Anda di halaman 1dari 12

DEMENSIA ALZHEIMER

Kelompok 3
Demensia merupakan hilangnya ingatan yang
bisa timbul bersama dengan gejala gangguan
perilaku maupun psikologis pada seseorang
(Ikawati, 2009).
Etiologi
Penyebab pertama penderia demensia adalah
penyakit Alzheimer (50-60%) dan kedua oleh
cerebrovaskuler (20%) (Japardi, 2002). Penyakit
Alzheimer adalah penyakit degenerative otak dan
penyebab paling umum dari demensia. Hal ini
ditandai dengan penurunan memori, bahasa,
pemecahan masalah dan keterammpilan kognitif
lainnya yang mempengaruhi kemampuan
seseorang untuk melakukan kagiatan sehari-hari.
Penurunan ini terjadi karena sel-sel saraf (neuron)
di bagian otak yang terlibat dalam fungsi kognitif
telah rusak dan tidak lagi berfungsi normal.
Manifestasi klinis
• Gangguan memori
• Gangguan perhatian
• Gangguan vusio-spasial
• Gangguan dalam pemecahan masalah
• Gangguan kepribadian
• Gangguan isi pikiran
• Gangguan afek
• Gangguan berbahasa
• Gangguan persepsi
• Gangguan praksis
• Gangguan kesadaran
• Gangguan kemampuan sosial
• Defisit motorik
• kejang
Pemeriksaan penunjang
• Neuropatologi
• Pemeriksaan neuropsikologik
• CT Scan dan MRI
• EEG
• PET (Positron Emission Tomography)
• SPECT (Single Photon Emission Computed
Tomography)
penatalaksanaan
Tidak ada pengobatan spesifik untuk penyakit
Alzheimer. Pengobatan secara simptomatik,
sosial, terapi psikiatri dan dukungan keluarga
menjadi pilihan terapi yang digunakan saat ini.
• Kolinesterase inhibitor
• Memantin
• Thiamin
• Haloperidol
• Acetyl L-Carnitine (ALC)
• Antioksidan
Ny X 75 tahun, di rawat dengan keluhan sulit bergerak, sulitt
melakukan aktivitas seperti biasa. Selama di rawat pasien menunjukkan
adanya kehilangan daya ingat, perhatian menurun, gelisah, cemas, mudah
terseinggung dan mudah marah, kadang tiba tiba menjadi sedih tapi tak
lama kemudian menjadi gembira.

Keluarga pasien menjelaskan ada riwayat hipertensi sejaka 25 tahun


yang lalu. Pasien terlihat dalam penampilan tidak rapih, rambut kotor dan
bau, kuku kotor dan panjang, dan tampak berperilaku seperti anak-anak

Pada pemeriksaan fisik tingkat kesdaran composmentis, GCS


15tampak kyphosis, , terdapat suara ronchi dengan nada rendah, inspeksi
pada dinding dada tampak ictus cordis pada ICS 5. Pada pemeriksaan visus
hanya bias melihat gerak jari pada jarak 6 meter, reflex cahaya (+/+),
pendengaran kurang, gigi tersisa 3 buah.
Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
Nama : Ny X
Umur : 75 Tahun
Diagnosa Medis : Demensia Alzeimer
Keluhan Utama
Klien Mengatakan Keluhan Sulit Bergerak, Sulitt Melakukan Aktivitas Seperti
Biasa.
Riwayat Sekarang
Klien Mengatakan Keluhan Sulit Bergerak, Sulitt Melakukan Aktivitas Seperti
Biasa Dan Kehilangan Daya Ingat, Perhatian Menurun, Gelisah, Cemas, Mudah
Terseinggung Dan Mudah Marah, Kadang Tiba Tiba Menjadi Sedih Tapi Tak
Lama Kemudian Menjadi Gembira.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien memiliki riwayat Hipertensi
Analisa data
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Konfusi kronik b.d penyakit Alzheimer


ditandai dengan adanya kehilangan ingatan,
penurunan perhatian, emosi yang labil
• Asientas b.d perubahan perilaku ditandai
dengan klien terlihat gelisah dan cemas.
Intervensi
DX 1
1. Monitor adanya tanda-tanda peringatan verbal dan nonverbal
peningkatan terjadinya agitasi
2. Tetapkan perawat yang dipercaya dengan sikap ramah
3. Bimbing untuk mandi secara perlahan-lahan dengan terlebih dahulu
membiarkan tetesan air ditangan
4. Pastikan privasi dan keamanan saat membuka maju dan memandikan
DX 2
1. Instruksikan klien untuk menggunakan metode mengurangi
kecemasan dengan mendengarkan music lembut
2. Tawarkan usapan dada pada punggung jika diperlukan
3. Identifikasi orang-orang terdekat klien yang dapat membantu klien
4. Pertahankan sikap tenang dan hati-hati
Any question?

Anda mungkin juga menyukai