Anda di halaman 1dari 3

Bakteri

Bakteri merupakan kelompok dari mikroorganisme sel satu yang memiliki struktur sel prokariotik.
Materi genetik pada sel prokariotik tidak dilapisi oleh memnbran nukleus. Hingga tahun 1980-an,
bakteri merupakan satu-satunya yang disebut sebagai prokariotik, akan tetapi kemudian diketahui
terdapat satu kelompok prokariotik lain yang disebut sebagai Archaea.

Ukuran dan distribusi bakteri dan archaea


Sebagian besar sel prokariotik jauh lebih kecil dibandingkan sel eukariotik (sel yang memiliki
membran nukleus), sebagai perbandingan diameter sel bakteri berkisar sekitar 1 mikrometer,
sedangkan sebagian besar sel eukariotik berdiameter 10-100 mikrometer, jadi satu sel prokariotik
hanya sebesar mitokondria sel eukariotik. Karena ukurannya yang kecil (sel prokariotik hanya dapat
dilihat dengan mikroskop), sel prokariotik sering dianggap tidak memberikan kontribusi wlaupun
dalam kenyataannya sel organisme prokariotik merupakan penyusun biomassa yang terbanyak di
ekosistem (di laut, 90 persen total berat seluruh organisme laut disusun oleh organisme prokariotik).
Organisme prokariotik ditemukan di semua habitat dimana organisme eukariotik hidup, dan di
beberapa ekosistem yang terlalu ekstrim untuk organisme eukariotik.
Secara metabolik, prokariotik berbeda dengan sel eukariotik, misalnya proses fiksasi
nitrogen dan methanogenesis (pembentukan gan methan) yang hanya ditemui di organisme
prokariotik dan memilliki efek yang besar pada siklus karbon dan nitrogen di lingkungan. Bakteri dan
archea memiliki peran penting dalam ekosistem karena keduanya merupkan organisme yang
memiliki peran besar dalam menentukan kesuburan tanah dan siklus karbon, nitrogen, oksigen, dan
sulfur.

Gambar 1. Hubungan filogenik prokariotik.


Tabel 1. Perbandingan tiga domain organisme: Archaea, Bakteri, dan Eukaria. Archaea memiliki beberapa ciri
yang mirip dengan bakteri dan beberapa lainnya mirip dengan eukaria.
Archaea Bakteri Eukaria
Materi genetik utama Satu lingkaran tertutup Satu lingkaran tertutup Nukleus dengan
DNA dua untai DNA dua untai beberapa kromosom
Histon Ada Tidak ada Ada
Struktur gen Tidak terdapat intron Tidak terdapat intron Terdapat intron
Plasmid Umum Umum Jarang
Ribosom 70S 70S 80S
Sintesis protein Tidak sensitif terhadap Sensitif terhadap sensitif terhadap
streptomycin, streptomycin, streptomycin,
chloramphenicol chloramphenicol chloramphenicol
Inisiator tRNA Methionin N-formyl methionin Methionin
Asam lemak membran Dihubungkan dengan Dihubungkan dengan Dihubungkan dengan
ether, bercabang ester, rantai lurus ester, rantai lurus
Organel Tidak ada Tidak ada Ada
Tempat pembuatan Membran sitoplasma Membran sitoplasma Mitokondria
energi
Diding sel Terdapat asam muramik Terdapat asam muramik Tidak ada asam muramik

Identifikasi Bakteri
Kriteria yang digunakan untuk identifikasi mikroskopik dari prokariotik termasuk bentuk sel
dan kelompoknya, pewarnaan gram, dan motilitas. Sel-sel bakteri hampir seluruhnya berbentuk satu
dari tiga bentuk: batang (basilus), bulat (coccus), dan spiral (spirillia dan spirochetes). Batang yang
memiliki lengkungan disebut sebagai vibrio. Preparat bakteri yang tersedia umumnya telah diwarnai
dengan metode Gram (positif jika berwarna ungu-biru, dan negatif jika berwarna merah). Motilitas
(kemampuan bakteri untuk bergerak) diamati dengan menggunakan preparat kultur yang hidup.
Bakteri berbentuk batang (basil) terkadang ditemukan dalam kelompok yang membentuk
rantai; bakteri berbentuk bulat (coccus) juga terkadang membentuk rantai (streptococci) atau
bergerombol seperti anggur (staphylococci). Bakteri berbentuk spiral hampir selalu motil, dan
bakteri berbentuk coccus hampir selalu non-motil. Nomenklatur ini mengabaikan actynomycetes,
bakteri bercabang yang umum ditemukan di tanah.

Gambar 2. Preparat bakteri Bacillus anthracis yang diwarna dengan pewarnaan gram
Gambar 3. Ukuran dan bentuk dasar tiga genus bakteri (dari kiri ke kanan): Staphylococcus (bulat),
Lactobacillus (batang), dan Aquaspirilium (spiral)

Reproduksi dan Genetika Bakteri


Sebagian besar bakteri bereproduksi dengan proses aseksual sederhana yang disebut
dengan pembelahan biner, dimana setiap sel membesar kemudian membagi diri menjadi dua sel.
Selama proses ini terdapat peningkatan struktur dan komponen sel, replikasi dan segeregasi DNA
bakteri, serta pembentukan pembatas yang akan membagi sel menjadi dua. Molekul DNA diyakini
menempel pada suatu titik di membran dimana DNA tersebut direplikasi. Kedua DNA molekul akan
tetap menempel pada dua titik membran sementara membran baru disintesa diantara dua titik
tersebut. Hal ini akan menarik kedua molekul DNA ke dua titik yang berlawanan sementara
membran dan dinding sel yang baru terbentuk menjadi pemisahnya. Saat pembentukan pembatas
telah selesai, sel akan terbelah menjadi dua sel anak. Waktu yang dibutuhkan oleh bakteri untuk
membelah disebut sebagai waktu generasi. Waktu generasi pada tiap spesies bakteri bervariasi
mulai dari 15 menit hingga beberapa hari.

Perpindahan genetik pada bakteri


Meskipun sel prokariotik tidak melakukan reproduksi secara seksual, bukan berarti sel
prokariotik ini tidak mampu melakukan perpindahan atau perubahan genetik. Bakteri diketahui
memindahkan gen secara alami dengan tiga proses utama: konjugasi, transduksi, dan transformasi.
Konjugasi adalah kontak anatar adua sel bakteri kemudian DNA dari satu bakteri akan “menyebrang”
ke sel lainnya melalui saluran yang menghubungkan dua sel. Transduksi merupakan perubahan gen
yang disebabkan oleh virus yang menyelipkan gen pada dua bakteri yang sedang melakukan
konjugasi. Transformasi merupakan suatu proses dimana bakteri “memasukkan” DNA yang terdapat
di lingkungan yang berasal dari sel lain. Kombinasi genetik ini dapat memicu terbentuknya genotip
yang baru (rekombinan), contohnya pada bakteri yang membentuk resistensi terhadap antibiotik,
dapat menurunkan resistensinya ke strain bakteri yang lain pada proses pemindahan genetik ini.

Anda mungkin juga menyukai