Anda di halaman 1dari 47

BAB KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN

II KEUANGAN DAERAH

Dasar hukum penyusunan APBD, penatausahaan, pelaporan dan


pertanggungjawaban keuangan daerah untuk tahun anggaran 2019 mengacu
pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 yang selanjutnya
diubah kembali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Berdasarkan Pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah disebutkan bahwa
keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.
Selanjutnya disebutkan pula bahwa pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan
dalam suatu sistem yang terintegrasi.
Pasal 15 pada peraturan yang sama menyebutkan bahwa APBD disusun
sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan
pendapatan daerah. Penyusunan APBD dimaksud berpedoman kepada RKPD
dalam rangka mewujudkan pelayanan kepada masyarakat untuk tercapainya
tujuan bernegara. APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan,
alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Selain mempunyai fungsi sebagai alokasi,
distribusi dan stabilisasi dalam pengelolaan perekonomian daerah, APBD juga
merupakan salah satu instrumen yang menjamin terciptanya disiplin dalam
proses pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan pendapatan maupun
belanja daerah. Landasan administratif dalam pengelolaan anggaran daerah yang
mengatur antara lain prosedur dan teknis penganggaran harus diikuti secara
tertib dan taat asas supaya APBD dapat disusun dan dilaksanakan dengan baik
dan benar.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 1


Kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Tegal yang
tergambar dalam pelaksanaan APBD merupakan instrumen dalam menjamin
terciptanya disiplin dalam proses pengambilan keputusan yang terkait dengan
kebijakan pendapatan maupun belanja daerah dan mengacu pada aturan yang
melandasinya baik Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri,
Peraturan Daerah maupun Keputusan Kepala Daerah. Pelaksanaan pengelolaan
keuangan daerah Kabupaten Tegal tidak terlepas dari kebijakan yang ditempuh,
baik dari sisi efektivitas pengelolaan penerimaan pendapatan yang dijabarkan
melalui APBD dan realisasinya, maupun dilihat dari efisiensi dan efektivitas
pengeluaran daerah melalui belanja tidak langsung, belanja langsung dan
pembiayaan daerah. Dengan mempertimbangkan keberhasilan pembangunan
yang telah dicapai pada tahun sebelumnya serta permasalahan dan tantangan
yang akan dihadapi, maka prioritas pembangunan Kabupaten Tegal Tahun 2019
ditujukan untuk :
1. Penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan hak-hak dasar
masyarakat, yang difokuskan pada :
a. Penyediaan akses kebutuhan dasar berupa rumah layak huni untuk
penduduk miskin perkotaan dan perdesaan.
b. Penyediaan akses layanan air bersih dan sanitasi untuk penduduk miskin
perkotaan dan perdesaan.
c. Penanganan kawasan permukiman kumuh.
d. Menjamin calon peserta didik miskin memperoleh layanan pendidikan
dan pendukung pendidikan gratis.
e. Memberi beasiswa/penghargaan kepada peserta didik miskin dan
berprestasi.
f. Menjamin setiap penduduk miskin memperoleh layanan kesehatan
murah dan terjangkau.
g. Menyediakan biaya pendampingan non medis bagi penduduk miskin
(biaya menunggu pasien, biaya transportasi, santunan pengganti
pendapatan).
h. Penyediaan anggaran bantuan sosial bagi kelompok yang dapat
memberikan kontribusi terhadap pengembangan pendidikan dan
keagamaan tetapi memiliki kerentanan masalah sosial.
i. Pelatihan ketrampilan dan kompetensi tenaga kerja dengan sasaran darai
keluarga miskin.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 2


j. Penguatan basis data kemiskinan, yang berbasis spasial, berbasis
komunitas dan pendampingan yang kontinyu dengan melibatkan swasta
dan pihak lainnya.
k. Penyediaan jaminan hidup miskin absolut dimana warga miskin absolut,
yaitu tidak punya tempat tinggal milik sendiri, hidup di bantaran sungai,
tidak ada yang memelihara, tidak punya penghasilan, dan bergantung
belas kasihan warga, serta sakit berat dan tidak mampu berobat.
Pemerintah akan memfasilitasi jaminan rumah (jarum) bagi warga yang
belum memiliki rumah, jaminan hidup (jadup) berupa uang saku setiap
bulan bagi warga yang tidak produktif, serta jaminan kesehatan (jakes)
bagi warga miskin yang sakit berat dan tidak termasuk sakit yang dibiayai
JKN.

2. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia, yang difokuskan pada :


a. Memenuhi target kinerja program Pendidikan Anak Usia Dini dan
program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun melalui
peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM)
dan penuntasan Angka Putus Sekolah.
b. Penyediaan sarana prasarana sekolah yang memadai dengan melakukan
pembangunan dan atau rehabilitasi ruang kelas yang sesuai standar
pelayanan minimal; penyediaan Perpustkaan beserta kelengkapan buku-
bukunya; dan penyediaan sanitasi sekolah yang memenuhi standar
kelayakan.
c. Menerapkan penempatan aparatur (tenaga pendidik dan kependidikan)
secara proporsional sesuai kebutuhan pelayanan.
d. Menjamin setiap penduduk memperoleh layanan kesehatan murah.
e. Menjamin ketersediaan sarana pelayanan obat dan perbekalan kesehatan
sesuai standar.
f. Mengoptimalkan cakupan pertolongan persalinan melalui fasilitas
pelayanan PONED di Puskesmas sesuai Standar Pelayanan Minimal.
g. Memenuhi target capaian kinerja cakupan kualitas air minum yang
memenuhi syarat dan cakupan penduduk yang menggunakan jamban
sehat.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 3


h. Mengoptimalkan cakupan pelayanan khusus dan pelayanan rujukan, serta
cakupan call center dan jejaring Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu (SPGDT).
i. Mengoptimalkan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular.
j. Mengoptimalkan capaian kinerja program peningkatan keselamatan ibu
melahirkan dan bayi lahir hidup.
k. Menjamin perlindungan perempuan dan anak dari Kekerasan Dalam
Rumah Tangga (KDRT) dan trafficking.
l. Melakukan afirmasi (keberpihakan) anggaran bagi kelompok rentan,
PMKS, dan difabel.
m. Mewujudkan Kota Layak Anak (KLA).
n. Penyelenggaraan layanan rehabilitasi soaial dan layanan bimbingan
rohani bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit
pelayanan terpadu.
o. Peningkatan perlindungan terhadap korban bencana.

3. Peningkatan Daya Saing Ekonomi Lokal dan Industri Kreatif, yang


difokuskan pada :
a. Peningkatan produksi unggul pertanian melalui optimalisasi kerjasama
dengan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kementerian / Lembaga /
Perguruan Tinggi; promosi hasil produk pertanian; dan penerapan
kebijakan pemanfaatan hasil produk pertanian lokal untuk berbagai
acara/kegiatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tegal.
b. Pembangunan infrastruktur pertanian dan industri pendukungnya
berdasarkan kebutuhan wilayah.
c. Revitalisasi kelembagaan pertanian melalui penguatan kelembagaan
Kelompok Tani, Kelompok Nelayan, Kelompok Peternak, dan Penyuluh
serta difasilitasi agar kelompok memiliki Badan Hukum.
d. Penumbuhan pelaku usaha baru sektor pertanian dan industri
pendukungnya melalui sinergi industri pengolahan hasil pertanian ke
belakang dan depan (backward dan forward linkage), yaitu pada
kemandirian penyediaan bahan baku dan mempermudah akses
pemasaran.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 4


e. Pengembangan fasilitas perdagangan dan usaha perdagangan perorangan
melalui pembangunan infrastruktur pendukung perdagangan lokal
berdasarkan kebutuhan wilayah; dan penciptaan pasar tradisional yang
tertib, teratur, aman, bersih dan sehat serta berdaya saing.
f. Peningkatan jejaring perdagangan pasar tradisional melalui kerjasama
informasi harga;
g. Relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) agar dapat menempati sesuai dengan
aturan peruntukan ruang.
h. Peningkatan produk dan pelaku ekonomi lokal unggulan serta ekonomi
kreatif melalui penyusunan roadmap pengembangan industri lokal
unggulan; kerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengembangan
(litbang) Kementerian/Lembaga/ Perguruan Tinggi dan penyediaan sarana
prasarana pendukung kegiatan ekonomi unggul local.
i. Mengidentifikasi budaya kearifan lokal mengenai produk unggulan lokal
untuk diadaptasi menjadi Teknologi Tepat Guna.
j. Peningkatan produksi lokal yang berkualitas (terstandardisasi dan
bersertifikat) serta penggunaan produksi lokal oleh Pemerintah Daerah
dengan memfasilitasi proses pengurusan sertifikasi dan standarisasi
produk lokal.

4. Peningkatan Sarana Prasarana dan Infrastruktur Wilayah, yang difokuskan


pada :
a. Peningkatan pembangunan infrastruktur pusat-pusat pertumbuhan di
wilayah tertinggal (kecamatan perbatasan, pesisir, dan wilayah dengan
konsentrasi penduduk miskin tinggi) melalui penyediaan akses jalan,
ruang terbuka hijau dengan sarana prasarana perekonomian yang
mendukung, air bersih, dan sanitasi.
b. Memenuhi capaian target kinerja panjang jalan kewenangan Kabupaten
dalam kondisi baik sesuai standar Bina Marga.
c. Mengarahkan pemanfaatan Dana Desa untuk peningkatan jalan
kewenangan Desa dalam kondisi baik sesuai standar Bina Marga.
d. Memenuhi capaian target kinerja sarana pendukung jalan berupa
drainase dan talud yang terbangun, direhabilitasi dan berfungsi baik.
e. Optimalisasi capaian target kinerja pengembangan dan pengelolaan
jaringan irigasi dan jaringan pengairan lainnya.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 5


f. Optimalisasi capaian target kinerja pengembangan dan pengelolaan
persampahan.
g. Peningkatan persentase ruang terbuka terhadap luasan melalui perluasan
dan penambahan jumlah taman kota; perluasan dan penambahan jumlah
tempat berkumpul masyarakat sebagai sarana pengungkit ekonomi
kerakyatan; dan peningkatan fasilitas kawasan GOR Tris Sanja.
h. Pengendalian industri pertambangan dan industri B3; serta melaksanakan
pemulihan lingkungan hidup yang mengalami degradasi.

5. Mewujudkan Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Kualitas Pelayanan


Publik, yang difokuskan pada :
a. Mewujudkan zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani.
b. Menerapkan sistem informasi e-government yang terintegrasi dalam
rangka mendukung peningkatan kualitas pelayanan publik.
c. Mengoptimalkan pelayanan di Rumah PATEN.
d. Menerapkan Standar Pelayanan, SOP, dan Maklumat Pelayanan Publik.
e. Melakukan penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan
publik yang diselenggarakan oleh OPD.
f. Menerapkan sistem penempatan pegawai sesuai kompetensi, yaitu
kualifikasi pendidikan formal dan teknis, pengalaman kerja (bukan masa
kerja), serta prestasi kerja.
g. Menerapkan sistem penempatan pegawai sesuai kebutuhan dan beban
kerja SKPD.

6. Pengembangan Pariwisata dan Budaya Lokal, yang difokuskan pada :


a. Menginisiasi dan mengembangkan wisata Desa dengan berbagai macam
potensi dan keunikannya serta jejaring dengan Desa lainnya.
b. Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan lokal dan manca negara.
c. Membangun infrastruktur seni budaya lokal di simpul-simpul kesenian.
d. Memfasilitasi pentas seni budaya di tengah masyarakat sebagai daya tarik
wisata.
e. Melakukan promosi dan pentas seni budaya di ajang promosi nasional
dan internasional.
f. Melakukan kampanye seni budaya lokal di media massa regional, nasional
dan internasional.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 6


g. Memanfaatkan TIK dalam promosi seni budaya

Berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun


2006, struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah terdiri dari Pendapatan
Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah dengan rincian sebagai berikut:
1. Pendapatan Daerah meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana
Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.
2. Belanja Daerah yang dikelompokan menjadi:
a. Belanja Tidak Langsung, merupakan belanja yang dianggarkan tidak
terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
b. Belanja Langsung, merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
3. Pembiayaan Daerah terdiri dari Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran
Pembiayaan, yaitu semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

Secara umum gambaran pengelolaan keuangan daerah yang berkaitan


dengan pendapatan dan belanja daerah selama tahun anggaran 2019 telah
menunjukkan efektivitas dan efisiensi yang meningkat. Pengelolaan keuangan
daerah telah dilaksanakan dengan baik dan diharapkan mampu meningkatkan
perkembangan dan pertumbuhan perekonomian daerah. Secara garis besar
anggaran dan realisasi APBD tahun anggaran 2019 dapat disampaikan sebagai
berikut :

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 7


TABEL 2.1
ANGGARAN DAN REALISASI APBD TAHUN ANGGARAN 2019

ANGGARAN SETELAH BERTAMBAH/


URAIAN REALISASI 2019 %
PERUBAHAN 2019 (BERKURANG)
I. Pendapatan 2.860.327.632.000,00 2.755.658.770.896,29 (104.668.861.103,71) 96,34
II. Belanja 2.910.822.912.000,00 2.717.431.598.854,15 (193.391.313.145,85) 93,36
III. Surplus / (50.495.280.000,00) 38.227.172.042,14 88.722.452.042,14 -75,70
(Defisit)
IV. Pembiayaan 50.495.280.000,00 50.685.997.598,82 190.717.598,82 100,38
Neto
V. Sisa Lebih 0,00 88.913.169.640,96 88.913.169.640,96
Pembiayaan
Anggaran Tahun
Berkenaan

2.1 PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH


2.1.1. Kebijakan Umum Pengelolaan Pendapatan Daerah
Kebijakan umum pengelolaan pendapatan daerah
sebagaimana termuat dalam Kebijakan Umum Anggaran Kabupaten
Tegal tahun 2019 diarahkan untuk mendorong peningkatan
pendapatan daerah melalui mobilisasi pendapatan asli daerah dan
penerimaan daerah lainnya.
Kebijakan umum pendapatan daerah tahun 2019, adalah
sebagai berikut:
1. Kebijakan Umum Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tegal (PAD)
a. Meningkatkan target penerimaan Pendapatan Pajak Daerah
antara lain melalui:
1) Pajak Hotel, di Kota Slawi sudah berdiri Hotel Bintang 3 dan
tingkat hunian kamar hotel mulai dari Hotel Bintang 3
sampai dengan Hotel Melati terutama di lokasi OW Guci
setiap akhir minggu semakin tinggi yang dipengaruhi adanya
kemudahan akses jalan tol sehingga banyak wisatawan dari
Jakarta yang berlibur di Kabupaten Tegal yang tentunya
diperkirakan akan meningkatkan pendapatan Pajak Daerah
dari Pajak Hotel;
2) Peningkatan Pajak Restoran, dengan perhitungan belanja
makan minum dari APBD Kabupaten Tegal Tahun 2019 yang

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 8


sekitar Rp 15 milyar, maka bisa didapat Pajak Restoran dari
penyedia jasa katering sebesar 10% atau sebesar Rp 1,5
Milyar, termasuk perlu upaya intensifikasi pendapatan Pajak
Restoran dari Restoran dan Rumah Makan yang tersebar di
seluruh wilayah Kabupaten Tegal;
3) Peningkatan Pajak Reklame, dengan terbangunnya beberapa
ruang terbuka hijau di Kota Kecamatan dan semakin
banyaknya terpasang spot spot untuk pemasangan reklame,
dan terbangunnya dua Videotron di Kota Slawi serta adanya
penyelenggaraan pesta demokrasi berupa Pemilihan Kepala
Daerah di Tahun 2018 maka penerimaan dari Pajak Reklame
diperkirakan akan meningkat;
4) Pajak Bumi dan Bangunan, masih ada pengalihan piutang
pajak dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Kabupaten Tegal
dari Tahun 2002 sampai dengan Tahun 2012 yang belum
tertagih, perlu ada upaya dari instansi yang terkait agar
dapat meningkatkan penerimaan dari Pajak Bumi dan
Bangunan, selain itu juga dengan naiknya NJOP Tanah di
beberapa wilayah yang berpotensi di Kabupaten Tegal dan
peralihan status tanah dari tanah kosong menjadi tanah
dengan bangunan, tentunya akan meningkatkan pula
penerimaan dari Pajak Bumi dan Bangunan;
5) Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),
peningkatan penerimaan diperkirakan dari naiknya NJOP
Tanah PBB dan intensitas peralihan hak atas tanah dan
bangunan.
b. Target penerimaan Pendapatan Pajak Daerah dari Pajak
Minerba Bukan Logam dan Batuan di Tahun 2019 diperkirakan
menurun disebabkan sudah selesainya pekerjaan proyek Jalan
Tol Trans Jawa yang kebutuhannya selama ini disuplai dari
tanah urug yang berasal dari Kabupaten Tegal.
c. Pendapatan Retribusi Daerah ada yang mengalami peningkatan
tetapi ada pula yang mengalami penurunanyaitu :
1) Retribusi Pasar Los, dengan adanya ketentuan baru nilai
retribusi pasar los yang dikenakan kepada pedagang pasar,

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 9


maka diperkirakan ada peningkatan penerimaan
pendapatan;
2) Retribusi Pemanfaatan Ruang untuk Menara Telekomunikasi
LRA tidak lagi dikenakan retribusi, sehingga penerimaan dari
retribusi pos ini tidak ada;
3) Retribusi Tempat Rekreasi diperkirakan akan meningkat
karena ada kenaikan tarif masuk obyek wisata;
4) Retribusi Perizinan tertentu untuk Izin Gangguan Tepat
Usaha/Kegiatan kepada Orang Pribadi tidak lagi dikenakan,
maka tidak ada lagi penerimaan pendapatan dari pos
retribusi ini.
d. Mengoptimalkan penerimaan PAD melalui perolehan
pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan dari Badan Usaha Milik Daerah yaitu PDAM, BPR-
BKK dan Bank Jateng berupa perolehan laba maupun
penyertaan modal karena adanya penambahan penyertaan
modal dari Pemerintah Daerah.
e. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah dari Pendapatan
BLUD diperkirakan akan meningkat dengan pertimbangan
semakin tersedia dan terlengkapi sarana dan prasarana di RSUD
dan Puskesmas-Puskemas.
f. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan penyediaan
barang publik yang mampu meningkatkan kapasitas masyarakat
melalui penyempurnaan sistem pemungutan, peningkatan
profesionalisme pegawai dan lain-lain.
g. Penguatan sistem manajemen dan koordinasi sinergis antar
bidang SKPD yang berwenang melaksanakan pemungutan
pendapatan daerah sebagaimana ditetapkan dalam peraturan
daerah.
h. Mengalokasikan tambahan penerimaan daerah berupa lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah dengan mengoptimalkan
manajemen kas daerah dan pengelolaan aset-aset daerah yang
berpotensi memberikan sumber-sumber penerimaan bagi
pendapatan asli daerah.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 10


2. Kebijakan Umum Dana Perimbangan
a. Memperhatikan kebijakan Pemerintah Pusat sebagaimana yang
tercantum dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok Pokok
Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) Tahun Anggaran 2018, bahwa
untuk penguatan kualitas desentralisasi fiskal dalam jangka
menengah akan ditempuh dalam beberapa langkah utama,
antara lain :
1) Penyempurnaan payung hukum pelaksanaan desentralisasi
fiskal dengan melakukan revisi Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah melalui
Rancangan Undang Undang tentang Hubungan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah dan
Revisi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah juga perlu dilakukan untuk
memperkuat local taxing power.
2) Memperkuat Dana Insentif Daerah (DID) sebagai instrumen
insentif dalam sistem transfer, yaitu diberikan sebagai
reward atas pencapaian kinerja daerah di bidang tata kelola
keuangan daerah, pencapaian pembangunan di bidang
tertentu, serta inovasi dan keunggulan spesifik yang dimiliki
oleh daerah dalam menjalankan pelayanan kepada
masyarakat.
3) Meningkatkan kualitas belanja APBD dengan mengatur
penggunaan sebagian DTU (earmarking) untuk belanja
infrastruktur yang langsung terkait dengan percepatan
pembangunan fasilitas pelayanan publik dan ekonomi dalam
rangka meningkatkan kesempatan kerja, mengurangi
kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan penyediaan
pelayanan publik antar daerah, meningkatkan efektivitas
dan efisiensi belanja pegawai, menerbitkan peraturan
tentang standar biaya yang berlaku bagi pusat dan daerah,
mendorong penyerapan belanja daerah dan mengurangi
penumpukan dana daerah di perbankan melalui kebijakan
konversi Dana Bagi Hasil (DBH) dan/atau DanaAlokasi Umum

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 11


(DAU) menjadi bentuk non tunai.
b. Mempedomani Arah Kebijakan Fiskal Pemerintah Pusat terkait
Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) yaitu :
1) Implementasi kebijakan desentralisasi fiskal utamanya
ditujukan untuk mendorong perbaikanpelayanan dasar
publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2) Kebijakan TKDD diarahkan pada sinkronisasi perencanaan/
penganggaran TKDD agar sejalan dengan
perencanaan/penganggaran K/L dan perbaikan mekanisme
penyaluran TKDD berdasarkan pada kinerja pelaksanaan di
daerah. Di samping itu, penggunaan sebagian Dana Transfer
Umum (DTU) diarahkan untuk belanja infrastruktur yang
berorientasi pada pembangunan fasilitas layanan publik dan
ekonomi, pengurangan kemiskinan, peningkatan
kesempatan kerja, dan pengurangan kesenjangan
penyediaan layanan publik antar daerah. Sedangkan
Pengalokasian Dana Transfer Khusus (DTK) diarahkan untuk
percepatan peningkatan pelayanan dasar publik dan
pencapaian prioritas nasional, serta afirmasi kepada daerah
tertinggal dan perbatasan.
3) Kebijakan penguatan pelaksanaan desentralisasi fiskal tahun
2019 akan dilakukan melalui peningkatan alokasi TKDD
sesuai kemampuan keuangan negara yang diikuti dengan
perbaikan distribusi dan peningkatan kualitas belanja di
daerah.
4) Penguatan pelaksanaan desentralisasi fiskal merupakan hal
penting sebagai kebijakan alokasi TKDD tahun 2019 karena
memiliki peran strategis dalam mengurangi ketimpangan
fiskal vertikal (pusat-daerah) dan horizontal (antar daerah),
mendorong peningkatan kemandirian fiskal daerah dalam
kerangka negara kesatuan, meningkatkan kualitas pelayanan
publik serta mengurangi ketimpangan pelayanan publik
antar daerah, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
c. Mempedomani pokok-pokok kebijakan Transfer ke Daerah

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 12


dan Dana Desa (TKDD) tahun 2019 :
1) Pertama, meningkatkan alokasi TKDD secara proporsional
serta meningkatkan sinkronisasi perencanaan/penganggaran
alokasi TKDD dengan perencanaan/penganggaran alokasi
belanja K/L.
2) Kedua, memperkuat implementasi kebijakan Dana Transfer
Umum (DTU) dalam mendanai kewenangan desentralisasi,
dengan:
(a) mengoptimalkan alokasi, penyaluran, dan penggunaan
DBH, serta penyelesaian kurang/lebihbayar DBH;
(b) pagu DAU Nasional bersifat tidak final mengikuti
dinamika PDN neto, menyempurnakan formulasi
perhitungan PDN neto agar lebih mencerminkan
kapasitas PDN yang sebenarnya, mengalokasikan DAU
dengan memperhitungkan pengalihan kewenangan antar
tingkat pemerintahan, dan memberikan afirmasi alokasi
DAU kepada daerah kepulauan, tertinggal dan
perbatasan;
(c) melanjutkan pengaturan penggunaan 25 persen DTU
untuk belanja infrastruktur, yang berupa belanja modal
dan belanja pemeliharaan non aparatur, sehingga fokus
pada belanja infrastruktur yang berorientasi pada
peningkatan kuantitas dankualitas layanan publik guna
meningkatkan perekonomian daerah, mengurangi
kemiskinan, meningkatkan kesempatan kerja, dan
mengurangi kesenjangan layanan publik antardaerah.
3) Ketiga, memperkuat implementasi DTK dalam mengurangi
kesenjangan layanan public antar daerah melalui pendanaan
kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah yang
selaras dengan prioritas nasional, serta afirmasi kepada
daerah tertinggal, kepulauan dan perbatasan antarnegara,
diantaranya melalui:
(a) meningkatkan alokasi DTK dalam rangka mempercepat
penyediaan infrastruktur dasar dan pencapaian standard
pelayanan minimal;

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 13


(b) penyempurnaan dan refocusing bidang/sub bidang DAK
Fisik agar lebih fokus pada upaya mengatasi ketimpangan
layanan publik antardaerah dan pengalokasian DAK Fisik
berdasarkan proposal dari daerah;
(c) peningkatan kualitas DAK Non Fisik melalui penerapan
performance based untuk seluruh jenis DAK Non Fisik,
peningkatan efektivitas pemantauan atas penggunaan,
dan peningkatan akurasi data dasardan unit cost
pengalokasian DAK Non Fisik;
(d) peningkatan kualitas DAK Non Fisikmelalui penerapan
performance based untuk seluruh jenis DAK Non Fisik,
peningkatan efektivitas pemantauan atas penggunaan,
dan peningkatan akurasi data dasar dan unit cost
pengalokasian DAK Non Fisik;
(e) penguatan penyaluran DTK berdasarkan kinerja
penyerapan dan pencapaian output.
4) Keempat, melakukan penguatan DID sebagai
instrumentinsentif dalam TKDD, melalui peningkatan alokasi
dan penyempurnaan kriteria DID dengan berdasarkan pada
prestasi daerah, yang dihubungkan dengan penilaian atas
inovasi, kreativitas, keunggulan spesifik dan output/outcome
yang dihasilkan, dalam bentuk kategoritertentu antara lain
di bidang tata kelola keuangan daerah, pelayanan dasar
publik, dan kesejahteraan masyarakat.
5) Kelima, distribusi Dana Desa dengan prinsip pemerataan dan
berkeadilan. Ketujuh, penguatan Dana Desa sebagai
instrumen peningkatan dan pemerataan kesejahteraan serta
pengentasan kemiskinan.
3. Kebijakan Umum Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah.
a. Mengupayakan adanya penerimaan dana hibah dari
pemerintah pusat sebagai sumber penerimaan daerah.
b. Melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk upaya
penjaminan ketersediaan penerimaan sumber-sumber dana
penyesuaian berupa alokasi dana pendidikan untuk Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) dan Dana Tunjangan Profesi Guru.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 14


c. Melakukan koordinasi dengan pemerintah Provinsi sebagai
upaya penjaminan ketersediaan dana bagi hasil dari
pemerintah provinsi dan dana bantuan keuangan dari provinsi.

2.1.2 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Daerah


Pada tahun anggaran 2019 realisasi pendapatan daerah
memperlihatkan peningkatan yang cukup signifikan, hal ini
ditunjukkan dengan terealisasinya pendapatan daerah sebesar Rp
2.755.658.770.896,29 atau 96,34% dari anggaran yang telah
ditetapkan sebesar Rp 2.860.327.632.000,00 sebagaimana tergambar
pada tabel 2.1. Realisasi tersebut juga mengalami kenaikan sebesar
Rp 231.292.851.081,67 dari realisasi tahun 2018 yaitu Rp
2.524.365.919.814,62.
Realisasi pendapatan tahun 2019 terdiri dari Realisasi
Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 435.984.679.157,29 atau
terealisasi 96,89% dari anggaran yang ditetapkan Rp
449.974.699.000,00. Realisasi PAD Tahun 2019 tersebut lebih tinggi
Rp 63.702.003.102,67 dari realisasi tahun sebelumnya yaitu sebesar
Rp 372.282.676.054,62. Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2019
terdiri dari Pendapatan Pajak Daerah sebesar Rp 122.789.736.901,00,
Hasil Retribusi Daerah sebesar Rp 25.207.739.921,00, Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan sebesar Rp
22.395.196.773,00 dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
sebesar Rp 265.592.005.562,29.
Pendapatan Dana Perimbangan pada tahun 2019 terealisasi
sebesar Rp 1.586.668.848.339,00 atau sebesar 95,57% dari
anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 1.660.218.941.000,00.
Pencapaian penerimaan ini meningkat Rp 73.465.518.065,00
dibandingkan dengan realisasi tahun 2018 sebesar Rp
1.513.203.330.274,00. Realisasi tersebut terdiri dari Bagi Hasil Pajak
sebesar Rp 13.395.890.776,00. Bagi Hasil Bukan Pajak sebesar Rp
8.765.681.286,00. Dana Alokasi Umum sebesar Rp
1.198.561.641.000,00, dan Dana Alokasi Khusus sebesar Rp
365.945.635.277,00.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 15


Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah tahun 2019 terealisasi
sebesar Rp 733.005.243.400,00 atau 97,72% dari anggaran yang
ditetapkan yaitu sebesar Rp 750.133.992.000,00. Realisasi Lain-Lain
Pendapatan Daerah yang Sah lebih tinggi sebesar Rp
34.362.458.874,00 dibanding tahun 2018 yang sebesar Rp
638.879.913.486,00. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah terdiri
dari Pendapatan Hibah terealisasi sebesar Rp 141.111.559.559,00,
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
terealisasi sebesar Rp 173.568.253.580,00, Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus terealisasi sebesar Rp 44.577.009.000,00 Bantuan
Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya terealisasi
sebesar Rp 32.790.052.264,00, Pendapatan Lain-Lain terealisasi
sebesar Rp 340.958.368.997,00.
Realisasi pendapatan daerah tahun 2019 dapat dilihat dalam tabel
2.2 sebagai berikut :
TABEL. 2.2
REALISASI PENDAPATAN DAERAH TAHUN 2019

ANGGARAN SETELAH BERTAMBAH/


URAIAN REALISASI 2019 %
PERUBAHAN 2019 (BERKURANG)
(1) (2) (3) (4) (5)
PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI
DAERAH
Pajak Daerah 114.078.000.000,00 122.789.736.901,00 107,64 8.711.736.901,00
Retribusi Daerah 31.010.744.000,00 25.207.739.921,00 81,29 (5.803.004.079,00)
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang 21.704.000.000,00 22.395.196.773,00 103,18 691.196.773,00
Dipisahkan
Lain-lain PAD yang Sah 283.181.955.000,00 265.592.005.562,29 93,79 (17.589.949.437,71)
Jumlah Pendapatan 96,89
449.974.699.000,00 435.984.679.157,29 (13.990.019.842,71)
Asli Daerah
DANA PERIMBANGAN
Bagi Hasil Pajak/Bagi
78.053.264.000,00 22.161.572.062,00 28,39 (55.891.691.938,00)
Hasil Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum 1.198.561.641.000,00 1.198.561.641.000,00 100,00 0,00
Dana Alokasi Khusus 383.604.036.000,00 365.945.635.277,00 95,40 (17.658.400.723,00)
Jumlah Dana
1.660.218.941.000,00 1.586.668.848.339,00 95,57 (73.550.092.661,00)
Perimbangan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 16


ANGGARAN SETELAH BERTAMBAH/
URAIAN REALISASI 2019 %
PERUBAHAN 2019 (BERKURANG)
Lain-Lain Pendapatan
Daerah Yang Sah
Pendapatan Hibah 141.846.800.000,00 141.111.559.559,00 99,48 (735.240.441,00)
Dana Bagi Hasil Pajak
dari Provinsi dan 90,64
191.496.814.000,00 173.568.253.580,00 (17.928.560.420,00)
Pemerintah Daerah
Lainnya
Dana Penyesuaian dan
44.577.009.000,00 44.577.009.000,00 100,00 0,00
Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan
dari Provinsi atau 104,91
31.255.000.000,00 32.790.052.264,00 1.535.052.264,00
Pemerintah Daerah
Lainnya
Pendapatan Lain-lain 340.958.369.000,00 340.958.368.997,00 100,00 (3,00)
Jumlah Lain-Lain
733.005.243.400,00 (17.128.748.600,00)
Pendapatan Daerah 750.133.992.000,00 97,72
Yang Sah
JUMLAH 96,34
2.860.327.632.000,00 2.755.658.770.896,29 (104.668.861.103,71)
PENDAPATAN

Sumber: BPKAD, unaudited

2.2. PENGELOLAAN BELANJA DAERAH


2.2.1. Kebijakan Umum Pengelolaan Belanja Daerah
Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan
maka kebijakan pendanaan pembangunan dituntut lebih transparan,
akuntabel, dan berorientasi pada kinerja. Pendanaan digunakan
untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam
bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan,
fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan
sistem jaminan sosial.
Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja
yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang
direncanakan. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan
akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektivitas
dan efisiensi penggunaan anggaran.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 17


Penyusunan belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang
efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) dalam rangka melaksanakan urusan pemerintah daerah yang
menjadi tanggung jawabnya. Alokasi anggaran belanja yang
direncanakan oleh setiap OPD harus terukur yang diikuti dengan
peningkatan kinerja pelayanan dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Anggaran belanja daerah pada tahun 2019 dibagi menjadi
belanja tidak langsung dan belanja langsung. Anggaran belanja tidak
langsung tersebut dipergunakan untuk membiayai gaji dan tunjangan
pegawai, bunga, hibah, bantuan sosial, bagi hasil kepada Pemerintah
Desa, bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa dan Partai Politik,
dan Belanja Tidak Terduga. Anggaran belanja langsung dipergunakan
untuk membiayai program dan kegiatan masing-masing OPD sesuai
dengan fungsi dan urusan Pemerintah Daerah yang harus dilaksanakan.
2.2.1.1. Kebijakan Umum Belanja Tidak Langsung
Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang
dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan
program dan kegiatan. Belanja Tidak Langsung terbagi
kedalam jenis belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan
sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan belanja tidak
terduga.
1. Belanja daerah dialokasikan untuk dapat mendukung tugas
pokok dan fungsi pemerintah daerah dalam melaksanakan
urusan pemerintahan berupa urusan wajib dan urusan
pilihan Pemerintah Kabupaten Tegal.
2. Alokasi belanja daerah adalah untuk pemenuhunan
kepentingan publik dengan memperhatikan efisiensi dan
efektifitas program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh
setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Tegal.
3. Alokasi Belanja daerah dalam mendukung pelaksanaan
urusan wajib diarahkan untuk dapat memenuhi kebutuhan
pelayanan dasar masyarakat Kabupaten Tegal di bidang
pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur,

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 18


pelayanan administrasi kependudukan, pelayanan sosial
dan pemerintahan umum untuk mewujudkan tata
pemerintahan yang baik sejalan dengan agenda reformasi
birokrasi.
4. Alokasi Belanja Daerah dalam mendukung pelaksanaan
urusan pilihan diarahkan pada optimalisasi pemanfaatan
potensi daerah sesuai dengan karakteristik kewilayahan di
Kabupaten Tegal.
5. Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka menguatkan
program-program yang mendukung peningkatan nilai
tambah sektor-sektor ekonomi yang akan memberikan
kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah sebagai
upaya penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan
masyarakat dan pembangunan kewilayahan.
Struktur Belanja Daerah adalah terdiri dari Belanja Tidak
Langsung dan Belanja Langsung. Kebijakan umum untuk
Belanja Pegawai Tidak Langsung adalah sebagai berikut :
1) Belanja Pegawai
Belanja Pegawai diarahkan pada pemenuhan kebutuhan
gaji dan tunjangan PNS Kabupaten Tegal sesuai dengan
perkembangan jumlahnya, kenaikan gaji pokok, kenaikan
gaji berkala serta pemberian gaji bulan ketiga belas dan
tambahan penghasilan pegawai sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
1. Penganggaran belanja pegawai yang meliputi gaji dan
tunjangan jabatan dan tunjangan lainnya dibayarkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2. Perencanaan belanja pegawai memperhitungkan
accres gaji 2.5% yang disesuaikan dengan kebutuhan
untuk mengantisipasi adanya kenaikan gaji berkala,
kenaikan pangkat, tunjangan keluarga dan
penambahan jumlah pegawai.
3. Pemberian tambahan penghasilan kepada pegawai
berdasarkan pertimbangan yang obyektif dengan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 19


memperhatikan kemampuan keuangan daerah.

2) Belanja Hibah
Belanja hibah diprioritaskan untuk pencairan dana
cadangan Pilkada, bantuan pada lembaga pendidikan
swasta, dan bantuan kepada organisasi sosial
kemasyarakatan guna mendukung Misi 3 RPJMD yaitu
Mewujudkan kehidupan paseduluran dengan menjunjung
tinggi nilai-nilai agama.

3) Belanja Bantuan Sosial


Belanja bantuan sosial diprioritaskan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan Madrasah dan TPQ dalam bentuk
tambahan kesejahteraan untuk pendidik.

4) Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan


Pemerintah Desa
Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintah Desa diprioritaskan untuk mendukung
kelancaran tugas Pemerintahan Desa.

5) Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi / Kabupaten /


Kota, Pemerintah Desa dan Parpol
a. Bantuan Keuangan Umum, diprioritaskan untuk
menunjang penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pengembangan infrastruktur fisik dan sosial ekonomi,
serta penanggulangan kemiskinan.
b. Bantuan Keuangan Khusus, diprioritaskan untuk
menanggulangi kemiskinan dalam bentuk Program
Rehab RTLH dan mencapai kondisi 100% akses sanitasi
dalam bentuk Program Daerah Pemberdayaan
Masyarakat (PDPM) dengan fokus pembangunan
jamban sehat.

6) Belanja Tak Terduga


Belanja Tak Terduga diprioritaskan untuk penanggulangan
bencana dan hal-hal yang bersifat mendesak.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 20


2.2.1.2. Kebijakan Umum Belanja Langsung
Belanja Langsung diarahkan untuk memenuhi prioritas
pembangunan yang sudah ditetapkan, yaitu: (1) Pemenuhan
layanan dasar pada masyarakat yang sesuai dengan SPM, (2)
Peningkatan kondisi perekonomian masyarakat, dan (3)
Pembangunan infrastruktur, dengan memperhatikan afirmasi
pada wilayah tertinggal dan terluar.
Belanja Langsung juga diarahkan untuk mengefisienkan
belanja pegawai (karena sudah diwadahi dalam TPP),
melakukan penghematan barang habis pakai pada belanja
barang dan jasa, serta meningkatkan proporsi belanja modal
dari total Belanja Langsung.
Belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan
terkait langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
Belanja langsung dianggarkan untuk belanja pegawai, belanja
barang dan jasa dan belanja modal dalam program dan
kegiatan sesuai urusan pemerintahan.
Berdasarkan pada kebijakan umum serta arah dan
prioritas pembangunan daerah Kabupaten Tegal tahun 2019
dapat ditetapkan rencana program dan kegiatan yang menjadi
prioritas daerah pada tahun 2019 sesuai dengan urusan
pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten
Tegal sebagai berikut :
1. Urusan Wajib Pelayanan Dasar
1) Urusan Pendidikan
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini;
b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun;
c. Program Pendidikan Non Formal;
d. Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan;
e. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.
2) Urusan Kesehatan
a. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;
b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat;
c. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia;

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 21


d. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat;
e. Program Perbaikan Gizi Masyarakat;
f. Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular;
g. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan;
h. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin;
i. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan
Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas
Pembantu dan Jaringannya;
j. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan
Kesehatan;
k. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak
Balita;
l. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia;
m. Program Pengawasan dan pengendalian kesehatan
makanan;
n. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan
dan Anak;
o. Program Peningkatan Pelayanan;
p. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/rumah
sakit Paru-paru/Rumah Sakit mata.
3) Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;
b. Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-
gorong;
c. Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong;
d. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan;
e. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Talud/Bronjong;
f. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Kebinamargaan;
g. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan
Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya;

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 22


h. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi
Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya;
i. Program Pengendalian Banjir;
j. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air
Minum Dan Air Limbah;
k. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan;
l. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
4) Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
a. Program Lingkungan Sehat Perumahan;
b. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan
bahaya Kebakaran;
c. Program Pengelolaan Areal Pemakaman.
5) Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum serta
Perlindungan Masyarakat
a. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan
Pencegahan Tindak Kriminal;
b. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan;
c. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan
Kebangsaan;
d. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga
Ketertiban dan Keamanan;
e. Program Pendidikan Politik Masyarakat;
f. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan
lingkungan;
g. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan
Korban Bencana Alam.
6) Urusan Sosial
a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas
Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya;
b. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan
Sosial;
c. Program pembinaan anak terlantar;
d. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan
Trauma;

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 23


e. Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo;
f. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial
(eks Nara pidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial
Lainnya);
g. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan
Sosial.

2. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar


1) Urusan Tenaga Kerja
a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas
Tenaga Kerja;
b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja;
c. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan.
2) Urusan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan
Anak
a. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas
Anak dan Perempuan;
b. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan
Gender dan Anak;
c. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan
Perlindungan Perempuan;
d. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan
Gender dalam Pembangunan.
3) Urusan Pangan
a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/
Perkebunan).
4) Urusan Pertanahan
a. Program Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah;
b. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah.
5) Urusan Lingkungan Hidup
a. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH);
b. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan;

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 24


c. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup;
d. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya
Alam;
e. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi
SDA dan Lingkungan Hidup;
f. Program Peningkatan Pengendalian Polusi.
6) Urusan Administrasi Kependudukan Dan Pecatatan
Sipil
a. Program Penataan Administrasi Kependudukan.
7) Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa
a. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam
Membangun Desa;
b. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi
Pedesaan;
c. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
Pedesaan;
d. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah
Desa;
e. Program Peningkatan Peran Perempuan di
Perdesaan.
8) Urusan Pengendalian Penduduk Dan Keluarga
Berencana
a. Program Keluarga Berencana;
b. Program Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR);
c. Program Pelayanan Kontrasepsi;
d. Program pengembangan pusat pelayanan informasi
dan konseling KRR;
e. Program Pengembangan Bahan Informasi Tentang
Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak;
f. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok
Bina Keluarga;
g. Program Pengembangan Model Operasional BKB-
Posyandu-PADU.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 25


9) Urusan Perhubungan
a. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan;
b. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana
dan Fasilitas LLAJ;
c. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan;
d. Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas.
10) Urusan Komunikasi Dan Informatika
a. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan
Media Massa;
b. Program Kerjasama Informasi dan Media Massa;
c. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi
Informasi.
11) Urusan Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah
a. Program Pengembangan Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif UKM;
b. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan
Koperasi.
12) Urusan Penanaman Modal
a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama
Investasi;
b. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi
Investasi;
c. Program Optimalisasi Pelayanan Perijinan.
13) Urusan Kepemudaan dan Olah Raga
a. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan;
b. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah
Raga;
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Olahraga;
d. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan
Pemuda.
14) Urusan Statistik
a. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik
Daerah.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 26


15) Urusan Kebudayaan
a. Program Pengembangan Nilai Budaya;
b. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya;
c. Program Pengelolaan Keragaman Budaya.
16) Urusan Perpustakaan
a. Program Pengembangan Budaya Baca dan
Pembinaan Perpustakaan.
17) Urusan Kearsipan
a. Program Penyelamatan dan Pelestarian
Dokumen/Arsip Daerah;
b. Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan
Prasarana Kearsipan;
c. Program Peningkatan kualitas Pelayanan
Informasi.

3. Urusan Pilihan
1) Urusan Kelautan Dan Perikanan
a. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir;
b. Program Pemberdayaan Masyarakat dalam
Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya
Kelautan;
c. Program Pengembangan Budidaya Perikanan;
d. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan
Perikanan;
e. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran
Produksi Perikanan;
f. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air
Payau dan Air Tawar;
2) Urusan Pariwisata
a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata;
b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata;
c. Program Pengembangan Kemitraan.
3) Urusan Pertanian
a. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Ternak;

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 27


b. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan;
c. Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Peternakan;
d. Program Pengembangan Peternakan;
e. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani;
f. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian / Perkebunan;
g. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian
/ Perkebunan;
h. Program Peningkatan Produksi Pertanian /
Perkebunan;
i. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian /
Perkebunan Lapangan.
4) Urusan Energi Dan Sumber Daya Mineral
a. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang
Ketenaga Listrikan.
5) Urusan Perdagangan
a. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan
Perdagangan;
b. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam
Negeri;
c. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan
Asongan.
6) Urusan Perindustrian
a. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem
Produksi;
b. Program Pengembangan Industri Kecil dan
Menengah;
c. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi
Industri;
d. Program Penataan Struktur Industri;
e. Program Kemampuan Teknologi Industri.
7) Urusan Transmigrasi
a. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 28


4. Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang
1) Urusan Administrasi Pemerintahan
a. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah
Daerah;
b. Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah;
c. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga
Perwakilan Rakyat Daerah;
d. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan;
e. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah;
f. Program Peningkatan Pelayanan Publik;
g. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan
Keuangan Desa;
h. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal
dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH.
2) Urusan Pengawasan
a. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan
Sistem dan Prosedur Pengawasan;
b. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga
Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan.
3) Urusan Perencanaan
a. Program Perencanaan Pembangunan Daerah;
b. Program Pengembangan Data/Informasi;
c. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan
Bencana;
d. Program Kerjasama Pembangunan;
e. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah
Strategis dan Cepat Tumbuh;
f. Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota
Menengah dan Besar;
g. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi;
h. Program Perencanaan Sosial Budaya;

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 29


4) Urusan Keuangan
a. Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah;
5) Urusan Kepegawaian
a. Program Pendidikan Kedinasan;
b. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur;
c. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur.

2.2.2. Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah


Belanja daerah merupakan perkiraan beban pengeluaran
daerah yang dialokasikan secara adil dan merata agar relatif dapat
dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat khususnya dalam
pemberian pelayanan umum. Belanja daerah disusun berdasarkan
pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian
hasil dari input yang direncanakan. Dalam perencanaan belanja
daerah ditetapkan secara jelas tujuan, sasaran, hasil dan manfaat
serta indikator kinerja yang ingin dicapai. Selain itu juga ditetapkan
prioritas kegiatan dan penghitungan beban kerja serta penetapan
harga satuan yang proposional.
2.2.2.1. Belanja Tidak Langsung
Belanja tidak langsung terdiri dari belanja pegawai,
belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil
kepada provinsi / kabupaten / kota dan pemerintah desa,
belanja bantuan keuangan kepada provinsi / kabupaten /
kota dan pemerintahan desa, dan belanja tidak terduga.
Belanja tidak langsung pada tahun 2019 dianggarkan sebesar
Rp 1.649.883.584.000,00 dan terealisasi sebesar Rp
1.592.942.885.960,00 atau sebesar 96,55%.
Realisasi tersebut terdiri dari Belanja Pegawai yang
merupakan belanja gaji pegawai selama tahun 2019 sebesar
Rp 1.022.372.324.804,00 atau 95,89% dari jumlah anggaran
sebesar Rp 1.066.159.961.000,00. Belanja Hibah
dianggarkan sebesar Rp 44.102.565.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp 39.818.765.000,00 atau sebesar 90,29%. Belanja

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 30


bantuan sosial pada tahun 2019 dianggarkan sebesar Rp
25.582.650.000,00 dan terealisasi sebesar Rp
23.781.900.000,00 atau sebesar 92,96%. Belanja bagi hasil
kepada Provinsi / Kabupaten / Kota dan Pemerintah Desa
dianggarkan sebesar Rp 10.029.933.000,00 dan telah
terealisasi sebesar Rp 8.243.113.740,00 atau sebesar
82,19%. Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi /
Kabupaten / Kota dan Pemerintahan Desa dianggarkan
sebesar Rp 501.008.475.000,00 dan terealisasi 99,54 % atau
sebesar Rp 498.725.282.416,00. Belanja Tidak Terduga
dianggarkan sebesar Rp 3.000.000.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp 1.500.000,00 atau 0,05 %.
Dalam lingkup pengalokasian belanja daerah
Kabupaten Tegal Tahun 2019, realisasi yang dicapai
disesuaikan dengan situasi dan kondisi sebagai berikut:
a) Belanja Pegawai;
(1) Penganggaran belanja pegawai yang meliputi gaji dan
tunjangan jabatan dan tunjangan lainnya dibayarkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(2) Perencanaan belanja pegawai memperhitungkan
accres gaji 2.5% yang disesuaikan dengan kebutuhan
untuk mengantisipasi adanya kenaikan gaji berkala,
kenaikan pangkat, tunjangan keluarga dan
penambahan jumlah pegawai.
(3) Pemberian tambahan penghasilan kepada pegawai
berdasarkan pertimbangan yang obyektif dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah.
b) Belanja Hibah
Belanja Hibah dialokasikan secara selektif mendasari
ketentuan Permendagri No. 32 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
Bersumber dari APBD dengan mempertimbangkan
kemampuan keuangan daerah.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 31


c) Belanja Bantuan Sosial
Belanja bantuan soial dialokasikan secara selektif
mendasari ketentuan Permendagri No. 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial
yang Bersumber dari APBD dengan mempertimbangkan
kemampuan keuangan daerah. Penganggaran pemberian
bantuan sosial diperuntukkan kepada kelompok anggota
masyarakat secara selektif, tidak terus menerus/tidak
mengikat serta memiliki kejelasan penggunaannya.
d) Belanja bagi hasil kepada Provinsi / Kabupaten / Kota dan
Pemerintah Desa
Belanja Bantuan Keuangan kepada Desa dan partai politik
dialokasikan dalam rangka mendukung pelaksanaan
pemerintahan desa dan perkembangan partai politik di
Kabupaten Tegal sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku. Belanja bantuan keuangan
digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang
bersifat umum atau khusus dari pemerintah Kabupaten
kepada pemerintah desa dan partai politik. Bantuan yang
bersifat umum diberikan dalam rangka peningkatan
kemampuan keuangan bagi desa penerima bantuan
keuangan, Bantuan Keuangan yang bersifat khusus dapat
dianggarkan dalam rangka untuk membantu capaian
program/kegiatan prioritas yang dilaksanakan sesuai
urusan yang menjadi kewenangan atau dalam rangka
akselerasi pembangunan desa. Bantuan keuangan ini
terdiri dari Alokasi Dana Desa, PDPM dan Dana Desa dari
Pemerintah Pusat serta Bantuan Partai Politik.
e) Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi / Kabupaten /
Kota dan Pemerintah Desa
Belanja Bantuan Keuangan kepada Desa dan partai politik
dialokasikan dalam rangka mendukung pelaksanaan
pemerintahan desa dan perkembangan partai politik di
Kabupaten Tegal sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku. Belanja bantuan keuangan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 32


digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang
bersifat umum atau khusus dari pemerintah Kabupaten
kepada pemerintah desa dan partai politik. Bantuan yang
bersifat umum diberikan dalam rangka peningkatan
kemampuan keuangan bagi desa penerima bantuan
keuangan, Bantuan Keuangan yang bersifat khusus dapat
dianggarkan dalam rangka untuk membantu capaian
program/kegiatan prioritas yang dilaksanakan sesuai
urusan yang menjadi kewenangan atau dalam rangka
akselerasi pembangunan desa. Bantuan keuangan ini
terdiri dari Alokasi Dana Desa, PDPM dan Dana Desa dari
Pemerintah Pusat serta Bantuan Partai Politik.
f) Belanja Tidak Terduga
Penganggaran belanja tidak terduga dipergunakan untuk
kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan
berulang (penanggulangan bencana alam, bencana sosial).
Realisasi belanja tidak langsung tahun 2019 dapat dilihat pada tabel
2.3 berikut:
TABEL 2.3
REALISASI BELANJA TIDAK LANGSUNG 2019

ANGGARAN SETELAH BERTAMBAH/


URAIAN REALISASI 2019 %
PERUBAHAN 2019 (BERKURANG)
BELANJA TIDAK
LANGSUNG
Belanja Pegawai 1.066.159.961.000,00 1.022.372.324.804,00 95,89 (43.787.636.196,00)
Belanja Hibah 44.102.565.000,00 39.818.765.000,00 90,29 (4.283.800.000,00)
Belanja Bantuan
25.582.650.000,00 23.781.900.000,00 92,96 (1.800.750.000,00)
Sosial
Belanja Bagi Hasil
kepada
Provinsi/Kabupaten/ 10.029.933.000,00 8.243.113.740,00 82,19 (1.786.819.260,00)
Kota dan Pemerintah
Desa
Belanja Bantuan
Keuangan kepada
501.008.475.000,00 498.725.282.416,00 99,54 (2.283.192.584,00)
provinsi/kabupaten/
kota dan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 33


ANGGARAN SETELAH BERTAMBAH/
URAIAN REALISASI 2019 %
PERUBAHAN 2019 (BERKURANG)
Pemerintahan Desa
Belanja Tidak
3.000.000.000,00 1.500.000,00 0,05 (2.998.500.000,00)
Terduga
Jumlah Belanja
1.649.883.584.000,00 1.592.942.885.960,00 96,55 (56.940.698.040,00)
Tidak Langsung

Sumber: BPKAD, unaudited

2.2.2.2. Belanja Langsung


Belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan
terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan
kegiatan. Belanja langsung yang terdiri dari belanja pegawai,
belanja barang dan jasa, serta belanja modal untuk
melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah
dianggarkan pada belanja OPD berkenaan. Belanja langsung
dalam APBD dituangkan dalam bentuk program dan
kegiatan, yang manfaat capaian kinerjanya dapat dirasakan
langsung oleh masyarakat dalam rangka peningkatan
kualitas pelayanan publik dan keberpihakan pemerintah
daerah kepada kepentingan publik.
Belanja Langsung diarahkan untuk memenuhi prioritas
pembangunan yang sudah ditetapkan, yaitu: (1) Pemenuhan
layanan dasar pada masyarakat yang sesuai dengan SPM, (2)
Peningkatan kondisi perekonomian masyarakat, dan (3)
Pembangunan infrastruktur, dengan memperhatikan afirmasi
pada wilayah tertinggal dan terluar. Belanja Langsung juga
diarahkan untuk mengefisienkan belanja pegawai (karena
sudah diwadahi dalam TPP), melakukan penghematan barang
habis pakai pada belanja barang dan jasa, serta meningkatkan
proporsi belanja modal dari total Belanja Langsung.
Penyusunan anggaran belanja langsung untuk setiap
program dan kegiatan mempedomani Standar Pelayanan
Minimum (SPM) yang telah ditetapkan, Analisis Standar
Belanja (ASB), dan standar satuan harga. ASB dan standar
satuan harga ditetapkan dengan keputusan kepala daerah

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 34


dan digunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja
Anggaran (RKA) kegiatan. Realisasi dari belanja langsung
dapat disampaikan sebagai berikut:
a. Belanja Pegawai, direalisasikan untuk honorarium kepada
PNSD dan Non PNSD dan pemberian uang lembur yang
benar-benar diperlukan secara nyata terhadap efektifitas
pelaksanaan kegiatan.
b. Belanja Barang dan Jasa berupa barang pakai habis, jasa
kantor dan jasa lainnya, makanan dan minuman tamu
maupun pegawai direalisasikan sesuai dengan kebutuhan
nyata yang didasarkan atas pelaksanaan tugas dan fungsi
OPD, jumlah pegawai dan volume pekerjaan serta
memperhitungkan sisa persediaan barang Tahun
Anggaran 2018, Belanja perjalanan dinas dalam rangka
kunjungan kerja dan studi banding direalisasikan secara
selektif dan jumlah harinya dibatasi dengan
memperhatikan penggunaan BBM non subsidi untuk
kendaraan dinas dan target kinerja dari perjalanan dinas
yang relevan dengan substansi kebijakan pemerintah
daerah.
c. Belanja Modal direalisasikan untuk menambah aset tetap
pemerintah daerah sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku berupa sarana dan prasarana
yang dapat dimanfaatkan baik oleh masyarakat maupun
oleh aparat pemerintah daerah dalam mendukung kinerja
pelayanan kepada masyarakat.

Realisasi Belanja Langsung secara keseluruhan adalah


sebesar Rp 1.124.488.712.894,15 atau 89,18% dari anggaran
yang ditetapkan sebesar Rp 1.260.939.328.000,00. Untuk
belanja pegawai tahun 2019 terealisasi sebesar Rp
111.388.229.094,00 atau sebesar 90,80% dari anggaran
sebesar Rp 122.675.895.000,00. Sedangkan realisasi belanja
Barang dan Jasa adalah sebesar Rp 578.707.001.142,15 atau
87,90% dari anggaran Rp 658.352.926.000,00. Untuk belanja

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 35


modal terealisasi sebesar Rp 434.393.482.658,00 atau
90,52% dari anggaran Rp 479.910.507.000,00
Rincian dari realisasi belanja modal tersebut adalah
untuk belanja modal tanah terealisasi Rp 0,00 atau 0,00 %
dari anggaran Rp 0,00, belanja modal peralatan dan mesin
terealisasi Rp 60.198.204.329,00 atau sebesar 105,51% dari
anggaran sebesar Rp 57.054.923.250,00, belanja modal
gedung dan bangunan terealisasi Rp 149.596.577.668,00
atau terealisasi sebesar 90,21% dari anggaran Rp
165.828.051.750,00, belanja modal jalan, irigasi dan jaringan
terealisasi Rp 198.602.231.366,00 atau 87,56% dari
anggaran sebesar Rp 226.814.239.000,00, belanja modal
aset tetap lainnya terealisasi Rp 25.996.469.295,00 atau
86,04% dari anggaran sebesar Rp 30.213.293.000,00.

Realisasi belanja langsung 2019 dapat dilihat dalam tabel 2.4 berikut:

TABEL 2.4
REALISASI BELANJA LANGSUNG 2019

ANGGARAN SETELAH BERTAMBAH/


URAIAN REALISASI 2019 %
PERUBAHAN 2019 (BERKURANG)
BELANJA
LANGSUNG
Belanja
122.675.895.000,00 111.388.229.094,00 90,80 (11.287.665.906,00)
Pegawai
Belanja Barang
658.352.926.000,00 578.707.001.142,15 87,90 (79.645.924.857,85)
dan Jasa
Belanja Modal 479.910.507.000,00 434.393.482.658,00 90,52 (45.517.024.342,00)
- Belanja Tanah 0,00 0,00 0,00 0,00
- Belanja
Peralatan 57.054.923.250,00 60.198.204.329,00 105,51 3.143.281.079,00
Mesin
- Belanja
Gedung dan 165.828.051.750,00 149.596.577.668,00 90,21 (16.231.474.082,00)
Bangunan
- Belanja Jalan,
Irigasi dan 226.814.239.000,00 198.602.231.366,00 87,56 (28.212.007.634,00)
Jaringan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 36


ANGGARAN SETELAH BERTAMBAH/
URAIAN REALISASI 2019 %
PERUBAHAN 2019 (BERKURANG)
- Belanja Aset
30.213.293.000,00 25.996.469.295,00 86,04 (4.216.823.705,00)
Tetap Lainnya
Jumlah Belanja
1.260.939.328.000,00 1.124.488.712.894,15 89,18 (136.450.615.105,85)
Langsung

Sumber: BPKAD, unaudited

2.3. PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAERAH


Pembiayaan daerah merupakan pembiayaan yang disediakan
untuk menganggarkan setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun berikutnya.
Pembiayaan merupakan transaksi keuangan daerah untuk menutup selisih
antara anggaran pendapatan dan belanja daerah. Arah dan kebijakan
pembiayaan daerah Kabupaten Tegal secara umum adalah dimaksud untuk
menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja daerah. Apabila
terjadi surplus maka pembiayaan dimanfaatkan untuk penambahan
investasi daerah berupa penyertaan modal pada BUMD atau pembentukan
deposito pemerintah daerah. Sedangkan apabila terjadi defisit anggaran
maka pembiayaan digunakan untuk menutup defisit. Dengan kata lain
pembiayaan daerah adalah merupakan transaksi keuangan untuk menutup
defisit atau memanfaatkan surplus.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun
2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Pembiayaan Daerah terdiri dari Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran
Pembiayaan.

2.3.1. PENERIMAAN PEMBIAYAAN


Penerimaan Pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang
dimaksudkan untuk menutup defisit anggaran yang disebabkan oleh
lebih besarnya belanja daerah dibanding dengan pendapatan yang
diperoleh. Penerimaan utama pembiayaan dalam rangka menutup

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 37


defisit anggaran adalah penerimaan Sisa Lebih Perhitungan anggaran
Tahun yang lalu (SiLPA), sedangkan yang kedua berasal dari
penerimaan piutang daerah. Penggunaan SILPA adalah sebagai
sumber penerimaan pembiayaan dalam tahun anggaran berikutnya
dalam rangka mendanai kegiatan-kegiatan yang belum selesai pada
tahun anggaran berkenaan maupun penggunaan lainnya sesuai
dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
Apabila terjadi defisit anggaran riil maka diupayakan untuk
menutup defisit melalui :
a. hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan berupa
pelepasan saham ataupun penjualan aset pemerintah daerah
lainnya pada BUMD maupun lembaga usaha lain sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
b. penerimaan pinjaman daerah dari pihak lain baik pemerintah
pusat, pemerintah provinsi maupun lembaga donor yang
dimanfaatkan untuk keperluan pendanaan kegiatan jangka
pendek maupun jangka panjang sesuai dengan perturan
perundangan yang berlaku.

2.3.2. PENGELUARAN PEMBIAYAAN


Pengeluaran pembiayaan adalah pengeluaran yang akan
diterima kembali pada tahun anggaran berkenaan maupun tahun
anggaran berikutnya. Kebijakan umum Pengeluaran Pembiayaan
Daerah Tahun 2019 adalah :
1. Penyertaan modal pada BUMD maupun lembaga usaha lain
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
Tahun 2019 yaitu untuk penyertaan modal pada Bank Jateng,
Bank TGR, BKK Slawi dan PDAM.
2. Cadangan Pemilihan Kepala Daerah.

Pembiayaan Daerah meliputi Penerimaan dan Pengeluaran


Pembiayaan Daerah, dengan anggaran Pembiayaan Neto Tahun
Anggaran 2019 sebesar Rp 50.495.280.000,00 dan realisasi sebesar
Rp 50.685.997.598,82 dengan rincian sebagai berikut:

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 38


TABEL 2.5
REALISASI PEMBIAYAAN DAERAH 2019

ANGGARAN
BERTAMBAH/B
URAIAN SETELAH REALISASI 2019 %
ERKURANG
PERUBAHAN 2019
(1) (2) (3) (4) (5)
PEMBIAYAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
Penggunaan Sisa Lebih
59.844.280.000,00 59.879.097.965,82 100,06 34.817.965,82
Perhitungan Anggaran (SiLPA)
Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00
Penerimaan Kembali Pemberian
0,00 155.899.633,00 155.899.633,00
Pinjaman
JUMLAH PENERIMAAN
59.844.280.000,00 60.034.997.598,82 100,32 190.717.598,82
PEMBIAYAAN
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Penyertaan Modal (Investasi)
9.349.000.000,00 9.349.000.000,00 100,00 0,00
Pemerintah Daerah
JUMLAH PENGELUARAN
9.349.000.000,00 9.349.000.000,00 100,00 0,00
PEMBIAYAAN
PEMBIAYAAN NETTO 50.495.280.000,00 50.685.997.598,82 100,38 190.717.598,82

Sumber : BPKAD, Unaudited

Perhitungan sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) TA 2019 sebesar Rp


88.913.169.640,96 dan TA 2018 sebesar Rp 59.844.279.259,42 dengan rincian
sebagai berikut:
TABEL 2.6
REALISASI SILPA DAERAH 2019

2019 2018
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) :
Realisasi Realisasi
1) Pendapatan dan Belanja :
a)Realisasi Pendapatan 2.755.658.770.896,29 2.524.365.919.814,62
b)Realisasi Belanja 2.717.431.598.854,15 2.575.620.503.042,00
Surplus (Defisit) Anggaran : a)– b) 38.227.172.042,14 (51.254.583.227,38)
2) Pembiayaan :
a)Penerimaan Daerah 60.034.997.598,82 119.976.862.486,80
b)Pengeluaran Daerah 9.349.000.000,00 8.878.000.000,00
Pembiayaan Neto : a) – b) 50.685.997.598,82 111.098.862.486,80
3) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran : (1 + 2) 88.913.169.640,96 59.844.279.259,42

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 39


Tabel 2.7.
Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kabupaten Tegal Tahun 2019

PERSENTASE
NO URAIAN TARGET 2019 REALISASI 2019
(%)

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) 449.974.699.000,00 435.984.679.157,29 96,89


1 Pendapatan Pajak Daerah 114.078.000.000,00 122.789.736.901,00 107,64
Pajak Hotel 700.000.000,00 603.842.624,00 86,26
Hotel 700.000.000,00 603.842.624,00 86,26
Pajak Restoran 4.600.000.000,00 6.792.691.413,00 147,67
Restoran 1.410.000.000,00 631.895.450,00 44,82
Rumah Makan 334.000.000,00 1.464.803.723,00 438,56
Jasa Boga/ Katering 2.856.000.000,00 4.695.992.240,00 164,43
Pajak Hiburan 300.000.000,00 522.518.511,00 174,17
Diskotik, Karaoke, Klab
40.000.000,00 5.625.000,00 14,06
Malam dan Sejenisnya
Sirkus/Akrobat/Sulap 1.200.000,00 300.000,00 25,00
Permainan Bilyar, Golf,
2.000.000,00 0,00 0,00
Bowling
Pacuan Kuda, Kendaraan
Bermotor, Permainan 240.300.000,00 513.893.411,00 213,85
Ketangkasan
Panti Pijat, Refleksi, Mandi
Uap/ Spa dan Pusat 6.500.000,00 1.000.000,00 15,38
Kebugaran (Fitnes Center)
Pertandingan Olahraga 10.000.000,00 1.700.100,00 17,00
Pajak Reklame 2.500.000.000,00 2.537.367.643,00 101,49
Reklame
Papan/Billboard/Videotron 1.916.406.000,00 2.231.714.457,00 116,45
/Megatron
Reklame Kain 372.806.250,00 210.856.617,00 56,56
Reklame Melekat/Stiker 7.356.562,00 31.775.625,00 431,94
Reklame Selebaran 999.188,00 0,00 0,00
Reklame Berjalan 202.432.000,00 63.020.944,00 31,13
Pajak Penerangan Jalan 48.500.000.000,00 50.609.467.174,00 104,35
Pajak Penerangan Jalan
48.500.000.000,00 50.609.467.174,00 104,35
Dihasilkan Sendiri
Pajak Parkir 75.000.000,00 72.540.250,00 96,72
Pajak Parkir 75.000.000,00 72.540.250,00 96,72
Pajak Air Tanah 350.000.000,00 404.626.840,00 115,61

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 40


PERSENTASE
NO URAIAN TARGET 2019 REALISASI 2019
(%)

Pajak Air Tanah 350.000.000,00 404.626.840,00 115,61


Pajak Sarang Burung Walet 3.000.000,00 3.200.000,00 106,67
Pajak Sarang Burung Walet 3.000.000,00 3.200.000,00 106,67
Pajak Mineral Bukan Logam dan
550.000.000,00 712.254.574,00 129,50
Batuan
Batu Kapur 250.000.000,00 381.590.374,00 152,64
Batu Blonos * 10.000.000,00 127.334.700,00 1.273,35
Pasir Pasang * 2.000.000,00 35.070.000,00 1.753,50
Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan
33.500.000.000,00 35.393.235.125,00 105,65
dan Perkotaan
Pajak Bumi dan Bangunan
33.500.000.000,00 35.393.235.125,00 105,65
Pedesaan dan Perkotaan
Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
23.000.000.000,00 25.137.992.747,00 109,30
Bangunan (BPHTB)
BPHTB - Pemindahan Hak 23.000.000.000,00 25.137.992.747,00 109,30
2 Pendapatan Retribusi Daerah 31.010.744.000,00 25.207.739.921,00 81,29
Retribusi Pelayanan Kesehatan 182.004.000,00 187.990.500,00 110,58
Pelayanan kesehatan di
161.004.000,00 178.040.500,00 47,38
Puskesmas
Tempat Pelayanan
Kesehatan Lainnya yang
Sejenis yang Dimiliki 21.000.000,00 9.950.000,00 61,19
dan/atau Dikelola oleh
Pemda
Retribusi Pelayanan Persampahan/
2.319.998.000,00 2.048.058.250,00 88,28
Kebersihan
Pengambilan/Pengumpula
n Sampah dari Sumbernya
2.319.998.000,00 2.048.058.250,00 88,28
ke Lokasi Pembuangan
Sementara
Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi
1.000.000.000,00 477.161.000,00 47,72
Jalan Umum
Penyediaan Pelayanan
1.000.000.000,00 477.161.000,00 47,72
Parkir di Tepi Jalan Umum
Retribusi Pelayanan Pasar 3.451.471.941,00 3.331.056.100,00 96,51
Retribusi Pelayanan Pasar -
125.000.000,00 151.606.400,00 121,29
Pelataran
Retribusi Pelayanan Pasar - 2.400.000.000,00 2.296.066.500,00 95,67

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 41


PERSENTASE
NO URAIAN TARGET 2019 REALISASI 2019
(%)

Los
Retribusi Pelayanan Pasar -
926.471.941,00 883.383.200,00 95,35
Kios
Retribusi Pengujian Kendaraan
1.616.040.000,00 1.498.720.000,00 92,74
Bermotor
Retribusi PKB - Mobil
660.000,00 70.000,00 4,62
Penumpang - Sedan
Retribusi PKB - Mobil
0,00 60.000,00
Penumpang - Jeep
Retribusi PKB - Mobil
75.230.000,00 60.770.000,00 80,78
Penumpang - Minibus
Retribusi PKB - Mobil Bus -
42.340.000,00 45.500.000,00 107,46
Bus
Retribusi PKB - Mobil
855.700.000,00 768.560.000,00 89,82
Barang/ Beban - Pick Up
Retribusi PKB - Mobil
642.110.000,00 623.760.000,00 97,14
Barang/ Beban - Truck
Retribusi Pemeriksaan Alat
3.700.000,00 3.777.000,00 102,08
Pemadam Kebakaran
Pelayanan Pemeriksaan
dan/atau Pengujian Alat 3.700.000,00 3.777.000,00 102,08
Pemadam Kebakaran
Retribusi Penyediaan dan/atau
550.000.000,00 329.749.500,00 59,95
Penyedotan Kakus
Penyediaan dan/atau
550.000.000,00 329.749.500,00 59,95
Penyedotan Kakus
Retribusi Pengolahan Limbah Cair 32.000.000,00 43.300.000,00 135,31
Perkantoran 32.000.000,00 43.300.000,00 135,31
Retribusi Pemakaian Kekayaan
12.028.750.759,00 7.211.163.311,00 59,95
Daerah
Penyewaan Tanah dan
10.859.154.759,00 6.354.884.061,00 58,52
Bangunan
Laboratorium 227.500.000,00 377.079.250,00 165,75
Kendaraan Bermotor 942.096.000,00 479.200.000,00 40,56
Retribusi Tempat Pelelangan 285.000.000,00 240.567.850,00 84,41
Pelelangan Ikan 145.020.000,00 132.799.850,00 43,92
pelelangan Ternak 139.980.000,00 107.768.000,00 76,99
Retribusi Terminal 250.906.000,00 168.144.500,00 67,01

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 42


PERSENTASE
NO URAIAN TARGET 2019 REALISASI 2019
(%)

Fasilitas Lainnya di
250.906.000,00 168.144.500,00 67,01
Lingkungan Terminal
Retribusi Tempat Khusus Parkir 1.000.000.000,00 1.008.528.300,00 100,85
Pelayanan Tempat Khusus
1.000.000.000,00 1.008.528.300,00 100,85
Parkir
Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah
6.517.028.300,00 6.544.162.400,00 100,42
raga
Pelayanan Tempat Rekreasi 6.207.028.300,00 6.288.193.000,00 101,31
Pelayanan Tempat
310.000.000,00 255.969.400,00 82,57
Olahraga
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan 1.746.845.000,00 2.089.563.210,00 119,62
Pemberian Izin Untuk
Mendirikan Suatu 1.746.845.000,00 2.089.563.210,00 119,62
Bangunan
Retribusi Izin Gangguan 0,00 28.000,00
Pemberian Izin Gangguan
tempat Usaha/Kegiatan 0,00 28.000,00
kepada Orang Pribadi
Retribusi Izin Trayek 25.000.000,00 25.770.000,00 103,08
Pemberian Izin Trayek
25.000.000,00 25.770.000,00 103,08
kepada Orang Pribadi
Retribusi Izin Perikanan 2.000.000,00 0,00 0,00
Pemberian Izin usaha
Perikanan kepada Orang 2.000.000,00 0,00 0,00
Pribadi
Pendapatan Hasil Pengelolaan
3 21.704.000.000,00 22.395.196.773,00 103,18
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Bagian Laba atas Penyertaan Modal
pada Perusahaan Milik 21.704.000.000,00 22.395.196.773,00 103,18
Daerah/BUMD
Bagian Laba atas
Penyertaan Modal pada
15.849.000.000,00 15.809.496.323,00 99,75
Perusahaan Milik
Daerah/BUMD
Bagian Laba atas
Penyertaan Modal pada 2.000.000.000,00 5.158.063.067,00 257,90
PDAM

Bagian Laba atas 1.000.000.000,00 764.649.623,00 76,46

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 43


PERSENTASE
NO URAIAN TARGET 2019 REALISASI 2019
(%)

Penyertaan Modal pada


BPR BKK Talang
Bagian Laba atas
Penyertaan Modal pada 2.100.000.000,00 0,00 0,00
BPR BKK Slawi
Bagian Laba atas
Penyertaan Modal pada 755.000.000,00 662.987.760,00 87,81
Bank TGR
4 Lain-lain PAD Yang Sah 283.181.955.000,00 265.592.005.562,29 93,79
Hasil Penjualan Aset Daerah Yang
44.000.000,00 134.175.280,00 304,94
Tidak Dipisahkan
Penjualan Drum Bekas 29.000.000,00 24.300.000,00 83,79
Penjualan Hasil
0,00 19.000.000,00
Penebangan Pohon
Penjualan Bahan-bahan
0,00 77.725.280,00
Bekas Bangunan
Penjualan Hasil Perikanan 15.000.000,00 13.150.000,00 87,67
Hasil Penjualan Aset Lainnya 0,00 0,00
Hasil Penjualan Aset
0,00 0,00
Lainnya
Penerimaan Jasa Giro 7.000.000.000,00 4.560.452.080,00 65,15
Jasa Giro Kas Daerah 7.000.000.000,00 4.560.452.080,00 65,15
Jasa Giro Bendahara 0,00 0,00
Jasa Giro Dana Cadangan 0,00 0,00
Pendapatan Bunga 16.500.000.000,00 13.196.785.179,00 79,98
Pendapatan Bunga
Deposito Pendapatan 16.500.000.000,00 13.184.908.079,00 79,91
Bunga Dana Bergulir
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 0,00 0,00
Tuntutan Ganti Kerugian
Daerah Terhadap Pegawai
0,00 0,00
Negeri Bukan
Bendaharawan
Pendapatan Denda atas
Keterlambatan Pelaksanaan 0,00 1.666.728.424,00
Pekerjaan
Pendapatan Denda atas
0,00 34.551.937,00
Keterlambatan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 44


PERSENTASE
NO URAIAN TARGET 2019 REALISASI 2019
(%)

Pelaksanaan Pekerjaan
Bidang Pendidikan
Pendapatan Denda atas
Keterlambatan
0,00 22.755.190,00
Pelaksanaan Pekerjaan
Bidang Kesehatan
Pendapatan Denda atas
Keterlambatan
0,00 1.401.917.167,00
Pelaksanaan Pekerjaan
Bidang Pekerjaan Umum
Pendapatan Denda atas
Keterlambatan
0,00 200.726.830,00
Pelaksanaan Pekerjaan
Bidang Perumahan Rakyat
Pendapatan Denda atas
Keterlambatan
0,00 6.777.300,00
Pelaksanaan Pekerjaan
Bidang Penataan Ruang
Pendapatan Denda Pajak 0,00 1.214.033.185,00
Pendapatan Denda Pajak
0,00 10.539.751,00
Hotel
Pendapatan Denda Pajak
0,00 13.214.412,00
Restoran
Pendapatan Denda Pajak
0,00 540.517,00
Hiburan
Pendapatan Denda Pajak
0,00 1.488.214,00
Reklame
Pendapatan Denda Pajak
0,00 1.254.520,00
Parkir
Pendapatan Denda Pajak
0,00 5.196.972,00
Air Bawah Tanah
Pendapatan Denda Pajak
0,00 54.000,00
Sarang Burung Walet
Pendapatan Denda Pajak
Mineral Bukan Logam dan 0,00 25.979.244,00
Batuan
Pendapatan Denda Pajak
0,00 1.155.765.555,00
Bumi dan Bangunan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 45


PERSENTASE
NO URAIAN TARGET 2019 REALISASI 2019
(%)

Pedesaan dan Perkotaan

Pendapatan Denda Retribusi 550.000.000,00 745.850.000,00 135,61


Pendapatan Denda
Retribusi Penggantian
Biaya Cetak Kartu Tanda 550.000.000,00 745.850.000,00 135,61
Penduduk dan Akta
Catatan Sipil
Pendapatan Denda
Retribusi Pelayanan Parkir 0,00 0,00
di Tepi Jalan Umum
Pendapatan Denda
Retribusi Tempat Khusus 0,00 0,00
Parkir
Pendapatan Denda Atas
0,00 0,00
Pelanggaran Perda
Pendapatan Denda Atas
0,00 0,00
Pelanggaran Perda
Pendapatan Hasil Eksekusi atas
0,00 116.005.600,00
Jaminan
Hasil Eksekusi Atas Jaminan
atas Pengadaan 0,00 116.005.600,00
Barang/Jasa
Pendapatan dari Pengembalian 3.000.000.000,00 6.939.254.609,00 231,31
Pendapatan dari
Pengembalian Pajak 3.000.000.000,00 5.813.292.030,00 193,78
Penghasilan Pasal 21
Pendapatan Dari
Pengembalian Kelebihan
0,00 369.746.041,00
Pembayaran Gaji dan
Tunjangan
Pendapatan Dari
Pengembalian Kelebihan
0,00 855.703,00
Pembayaran Asuransi
Kesehatan
Pendapatan Dari
0,00 162.489.685,00
Pengembalian Uang Muka
Pendapatan dari
0,00 592.871.150,00
Pengembalian Kewajiban

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 46


PERSENTASE
NO URAIAN TARGET 2019 REALISASI 2019
(%)

Yang Harus Dibayarkan

Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum 196.252.000,00 414.847.453,00 211,39


Fasilitas Sosial 0,00 67.500.000,00

Fasilitas Umum 196.252.000,00 347.347.453,00 176,99

Pendapatan BLUD 255.427.547.000,00 235.346.709.753,29 92,14


Pendapatan Jasa Layanan
253.272.770.900,00 232.950.258.694,00 91,98
Umum BLUD
Pendapatan Hasil
0,00 0,00
Kerjasama BLUD
Pendapatan Lain-lain BLUD 2.154.776.100,00 2.396.451.059,29 111,22
Lain-lain PAD yang Sah Lainnya 0,00 29.858.005,00
Lain-lain PAD yang Sah
0,00 29.858.005,00
Lainnya
Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum 307.852.000,00 237.843.300,00 77,26
Fasilitas Sosial 0,00 72.000.000,00
Fasilitas Umum 307.852.000,00 165.843.300,00 53,87
Hasil dari pengelolaan dana bergulir 41.906.000,00 25.452.100,00 60,74
Hasil dari pengelolaan dana
bergulir dari Kelompok 41.906.000,00 25.452.100,00 60,74
Masyarakat.............
Lain-lain PAD yang Sah Lainnya 116.000.000,00 87.458.692,00 75,40
Lain-lain PAD yang Sah Lainnya 116.000.000,00 87.458.692,00 75,40
Hasil Penjualan Aset Lainnya 0,00 677.033.000,00
Hasil Penjualan Aset Lainnya 0,00 677.033.000,00
Pendapatan dari sumber mata air 267.750.000,00 455.375.240,00 170,07
Penerimaan sumber mata
136.500.000,00 313.738.120,00 229,84
air dari PDAB
Penerimaan sumber mata
89.250.000,00 91.099.360,00 102,07
air dari PDAM
Kontribusi PDAM Kota
42.000.000,00 50.537.760,00 120,33
Tegal
Pendapatan Sewa BLK 35.000.000,00 23.722.067,00 67,78
Pendapatan Sewa BLK 35.000.000,00 23.722.067,00 67,78
Pendapatan Sewa LPK Nelayan 3.500.000,00 0,00 0,00
Pendapatan Sewa LPK
3.500.000,00 0,00 0,00
Nelayan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 II - 47

Anda mungkin juga menyukai