Anda di halaman 1dari 6

Transportasi Sedimen

Sedimen tertransportasi oleh bermacam-macam agen termasuk gravitasi, air yang


mengalir, angin dan es yang bergerak (gletser). Sediment tersebut akan berpindah dari
asalnya ke tempat-tempat pengendapan yang beragam. Di tempat tersebut sedimen
diendapkan dalam berbagai macam litofasies yang karakternya tergantung pada lingkungan
pengendapannya. Setelah pengendapan dan terjadinya timbunan sedimen, akumulasi sedimen
itu mengalami diagenesis. Proses-peroses fisika, kimia dan biologi mengakibatkan: (1)
perubahan dari sediment menjadi batuan sediment, (2) terjadinya modifikasi pada tekstur dan
mineralogi pada batuan.
Transportasi sedimen dimulai ketika material terlapukkan dan ion terlarut.
Transportasi material yang terlarut disebut transportasi larutan atau aliran fluida, sedangkan
material padat tertransportasi melalui transportasi mekanik. . Transportasi mekanik
diantaranya transportasi gravitasi, falling, sliding, rolling, bouncing (saltation), flowing dan
transportasi suspensi.Transport sedimen oleh aliran fluida dapat dibedakan menjadi dua tahap
dimana pertama adalah proses erosi dan pengangkatan sedimen dari dasar saluran. Kedua
adalah kemampuan sedimen untuk tetap berada di dalam tubuh aliran. Transportasi sedimen
tergantung pada sifat fisik dari agen transportasi, sifat material, sifat fisik dari campuran agen
transportasi dan material, dan gaya yang menyebabkan transportasi. Dua sifat yang
mempengaruhi media untuk mengangkut partikel sedimen adalah berat jenis (density) dan
kekentalan (viscosity) media. Berat jenis media akan mempengaruhi gerakan media, terutama
cairan. Sebagai contoh air sungai yang bergerak turun karena berat jenis yang langsung
berhubungan dengan gravitasi. Sedangkan kekentalan akan berpengaruh pada kemampuan
media untuk mengalir.
Transportasi sedimen yang tidak signifikan melibatkan media disekitarnya adalah
jatuhan partikel dari tempat yang lebih tinggi akibat gravitasi. Jatuhan batuan menghasilkan
penimbunan sedimen di dasar lereng, biasanya secara umum terdiri dari debris kasar yang
kemudian tidak mengalami proses sedimentasi kembali. Akumulasi ini terlihat sebagai scree
(akumulasi debris batuan di dasar tebing , bukit yang membentuk timbunan) di sepanjang sisi
sisi lembah daerah pegunungan. Akumulasi ini membentuk kerucut talus (talus cone) dengan
suatu permukaan pada sudut diam (angle of rest) kerikil, sudut maksimum dimana material
akan tetap stabil dan klastik tidak akan jatuh menuruni lereng. Sudut ini bervariasi dengan
bentuk dan distribusi ukuran butir, tetapi biasanya antara 30º dan 35º dari bidang horizontal.
Endapan scree berada di daerah pegunungan dan terkadang di sepanjang pantai : endapan ini
jarang terawetkan di dalam rekaman stratigrafi.

Transportasi dan Sedimentasi Material Sedimen oleh Aliran Gravitasi

Gravitasi merupakan agen utama yang mengakibatkan transportasi pada landslides


dan massflow. Pada pergerakan masa subaeria (falls, slides, slumps, avalanches, mudflows,
dan subaerial debris flows) dan submarine debris flow transportasi terjadi ketika gaya yang
menahan (resisting force) terlampaui. Pada falls, slides, slumps dan avalanches, retakan
dihasilkan ketika batuan kehilangan gaya kohesi antara partikelnya yang kemudian bergerak
dan berhenti ketika energinya habis. Sedimen yang dihasilkan berupa breksi yang terpilah
buruk, tidak berlapis.
Pada transportasi ini partikel sediment tertransport langsung oleh pengaruh gravitasi,
disini material akan bergerak lebih dulu baru kemudian medianya. Jadi disini partikel
bergerak tanpa batuan fluida, partikel sedimen akan bergerak karena terjadi perubahan energi
potensial gravitasi menjadi energi kinetik. Yang termasuk dalam sediment gravity flow antara
lain adalah debris flow, grain flow dan arus turbid. Deposisi sediment oleh gravity flow akan
menghasilkan produk yang berbeda dengan deposisi sediment oleh fluida flow karena pada
gravity flow transportasi dan deposisi terjadi dengan cepat sekali akibat pengaruh gravitasi.
Batuan sedimen yang dihasilkan oleh proses ini umumnya akan mempunyai sortasi yang
buruk dan memperlihatkan struktur deformasi.
Pada debris flows, mudflows dan olisostrom seluruh masa diendapkan sekali.
Pergerakannya biasanya berlangsung ketika terdapat air yang mengakibatkan gaya gesek
antar partikel mengecil dan mengakibatkan massa meluncur dan terendapkan dengan tidak
beraturan. Produk yang dihasilkan terpilah buruk, banyak material lumpur dan lapisan
biasanya tebal serta massive.
Sedimen yang bergerak karena pengaruh gaya gravitasi ini, ada 4 macam sedimen :
 Debris flows (umumnya mud flows)
 Grain flows
 Fluidized flows
 Turbidity Current
-          Debris flow / Mud flows (interparticle interaction)
Debris flow dan mudflow merupakan aliran sedimen gravitasi pada tipe aliran
fluida Bingham Plastic, dimana aliran ini terdiri atas campuran partikel yang berukuran pasir
halus dan lempung yang membentuk lumpur dengan kekentalan yang memungkinkan untuk
mengangkut material yang berukuran sangat kasar seperti boulder. Aliran ini sering terjadi
pada daerah yang beriklim kering (arid) atau agak kering (semi arid) setelah terjadinya hujan
yang lebat. Contoh yang sering terjadi pada daerah gunungapi adalah aliran lahar yang
disusun oleh material hasil erupsi gunungapi.
Ciri sedimen hasil mud flows:
       Dominan terdiri atas sedimen berukuran matrik (matrix-dominated sediment)
       sortasi jelek
       pejal (tak berlapis)
-          Grain flows (grain interaction)
Grain flow adalah aliran dari butiran sediment yang inkohesif yang terdapat pada
lereng yang curam. Aliran ini terjadi ketika akumulasi sedimen melebihi gaya gesek antar
partikel dan ketika gempa bumi terjadi. Endapan yang dihasilkan berupa pasir yang terpilah
baik, tak berstruktur sampai berlaminasi berlangsung secara lokal.
Ciri sedimen hasil grain flows:
         Dominan terdiri atas fragmen sedimen (fragment dominated-sediment)
         terpilah baik dan bebas lempung
-       Fluidized flows
Aliran cairan kental terjadi apabila material sedimen lepas mengalir bersama dengan
cairan sebagai suspensi dan membentuk cairan dengan kekentalan tinggi. Cairan ini dapat
mengalir dengan kecepatan tinggi pada kemiringan sekitar 3 derajat.
Ciri sedimennya:
            tebal, non-graded clean sand
            bersortasi jelek
            batas atas dan bawahnya kabur
            umumnya terdapat struktur sedimen dish structures, pipes, dan sand volcano.
-       Turbidity Current
Turbidity current merupakan arus gravitasi yang meluncur dari suatu lereng di dalam tubuh
air (laut atau danau). Mekanisme terbentuknya ada dua yaitu :
-          Arus turbid terbentuk pada tepian kontinen akibat adanya gempa bumi atau badai yang
terjadi pada paparan benua (continental shelves).
-          Arus turbid terjadi akibat aliran tetap uniform (steady uniform flow) dari fluida yang
densitasnya besar dan mengalir di bawah fluida yang densitasnya lebih kecil.

Transportasi dan Sedimentasi  Material Sedimen Kimia

Ion dan molekul yang dihasilkan dari dekomposisi akan menjadi bagian dari larutan
dalam air tanah dan air permukaan. Selama perpindahan larutan mungkin mengalami
pengenceran, pengkonsentrasian dan perubahan dalam kimianya karena reaksi dengan batuan
yang dilaluinya. Jika bereaksi dengan batuan atau sediment, batuan dan sediment mengalami
perubahan diagenesis. Presipitasi kimia yang terjadi selama diagenesis merupakan salah satu
bentuk pengendapan kimia. Maka sedimen kimia dibentuk dari material yang diangkut
dengan pelarutan yang terjadi pada batuan yang telah ada sebelumnya. Proses pelarutan ini
sangat tergantung dari kemampuan air untuk  melarutkan material dan resistensi material itu
sendiri terhadap proses pelarutan. Setelah mengalami pelarutan maka material terlarut akan
tertransportasi mengikuti aliran fluida sampai ke lingkungan pengendapannya. Proses
transportasi dari material sedimen kimia ini biasanya terjadi melalui jenis transportasi
suspensi dimana material tersebut tersuspensi dalam fluida (air).
Pengangkutan Unsur - Unsur Kimia
            Batuan asal yang mengalami proses pelapukan kimia akan melepaskan unsur-unsur
penyusunnya. Unsur-unsur tersebut larut dan terangkut oleh air permukaan langsung ke
sungai, atau oleh airtanah, yang kemudian tertransportasi menuju sungai dan ke lautan.
            Sebagian besar material yang terlarut di dalam air sungai akan langsung diangkut ke
laut tetap sebagai larutan. Beberapa unsur kimia dapat diangkut bersama dengan organisme
yang menyerap ion-ion seperti ion Fe dan ion logam lainnya. Selain itu, ada juga unsur kimia
lainnya yang terangkut sebagai koloid, yang mempunyai ukuran yang sangat halus sekitar 10 -

– 10-6 mm dan bermuatan listrik, seperti unsur silika, Fe hidroksida, karbonat, dan material
organik.

Pengendapan Unsur-Unsur Terlarut

            Pembentukan batuan sedimen dikontrol oleh kondisi kimia seperti Eh (Potensial


oksidasi dan reduksi) dan pH (sifat keasaman dan kebasahan larutan) dan kontrol biokimia
seperti penyerapan kalsium karbonat oleh organisme laut seperti algae, koral, dan moluska
untuk membangun cangkang dan rangkanya, penyerapan silica oleh radiolaria untuk
membangun cangkangnya, penyerapan CO2 oleh tumbuhan laut seperti alga hijau-biru untuk
berfotosintesis.  

MEKANISME TRANSPORTASI SEDIMEN

Ada dua kelompok cara mengangkut sedimen dari batuan induknya ke tempat
pengendapannya, yakni supensi (suspendedload) dan bedload transport. Di bawah ini
diterangkan secara garis besar ke duanya.
1.    Suspensi 
Dalam teori segala ukuran butir sedimen dapat dibawa dalam suspensi, jika arus cukup kuat.
Akan tetapi di alam, kenyataannya hanya material halus saja yang dapat diangkut suspensi.
Sifat sedimen hasil pengendapan suspensi ini adalah mengandung prosentase masa dasar
yang tinggi sehingga butiran tampak mengambang dalam masa dasar dan umumnya disertai
memilahan butir yang buruk. Cirilain dari jenis ini adalah butir sedimen yang diangkut tidak
pernah menyentuh dasar aliran.
2.    Bedload transport
Berdasarkan tipe gerakan media pembawanya, sedimen dapat dibagi menjadi:
 endapan arus traksi
 endapan arus pekat (density current) dan
 endapan suspensi.
Arus traksi adalah arus suatu media yang membawa sedimen didasarnya. Pada umumnya
gravitasi lebih berpengaruh dari pada yang lainya seperti angin atau pasang-surut air laut.
Sedimen yang dihasilkan oleh arus traksi ini umumnya berupa pasir yang berstruktur silang
siur, dengan sifat-sifat:
 pemilahan baik
 tidak mengandung masa dasar
 ada perubahan besar butir mengecil ke atas (fining upward) atau ke bawah
(coarsening upward) tetapi bukan perlapisan bersusun (graded bedding).

 Kenyataannya  di alam, transport dan pengendapan sedimen tidak hanya dikuasai


oleh mekanisme tertentu saja, misalnya arus traksi saja atau arus pekat saja, tetapi lebih
sering merupakan gabungan berbagai mekanisme. Malahan dalam berbagai hal, merupakan
gabungan antara mekanik dan kimiawi. Beberapa sistem seperti itu adalah:
 sistem arus traksi dan suspensi
 sistem arus turbit dan pekat
 sistem suspensi dan kimiawi.

MEKANISME GERAKAN SEDIMEN

Pada dasarnya butir-butir sedimen bergerak di dalam media pembawa, baik berupa cairan
maupun udara, dalam 3 cara yang berbeda: menggelundung (rolling), menggeser (bouncing)
dan larutan (suspension) seperti gambar 2.
Gambar 2. Mekanisme gerakan sedimen dimana A adalah pergerakan sedimen dalam larutan
(suspension), B adalah pergerakan sedimen dengan cara menggelinding (rolling), C adalah
pergerakan sedimen dengan cara menggeser (bouncing).

Anda mungkin juga menyukai