Pertama” saya ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing saya yang sudah
meluangkan waktunya untuk hadir di tempat ini,
yth. – Bpk. Dr. Baru Sadarun, S.Pi., M,Si. Selaku pembimbing 1 saya
Yth. – Bpk. Sjamsu Alam Lawelle, S.Pi., MM. Selaku pembimbing 2 Saya
Tidak lupa juga saya ucapkan terimakasih kepada dosen penguji saya yang sudah hadir
ditempat ini.
Dan kepada rekan-rekan mahasiswa saya ucapkan terimakasih sudah meluangkan waktunya
untuk hadir pada seminar proposal penelitian ini.
Kabupaten Konawe Selatan merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi
potensial dan menjanjikan. Salah satu prospek perikanan yang potensial dan menjanjikan
Kemajuan usaha di bidang perikanan tidak terlepas dari peran pemerintah. Peran
Pemerintah melalui dinas perikanan sangat diperlukan di wilayah Indonesia untuk mengelola
dan mengembangkan hasil perikanan tersebut. Dalam pelaksanaannya maka dinas perikanan
harus memiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT) untuk menjalankan peran serta pemerintahan di
daerah. Balai benih ikan (BBI) adalah sarana pemerintah untuk menghasilkan benih ikan dan
untuk membina usaha pembenihan ikan rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia. Balai
Benih Ikan (BBI) Kel. Punggaluku berdiri tahun 1987 dan berada di Kelurahan Punggaluku,
Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan. Balai Benih Ikan Kel. Punggaluku yang
disingkat dengan BBI adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah di bawah naungan Dinas
lahan dan sarana Balai Benih dengan menggerakkan sumberdaya manusia secara profesional
untuk menghasilkan teknologi budidaya benih yang unggul dalam rangka mendukung
sarana dan prasarana serta fasilitas balai, pengembangan sistem informasi perikanan budidaya
ikan.
yang ada pada perusahaan BBI punggaluku, tentunya itu tidak terlepas dari fungsi
manajemen yang mana peran fungsi manajemen ini sangat berpengaruh pada Balai Benih
Pada tahapan ini peneliti melakukan penelitian dengan melakukan wawancara terhadap
kepala UPTD, Kepala bagian, dan karyawan perusahaan BBI, yang sebelumnya responden
sudah saya ditentukan terlebih dahulu, disini juga saya melakukan pengambilan data-data di
BBI kel. Punggaluku yang terkait dengan penelitian ini. Setelah itu informasi dan data-data
yang telah diperoleh akan dianalisis sehingga memperoleh hasil dari penerapan fungsi
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan desember Tahun 2019 sampai dengan bulan
Konawe Selatan.
Analisis deskriptif kualitatif yaitu teknik yang menggambarkan data dengan kata-kata
Arti dari pada relavan itu kait-mengait, bersangkut paut, dan berguna secara langsung
Analisis dalam kbbi adalah kajian mendalam untuk meneliti suatu peristiwa.
Dalam kbbi deskriptif bersifat deskripsi yang artinya menggambarkan sesuatu apa
adanya, Sedangkan kualitatif dalam kbbi adalah berdasarkan mutu, dengan arti lain,
Perencanaan (planning) dari sudut pandang jenjang manajemen bisa dibagi beberapa jenjang:
Top Level Planning (perencanaan jenjang atas), perencanaan dalam jenjang ini
bersifat strategis. memberikan petunjuk umum, rumusan tujuan, pengambilan
keputusan serta memberikan pentunjuk pola penyelesaian dan sifatnya menyeluruh.
top level planning ini penekanannya pada tujuan jangka panjang organisasi dan tentu
saja menjadi tangung-jawab manajemen puncak.
Middle Level Planning (perencanaan jenjang menengah), dalam jenjang perencanaan
ini sifatnya lebih administratif meliputi berbagai cara menempuh tujuan dari sebuah
perencanaan dijalankan. dan tanggungjawab perencanaan level ii berada pada
manajemen menengah
Low Level Planning (perencanaan jenjang bawah) perencanaan ini memfokuskan diri
dalam menghasilkan sehingga planing ini mengarah kepada aktivitas operasional. dan
perencanaan ini menjadi tanggung-jawab manajemen pelaksana
Berikut syarat syarat perencanaan yang baik, selayaknya memenuhi beberapa hal berikut:
Memungkinkan untuk pembagian atas tugas tugas yang sesuai dengan kondisi
perusahaan
Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas
Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan untuk
mencapai tujuan
Dan ini beberapa fungsi dari organizing
Suatu bentuk pengawasan yang bagus seharusnya susai dengan kebutuhan dan sifat dari
perusahaan. jadi faktor faktor serta tata perusahaan dimana sebuah pengawasan dilakukan
perlu diperhatikan. suatu pengawasan yang baikk harus dilakukan dengan ekonomis jika
dilihat dari biaya, bisa menjamin ada aktivitas perbaikan. maka dari itu perlu disiapkan suatu
langkah sebelum pengawasan dilaksanakan seperti tata pola dan rencana perusahaan.
Saya ingin mengetaui penerapan fungsi manajemen yang berada di bbi kel. Punggaluku,
karna yg saya lihat di bbi punggaluku ini hanya bberapa fungsi manajemen saja yang berjalan
sesuai fungsi, contohnya fungsi pelaksanaan dan pengawasan sja. Kemudian lokasi penelitian
ini berdekatan dengan rumah saya