kualitas hidup, rasa tidak nyaman, dan menimbulkan
ketergantungan berlebihan dalam melakukan aktivitas sehari-hari (Taukhid, 2017).
Penatalaksanaan kelelahan atau fatigue dapat dilakukan dengan terapi farmakologi dan non
farmakologi. Terapi farmakologi bagi fatigue hingga saat ini belum diketahui dengan pasti.
Sedangkan terapi non farmakologi untuk efek samping kemoterapi adalah terapi yang tidak
menggunakan obat-obatan. Beberapa pengobatan non farmakologi yang dapat dilakukan adalah
latihan aktivitas fisik, teknik relaksasi otot, yoga, hipnoterapy, meditasi dan massage (Savitri,
2015).

METODE PENELITIAN

Penelusuran literatur dilakukan dengan menggunakan data base jurnal penelitian yaitu
Google Scholar dengan tahun publikasi 2015 sampai dengan 2022 dengan menggunakan kata
kunci kelelahan atau fatigue, kanker, paliatif, latihan fisik, dan kemoterapi. Sebanyak lebih dari
30 jurnal penelitian berkaitan dengan topik dan sebanyak 12 jurnal yang memenuhi kriteria
inklusi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan dan penyebaran
sel abnormal yang tidak terkontrol (American Cancer Society, 2018). Kemoterapi ialah salah
satu pengobatan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker (National Cancer Institute, 2017).
Ada 3 jenis kemoterapi yaitu adjuvant, neoadjuvant, dan primer (paliatif). Beberapa efek
samping dari 3 jenis kemoterapi tersebut umumnya dirasakan pasien diantaranya fatigue
(Wahyuni 2015).

Kelelahan atau fatigue merupakan salah satu permasalahan pada pasien kanker
(Dantzer,2014). Mekanisme terjadinya kelelahan pada pasien kanker baik terkait dengan
peradangan maupun regimen pengobatan yang menyebabkan kelelahan serta repetisi terapi yang
membutuhkan waktu yang panjang. Selain itu, tingginya stress dan kecemasan pada pasien
kanker dengan stadium awal akan meningkatkan resiko terjadinya kelelahan. Obat-obatan
kemoterapi dapat menjadi penyebab kelelahan pada pasien kanker (Montgomery, 2014).
Kelelahan atau fatigue merupakan perasaan tidak berdaya baik secara fisik maupun
psikologis sehingga pasien tidak dapat beraktifitas sebagaimana mestinya. Kelelahan adalah
perasaan subyektif yang tidak menyenangkan dan dimanifetasikan dengan kelemahan dan
keterbatasan energi. Penjelasan lain terkait kelelahan adalah penurunan vitalitas yang terjadi
secara terus menerus, kekurangan energi dan gangguan pada pemenuhan istirahan tidur yang
akhirnya akan menyebabkan penurunan pada produktivitas dan kualitas hidup (Malisa, 2018).
Masalah yang muncul pada pasien dengan penyakit kronis adalah kelelahan, yaitu
ketidakberdayaan secara fisik maupun psikologis yang ditandai dengan kelemahan fisik,
intoleransi aktifitas dan hambatan psikologis seperti kesulitan dalam memulai aktivitas dan
rendahnya resiliensi yang bermuara pada penurunan produktivitas dan kualitas hidup
(Outcalt,2015).

Mual muntah mengakibatkan kurangnya intake nutrisi ke dalam tubuh sehingga nutrisi ke
sel pun berkurang. Sel-sel tubuh akan memecahkan lemak yang ada ditubuh untuh menghasilkan
energi. Pemecahan asam lemak bebas dari jaringan lemak adiposa akan menyebabkan
penumpukan keton didalam tubuh. Perubahan metabolisme tersebut menyebabkan penurunan
metabolisme atau gangguan dalam regenerasi ATP, yang mana ATP adalah sumber energi utama
untuk kontraksi otot-tulang. Hal ini menyebabkan kelelahan atau fatigue dan menurunkan
kemampuan fisik pada pasien kanker (Dahlia, 2019).

Selain itu anemia juga penyebab paling sering pemicu fatigue pada pasien kanker.
Anemia disebabkan karena efek samping kemoterapi yang menghancurkan banyak sel darah
merah sehat. Kanker juga bisa menyebar ke sumsum tulang belakang dan mengganggu produksi
sel darah sehingga menyebabkan kurangnya sel darah merah (Mayo Foundation for Medical
Education and Research, 2019). Hal ini membuat tubuh merasa sangat lelah karena sel-sel di
tubuh tidak bisa mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi sehingga tidak menghasilkan energi
(ACS, 2018).

Faktor lain yang dapat memicu fatigue pada pasien kanker adalah gangguan jalan
masuknya nutrisi ke tubuh karena perih akibat luka pada saluran pencernaan. Hal ini diakibatkan
oleh efek samping kemoterapi yaitu mukositis. Mukositis dapat menyebabkan infeksi sekunder,
asupan nutrisi yang buruk, dehidrasi sehingga juga bisa berkontribusi terhadap fatigue. (Junaidi,
2014)
Manajemen atau pengelolaan kelelahan dilakukan dengan cara mengatasi penyebab
kelelahan yang terjadi baik pada aspek fisik maupun psikologis. Pada aspek fisik dapat dilakukan
dengan terapi komplementer seperti pijat punggung, relaksasi benson, latihan qigong excercise,
senam kebugaran jasmani, dan yoga.

Pijat punggung, relaksasi benson serta upaya relaksasi lain merupakan strategi
manajemen kelelahan yang sering dilakukan perawat dan menjadi trend isue pada milenial ini
demi menghindari polifarmaka pada pasien dengan penyakit kronis sehingga beberapa fungsi
organ seperti ginjal dan hati dapat dikonservasi. Mekanisme pijat punggung dalam menurunkan
skor kelelahan adalah dengan menstimulasi sistem saraf pusat untuk meningkatkan sekresi
endorfin. Jika endorfin meningkat maka akan terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan
menurunkan kebutuhan oksigen yang erdampak pada penurunan aftrload dan resistensi perifer.
Pada akhirnya akan memperbaiki sirkulasi dan perfusi ke jaringan sehingga kelelahan dapat
teratasi (Malisa, 2018).

Upaya lain yang dilakukan dalam rangka manajemen kelelahan adalah latihan qigong
excercise yang merupakan terapi komplementer yang berasal dari chinese medicine. Pada upaya
tersebut dilakukan latihan gerak yang dipadukan dengan teknik relaksasi baik fisik maupun
psikologis sehingga memberikan efek relaks yang berimplikasi pada vasodilatasi pembuluh
daran dan stimulasi sekresi endorfin (Campo, 2014).

Selain itu, intervensi dalam penanganan kelelahan kemoterapi dapat melalui kebugaran
jasmani yang dianggap sebagai penanda kesehatan yang penting untuk status fungsional berbagai
fungsi tubuh. Berdasarkan International Journal Of Theraoy and Rehabilitation Research
dampak latihan aerobik pada kebugaran jasmani dan kelelahan anak Leukimia telah dilaporkan
bahwa latihan aerobik ke program rumah pada kebugaran fisik dan kelelahan terkait kanker pada
anak dengan Leukemia, digunakan untuk mengurangi kelelahan dan meningkatkan kebugaran
fisik pada pasien kanker seperti latihan aerobik, peregangan, atau latihan penguatan. Latihan
aerobik didefinisikan sebagai "latihan submaksimal, berirama, berulang dari kelompok otot
besar, di mana energi yang dibutuhkan dipasok oleh oksigen yang diilhami (Dini, 2022).

Yoga memiliki banyak manfaat fisik seperti pengurangan hormon stres atau kortisol,
regulasi sumbu HPA, respons relaksasi, peningkatan fungsi parasimpatis untuk mengurangi stres,
memodulasi respons terhadap stres dan mempunyai kendali yang besar pada situasi. Hal ini
sangat berguna pada pasien kanker yang menganggap kanker sebagai ancaman dan terus
memikirkan ketakutannya. Misalnya, depresi menyebabkan peningkatan kortisol diurnal
abnormal yang dapat mempengaruhi tidur dan menyebabkan insomnia dan penekanan terhadap
kekebalan. Dengan mengubah persepsi, reaktivitas terhadap situasi dan mengurangi pikiran yang
mengganggu dapat mengurangi gejala depresi. Berkurangnya depresi menandakan pengurangan
kortisol yang akhirnya dapat membuat kelelahan terasa berkurang, meningkatkan kualitas tidur
dan respons imun tubuh yang baik. Yoga diketahui memodulasi sumbu psikoneuroendokrin dan
psikoneuroimun ini sehingga memulihkan homeostasis dan mengurangi beban allostatik. Efek ini
telah diamati dalam berbagai penelitian yoga yang telah menunjukkan pengurangan kortisol dan
inflamasi sitokin. Perubahan ini telah terbukti memodulasi gejala yang mengganggu sperti
kelelahan dan dapat meningkatkan QOL pasien (Rao et al., 2017).

KESIMPULAN

Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan dan penyebaran
sel abnormal yang tidak terkontrol. Pertumbuhan dan penyebaran kanker dapat diatasi dengan
kemoterapi. Obat-obatan kemoterapi dapat menjadi penyebab kelelahan pada pasien kanker.
Kelelahan atau fatigue merupakan perasaan tidak berdaya baik secara fisik maupun psikologis
sehingga pasien tidak dapat beraktifitas sebagaimana mestinya. Manajemen atau pengelolaan
kelelahan dilakukan dengan cara mengatasi penyebab kelelahan yang terjadi baik pada aspek
fisik maupun psikologis. Pada aspek fisik dapat dilakukan dengan terapi komplementer seperti
pijat punggung, relaksasi benson, latihan qigong excercise, senam kebugaran jasmani, dan yoga.

DAFTAR PUSTAKA

Alifia, M. (2021). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関


する共分散構造分析 Title, 7(2020), 6.

Dahlia, D., Karim, D., & Damanik, S. R. H. (2019). Gambaran Fatigue Pada Pasien Kanker Post
Kemoterapi. Jurnal Ners Indonesia, 9(2), 80. https://doi.org/10.31258/jni.10.1.80-93

Darma, G. S. P., Setiawan, I. G. B., & Widiana, I. G. R. (2020). Pengaruh Aktifitas Fisik
Walking Exercise Program (WEP) Terhadap Cancer Related Fatigue (CRF) pada Pasien
Kanker Payudara di RSUP Sanglah. JBN (Jurnal Bedah Nasional), 5(1), 9.
https://doi.org/10.24843/jbn.2021.v05.i01.p02
Fata, U. H. (2015). Hubungan Ansietas dan Depresi dengan Fatigue pada Pasien Kanker yang
Menjalani Kemoterapi. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 2(1),
095–102. https://doi.org/10.26699/jnk.v2i1.art.p095-102

Indeks, H., Tubuh, M., Resiko, D., Back, L., Pada, P., & Di, P. (2022). Jurnal Keperawatan
Muhammadiyah, 7(1), 3–6.

Maulinda, D., Adelia, G., & Kharisna, D. (2022). Latihan Fisik (Senam) sebagai Terapi
Komplementer dan Mmodalitas dalam Mengatasi Kelelahan pada Anak Kanker. Journal of
Public Health Concerns, 2(2), 96–100.

Nugraha, B. A., & Ramdhanie, G. G. (2018). Kelelahan pada Pasien dengan Penyakit Kronis.
Prosiding Seminar Bakti Tunas Husada, 1(April), 7–13.

P, D. R. (2021). Penerapan Back Massage Terhadap Fatigue (Kelelahan) Pasien Kanker


Payudara Yang Menjalani Kemoterapi. Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan, 5(1), 6–
12. https://doi.org/10.33655/mak.v5i1.105

Pada, C. R. F., & Penderita, P. (2022). Indonesian Journal of Health Science Volume 2 No. 2,
2022 JENIS LATIHAN FISIK UNTUK MENURUNKAN CANCER RELATED
FATIGUE (CRF) PADA PASIEN PENDERITA KANKER, 2(2), 33–43.

Putri, I. M., Nelwati, N., & Huriani, E. (2021). Gambaran Rerata Kelelahan pada Pasien Kanker
yang Menjalani Kemoterapi. Jurnal Keperawatan Silampari, 5(1), 390–395.
https://doi.org/10.31539/jks.v5i1.3059

Setiawan, H., Nantia Khaerunnisa, R., Ariyanto, H., Fitriani, A., Anisa Firdaus, F., & Nugraha,
D. (2021). Yoga Meningkatkan Kualitas Hidup Pada Pasien Kanker: Literature Review.
Journal of Holistic Nursing Science, 8(1), 75–88.
https://doi.org/10.31603/nursing.v8i1.3848

Sumilat, V. J., Prabawati, D., & Supardi, S. (2020). Effectiveness of Relaxation Breathing
Exercise To Fatigue in Cancer Patients Who Undergoing Chemotherapy. Juiperdo, 08(01),
144–158.

Anda mungkin juga menyukai