SKENARIO I
“Gempa Lagi”
Disusun Oleh :
NIM : N10119029
Kelompok :3
Sumber :
Sumber :
Sumber :
B. Gempa Bumi
1) Mengenali lokasi bangunan tempat tinggal atau bekerja, yakni
kemungkinan berada pada patahan gempa, serta seberapa kuat potensi
gempa yang terjadi di wilayah tersebut berdasarkan pemetaan wilayah
rawan gempa bumi.
2) Membangun rumah dengan konstruksi tahan gempa sesuai dengan
standar yang berlaku, di Indonesia digunakan SNI 03-1726-2002, Tata
Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan. Secara umum
misalnya, kondisi tanah yang akan didirikan bangunan kering dan
padat, tidak menggunakan tanah urug, pondasi terbuat dari beton
bertulang besi, letak dinding seimbang serta kondisi material
konstruksi tidak rusak karena terlalu tua atau dimakan rayap.
Selengkapnya dapat dilihat di Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan
Gedung Tahan Gempa yang disusun oleh Departemen Pekerjaan
Umum tahun 2006.
3) Melakukan renovasi terhadap bangunan yang belum tahan gempa serta
yang kondisinya sudah tua atau buruk. Hal tersebut penting untuk
dilakukan terutama bagi bangunan publik yang digunakan banyak
orang, seperti sarana pendidikan, fasilitas kesehatan, dan gedung
pemerintahan.
4) Mengurangi risiko pergeseran dan robohnya perabot ketika terjadi
gempa. Perabot yang bergeser, roboh, atau terjatuh dapat menghalangi
jalan keluar serta menimpa dan melukai orang. Hal yang dapat
dilakukan untuk mengurangi risikonya yakni, tidak meletakkan perabot
yang tinggi seperti lemari di atas karpet, melainkan di atas lantai yang
keras dan datar, meletakkan barang yang berat di bawah barang yang
ringan, tidak meletakkan barang-barang berbahaya seperti gunting di
tempat yang tinggi, memasang pasak tahan gempa, menggunakan karet
perekat pada peralatan elektronik seperti komputer, serta mengatur
ulang tata letak prabot.
5) Membentuk organisasi mandiri berbasis masyarakat dalam
penanggulangan bencana gempa bumi, untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat terkait bencana gempa bumi, membuat peta
bencana untuk wilayah maupun tempat tinggal masing-masing
sehingga dapat menentukan tempat paling aman untuk berlindung saat
terjadi gempa baik pada posisi di dalam rumah atau tempat kerja
maupun di luar ruangan serta tempat mengungsi terdekat yang aman
ketika terjadi gempa, mencatat nomer telepon penting seperti nomor
pemadan kebakaran dan ambulance untuk mengantisipasi dampak
akibat gempa bumi, meningkatkan kesigapan dalam menghadapi
gempa dengan mengadakan simulasi gempa untuk melatih sikap dan
tindakan penyelamatan diri, sikap dan tindakan menuju ke tempat
pengungsian terdekat yang aman saat terjadi gempa, serta sikap dan
tindakan pasca terjadinya gempa bumi.
C. Gunug Api
1) Tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap jenis
bencana
2) Sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat
dalam menghadapi bencana, karena bermukim di daerah rawan
bencana
3) Mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari, serta mengetahui
cara penyelamatan diri jika bencana timbul
4) Pengaturan dan penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi
ancaman bencana.
Sumber :
1) Partisipasi Pemikiran
Partisipasi pemikiran masyarakat dalam penanggulangan bencana
alam ikut berpartisipasi dalam menyumbangkan pemikiran atau idenya
tentang bagaimana cara menganggulangi bencana yang mereka hadapi
setiap tahunnya. Partisipasi pemikiran dari masyarakat dapat disampaikan
secara langsung melalui forum masyarakat yang dipimpin oleh pemimpin
lokal seperti ketua RW dan ketua RT.
2) Partisipasi Tenaga
Partisipasi tenaga masyarakat yang dilakukan yaitu terlihat ketika
saat musim hujan akan datang atau pra bencana banjir yaitu bergotong
royong untuk membersihkan sampah-sampah yang ada di saluran air atau
selokan dan membuat tanggul yang terbuat dari karung berisikan tanah
atau pasir untuk menahan luapan air agar tidak terlalu banyak air yang
masuk ke pemukiman warga. Partisipasi tenaga juiga dapat terlihat dari
warga yang bertugas untuk melihat hingga menunggu luapan air yang akan
atau tidaknya melebihi batas yang telah ditandai yaitu ketika diatas 50cm,
yang bertugas tersebut akan mengelilingi rumah warga dan
menginformasikannya melalui pengeras suara yang ada di masjid untuk
memberitahukan bahwa banjir akan datang sehingga warga akan bersiap-
siap mengamankan diri dan harta benda mereka.
3) Partisipasi Barang
hal ini barang yaitu seperti pakaian hanya didapatkan dari
kelurahan yang didapat dari para relawan diluar daerah yang terkena
dampak banjir atau dari luar Desa Mekargalih, namun untuk bantuan antar
warga belum ada.
4) Partisipasi Uang
Sumber :
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2007