Si
Laboratorium Taksonomi
Departemen Biologi FMIPA UNPAD
PENTINGNYA TAKSONOMI
TUMBUHAN
Disampaikan pada Kuliah Umum,
“Menjelajah Lebih Jauh Pentingnya Taksonomi Tumbuhan”
Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN SGD Bandung,
12 November 2018
OUTLINE
• Pendahuluan
• Megabiodiversitas di
Indonesia
• Prinsip-Prinsip
Taksonomi
• Mengapa Taksonomi
Ixora Javanica Penting?
• Relung dan Peluang
dalam Taksonomi
2
( Irawan 2008)
Irawan (2017)
“ Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malikat, “Aku
hendak menjadikan Khalifah di Bumi”. Mereka berkata, “Apakah
engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan
menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-
Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. Dan dia ajarkan kepada
Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian ia perlihatkan
kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku
nama semua benda ini, jika kamu yang benar” (QS – Al Baqarah 2:
30,31)
BIOSISTEMATIKA
PRINSIP-PRINSIP TAKSONOMI
Apakah tumbuhan ini merupakan
species yang sama???
Benarkah Indonesia adalah negara
Megabiodiversitas??
Indonesia Negara
Megabiodiversity
1. 515 spesies mamalia, 36% endemik
2. 122 spesies kupu-kupu, 44%
endemik,urutan ke-1 dunia
3. > 600 spesies reptil, urutan ke-3 dunia
4. 1531 spesies burung, 28% endemik
5. 270 spesies amfibi, urutan ke-5 dunia
6. 28000 tumbuhan berbunga, urutan ke-7
dunia
(Sastrapradja dkk. 1989)
ATRIBUT DUNIA FLORA DI
INDONESIA
(LUAS WILAYAH 1,3% DARI LUAS BUMI)
10% DARI SPESIES TUMBUHAN BERBUNGA DI
DUNIA (30.000 SPESIES, 40% BERUPA TUMBUHAN
ENDEMIK).
Dipterocarpaceae: 400 spesies
Myrtaceae dan Moraceae: 500 spesies.
Anggrek: 4000 spesies.
Palem: 447 spesies, 225 spesies diantaranya endemik.
Paku-pakuan: 4000 spesies
Rotan: 332 spesies
Bambu: 1200 spesies
Tanaman obat 1260 spesies (44 spesies langka)
Samolo/bisbul (Diospyros
blancoi)
buah-buahan
Keanekaragaman Hayati:
(Tidak) Asing di Negeri
Sendiri
Berenuk (Crescentia
cujete) Pestisida nabati
Keanekaragaman Hayati:
(Tidak) Asing di Negeri
Sendiri
Jengkol (Archidendron
pauciflorum) sayuran
Keanekaragaman Hayati:
(Tidak) Asing di Negeri
Sendiri
Patrakomala (Caesalpinia
pulcherrima) Tanaman
www.wikipe
hias dia.com
Keanekaragaman Hayati:
(Tidak) Asing di Negeri
Sendiri
Gandaria (Bouea
macrophylla) buah-
buahan
Tanaman Multi Manfaat
Daun, untuk atap,
rokok
Nira, untuk gula
Buah, Kolang
kaling
Batang, bangunan
dan aci kawung
SUNAN
SUKUN
PETRUK
ASEUPAN
KARAKTER INTERNODUS
a. b. c. d.
10 10
µm µm
a b
VARIASI
EPIDERMIS UMBI
LAPIS PADA
BERBAGAI
KULTIVAR
BAWANG MERAH
Kultivar
Golongan
Bombay Bima K. Maja Sumenep Batu Menteng Kuning
Senyawa Kimia
Gombong
Monosulfida - + - - - - + -
Disulfida + + + + + + + +
Trisulfida + + + + + + + +
Tiopen + + + + + + + +
Sulfon - + - - + - + -
Tiosulfinat - - - - - + - -
Tiol/merkaptan - - - + + - - -
Furan - + + + + + + +
Asam sulfur - - - - + - - -
Hidrokarbon + + + + + + - -
Keragaman 4 7 5 6 8 6 6 4
golongan
senyawa M.A
Keterangan:
M. A = Minyak Atsiri + = memiliki kandungan minyak atsiri
- = tidak memiliki kandungan minyak atsiri
B.parviflora
B.cylindrica B.gymnorrhiza B.sexangula
(Irawan , 2011)
KARAKTER POLEN
PERTELAAN JENIS
Durio zibethinus Murr.
Durio zibethinus Murr., Steenis, Flora (1949) 286; Tjitrosoepomo, Dur. Mal. (1952) 36; Kostermans,
Genus Dur. Adans (1958) 127, Backer & Bakhuizen van den Brink, Fl. Jav. I (1963) 420.
Pohon tinggi sampai 40 m. Daun : panjang tangkai daun 1,4-2,3 cm, diameter 0,1-0,2 cm,
jarak antar tangkai daun 1,3-2,9 cm; bentuk daun melonjong sampai melanset, panjang 9,7-19,6
cm, lebar 3-6,1 cm, warna permukaan atas hijau sampai hijau tua, warna permukaan bawah
kuning emas; pangkal menumpul atau membundar, ujung melancip, panjang ujung daun 0,5-2,3
cm, tepi rata atau bergelombang; permukaan atas rata atau berbingkul, tonjolan urat daun pada
permukaan atas jelas atau tidak jelas; lipatan daun incurve, recurve atau rata. Bunga : bunga
dalam rangkaian payung, menggantung, jumlahnya 3-47; panjang tangkai 2,3-5,1 cm, diameter
0,3-0,5 cm, warna keemasan; panjang kelopak tambahan 1,7-2,7 cm, warna bagian luar kelopak
tambahan hijau, bagian dalam krem atau kehijauan, permukaan luar bersisik, permukaan dalam
berbulu halus; kelopak berbentuk lonceng, tinggi 1,8-2,7 cm, bagian luar berwarna kuning
keemasan, bagian dalam oranye, ujung runcing, permukaan luar bersisik, permukaan dalam
berbulu halus; mahkota berbentuk menyudip, panjang 3,3-5,3, lebar 1,2-3,2 cm, warna bagian
luar dan dalam krem, ujung membundar, permukaan luar dan dalam berbulu halus; benang sari
dalam 5 berkas berbentuk kipas, jumlah 28-77, jumlah benang sari dalam tiap berkas 5-16,
panjang tangkai sari 1,7-4,6 cm, warna tangkai sari krem; warna putik krem-oranye, panjang
tangkai putik 2,4-3,6 cm. Buah : buah membulat sampai ellipsoides, panjang 18-26 cm, lebar 12-
24,5 cm, alur ruang buah rata atau berlekuk, tonjolan bekas tangkai putik menonjol atau rata,
jumlah duri dalam luas 5X5 cm 10-31; tebal kulit buah 0,5-1,2 cm; jumlah ruang buah 4-6; warna
salut biji putih sampai kuning cerah, tebal 0,4-1,5 cm. Trikomata : Trikomata berbentuk sisik
bersel banyak, ukuran trikomata 400µm sampai 650 µm.
Nama lokal : Durian, Ind., Duren, J, Ind, S, Md, Ambetan, J, Kadu, S.
Manfaat : Salut bijinya dapat dimakan; akarnya sebagai obat penurun panas; daun durian dicampur
dengan jaringau (Acorus sp), untuk mengobati cantengan (infeksi dalam kuku); lumatan kulit
durian dapat dilumaskan ke perut untuk memudahkan buang air besar; air abu kulit buah durian
dapat digunakan sebagai obat pelancar haid dan juga penggugur kandungan (abortivum).
PERTELAAN KULTIVAR
DENGAN CIRI FITOKIMIA
Kultivar ‘Bima’
Putrasamedja & Suwandi, Monograf no 5 (1996) : 7; Irawan dkk.,
Biotika 3 (2) (2004) : 40
(Ulfia, 2006)
Pertelaan Jenis Dengan Ciri
Anatomi
Thyrsostachys siamensis Gamble
Sel epidermis terdiri atas sel panjang dan sel pendek yang tersusun
berselang seling. Bentuk sel panjang, heksagonal dengan pinggiran
sel yang rata, ukuran sel panjang 4-7x10-40 μm. Banyaknya sel
pendek diantara tiap-tiap sel panjang satu sampai dua buah,
umumnya satu buah, bentuk bulat dengan diameter 2 μm, atau
kotak dengan panjang sisi 2-3μm. Stomata bentuk halter, 4-5x8-10
μm, kerapatan stomata 1,7%.
Nama lokal : Bambu Jepang (Indonesia)
Persebaran : Jatinangor
Kegunaan : Tanaman hias
Habitat : Pekarangan rumah
Gen Sitol
etika Takso ogi
nomi
Biog Emb
eogr riolo
afi gi
Ekol Gen
ogi etika
Fisio Kimi
logi a
King of Biological Science
Kemampuan dalam menghimpun data
dan informasi dalam suatu sintesis,
mengordinasi, mengatur dan
menyusun seluruhnya dalam suatu
sistem penyimpulan, generalisasi dan
penyimpanan berbagai peran yang
efektif serta mempunyai nilai prediksi
yang sangat tinggi (Rifai 1995)
LANDASAN UNTUK MEMAHAMI
KEANEKARAGAMAN
PENYEDIA SISTEM INFORMASI
RINGKASAN POLA
KEANEKARAGAMAN DAN POLA
EVOLUSI Hirarki taksonomi
LANDASAN UNTUK MEMPREDIKSI
Indonesia Surganya
Taxonom dunia
Explorasi: Biodiversitas
Hewan/Tumbuhan
Floristik Studi/Inventarisasi
Hewan/Tumbuhan
Penelaahan Takson: Revisi dan
Monograf
Penemuan Takson Baru
Flora dan Monograph
(Fl.Mal. 1(13), 1997)
Melindungi, Memulihkan, dan Meningkatkan
Pemanfaatan secara Berkelanjutan terhadap
Ekosistem Darat, Mengelola Hutan secara
Berkelanjutan, Memerangi Desertifikasi, dan
Menghentikan dan Memulihkan Degradasi Lahan
dan Menghentikan Hilangnya Keanekaragaman
Hayati
Hilangnya Tutupan Hutan
Kalimantan
(Ahlenius 2007)
Aplikasi Taksonomi
Seluruh cabang Biologi induk dari cabang
biologi
Farmasi dan Farmakologi
Kimia bahan alam (chemotaxonomy)
Bioteknologi (Molecular Taxonomy,
Phyllogenetic)
Informasi (database biodiversity, Bioinformatic)
Pertambangan dan Energi
Ekonomi dll
PELUANG / Relung
Elisabet Anita Widjaja : BAMBU
Uway Warsita Mahyar: Anggrek
Kartini Kramadibrata: Jamur dan Mikorhiza
M. Mansur : Nephentaceae
Yuzami: Araceae
Priyanti: Annonaceae, Durio kutejensis
Dian Akbarini: Annonaceae (Polyalthia)
Budi Irawan : Annonaceae (Fissistigma), Mangrove,
Seagrass, Bambu
Dewi: Jamur
Agung Kurniawan: Araceae (Alocasia)
Arifin Surya Dwipa Irsyam (Rutaceae)
Ahli Taksonomi Indonesia
bisa dihitung dengan Jari
Swedish botanist
Developed binomial classification scheme for plants.
Uses two Latin words to indicate the genus and the species.
Changed his name to the Latin name of Carolus Linnaeus.
(Irawan, 2005)
Climber c. 15 m tall, young twigs tawny tomentose, afterward
glabrous, black coloured. Leaves: petiole 0.6 cm long, 2 mm
diameter; lamina subcoriaceous, oblong 10 - 14 cm long, 4 - 5 cm
wide; base rounded; apex caudate; glabrescent above; tawny
tomentose, glaucous beneath; lateral nerve 10 pairs, not
anastomosing. Inflorescence solitary, ramuliflorus. Flowers bud not
seen. Flower: pedicels very short, subsessille 0.4 cm long with a
median bracteole, ovate,3 mm long; sepal large, broadly ovate, 1.2
cm long, 0.9 cm wide, sparsely tomentose, venation prominent,
persistent when fruiting; petal not seen; stamen not seen; carpel
elongated, 2 mm long, tawny tomentose; stigma axe-shape, hairy.
Young carpidia ovoid, 0,5 cm long, covered velutinous hair,
glaucous. Distribution: Borneo.
Habitat & Ecology: This species is found in primary dipterocarp
forest with patches of Kerangas (Perengat) forest, sometimes in
water logged, at 310 malt. Field note: Leave is glaucous below.
Sepal is large. Young Fruit is greenish glaucous.
Specimen Examined: BORNEO: East Kalimantan, Maruwai, Block
Lampunut, Long Iram Sub District, PK 2621.
(Irawan, 2005)
Figure Fissistigma
magnisepala Irawan,
sp.nov. – a.branch, b.
sepal, c.carpel,
d.young carpidia,
1.outside view, 2.
inside view [a – d: PK
2621]
(Irawan, 2005)
(Irawan, 2005)
(www.ipni.org)
(www.ipni.org)
(www.ipni.org)
Dimana Taksonom
Bekerja
• Peneliti (Pemerintahan atau
swasta) – relung sedikitnya
Taksonom
• Konsultan Lingkungan
• LSM/NGO’s Biodiversity
• Pengajar/Dosen—relung
sedikitnya Taksonom
• Bagian Perencana/HRD
TERIMA KASIH