Anda di halaman 1dari 12

RESUME MANAGEMENT KEPERAWATAN DI RUANG DAHLIA I

RSUD R.A KARTINI JEPARA

Dosen Pengampu : Wahyu Yusianto S.Kep.,Ns,M.Kep

Disusun Oleh:

Kelompok 3

1. Nadia Mazaya 2019012190


2. Novan Korneawan P 2019012195
3. Rizal Firdaus P 2019012204
4. Shafia Dwi Wulandari 2019012207
5. Shinta Widiastuti 2019012211
6. Triyas Septiana F 2019012212

PSIK 7B

ILMU KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS

2022
A. STRUKTUR ORGANISASI RUANGAN DAHLIA I

KEPALA INSTALASI RAWAT


INAP
dr. HENDRA NUR WIDYASARI
KEPALA
RUANG
SUMARNI,SKe
p.,Ns.
ADMINISTRA
KOORDINATOR SI
EKO ARIF,SKep.,Ns SUSETYORIN
MASLIHAH,SKep.,Ns. I

KATIM
KATIM KATIM
KATIM SITI
TEGUH FAIQ ROCHANIAT
YUNING FOLIYA UN
ABDULLAH ,S
TIYASTUTIK, JEFRI,AMK NIKMAH,S.Ke
.Kep.,Ns
S.Kep.,Ns p.,Ns
PERAWAT PERAWAT
PELAKSANA PERAWAT PERAWAT
PELAKSANA
PELAKSANA PELAKSANA
1. UTFIANTO 1. SELLY DEWI
SUNU 1.BAHTIAR BAGUS 1. ZAENAL
K,AMK
PAMUNGKAS,S.Ke SANTOSO,S.Kep.,N ZUNIADI,S.Kep.,N.
2. ARIANY S
p.,NS 2. FIRSTA
PRABANINGDIYAH
2. WENNY PUJI 2.STEVAVANI EIGHTA.,Amd.Kep
,AMD.,Kep
ASTUTIK,AMK CHARISTI,S.Kep.,N 3. INES DWI
3. SITI RIYA S
F,AMD.,Kep. Y.,Amd.,Kep

B. VISI MISI RUANGAN


VISI :
Terwujudnya Rumah Sakit Pendidikan dan Pelayanan Rujukan Pertama

MISI:

1. Menyelenggarakan Pelayanan Prima


2. Mengembangkan Profesionalisme Sumber Daya Manusia
3. Mengembangkan Pendidikan,Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
4. Melengkapi Sarana Prasarana Sesuai Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
5. Meningkatkan Kerja Sama Lintas Sektor
C. TUPOKSI KARU,PPJA DAN PERAWAT PELAKSANA METODE MODULAR

a. TUPOKSI KARU
• Memfasilitasi pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan pasien.
• Memberikan motivasi pada staf perawat.
• Melatih perawat untuk bekerjasama dalam pemberian asuhan.
• Memimpin rapat
• Mengevaluasi kinerja perawat
• Membuat daftar dinas
• Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan

b. TUPOKSI PPJA
• Memberikan asuhan keperawatan pasien meliputi: mengkaji, merencanakan,
melaksanakan dan menilai hasil asuhan keperawatan.
• Memimpin timbang terima
• Mendelegasikan tugas
• Memimpin ronde keperawatan
• Bertanggung jawab terhadap pasien
• Memberi petunjuk jika pasien akan pulang
• Mengisi resume keperawatan

c. TUPOKSI PERAWAT PELAKSANA


• Memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan yang ditugaskan Perawat
Primer.
• Melaksanakan tugas dan tanggungjawab perawat primer bila perawat primer
tidak ada
• Mendokumentasikan tindakan keperawatan
• Mengikuti timbang terima
D. FUNGSI POKOK MANAJEMEN (POAC)

Fungsi Manajemen terdiri atas 4 fungsi yang utama manajemen, yaitu :

1. Planning ( fungsi perencanaan )

Planning merupakan suatu aktivitas menyusun, tujuan perusahaan lalu dilanjutkan


dengan menyusun berbagai rencana-rencana guna mencapai tujuan perusahaan
yang sudah ditentukan. Planning dilaksanakan  dalam penentuan tujuan organisasi
scara keseluruhan dan merupakan langkah yang terbaik untuk mencapai tujuannya
itu. pihak manajer mengevaluasi berbagaii rencana alternatif sebelum
pengambilan tindakan kemudian menelaah rencana yang terpilih apakah sesuai
dan bisa dipergunakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan adalah proses awal
yang paling penting dari seluruh fungsi manajemen, karena fungsi yang lain tak
akan bisa bejalan tanpa planning.

Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan

 Menetapkan arah tujuan serta target bisnis


 Menyusun strategi dalam pencapaian tujuan dan target tersebut
 Menentukan sumber daya yang dibutuhkan
 Menetapkan standar kesuksesan dalam pencapaian suatu tujuan
dan target bisnis

Pembagian perencanaan

Perencanaan (planning) dari sudut pandang jenjang manajemen bisa dibagi


beberapa jenjang:

 Top Level Planning (perencanaan jenjang atas), perencanaan


dalam jenjang ini bersifat strategis. memberikan petunjuk umum,
rumusan tujuan, pengambilan keputusan serta memberikan
pentunjuk pola penyelesaian dan sifatnya menyeluruh. top level
planning ini penekanannya pada tujuan jangka panjang organisasi
dan tentu saja menjadi tangung-jawab manajemen puncak.
 Middle Level Planning (perencanaan jenjang menengah), dalam
jenjang perencanaan ini sifatnya lebih administratif meliputi
berbagai cara menempuh  tujuan dari sebuah perencanaan
dijalankan. dan tanggungjawab perencanaan level ii berada pada
manajemen menengah
 Low Level Planning (perencanaan jenjang bawah) perencanaan ini
memfokuskan diri dalam menghasilkan sehingga planing ini
mengarah  kepada aktivitas operasional. dan perencanaan ini
menjadi tanggung-jawab manajemen pelaksana

Berikut syarat syarat perencanaan yang baik, selayaknya memenuhi


beberapa hal berikut:

 Mempunyai tujuan yang jelas


 Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya
 Memuat analisa pada pekerjaan yang akan dilakukan
 Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi

 Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan yang


selaras ditiap bagian
 Mempunyai kesan sesuatu yang dimliki tersedia dan bisa
dipergunakan dengan efektif serta berdaya guna

Manfaat dari Planning

 Bisa membuat pelaksanan tugas jadi tepat serta aktivitas tiap unit
akan terorrganisasi ke arah tujuan yang sama
 Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi
 Memudahkan pengawasan
 Dipergunakan sebagai pedoman dasar dalam menjalankan aktivitas
2. Organizing ( fungsi pengorganisasian)

Organizing adalah suatu aktivitas penagturan dalam sumber daya manusia dan
sumber daya fisik yang lainnya yang dimiliki oleh perusahaan untuk bisa
melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan dan mencapai tujuan utama
perusahaan. Dalam bahasa yang lebih sederhana organizing merupakan seluruh
proses dalam mengelompokkan semua orang, alat, tugas tanggung-jawab dan
wewenang yang dimiliki sedemikian rupa hingga memunculkan kesatuan yang
bisa digerakkan dalam mencapai tujuan. Organizing dapat membuat manajer
mudah dalam melaksanakan pengawasan serta penentuan personil yang
diperlukan untuk menjalankan tugas yang sudah dibagi bagi. pengorganisasian
bisa dijalankan dengan menetukan tugas apa yg harus dikerjakan, siapa personil
yang menjalankannya, bagaimana tugasnya dikelompokkan, siapa yang harus
bertanggung jawab terhadap tugas tersebut. dibawah ini adalah aktivitas aktivitas
yang ada dalam Organizing (fungsi pengorganisasian)

 Mengalokasikann sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas


serta menetepkan prosedur yang dibutuhkan
 Menetapkan strukutur perusahaan yang menujukan adanya garis
kewenangan serta tanggung-jawab
 Aktivitas perekrutan, menyeleksi orang, pelatihan serta pengembangan
tenaga kerja
 Aktivitas penempatan tenaga kerja dalam posisi yang pas dan paling tepat.

Ada beberapa Unsur dalam organizing perusahaan:

 Seklompok orang yang diarahkan bekrja sama


 Melakukan aktivitas yang sudah ditetapkan
 Aktivitas diarahkan guna mecapai tujuan

Beberapa manfaat organizing antara lain


 Memungkinkan untuk  pembagian atas tugas tugas yang sesuai dengan
kondisi perusahaan
 Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas
 Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan
untuk mencapai tujuan

3. Accuating ( pengarahan )

Accuating alias fungsi pengarahan merupakan fungsi untuk meningkatkan


efektivitas dan efisiensi kinerja dengan optimal dan menciptakan suasana
lingkungan kerja yang dinamis, sehat dan yang lainnya. Ada beberapa aktivitas
yang dilakukan pada fungsi pengarahan:

 Mengimplementasikan suatu proses kepemimpinan, penbimbingan, dan


memberikan motivasi kepada pekerja suapay bisa bekerja dengan efektif
serta efisien dalam mencapai tujuan yang ditetapkan
 Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
 Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan

4. Controlling ( pengendalian )

Controling merupakan kegiatan dalam menilai suatu kinerja yang berdasarkan


pada standar yang sudah dibuat perubahan atau suatu perbaikan apabila
dibutuhkan. aktivitas dalam fungsi pengendalian ini misalnya:

 Mengevaluasii keberhasilan dalam proses mencapai tujuan dan target


mengikuti indikator yang sudah ditetapkan
 Menempuh langka klarifikasi serta koreksi atas terjadinya penyimpangan
yang ditemukan
 Memberi alternatif solusi atas masalah yang terjadi dalam mencapai tujuan
yang ditetapkan
E. METODE PENUGASAN DI RUANGAN
Pada ruangan Dahlia 1,ruangan ini menggunakan metode penugasan modular.
 Meode penugasan modular:
1. Merupakan kombinasi antara Metode primer dan metode Tim
2. Keperawatan primer tidak digunakan secara murni
3. Keperawatan tim tidak digunakam secara murni karena tagging jawab
asuhan keperawatan pasien terfragmentasi pada berbagai tim
4. Melalui kombinasi diharapkan kontinuitas dan akontabilitas askep
terhadap pada perawat primer/PPJA
5. Dalam menerapkan model moduler, 2-3 perawat dapat bekerjasama dalam
tim,serta diberi tanggung jawab 7-8 pasien
 Penerapan metode modular
a. Kepala ruangan membagi jumlah tim keperawatan berdasarkan klasifikasi
pasien
b. Menilai tingkat ketergantungan pasien
1) Setiap pagi, karu bersama PPJA menilai langsung pada masing masing
tim yang menjadi tanggung jawabnya.
2) Setiap tim keperawatan (yang dinas malam) membuat klasifikasi pasien
kemudian diserahkan kepada karu/PPJA.
c. PPJA menghitung jumlah kebutuhan tenaga. Karu dan PPJA membagi pasien
kepada perawat yang bertugas sesuai kemampuan perawat (pengetahuan dan
keterampilan).
d. Serah terima antar shift oleh karu, PPJA dan semua perawat pelaksana yang
dapat dilakukan melalui konfrens, atau keliling langsung ke pasien (sebelum dan
selesai dinas).
 Materi yang diserah terimakan yaitu laporan hasil pengkajian, permasalahan,
implementasi dan evaluasi. Selain itu perencanaan yang harus dilanjutkan oleh
tim yang akan bertugas.
e. Selesai konfrens, seluruh anggota tim mulai melakukan asuhan keperawatan
langsung maupun tidak langsung.

 Kelebihan dan Kekurangan metode modular


1. Kelebihan
 Tim mendukung pengembangan dan produktifitas kelompok.
 Asuhan keperawatan diberikan secara komprehensif.
 Membaiknya kontinuitas dan koordinasi asuhan.
 Meningkatnya kepuasan pasien
2. Kekurangan
 Diperlukan pengalaman dan keterampilan PPJA.
 Diperlukan campuran keterampilan yang tepat

F. PELAKSANAAN RUANGAN

Pelaksanaan Supervisi diruang Dahlia 1


1. Kepala instalasi rawat inap :
Mengawasi instalasi rawat inap dalam melaksanakan tugas secara langsung dan
seluruh perawat secara tidak langsung.
2. Kepala ruangan :
a. Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien di ruang
perawatan.
b. Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan
kesehatan di rumah sakit.
c. Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek keperawatan diruang
perawatan.
3. PPJA (Perawat penanggung jawab asuhan) Bagian keperawatan bertanggung jawab:
a. untuk memimpin timbang terima
b. Memimpin ronde keperawatan
c. Bertanggung jawab kepada pasien dan resume keperawatan
Ronde Keperawatan ruang Dahlia 1
ialah sebagai berikut:
a. Persiapan
• Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
• Pemberian inform consent kepada klien/ keluarga.
b. Pelaksanaan
• Penjelasan tentang klien karena perawat primer dalam hal ini penjelasan difokuskan
pada masalah keperawatan & rencana tindakan yang mau/ sudah dikerjakan &
memilih prioritas yang butuh didiskusikan.
• Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.
• Pemberian justifikasi karena perawat primer/ perawat konselor/ kepala ruangan
tentang kasus klien serta tindakan yang mau dikerjakan.
• Tindakan keperawatan pada kasus prioritas yg sudah & yg mau ditetapkan.
c. Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan & tindakan pada klien tersebut serta menetapkan tindakan
yg butuh dikerjakan.

Kriteria Evaluasi

Kriteria evaluasi pada pelaksanaan ronde keperawatan ialah sebagai berikut.

a. Struktur
• Persyaratan administratif (informed consent, alat & lainnya).
• Tim ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde keperawatan.
• Persiapan dikerjakan sebelumnya.
b. Proses
• Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
• Seluruh perserta berperan aktif dlm kegiatan ronde sesuai peran yg sudah
ditentukan.
c. Hasil
• Klien merasa puas dgn hasil pelayanan.
• Kasus klien bisa teratasi.
• Perawat bisa : Menumbuhkan cara berpikir yg kritis, Menaikkan cara berpikir yg
sistematis, Menaikkan kemampuan validitas data klien, Menaikkan kemampuan
menentukan diagnosis keperawatan, Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yg berorientasi pada kasus klien, Menaikkan kemampuan memodifikasi
rencana askep, Menaikkan kemampuan justifikasi, Menaikkan kemampuan menilai
hasil kerja.
Tahapan timbang terima di ruang Dahlia 1
diantaranya:
1. Persiapan yang dilakukan oleh perawat yang akan melimpahkan tanggungjawab.
Meliputi faktor informasi yang akan disampaikan oleh perawat jaga sebelumnya.
2. Pertukaran shift jaga, dimana antara perawat yang akan pulang dan datang melakukan
pertukaraninformasi. Waktu terjadinya operan itu sendiri yang berupa pertukaran
informasi yang memungkinadanya komunikasi dua arah antara perawat yang shift
sebelumnya kepada perawat shift yang datang.
3. Pengecekan ulang informasi oleh perawat yang datang tentang tanggung jawab dan
tugas yang dilimpahkan. Merupakan aktivitas dari perawat yang menerima operan
untuk melakukan pengecekan data informasi pada medical record atau pada pasien
langsung.
Langkah-langkah yang dilakukan diruang Dahlia 1
Dalam melakukan pergantian shift atau operan jaga,diantaranya
1. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap
2. Shift yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan hal-hal apa
yang disampaikan
3. Perawat yang bertanggung jawab menyampaikan kepada penanggung jawab shift yang
selanjutnya meliputi :
a. Kondisi atau keadaan klien secara umum
b.Tindak lanjut untuk dinas yang menerima operan
c. Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan
4. Penyampaian operan di atas (point c) harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-
buru
5. Perawat penanggung jawab dan anggotanya dari kedua shift bersama-sama secara
langsung melihat keadaan klien.

Anda mungkin juga menyukai