L1A119145
KELAS D
Resepkoki.id
Daging: kata yang biasa dipakai untuk menggambarkan bagian dari jaringan
hewan
yang dapat dimakan dan produk yang dibuat dari jaringan tersebut
Karkas: bagian tubuh tanpa darah, bulu (dan kulit), kepala, kaki dan organ
dalam
Daging putih: dari burung
Seafood: dari ikan dan hasil perairan
Game: dari hewan liar
Daging merah: dari mamalia
Beef: dari sapi, banteng, dan kerbau
Veal: dari sapi, banteng, kerbau muda
Pork: dari babi
Lamb: dari domba/kambing muda
Mutton: dari domba/kambing lebih dari 2 tahun
HTTPS://R.SEARCH.YAHOO.COM/_YLT=AWR9DWVRVY9FLQSAATOJZBKF;_YLU=C2VJA2Z
WLWF0DHJPYGRZBGSDCNVYBA--/RV=2/RE=1603284587/RO=11/RU=HTTPS%3A%2F
%2FTERNAKDANBURUNG.BLOGSPOT.COM%2F2016%2F10%2FMACAM-MACAM-JENIS-
POTONGAN-DAGING-SAPI.HTML/RK=2/RS=8CL9U06CSXSQGUOCRLOV.EXLHSM-
PROTEIN DAGING
Pada hewan yang proses penyembelihannya baik dan darah keluar sempurna, 80-90%
total pigmen adalah protein yang mengikat oksigen (myoglobin) membawa warna
merah coklat
Perbedaan warna disebabkan perbedaan jumlah myoglobin pada otot dan perbedaan
kadar besi dalam molekul myoglobin .
Keempukan daging, Dipengaruhi oleh
Susunan otot tergantung ukuran kumpulan otot, makin halus makin empuk.
Lebih tua lebih liat
Hewan pekerja lebih liat
Jaringan penghubung
Makin banyak, makin liat karena kolagen (komponen utama jaringan
penghubung) bersifat keras dan rigid
Lemak
Selama pemasakan, lemak mencair menjadi semacam
pelumasmeningkatkan keempukan
Kualitas Daging Dipengaruhi oleh:
Tingkatan mutu daging ditentukan oleh marbling
Tingkat marbling yang tinggi berarti daging lebih basah,
citarasa lebih nikmat, lebih lunak
Marbling dengan tekstur lembut dan tersebar merata lebih
baik
Selain marbling:
Ketebalan lemak
Warna, tekstur
Kepadatan daging tanpa lemak,
Warna dan bentuk tulang
KUALITAS DAGING
PENANGANAN
6. Peminsanan.
PENANGANAN
4. Evicerasi/Pengeluaran jeroan.
Setelah Pemotongan:
1. Penggantungan karkas.
• Pada tendo achilus/kaki belakang agar psoas (has dalam)
empuk.
• Pada pelvic agar paha dan has luar empuk.
• Berpengaruh terhadap keempukan daging karena ada
pemendekan sarcomere.
• Darah menetes dengan sempurna sehingga mengurangi
penyusutan dan perkembangan mikroorganisme.
• Mengurangi suhu sebesar 5 OC
• Suhu karkas setelah dipotong 30 – 39 OC
• Dilakukan pada chill coolers dengan suhu -4 OC – 0 OC
selama 24 – 28 jam maksimal 7 hari.
PENANGANAN
• Tujuan: Pelayuan.
1. Menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang
tahan suhu tinggi.
2. Engurangi penyusutan (pelayuan sebelum
rigormortis).
3. Meningkatkan flavor daging.
Bakso daging
Pembuatan dendeng
PEMBUATAN ABON
Abon adalah makanan dibuat dari daging yang disuwir--suwir atau
dipisahkan seratnya, kemudian ditambah bumbu-bumbu dan digoreng. Daging
yang umum digunakan untuk pembuatan abon adalah daging sapi atau kerbau.
Meskipun demikian, semua jenis daging termasuk daging ikan dapat
digunakan untuk pembuatan abon.
Abon tergolong produk olahan daging yang awet. Untuk mempertahankan
mutunya selama penyimpanan, abon dikemas dalam kantong plastik dan
ditutup dengan rapat. Dengan cara demikian, abon dapat disimpan pada suhu
kamar selama beberapa bulan. Dari segi teknologi, pembuatan abon relatif
mudah, tidak memerlukan modal yang besar dan sudah lama dikenal dan
digemari oleh semua golongan masyarakat Indonesia. Sehingga, pembuatan
abon mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan sebagai industri
kecil atau industri rumah tangga.
DAFTAR PUSTAKA
Http://Himaproter.Lk.Ipb.Ac.Id/Ipb/Sifat-dan-kualitas-daging-segar/
Https://Dokumen.Tips/Download/Link/Materi-6-sifat-fisik-dan-biologi-daging-dan-unggas
Sutrisno Koswara. 2009. Teknologi Praktis Pengolahan Daging. Produksi : Ebookpangan.Com
THANKS
YOU