Anda di halaman 1dari 4

Asuhan Keperawatan Komunitas pada Remaja di Kelurahan A

A. PENGKAJIAN
1. Data Inti
a) Sejarah
Sebagian besar remaja di Kelurahan subagan sudah lama tinggal
di subagan karena orang tua dan keluarga besarnya bertempat
tinggal di sana. Sehingga komunitas remaja sebagian besar
dilahirkan di subagan dan bersekolah di Karangasem.
b) Demografi
Kelurahan Subagan merupakan salah satu kelurahan yang
merupakan bagian dari kecamatan karangasem yang memiliki
luas 13,01 km2. Dimana keluran ini terdiri dari 10 LK adat.
Batas wilayah yang dijadikan target pengkajian yaitu LK.
karangsokong , sebelah selatan dibatasi oleh perkebunan, di
sebelah timur dibatasi oleh komplek perumahan dan di sebelah
barat dibatasi oleh Pasar . Jumlah penduduk di LK. Karang
sokong
Kelurahan memilki berbagai fasilitas umum yang terdiri
dari sebuah masjid, sebuah taman kanak-kanak, sebuah balai
masyarakat dan 1 lokasi pemakaman umum. Fasilitas pelayanan
kesehatan yang dimiliki yaitu puskesmas .
1) Etnisitas
Kelompok budaya yaitu: bangsa Jawa, dan Bali.
2) Nilai dan Keyakinan
Nilai yang mereka anut adalah kebersamaan, sementara
kepercayaan dan keyakinan yang mereka anut adalah agama
Islam, dan Hindu.
2. Data Lingkungan Fisik
Di lingkungan Kelurahan Subagan banyak terdapat perumahan
dengan tipe permanen (95%), semi permanen (5%). Sebagian besar
status kepemilikan rumah di Desa Subagan milik sendiri. Belum
terdapatnya wadah perkumpulan remaja seperti karang taruna di
Desa Subagan.
3. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Sarana kesehatan yang paling terdekat adalah puskesmas,
sebagian besar orang tua biasanya membawa remaja ke puskesmas
jika remaja sakit, jika ada keadaan yang darurat barulah dibawa ke
rumah sakit. Tempat pelayanan kesehatan yang lainnya adalah
dokter praktek umum, bidan, dan balai pengobatan.
4. Ekonomi
Di Kelurahan Subagan kebanyakan orang tua dari remaja
berekonomi menengah ke atas, sehingga tidak ada kendala untuk
memenuhi keinginan remaja seperti membelikan kendaraan
bermotor. Sebagian besar remaja masih bergantung dengan orang
tua mereka dalam pemenuhan kebutuhan, sebagiannya lagi remaja
tidak ada kegiatan atau penganguran.
5. Keamanan dan Transportasi
Kendaraan di Kelurahan Subagan sangat mudah dan banyak,
sehingga para remaja bisa menggunakan fasilitas kendaraan umum
tersebut. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak bisa memanfaatkan
kendaraan tersebut. Hampir seluruh remaja memiliki kendaraan
dengan persentase 89%. Remaja sudah difasilitasi kendaraan
bermotor dari usia sekolah menengah pertama.
6. Politik dan Pemerintah
Di Kelurahan Subagan para remaja kebanyak tidak mengikuti
dan tidak berperan ikut serta dalam kelompok organisasi di
komunitas mereka. Di kelurahan Subagan tidak terdapat wadah
perkumpulan seperti karang taruna.
7. Sistem Komunikasi
Sebagian besar remaja kalau ada masalah memberitahukan
masalahnya kepada teman sebaya yang dekat dengannya, ada juga
yang hanya diam saja, dan mengalihkan masalahnya dengan
kegiatan yang tidak bermanfaat seperti kebut-kebutan (balapan liar).
8. Pendidikan
Para remaja mendapatkan ilmu pengetahuan yang pasti tetapi
harus mendapatkan ilmu yang berhubungan dengan kesehatan,
karena remaja rentan terhadap resiko kematian akibat kendaraan
bermotor dengan kecepatan yang tinggi, remaja juga memiliki rasa
ingin tahu yang besar sehingga ingin mencoba hal-hal yang baru,
pengetahuan tentang dampak buruk dari merokok dan zat-zat yang
berbahaya harus diberitahukan kepada kelompok remaja ini.
9. Rekreasi
Di Kelurahan Subagan biasanya remaja lebih memilih rekreasi
dengan duduk di warung sambil merokok dengan persentase 70%.
50% remaja mengisi mengisi waktu untuk kebut-kebutan di jalan
raya.
10. Hasil kuesioner, wawancara dan observasi
Hasil kuesioner 1:
1) 50% remaja mengisi waktu untuk kebut-kebutan di jalan raya..

Hasil Wawancara :
1) 10 dari 15 remaja mengaku melakukan kebut-kebutan ( balapan
liar) di Jl. Veteran Amlapura setiap malam hari.
2) 8 dari 15 remaja mengaku tidak ada kegiatan sepulang sekolah
sehingga melakukan kebut-kebutan. Dan sebagian mengatakan
diajak oleh teman-temannya untuk melakukan kebut-kebutan.

Hasil Observasi
Tidak ditemukannya wadah perkumpulan remaja (Karang Taruna)
di kelurahan Subagan
Hasil Quisioner 2 :
Di Kelurahan Subagan biasanya remaja lebih memilih rekreasi
dengan duduk di warung sambil merokok dengan persentase 70%.
Hasil Wawancara :
1) 12 dari 15 remaja mengatakan mulai merokok dari usia 15-17
tahun.
2) 9 dari 15 remaja mengatakan mulai merokok karena penasaran
dan dipengaruhi oleh teman-temannya.

Anda mungkin juga menyukai