Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KEPERAWATAN PALIATIF JIWA

ROLEPLAY PALIATIF KASUS CHF


Dosen Pengampu : Ns. Gardha Rias Arsy S.Kep M.Kep

Disusun Oleh Kelompok 2


Nailil Muna 2019012193
Nur Nafi’ah 2019012197
Shafia Dwi wulandari 2019012207
Silfia istikomah 2019012210
Triyas Septiana F 2019012212
Wahyu Esterina A.P 2019012214
Wahyu Ismayanti 2019012215

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


INSTITUT TEHKNOLOGI KESEHATAN CENDEKIA UTAMA
KUDUS
2022/2023

2
Peran :

1. Nailil Muna 2019012193 ( sebagai anak pasien )


2. Nur Nafi’ah 2019012197 ( pembaca naskah )
3. Shafia Dwi wulandari 2019012207 ( sebagai dokter )
4. Silfia istikomah 2019012210 ( sebagai perwat 2 )
5. Triyas Septiana F 2019012212 ( sebagai pasien )
6. Wahyu Esterina A.P 2019012214 ( sebagai adik pasien )
7. Wahyu Ismayanti 2019012215 ( sebagai perawat 1 )

Perawatan Paliatif (Pendekatan Psikososial Pada Pasien CHF)

Bapak Hendra, 43 tahun, dirawat di bangsal penyakit dalam dengan


diagnosa medis gagal jantung kiri. Pasien terlihat lemah, konsentrasi
menurun, mudah gelisah, dan mengeluh pusing disaat bangun. Sering kali
bapak Hendra mengalami serangan nyeri dada mendadak dan menjadi sesak
nafas. Pasien juga merasa cemas dan sering mengatakan hal-hal yang aneh.

Perawat 1 : “Selamat pagi dok.”

Dokter : “Selamat pagi sus.”

Perawat 1 : “Dokter saya ingin menginformasikan bahwa keadaan dari


pasien Hendra memburuk dok.”

Dokter : “Begini sus, pasien Hendra diperkirakan akan mengalami masa


terminal sus.”

Perawat 1 : “Tindakan apa yang harus dilakukan untuk masalah tersebut


dok?”

Dokter : “Berikan perawatan paliatif sus, terutama pendampingan


psikososial untuk pasien maupun keluarganya. Pasien Hendra

3
terlihat sering melamun, berikan pendampingan psikososial agar
pasien merasa tenang sus.”

Perawat 1 : “Baik dok, terima kasih.”

Dokter : “Sama-sama sus.”

Perawat 1 dan perawat 2 pun mempersipakan hal-hal yang


diperlukan untuk melakukan pendekatan psikososial. Setelah itu, perawat 1
dan perawat 2 melihat kondisi pasien dan melakukan intruksi yang
diberikan oleh dokter.

Perawat 2 : “Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Perawat silfia dan Perawat
Ayuk yang akan bertugas merawat bapak dari pukul 8 pagi sampai
pukul 2 sore nanti. Sebelumnya boleh saya tahu nama bapak
siapa?”

Pasien : (pasien terlihat merenung)

Anak Pasien : “Mohon maaf sus, bapak saya merasa sangat cemas.”

Perawat 2 : “Baik bu, saya mengerti itu, boleh saya tahu nama suami ibu
siapa?”

Istri Pasien : “Nama suami Hendra sus.”

Perawat 2 : “Bapak saya lihat gelang tangannya dulu pak nggih.”

Pasien : (Pasien menyerahkan tangannya kepada perawat)

Perawat 2 : “Baik pak, identitas bapak sudah sesuai nggih. Pak kedatangan
saya kesini akan memberikan pendekatan kepada bapak nggih.
Prosedurnya saya akan menanyakan masalah apa yang terjadi
kepada bapak dan akan memberikan solusinya. Tujuan saya
melakukan tindakan ini agar bapak merasa tenang dan tidak
cemas. Waktu yang saya perlukan kurang lebih 15 menit.
Sebelumnya apa bapak ada yang ingin ditanyakan pak?”

Pasien : (Pasien hanya menggelengkan kepala)

4
Perawat 2 : “Baik pak jika tidak yang ditanyakan saya mulai saja pak nggih.
Sebelumnya apa yang membuat bapak merasa cemas pak?
Katakan saja pak nggih agar bapak merasa tenang”

Pasien : (Pasien hanya diam)

Anak Pasien : “Bapak ceritakan saja apa yang membuat bapak merasa cemas.
Perawat akan memberikan solusi dari masalah yang membuat
bapak tidak tenang.”

Pasien : (Pasien hanya terdiam)

Perawat 2 : “Apa boleh saya bertanya kepada ibu saja inggih?”

Istri Pasien : “Boleh sus, maaf suami saya tidak koperatif dalam melakukan
tindakan ini.”

Perawat 2 : “Baik bu tidak apa-apa. Bu akhir-akhir ini kondisi bapak


memburuk bu. Apa saja yang dialami bapak akhir-akhir ini bu?”

Istri Pasien : “Suami saya sering merasakan nyeri dada yang mendadak dan
sesak nafas sus. Ia juga merasa sering kelelahan, mudah gelisah,
sulit berkonsentrasi, dan merasa pusing saat bangun. Suami saya
juga sering merenung dan sering mengatakan hal-hal yang aneh
sus.”

Perawat 2 : “Baik bu terima kasih informasinya. Untuk bapak hendra, bapak


tidak perlu merasa khawatir pak nggih, tim kesehatan akan
berusaha melakukan yang terbaik untuk bapak. Bapak tidak usah
merasa cemas. Jika bapak cemas, bapak akan semakin sakit
nantinya pak. Bapak harus tetap bersemangat pak nggih.”

Pasien : (Pasien mendengarkan apa yang dikatakan perawat dengan mata


yang berkaca-kaca)

Perawat 2 : “Tidak perlu ada yang bapak pikirkan pak, bapak hanya perlu
melakukan pengobatan. Banyak orang yang mendukung bapak

5
agar bapak cepat sembuh pak. Jadi bapak harus merasa tenang
agar bapak lekas sembuh pak nggih. Usia ada di tangan tuhan pak,
jadi bapak harus berdoa agar bapak cepat sembuh.”

Pasien : “Baik sus, terima kasih.” (Pasien terlihat lebih tenang)

Perawat 2 : “Baik pak, tindakan pendekatan sudah selesai. Bagaimana


perasaan bapak setelah saya melakukan tindakan ini?”

Pasien : “Saya merasa lebih tenang sus.”

Perawat 2 : “Baik pak, bapak juga terlihat merasa lebih tenang. Sebelum
saya tinggalkan apa bapak ada yang ditanyakan?”

Pasien : (Pasien hanya menggelengkan kepala)

Perawat 2 : “Baik pak, jika tidak ada yang ditanyakan, saya tinggalkan bapak
nggih. Terima kasih bapak dan keluarga bapak sangat kooperatif
dalam membantu saya melakukan tindakan. 15 menit lagi saya
akan ke sini untuk memberikan bapak obat. Jika bapak perlu
sesuatu bapak bisa memanggil saya di ruang perawat atau
memencet bel yang ada di sebelah tempat tidur bapak. Baik pak
saya tinggalkan pak nggih, selamat pagi.”

Perawat 1 dan perawat 2 meninggalkan ruangan. Perawat 1


melakukan pendekatan kepada keluarga pasien tentang kondisi pasien.

Perawat 1 : “Apa ibu sekalian keluarga dari bapak Hendra?”

Istri Pasien : “Iya sus, saya istrinya, dan dua ibu ini saudara kandungnya.”

Perawat 1 : “Mohon maaf sebelumnya bu, saya ingin menyampaikan berita


yang tidak baik mengenai kondisi dari bapak Hendra.”

Adik Pasien : “Berita apa sus?”

Perawat 1 : “Mohon maaf sebelumnya, ya buk.”

6
Adik Pasien : “Baik sus, ceritakan saja bagaimana kondisi dari kakak saya
sehingga kami bisa melakukan penanganan yang sesuai.”

Perawat 1 : “Begini ibu, yang dokter sampaikan tadi keadaan pak hendra
semakin memburuk, mungkin akhir" ini pak hendra akan
mengalami masa sulitnya.”

Istri Pasien : (Merasa sangat cemas)

Adik Pasien : “Saya juga merasa seperti itu sus. Akhir-akhir ini keadaan dari
kakak saya semakin memburuk,Bagaimana solusinya sus?”

Perawat 1 : “Begini ibu sekalian, hanya dukungan yang dapat keluarga


berikan untuk bapak Hendra. Berikan motivasi kepada bapak
Hendra untuk melawan penyakitnya. Selain itu, harus banyak
berdoa nggih untuk kondisi bapak Hendra.”

Istri Pasien : “Tapi saya belum bisa menerima kenyataan ini sus?”

Perawat 1 : “Saya mengerti akan hal itu bu, ibu harus bersabar dan tetap
berdoa. Mungkin ini jalan terbaik yang diberikan oleh tuhan.”

Istri pasien : “Baik sus, saya akan berusaha. Mohon bantuanyan sus.”

Perawat 1 : “Baik sus, kami dari tim kesehatan akan berusaha yang terbaik.”

Istri pasien : “Terima kasih banyak sus.”

Perawat 1 : “Sama-sama.”

Pendekatan psikososial oleh perawat 1 dan perawat 2 sudah


dilakukan. Kondisi dari pasien dan keluarga pasien sudah membaik.

Anda mungkin juga menyukai