MISI 2015-2019:
3.Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagainegara maritim.
6.Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, danberbasiskan
kepentingan nasional.
2.Meningkatkan pengelolaan dan nilai tambah Sumber Daya Alam (SDA) yangberkelanjutan;
4.Meningkatkan kualitas lingkungan hidup, mitigasi bencana alam dan penangananperubahan iklim.
Arah kebijakan peningkatan kualitas lingkungan hidup, mitigasi bencana danperubahan iklim adalah
melalui peningkatan pemantauan kualitas lingkungan,pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup, penegakan hukumlingkungan hidup; mengurangi risiko bencana, meningkatkan
ketangguhanpemerintah dan masyarakat terhadap bencana, serta memperkuat kapasitasmitigasi dan
adaptasi perubahan iklim;
1.Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa danmemberikan rasa aman pada
seluruh warga Negara;
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dandesa dalam kerangka
Negara kesatuan;
4.Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem danpenegakan hukum yang bebas
korupsi, bermartabat dan terpercaya;
b.Kedaulatan Energi;
berisiko tinggi”
b)Pengenalan, pengkajian dan pemantauan risiko bencana melaluipenyusunan kajian dan peta risiko
skala 1:50.000 pada kabupaten danskala 1:25.000 untuk kota, yang difokuskan pada kabupaten/kota
risikotinggi terhadap bencana;
c)Pemanfaatan kajian dan peta risiko bencana bagi penyusunan RPB dan RADPRB, yang menjadi
referensi untuk penyusunan RPJMD;
d)Integrasi kajian dan peta risiko bencana dalam penyusunan dan reviewRTRWP/K/K
;f) Penyusunan rencana kontinjensi pada kabupaten/kota yang berisiko tinggisebagai panduan
kesiapsiagaan dan operasi tanggap darurat dalammenghadapi bencana
b) Peningkatan sosialisasi dan diseminasi pengurangan risiko bencana kepadamasyarakat baik melalui
media cetak, radio, dan televisi;
c)Penyediaan sistem peringatan dini bencana kawasan risiko tinggi sertamemastikan berfungsinya
sistem peringatan dini dengan baik;
f)Penyediaan infrastruktur mitigasi dan kesiapsiagaan (shelter , jalur evakuasidan rambu evakuasi)
menghadapi bencana, yang difokuskan ada kawasanrawan bencana dan risiko tinggi bencana
;g) Pembangunan dan pemberian perlindungan bagi prasarana vital yangdiperlukan untuk memastikan
keberlangsungan pelayanan publik, kegiatanekonomi masyarakat, keamanan dan ketertiban pada saat
situasi daruratdan pascabencana
;h)Pengembangan desa tangguh bencana di kawasan risiko bencana untukmendukung gerakan desa
hebat;
Pemerintah Indonesia telah menetapkan salah satu agenda pembangunan nasionalyaitu mewujudkan
kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategisekonomi domestik. Sejalan dengan
agenda tersebut, peran penyelenggaraanpenanggulangan bencana dalam pembangunan nasional pada
dasarnya sangatpenting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatkan
kesejahteraanmasyarakat, dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.Dukungan terhadap peningkatan
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraanmasyarakat dilaksanakan melalui upaya-upaya: 1).
Peningkatan kesadaran danpemahaman terhadap pengurangan risiko bencana; 2).
Menumbuhkembangkankemampuan antisipasi, adaptasi, daya proteksi, menghindari/meminimalisir
dampakbencana, dan memiliki daya serap informasi; 3). Peningkatan kapasitas
kelembagaanpenanggulangan bencana dan masyarakat; 4). Mendorong partisipasi dan peran aktifdunia
usaha dan masyarakat dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana; 5).Pengintegrasian sistem
peringatan dini dan penyebarluasan peringatan dini bencana;dan 6). Peningkatan kesiapsiagaan dalam
menghadapi bencana.Berdasarkan arah kebijakan pembangunan nasional 2015-2019 dan
tantanganlingkungan strategis kebencanaan yang dihadapi, maka kebijakan strategis
dalampenyelenggaraan penanggulangan bencana adalah:
Dukungan Perencanaan
BNPB akan berfungsi sebagai integrator perencanaan program dan kegiatan bagikementerian/lembaga
untuk mendapatkan dukungan alokasi penganggarandalam fungsi penanggulangan bencana pada saat
proses perencanaanpembangunan, dengan berkoordinasi dengan Bappenas dan
KementerianKeuangan.Mendorong Bappenas sebagai integrator perencanaan pembangunan
nasionalmeletakkan sasaran penanggulangan bencana menjadi salah satu prioritasdalam Rencana Kerja
Pemerintah sejalan dengan agenda pembangunan nasional(Nawa Cita). Dalam rangka penyelenggaraan
penanggulangan bencana terpadu,terstruktur, terarah dan terukur dibutuh dukungan perencanaan
bersama yangmelibatkan para pihak, pada tingkat nasional perlu disusun Rencana
NasionalPenanggulangan Bencana (RENAS PB) dan di daerah perlu disusun RencanaPenanggulangan
Bencana Daerah (RPBD). Secara kelembagaan, BNPB akan meningkatkan kualitas perencanaan
programdan kegiatan dalam kerangka peningkatan kinerja BNPB yang diarahkan untukmendukung
peningkatan kapasitas penanggulangan bencana daerah, yangdimulai dengan perencanaan strategis
yang dijabarkan kedalam Rencana Kerjadan RKA-KL secara konsisten dengan target dan sasaran yang
terukut, dandiimplementasikan secara konsisten. Dokumen perencanaan diharapkan sebagaialat
sinkronisasi dan membangun sinergi dengan perencanaan pembangunandaerah yang diarahkan pada
integrasi, replikasi dan pengembangan program dankegiatan melalui dukungan sumberdaya APBD.