Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

KANKER PARU – PARU


Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Epidemologi

Disusun oleh :
Maulana Muhammad 20121009
Alsya Latisa 20121020
Ai Siska 20121026
R. Maudhia Putri .W. 20121046
Irma Yunita 20121048
Elsa Amanda .Z. 20121133

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN


UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA
2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah ini telah diterima pada


hari………..tanggal………Oleh
Dosen Mata kuliah praktikum Epideologi

Yane Lisnawati, M.MK

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt. karena dengan ridho-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun judul yang penulis buat adalah
Kanker Paru-Paruyang diajukan untuk memenuhi dan melengkapi tugas mata
kuliah Epidemiologi.

Penulis menyadari bahwa selama penyusunan makalah ini penulis


banyakmendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis
mengucapkanterima kasihkepada:

1. Ibu Yane Lisnawati,M.MK selaku dosen mata kuliah epidemiolgi


yangtelahmembantudanmemberikanmasukkandalampembuatanmakalahini.

2. kedua orang yang selau memberikan do’a dan kasih sayang


sertapengorbanan baik moril maupunmateril demi kesuksesan penulis
dalammenyelesaikantugas makalahini.
3. Teman teman seperjuangan Analis Kesehatan yang telah memberi dorongan
dan semangat.

4. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah
banyak membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Semoga bantuan dan dorongan yang ibu/bapak dan saudara berikan
mendapatakan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,kritik dan saran
dari pembaca sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat
khususnya bag ipenulis dan umumnya bagi pembaca.

Tasikmalaya,02 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1. Latar Belakang..........................................................................................2
1.2. RumusanMasalah......................................................................................6
1.3. Tujuan makalah.........................................................................................6
1.4. Kegunaan Makalah....................................................................................7
BAB II......................................................................................................................8
PEMBAHASAN......................................................................................................8
2.1. Pengertian Kanker Paru-paru....................................................................8
2.2. Epidemiologi Kanker Paru-paru................................................................9
2.3. Etiologi Kanker Paru-paru.......................................................................11
2.4. Jenis Kanker Paru-paru...........................................................................14
2.5. Faktor Resiko Kanker Paru-paru.............................................................14
2.6. Gejala Kanker Paru-paru.........................................................................19
2.7. Patofisiologi Kanker Paru-paru...............................................................21
2.8. Diagnosis Kanker Paru-paru...................................................................25
2.9. Pengobatan Kanker Paru-paru.................................................................26
2.10. Penceghan Kanker Paru-paru..............................................................28
BAB III..................................................................................................................29
PENUTUP..............................................................................................................29
3.1. Kesimpulan..................................................................................................29
3.2. Saran...........................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................31

2
Prioritas Masalah : Penyakit Pada Perokok

Urgensi Seriousness Growth Nilai Akhir

PPOK 6 7 6 252

Kanker
8 7 7 392
Paru-Paru

Penyakit

Jantung 7 7 7 343

Koroner

Buerger 7 6 4 168

Stroke 7 6 6 252

Kanker
7 7 6 294
Tekak

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari manusia memiliki sistem yang
berperan penting dalam pernapasan yakni sistem respirasi. Paru-parumerupakan
salah satu organ vital yang menjalankan sistem tersebut. Saatudara mencapai
paru-paru makaakan terjadi pertukaran antara oksigen dari luar tubuh dengan
karbondioksida dari dalam darah.Oleh karena itu,penting untuk menjaga
kesehatan paru-parukita.Sistem tersebut tidak dapat berjalan sebagaimana
mestinya jika ada pertumbuhan sel abnormal yangberkembang dan menyerang
paru-paru. Kondisiini dalam dunia medis disebut kanker.
Kanker adalah istilah umum yang merujuk kepada sekelompok besar sel
tubuh yang tumbuh secara tak terkendali dan dapat menyerang bagian tubuh
manapun.Biasanya,sel tubuh manusia tumbuh dan berkembang melalui suatu
proses yang disebut pembelahan sel untuk membentuk sel-sel baru sesuai
kebutuhan tubuh. Ketika sel-sel menjadi tuaatau rusak, maka sel tersebut akan
mati, dan digantikkan oleh sel-sel baru.Namun terkadang proses yang terjadi ini
bisa rusak dan menjadi tidakteratur,sehingga sel-sel abnormal tumbuh dan
berkembang.Sel-sel ini dapat membentuk tumor,yang merupakan gumpalan
jaringan.Tumor bisabersifat kanker (ganas) atau tidak bersifat kanker (jinak).
Kanker dapat menyebar atau menyerang jaringan yang berdekatan
bahkan dapat melakukan perjalanan ke tempat yang jauh di dalam tubuh untuk
membentuk tumor baru (prosesyang disebut metastasis) dengan pertumbuhan
secara cepat sel-sel abnormal yang melampaui batas biasanya. Kanker sudah
menjadi perbincangan yang sangat sering dibahas disebuah forum. Bahayanya
penyakit yang diam-diam mematikan ini sudah angat terkenal saat ini. Biasanya
penderita baru menyadari ketika sudah dalam stadium lanjut, penyakit ini
memang tidak mudah ditemukan dalam satu atau dua kali pemeriksaan karena

2
penyakit ini baru terlihat dengan jelas selama beberapa tahun yang akan datang.
Lanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan
siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tidak terkendali
(pembelahan sel melebihi batas normal),menyerang jaringan biologis di
dekatnya, menginvasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau
sistem limfatik, disebut metastatis.
Dibantu dengan timbunan karsinogen yang ada ditubuh penderita akibat
konsumsi makanan yang sembarangan dan tidak sehat. Masyarakat kita pada saat
ini tergolong apatis akan kondisi dan kebiasaan konsumsi makanan mulai dari
anak-anak hingga orang dewasa. Melunturnya budaya membawa bekal, perhatian
orang tua yang kurang akan kondisi kondisi kesehatan anak membuat angka sakit
semakin tinggi. Kanker adalah salah satu penyakit tertinggi di indonesia bahkan
dunia. Mulai dari kanker serviks, kanker payudara, kanker prostat, kanker usus
dan yang mendominasi di indonesia adaalh kanker paru-paru.
Kanker Paru merupakan salah satu jenis kanker atau tumor ganas yang
mengancam jiwa sebagian besar populasi dunia.Kanker Paru pastinya terjadi
karena ada pertumbuhan sel abnormal yang terjadi pada jaringanparu-paru.
Kanker paru-paru mencakup dua jenis utama yaitu Kanker Parubukan sel kecil
(non-small cell lung cancer/NSCLC) dan Kanker Paru sel kecil
(smallcelllungcancer/SCLC).Merokok merupakan penyebab paling sering Kanker
Paru, bahkan perokok pasif pun dapat diserang oleh Kanker Paru.
Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru,
mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri maupun keganasan dari luar
paru (metastatis tumor di paru). Data yang dibuat oleh WHO menunjukan bahwa
kanker paru adalah jenis penyakit keganasan yang menjadi penyebab kematian
utama dalam kelompok kematian akibat keganasan, bukan hanya pada laki-laki
terjadi juga pada perempuan. Buruknya prognosis penyakit ini mungking
berkaitan erat dengan jarangnya penderita datang ke dokter ketika penyakitnya
masih berada dalam stadium awal penyakit. Kanker paru adalah salah satu jenis
penyakit paru yang memerlukan penanganan dan tindakan yang cepat dan terarah.
Kanker paru merupakan penyakit keganasan diparu atau disebut tumor

3
ganas yang berasal dari epitel bronkus sebagaia kiba tadanya pertumbuhan
jaringan yang tidak dapat terkontrol pada jaringan paru
(Sujiarti&Fitriyani,2020). Kanker paru menempati peringkat pertama dalam
jumlah kasus baru sebesar 2,094 juta kasus di seluruh dunia. Jumlah kasus baru
tertinggi berikutnyaadalah kanker payudara, kanker kolorektal, kanker prostat,
dan kanker lambung.Besarnya jumlah kasus baru yang ditemukan dapat
dipengaruhi oleh kualitas sistem deteksi dini tiap jenis kanker.Data yang
bersumber dari Rumah Sakit Kanker Dharmais pada tahun 2019 menunjukkan
bahwa kasus kanker terbanyak adalah adalah kanker payudara sebesar 19,18%,
kanker serviks sebesar 10,69%,dan kanker paru-paru sebesar 9,89%. Jenis
kanker yang hanya terjadi pada wanita,yaitu payudara dan serviks menjadi
penyumbang terbesar dari seluruh jenis kanker. Angka kesakitan kanker di
Indonesia menggambarkan pola yang samadengan pola yang terjadi dunia. Data
GLOBOCAN menempatkan kanker paru-paru (2,094 juta kasus), payudara
(2,089juta kasus), dan kolorektal (1,8jutakasus) dengan jumlah kasuster banyak
di dunia (Global,2019).
Penegakan diagnosis kanker paru pastinya membutuhkan keterampilan
dan sarana serta kerja sama multi disiplin. Diagnosis kanker paru pada stadium
dini akan sangat membantu penderita, dan penemuan diagnosis dalam waktu
yang lebih cepat memungkinkan penderita memperoleh kualitas hidup yang lebih
baik dalam perjalanan penyakitnyayakni dengan pemiilihan terapiyang dapat
segera dilakukan meskipun penyakitnya tidak dapat disembuhkan.
Kanker Paruter masuk dalam masalah kesehatan karena masih menjadi
salah satu jenis kanker dengan angka kejadian yang tinggi disebut sebagai beban
kanker di Indonesia. Hal ini diakibatkan oleh perilaku merokok masyarakat di
Indonesia yang tidak tertahankan, terutama padapria.
Jumlah penderita kanker terus meningkat setiap tahunnya.Jawa Timur
sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia (39
jutajiwa), memiliki prevalensi jumlah penderita kanker sebesar 2,17 %. Dengan
luas wilayah provinsi terluas di pulau Jawa, Jawa Timur memiliki jumlah
penderita kanker yang cukup banyak dan tersebar di seluruh wilayah nya,

4
Malang dengan presentase 1,9% dari 34,9% menderitakan kerparu
(Petrarizky&Nugroho,2020).
Pasien kanker paru banyak didiagnosis pada stage lanjut (stage III dan
IV).Pasien yang ditemukan pada stage ini cenderung memiliki banyak keluhan
dankomplikasi akibat kanker yang dialaminya. Keluhan ini disebabkan oleh
gangguanyang diakibatkan oleh sel kanker tersebut kedaerah sekitar, maupun
akibat dari metastasi ssel tersebut kebagian tubuh lainnya (65%kasus). Keluhan
yang ditemukan pada pasian kanker paru dapat berupa batuk, nafas pendek, nyeri
dada,batuk darah, mual, nyeri, kelelahan dan beberapa keluhan lainnya. Nyeri
adalah keluhan utama yang sering dikeluhkan. Penelitian yang membandingkan
antara kanker paru dan penyakit kronik paru lainnya, diadapatkan data bahwa
rasa nyerilebih banyak dirasakan oleh pasien dengan kanker paru (62%).
Metastasis kanker paru ke tulang menyebab kan keluhan nyeri yang dirasakan
oleh sekitar 25% pasien.
Keluhan nyeri ini dapat menyebabkan turunnya kualitas hidup yang
dirasakan oleh pasien. Metastasis kanker ke tulang lengan dan kaki,
menyebabkan keluhan nyeri lebih berat pada saat adanya gerakan. Ketika
metastasis sampai ketulang belakang, nyeri lebih dirasakan pada malam hari dan
setelah beristirahat ditempat tidur. Keluhan nyeri lebih banyak ditemukan pada
pasien dengan kanker parustage lanjut (stageIIIdanIV) (Ananda etal.,2018)
Keluarga sebagai seorang caregiver memberikan pengaruh besar
terhadap kesembuhan pasien, namun seringkali peram ini tidak dapat dijalankan
denganbaik karena faktor yang ada di luar dan di dalam diri caregiver. Faktor –
faktor tersebut dapat mempengaruhi berbagi kondisi. Kondisi yang buruk akan
menimbulkan dampak negatif secara fisik, emosional, social financial dan fungsi
(PUSPITASARI,2017).Keluarga yang berperan sebagai caregiver dalam
merawat pasien dengan kanker bukan merupakan sesuatu yang mudah. Berbagai
masalah akan muncul seperti masalah psikologis berupa
kecemasan,marah,menangis, masalah keuangan dan terjadinya perubahan dalam
kebiasaan sosial(Dwijayanti,2015).

5
1.2. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apa pengertian kanker paru-paru?
2. Bagaimana epidemiologi kanker paru-paru?
3. Apa Etiologi kanker paru-paru?
4. Apa jenis kanker paru-paru?
5. Apa faktor resiko kanker paru-paru?
6. Apa gejala kanker paru-paru?
7. Bagaimana patofisiologi kanker paru-paru?
8. Bagaimana diagnosis kanker paru-paru?
9. Bagaimana cara pengobatan kanker paru-paru?
10. Bagaimana pencegahan kanker paru-paru?

1.3. Tujuan makalah


Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah disusun dengan tujuan
untuk mengatahui dan mendeskripsikan:
1. Pengertian kanker paru-paru.
2. Epidemiologi kanker paru-paru.
3. Etiologi kanker paru-paru.
4. Jenis-jenis kanker paru-paru.
5. Faktor resiko kanker paru-paru.
6. Gejala kanker paru-paru.
7. Patofisiologi kanker paru-paru.
8. Diagnosis kanker paru-paru.
9. Cara pengobatan kanker paru-paru.
10. Pencegahan kanker paru-paru.

6
1.4. Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara
teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna untuk
pengembang konsep.
Secara praktis makalah ini diharapakan bermanfaat bagi:
1. penulis, untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
2. Pembaca,bias menambah pengetahuan dan dijadikan bahan
pembelajaran mengenai elektrolit natrium dan klorida.

7
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kanker Paru-paru


Kanker atau neuplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan
kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh
tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal), menyerang jaringan
biologis didekatnya, menginvasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi
darah atau sistem limfatik disebut metastatis. (Putri Syafira, 2014)
Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru
mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri maupun keganasan dari
luar paru (metastatis tumor di paru). Penyakit kanker paru-paru adalah sebuah
bentuk perkembangan sel yang sangat cepat (abnormal) di dalam jaringan paru
yang disebabkan oleh perubahan bentuk jaringan sel atau ekspansi dari sel itu
sendiri. Jika dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat menyebar ke
organ lain, baik yang dekat dengan paru maupun yang jah misalnya tulang,
hati, atau otak. Penyakit kanke paru-paru 87% disebabkan karena merokok,
sedangkan sisanya disebabkan oleh zat asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel,
kloromettil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan
kanker paru paru, meskipun biasanya terjad pada pekerja yang juga merokok.
(Putri Syafira, 2014)
Kanker paru merupakan pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak dapat
terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah
karsinogen lingkungan terutama asap rokok. Kanker paru adalah tumor
berbahaya yang tumbuh di paru, sebagian besar kanker paru berasal dari sel-sel
didalam paru tetapi dapat juga berasal dari bagian tubuh lain yang terkena
kanker. Penyakit kanker paru-paru tergolong dalam penyakit yang mematikan,
baik bagi pria maupun wanita. (Putri Syafira, 2014)
Kanker paru merupakan penyebab utama mortalitas yang diakibatkan
oleh kanker, baik pada pria maupun wanita yang ada di dunia. Prevalensi
kanker paru menempati urutan kedua setelah kanker prostat pada pria dan

8
kanker payudara pada wanita. Belakangan ini kanker paru telah melebihi
penyakit jantung sebagai peneyebab utama mortalitas oleh akibat merokok.
Kebanyakan kanker paru didiagnosa pada stadium lanjut sehingga
memperburuk prognosisnya (Huq, 2010)
Kanker paru adalah tumor berbahaya yang tumbuh di paru, sebagian
besar kanker paru berasal dari sel-sel didalam paru tapi dapat juga berasal dari
bagian tubuh lain yang terkena kanker (Lanmati, 2019). Menurut WHO kanker
paru-paru merupakan penyebab kematian utama dalam kelompok kanker baik
pada pria maupun wanita. Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel
di dalam paru-paru, tetapi bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lain
yang menyebar ke paru-paru (Rahayu, 2018)

2.2. Epidemiologi Kanker Paru-paru


Survai epidemiologi kanker paru pada umunya melaporkan lebih 90%
kasus paru didapatkan pada penderita berusia di atas 40 tahun. Kemungkinan
seseorang untuk mendapatkan kanker paru pada pria dimulai pada usia 40
tahun, dan meningkat sampai mencapai puncaknya pada usia 75 tahun, dengan
rata-rata 470 penderita tiap 100.000 penduduk. Pada wanita insiden lebih kecil
tetapi mengikuti pola yang sama, mulai meningkat pada usia 40 tahun dan
mencapai puncaknya dengan rata-rata 155 penderita tiap 100.000 pada usia 70
tahun. Tujuh puluh lima persen kasus kanker sudah bermanifestasi pada
dekade ke-5 dampai dekade ke-6 dari umur penderita. Perbadingan kasus pria
dan wanita adalah 5:1.

Gambar 2.1 Peta kasus kanker paru-paru

9
Diseluruh dunia kanker paru merupakan kanker paling umum dari segi
insiden dan mortalitas. Tingkat tertinggi ada di Eropa dan Amerika Utara.
Segemen populasi yang paling mungkin menderita kanker paru adalah berusia
diatas 50 tahun yang mempunyai riwayat merokok, diseluruh dunia setiap 30
detik, 1 orang meninggal akibat kanker paru-paru. Menurut statistik, kanker
paru-paru adalah salah sau kanker yang paling umum diseluruh dunia, dengan
tingkat kematian yang tinggi, diseluruh dunia setiap 30 detik seseorang
meninggal karena kanker paru-paru terdapat 1,2 juta kasus baru setiap tahun.
(Valentine, 2017)
Hal ini dapat dikaitkan dengan data tahun 2010, di indonesia jumlah
perokok laki-laki dewasa sebanyak 66% dari jumlah keseluruhan, disamping
itu lebih dari 9.700 rokok digunakan. Ini adalah permasalahan di Indonesia
yangg disebabkan oleh tembakau yang berdampak pada tumbuhnya sel kanker
paru-pau. Sekitar 10,7% pasien setelah reaksi kanker paru-paru, meninggal
dalam waktu 30 hari. Meskipun operasi pengangkatan tumor, sebagian fungsi
paru-paru terganggu yang menyebabkan fungsi paru-paru melemah. Statistik
AS menunjukan bahwa operasi kanker paru-paru sebagain atau secara
meneyeluruh, sekitar 10,7% pasien meninggal dalam waktu 30 hari setelah
operasi. Jika periode pengamatan diperpanjang satu tahun, angka kematian
akan lebih tinggi. Bahkan mereka yang mampu bertahan mengalami gejala
dyspnea (sesak nafas).
Kanker paru masih menjadi salah satu keganasan yang paling sering,
berkisar 20% dari seluruh kasus kanker pada laki-laki dengan risiko terkena 1
dari 13 orang dari 12% dari semua kasus kanker pada perempuan dengan

10
resiko terkena 1 dari 23 orang. Untuk setiap 3-4 juta rokok yang diisap,akan
terjadi satu kematian karena kanker paru. Di inggris rata-rata 40.000 kasus
baru dilaporkan setiap tahun. Perkiraan insiden kanker paru pada aki-laki tahun
2005 di Amerika Serikat adalah 92.305 dengan rata-rata 91.537 orang
meninggal karena kanker. (asiancenter, 2019)
Sekitar 222.520 kasus baru kanker paru akan terdiagnosa (116.750 laki-
laki dan 105.300 orang perempuan). Etimasi kematian karena kanker paru-paru
sekitae 157.300 kasus (86. 220 pada laki-laki dan 71.080 pada
perempuan),berkisar 28% dari semua kasus kematian karena kanker. Resiko
terjadinya kanker paru sekitar 4 kali lebih besar pada laki-laki dibandingkan
perempuan dan risiko meningkat sesuai dengan usia: di eropa insiden kanker
paru 7 dari 100.000 laki-laki dan 3 dari 100.000 perempuan pada usia 35
tahun, tetapi pada pasien >75 tahun, insiden 44p pada laki-laki dan 72 pada
perempuan. Eropa timur mempunyai angka mortalitas tertinggi di kalangan
pria, sedangkan eropa utara dan AS mempunyai angka mortalitas tertinggi
dikalangan wanita. Variasi insiden kanker paru secara geografik yang luas juga
dilaporkan dalam hal ini terutama berhubungan dengan kebiasaan merokok
yang bervariasi di seluruh dunia.
Di indonesia data epidemiologi resmi memang belum ada. Di Rumah
Sakit Persahabatan jumlah kasus tumor ganas intratoraks cukup sering
ditemukan, kekerapan kanker paru di rumah sakit itu merupakan 0,06% dari
jumlah seluruh penderita rawat jalan dri 1,6% dari seluruh penderita rawat
inap. Sejak 1960-an, tingkat adnokarsinoma paru mulai meningkat relatif
terhadap jenis kanker paru yang lain. Hal ini sebgian disebabkan karena
munculnya sigaret filter. Penggunaan filter menghilangkan partikel-partikel
besar dari asap tembakau, sehingga mengurangi deposisi pada saluran
pernafasan besar. Namun, perokok harus menghisap lebih dalam untuk
mendapatkan nikotin dalam jumlah yang sama, meningkatkan deposisi partikel
dalam saluran pernafasan kecil tempat adenokarsinoma cenderung muncul.
Insiden adenokarsinoma paru terus meningkat. (WHO, 2009).

11
2.3. Etiologi Kanker Paru-paru
Etiologi kanker paru belum diketahui secara pasti, tetapi faktor
lingkungan, genetik, serta agen infeksi diduga berkaitan dengan
berkembangnya penyakit ini. Beberapa studi melaporkan adanya asosiasi
kausal kebiasaan merokok dengan insiden kanker paru. Rokok berperan
sebagai inisiator, promotor, serta progresor terjadinya kanker paru. Namun,
hingga saat ini belum terdapat penyebab tunggal kanker paru yang telah
diidentifikasi.
a. Kebiasaan Merokok
Perkembangan kanker paru berhubungan langsung dengan banyaknya
jumlah rokok yang dihisap, lama riwayat merokok, serta kandungan tar dan
nikotin dalam rokok. Sebuah studi menunjukkan bahwa konsumsi rokok terus-
menerus (perokok aktif) memiliki risiko sebesar 16 kali lipat untuk menderita
kanker paru. Beberapa penelitian juga melaporkan bahwa perokok pasif juga
memiliki risiko untuk menderita kanker paru, dimana sekitar 25% penderita
kanker paru dari non-perokok berasal dari perokok pasif.
b. Karsinogen dalam Rokok
Komposisi rokok mengandung banyak bahan berbahaya, yaitu
sekitar 250 jenis zat toksik dan 70 jenis zat yang bersifat karsinogenik.
Tar merupakan bahan pada rokok yang bersifat karsinogenik, terutama
zat tar yang dihasilkan dari pembakaran rokok. Nikotin dan tar yang
dibakar pada rokok akan membentuk asap rokok yang merupakan
karsinogen poten.
Asap rokok mengandung hidrokarbon poliaromatik dan nitrosamine
ketone yang merupakan hasil dari pembakaran nikotin. Zat ini dapat
menyebabkan kerusakan DNA dan membentuk DNA adducts (8-
OHdG) yang dikenal sebagai biomarker risiko kanker pada hewan
coba.
Benzo(A)pyrene juga merupakan senyawa karsinogenik dari
kelompok hidrokarbon polisiklis aromatis yang dihasilkan dari
pembakaran rokok, yang berfungsi sebagai transduksi sinyal molekular

12
seperti Akt dan mutasi dari protein yang diproduksi oleh tubuh secara
alamiah yaitu p53 yang berperan sangat penting sebagai tumor
suppressor gene.
c. Faktor Genetik
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik
berperan penting dalam menentukan risiko kanker paru. Mutasi atau
perubahan pada gen protoonkogen, onkogen (seperti onkogen ras),
tumor suppressor gene, dan gene encoding enzyme berperan dalam
kanker paru.
Perubahan struktur tumor suppressor gene di dalam genom
onkogen seperti Del1p11-13 dengan gen N-ras, Del12-12 dengan gen
Fhit, Delp11p15 dengan gen H-ras serta del/ins17p13 dengan gen p53
menyebabkan sel paru berubah menjadi sel kanker dengan sifat
pertumbuhan yang otonom.
d. Faktor Lingkungan
Berbagai pajanan lingkungan, seperti pajanan asbestos, radon,
arsen, kromium, nikel, polisiklik hidrokarbon, vinil klorida, serta
radiasi ion pada pekerja tambang uranium telah dikaitkan dengan
peningkatan risiko kanker paru. Paparan polusi udara buruk yang tinggi
juga dapat memicu risiko kanker paru.
Hipotesis yang mendasari korelasi antara faktor lingkungan dan
risiko kanker paru semakin diperkuat dengan adanya laporan dari
beberapa studi mengenai pajanan serat asbes silikat yang telah terbukti
memiliki keterkaitan sebagai penyebab kanker paru, mesothelioma
pleura ganas, dan fibrosis paru. Pajanan asbes dapat meningkatkan
risiko terkena kanker paru sebanyak 5 kali.
Pajanan radon yang merupakan gas inert yang berasal dari
peluruhan uranium menyebabkan kanker paru sekitar 2-3% setiap
tahunnya. Hal ini juga sesuai dengan laporan dewan riset nasional
Amerika Serikat tentang efek biologis radiasi pengion, dimana

13
diperkirakan sebanyak 2100 kasus kanker paru setiap tahunnya
disebabkan oleh pajanan radon.
e. Agen infeksi
Agen infeksi seperti virus HIV diduga berperan dalam meningkatkan
risiko kanker paru. Kanker paru pada penderita yang terinfeksi HIV
berkembang hampir secara eksklusif pada perokok, tetapi infeksi HIV
tampaknya berperan dalam meningkatkan risiko kanker paru terlepas dari
status merokok, dengan peningkatan faktor risiko 2,5 kali lipat.

2.4. Jenis Kanker Paru-paru


Terdapat dua jenis utama kanker paru yang memiliki sifat yang berbeda
dan memerlukan penanganan yang berbeda pula.

Gambar 4.1 jenis kanker paru-paru

Non Small Cell Lung Cancer (NSCLC), yang terdiri dari:


Karsinoma squamosa, jenis ini merupakan jenis kanker paru paling
umum. Kondisi ini bisa berkembang dalam sel yang menggarisi saluran
udara. Kanker jenis ini kerap kali disebabkan oleh rokok.
Adenokarsinoma, jenis kanker ini berkembang dari sel-sel yang
memproduksi lendir atau dahak pada permukaan saluran udara.
Karsinoma sel besar, sel kanker jenis ini bila dilihat dari mikroskop

14
berbentuk sel-sel bulat besar yang disebut juga undifferentiated
carcinoma.
Small Cell Lung Cancer (SCLC) Dari 80 persen kasus kanker
paru merupakan jenis NSCLC. Mesotheolima merupakan jenis kanker
yang menyerang mesothelium, yakni membran tipis yang melapisi dada
dan abdomen. Kanker jenis ini kadang dialami oleh orang-orang yang
terpapar asbestos.

2.5. Faktor Resiko Kanker Paru-paru


a) Merokok
Mengutip Verywell Health, merokok adalah penyebab nomor satu
kanker paru-paru. Asap tembakau mengandung banyak bahan kimia
yang diketahui menyebabkan kanker paru-paru. Merokok bertanggung
jawab atas sekitar 80-90 persen kematian akibat kanker paru-paru di
Amerika Serikat. Risiko seseorang yang merokok terkena kanker paru-
paru adalah 15 sampai 30 kali lebih besar dari pada bukan perokok.
Jika Anda mantan perokok, risiko Anda berkurang, tetapi belum hilang
sepenuhnya. Anda masih bisa terkena kanker paru-paru.
Faktanya, kebanyakan orang yang mengidap kanker paru-paru
saat ini bukanlah perokok melainkan mantan perokok. Kanker paru-
paru bukan satu-satunya jenis kanker yang berhubungan dengan
merokok. Banyak kanker sistem pencernaan, serta jenis leukemia,
terkait dengan merokok. Penting untuk berhenti bahkan jika Anda
sudah menderita kanker, karena berhenti merokok dapat meningkatkan
kelangsungan hidup.
b) Radon
Mengutip American Lung Association, paparan radon di rumah adalah
penyebab utama kedua kanker paru-paru. Ini juga merupakan penyebab utama
kanker paru-paru pada bukan perokok. Radon adalah gas radioaktif tidak
berwarna dan tidak berbau yang ada secara alami di tanah, yang umum di

15
Amerika Serikat dan Eropa. Itu muncul melalui tanah dan memasuki bangunan
melalui celah kecil dan retakan. Radon tidak memiliki warna atau bau sehingga
Anda mungkin tidak tahu, jika Anda terpapar. Satu dari setiap 15 rumah di AS
terkena paparan radon. Paparan radon yang dikombinasikan dengan merokok
secara serius meningkatkan risiko kanker paru-paru Anda.
c) Perokok pasif
MengutipVerywell Health, ada banyak penelitian yang menemukan
bahwa asap rokok meningkatkan risiko kanker paru-paru pada perokok
pasif sebesar 20-30 persen. Asap rokok sekarang dianggap bertanggung
jawab atas sekitar 7.000 kasus kanker paru-paru setiap tahun di
Amerika Serikat. Namun, kanker paru-paru bukan satu-satunya risiko
yang melekat pada perokok pasif. Menurut American Cancer Society,
ada bukti yang menunjukkan bahwa perokok pasif terkait dengan
kanker laring, hidung, dan bahkan kanker payudara.
d) Polusi udara
Mengutip Verywell Health, pada 2013, polusi luar ruangan diklasifikasikan
sebagai karsinogen oleh International Agency for Research on Cancer.
Karsinogen adalah zat penyebab kanker paru-paru dan jenis lainnya. Polusi
udara mengandung partikel kecil yang terkait dengan pembakaran dan produk
sampingan kimia dari industri dan sumber lainnya. Polusi dalam ruangan juga
menjadi masalah. Misalnya, batu bara digunakan untuk memasak dan pemanas
udara di China dan beberapa negara lain dunia.
e) Paparan bahan kimia berbahaya
Mengutip Verywell Health, paparan bahan kimia berbahaya
merupakan faktor risiko penting lainnya untuk kanker paru-paru,
terutama bila dikombinasikan dengan merokok. Anda dapat terpapar
beberapa bahan kimia berbahaya di antaranya di rumah, tetapi paparan
di tempat kerja mungkin lebih mungkin terjadi, seperti pabrik kayu,
keramik, dan sebagainya. Beberapa bahan kimia yang terkait dengan
kanker paru-paru meliputi:
 Formaldehida

16
 Asbes
 Silika
 Kromium
 Arsenik
 Senyawa nikel
 PAH (hidrokarbon aromatik polisiklik)
 Vinil klorida
 Debu kayu
Beberapa pekerjaan yang terkait dengan peningkatan risiko kanker paru-
paru meliputi:
 Mengemudi truk
 Sandblasting
 Pengerjaan logam
 Percetakan
 Pembuatan keramik
 Penambangan uranium
 Penambangan batu bara
 Pembuatan kaca

f) Radiasi
Mengutip Verywell Health, paparan radiasi energi tinggi
merupakan faktor risiko kanker paru-paru. Paparan semacam ini bisa
berasal dari sinar-X dan radiasi lainnya dalam perawatan kesehatan.
Orang dengan kanker yang menjalani terapi radiasi ke dada memiliki
peningkatan risiko kanker paru-paru. Jenis terapi radiasi dapat
dilakukan setelah mastektomi kanker payudara atau untuk seseorang
dengan penyakit Hodgkin. Risikonya lebih tinggi bila terapi radiasi
diterima pada usia yang lebih muda. Risiko juga dapat bervariasi
tergantung pada dosis radiasi.
g) Penyakit paru-paru

17
Mengutip Verywell Health, penyakit paru-paru yang sudah diidap
seseorang akan menjadi faktor risiko kanker paru-paru. Misalnya,
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan faktor risiko kanker
paru-paru. PPOK dan kanker paru-paru keduanya disebabkan oleh
merokok. Ini berarti bahwa seseorang dengan PPOK jauh lebih
mungkin untuk mengembangkan kanker paru-paru dari pada seseorang
yang merokok dalam jumlah yang sama. Hal yang sama berlaku, jika
kedua individu tidak pernah merokok. Secara keseluruhan,
kemungkinan seseorang yang menderita PPOK akan terkena kanker
paru-paru adalah 2-4 kali lebih besar dari pada seseorang yang tidak
menderita PPOK. Risikonya bahkan lebih besar bagi perokok berat.
Asma dan TBC dinilai menjadi faktor risiko juga. Fibrosis paru
idiopatik dapat meningkatkan risiko kanker paru hingga 20 persen.
h) Kondisi medis tertentu
Mengutip Verywell Health, orang dengan kanker tertentu dan
kondisi medis lainnya berpotensi dapat meningkatkan faktor risiko
kanker paru-paru. Hal ini diperkirakan karena genetika. Penyakit
kanker tertentu dan kondisi medis lainnya yang dimaksud meliputi:
 Penyakit Hodgkin
 Limfoma Non Hodgkin
 Kanker testis
 Kanker kepala dan leher
 Kanker kerongkongan
 Kanker kandung kemih dan ginjal
 Kanker serviks
 Penerima transplantasi organ juga berisiko lebih besar terkena kanker paru-
paru.
i) Genetika
Mengutip WebMD, keluarga mewariskan gen dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Itu termasuk mutasi gen yang membuat sel Anda
tidak dapat memperbaiki DNA yang rusak dan gen lain yang membuat

18
tubuh Anda tidak dapat menghilangkan bahan kimia penyebab kanker
dari sistem Anda.
Mengutip Verywell Health, sekitar 8 persen kasus kanker paru-
paru disebabkan oleh gen yang diturunkan. Faktor genetik lebih
mungkin terjadi ketika kanker paru-paru berkembang pada bukan
perokok, wanita, dan orang di bawah 60 tahun. Memiliki kerabat
tingkat pertama dengan kanker paru-paru menggandakan risiko Anda
terkena kanker paru-paru. Kerabat tingkat pertama termasuk orang tua,
saudara kandung, dan anak. Memiliki kerabat tingkat dua dengan
kanker paru-paru meningkatkan risiko Anda sekitar 30 persen. Kerabat
derajat kedua termasuk bibi, paman, saudara sepupu, dan keponakan.
j) Kebiasaan minum alkohol
Mengutip Verywell Health, beberapa penelitian telah menemukan
bahwa minum alkohol menjadi faktor risiko kanker paru-paru, tetapi
penelitian lebih lanjut diperlukan.Satu analisis terhadap 3.137 kasus
kanker paru-paru menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi
setidaknya 30 gram (0,6 ons) alkohol murni dalam sehari memiliki
risiko kanker paru-paru yang sedikit lebih besar.

2.6. Gejala Kanker Paru-paru


A. Batuk menetap atau terus-menerus
Ciri-ciri kanker paru paru yang mudah dikenal adalah batuk yang
menetap. Gejala ini terjadi pada 60-70% pasien kanker paru.
Mengingat kanker paru kronis, maka batuk akan terjadi lebih dari 2
minggu. kadang-kadang terbentuk saluran abnormal (fistula) di antara
kerongkongan dan bronki, menyebabkan batuk hebat selama proses
berlangsung karena makanan dan cairan langsung masuk ke dalam
paru-paru.
A. Batuk berdarah
Pada kondisi yang semakin parah, batuk bisa mengeluarkan dahak
yang mengandung darah. Ketika kanker tumbuh dalam pembuluh darah

19
di bawah paru, dapat menyebabkan perdarahan hebat. Jika kita
mengalami batuk berdarah ditambah dengan memiliki faktor risiko
seperti perokok, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
B. Sesak napas
Sesak napas adalah gejala awal stadium paru-paru yang disebabkan
karena penimbunan cairan di sekitar paru-paru (efusi pleura). Lalu, saat
kanker sudah menyebar di paru-paru, sesak napas akan semakin hebat
karena kadar oksigen darah yang rendah. Hal ini bisa memicu gagal
jantung hingga kematian.
C. Muncul bunyi mengi
Bunyi mengi atau kondisi suara yang mengeluarkan nada tinggi
yang terdengar saat bernafas menjadi tanda penyakit kanker paru
berikutnya. sebagian pasien kanker paru mengalami mengi yang tidak
hilang dalam 2 minggu. Hal ini karena terjadi peluang udara di dalam
atau sekitar tempat tumbuhnya kanker.
D. Suara menjadi serak
Kanker paru ternyata bisa merusak saraf pita suara sehingga suara pasien bisa
menjadi serak. Biasanya, suara serak akan bertahan selama lebih dari 2 minggu.
Perubahan suara menjadi serak ini merupakan gejala kanker paru-paru stadium
awal yang sering tidak disadari.
E. Nyeri dada
Hampir semua pasien paru mengalami nyeri dada, yang menjalar ke punggung
sampai bahu. Terkadang, nyeri dada ini juga disertai rasa sesak di dada. Ketika
tumor tumbuh ke dalam dinding dada, maka hal ini akan menyebabkan nyeri dada
yang menetap. Pada kasus kanker paru, nyeri dada akan terasa berat ketika kita
batuk, tertawa, dan menarik napas dalam.
F. Berat badan menurun
Tanda kanker paru sering diabaikan yaitu nafsu makan sehingga
memicupenurunan berat badan. Pasien juga akan mengalami gangguan karena
kanker sudah tumbuh secara langsung ke dalam atau di dekat kerongkongan.

20
Gejala ini disertai juga dengan rasa berlebihan yang berlebihan, meskipun kita
hanya melakukan aktivitas biasa.
G. Sakit di seluruh tubuh
Tanda lain dari kanker paru adalah rasa sakit di seluruh tubuh. Rasa
sakit ini dimulai dari kepala, kemudian mengganggu keseimbangan.
Selain itu, jika kanker yang terjadi di puncak paru-paru sudah tumbuh
ke dalam saraf yang menuju ke lengan, maka akan membuat lengan
terasa nyeri, mati rasa dan lemah.
H. Sindroma horner
Ketika kanker paru Sahabat MIKA alami sudah tumbuh di saraf
tertentu di bagian leher, maka akan memicu terjadinya Sindroma
Horner. Gejala yang dialami antara lain cekungan, penutupan kelopak
mata, pupil yang kecil, dan berkurangnya keringat pada salah satu sisi
wajah.
I. Gangguan pada jantung
Kanker paru-paru bisa tumbuh ke dalam jantung dan menyebabkan
irama jantung yang abnormal, hingga jantung.
J. Penyumbatan vena
Kanker paru juga bisa tumbuh di sekitar vena kava superior. Jika
terjadi vena, maka bisa menyebabkan darah mengalir kembali ke dalam
vena lainnya dari bagian tubuh sebelah atas. Adapun beberapa tanda
jika kanker paru sudah menyumbat vena adalah sebagai berikut:
1. Terjadinya vena di dinding dada
2. Pembengkakan pada area wajah, leher dan dinding dada sebelah atas (termasuk
payudara). Pembengakakan ini disertai dengan warna keunguan.
3. Sesak nafas, sakit kepala, gangguan penglihatan, pusing dan perasaan. Gejala-
gejala ini umumnya akan memperburuk keadaan jika menghadapi masa depan
atau masalah.

21
2.7. Patofisiologi Kanker Paru-paru

Gambar 7.1 Patofisiologi kanker paru-paru (2016)


Patofisiologi kanker paru banyak dikaitkan dengan paparan zat
karsinogenik, termasuk tembakau dalam rokok. Kanker paru
berkembang akibat gangguan proliferasi sel dan transformasi sel
normal menjadi sel dengan sifat malignansi. Proliferasi sel kanker yang
tidak terkendali akan menginvasi dan merusak jaringan paru sehingga
dapat menimbulkan manifestasi klinis.
Anatomi Trakeobronkial dan Paru-paru

Gambar 7.2 Anatomi Trakeobronkial danParu-Paru


Trakea merupakan organ pernapasan yang berawal dari C6
(setinggi kartilago krikoid di leher) dan berakhir pada T4 –T5 (setinggi
angulus ludovici), yang nantinya akan membentuk bifurkasio atau

22
percabangan menjadi bronkus primer dekstra dan bronkus primer
sinistra. Bronkus nantinya akan bercabang menjadi bronki segemental.
Bronkus primer dekstra memiliki struktur yang lebih pendek,
lebih lebar, dan lebih vertikal letaknya dibandingkan bronkus primer
sinistra. Bronkus primer dekstra bercabang menjadi bronkus ke lobus
atas sebelum memasuki hilus dan nantinya akan terbagi menjadi bronki
lobus medial dan inferior. Bronkus primer sinistra memasuki hilus dan
terbagi menjadi bronkus lobus superior dan inferior.
Setiap bronkus segmental akan memasuki sebuah segmen
bronkopulmonalis. Segmen bronkopulmonalis memiliki bentuk seperti
piramid dengan apeks ke arah hilus, serta terdiri dari unit struktural
lobus yang memiliki bronkus segmental, arteri, dan sistem limfatikus
sendiri.
Paru-paru
Paru-paru (pulmo) merupakan organ respirasi yang dilapisi oleh
pleura dan memiliki area permukaan alveolar kurang lebih seluas 40
m2 untuk pertukaran udara. Setiap pulmo akan memiliki apeks yang
mencapai ujung sternal dada, basis yang terletak di atas diafragma, dan
permukaan mediastinal.
Struktur pulmo dekstra terbagi menjadi lobus atas, tengah, dan
bawah yang terbagi melalui fisura oblikus dan horizontal. Pulmo
sinistra hanya memiliki fisura oblikus, sehingga tidak terdapat lobus
tengah. Segmen lingular pada pulmo merupakan sisi kiri yang
ekuivalen dengan lobus tengah kanan, namun secara anatomis lingula
merupakan bagian dari lobus atas kiri.
Histologi Trakeobronkial dan Paru-paru
Secara histologi, trakea memiliki mukosa dengan epitel bersilia dan
jaringan limfoid serta glandula. Cabang utama dari trakea yaitu bronkus
primer memiliki struktur yang mirip dengan trakea, kecuali pada
bronkus subsegmental. Struktur histologis bronkus adalah epitel

23
kolumnar bersilia dengan banyak sel goblet, glandula submukosa,
lamina propria, serat retikular, elastin, limfosit, sel mast, dan eosinofil.
Bronkiolus memiliki struktur histologi epitel kuboid bersilia dan sel
bronkiolar tanpa silia (sel Clara), serta lamina propria yang tidak
mengandung sel goblet, sedangkan bronkiolus respiratorius yang
merupakan peralihan bagian konduksi ke bagian respirasi pulmo
memiliki struktur histologi epitel kuboid, kuboid rendah, dan tanpa
silia.
Alveolus yang terdapat pada pulmo sebagai tempat pertukaran
oksigen dan karbondioksida antara darah dan udara yang dihirup
memiliki bentuk bulat poligonal secara histologi. Terdapat juga septa
tipis antar alveoli yang disebut dengan pori Khon dan didukung oleh
serat kolagen serta elastis halus.
Sel epitel terdiri atas sel alveolar gepeng (sel alveolar tipe I) dan sel
alveolar besar (sel alveolar tipe II). Sel alveolar gepeng ( tipe I)
menempati 95 % alveolar pulmo, sedangkan sel alveolar besar (tipe II)
hanya menempati 5 % alveolar pulmo. Sel alveolar gepeng terletak di
dekat septa alveolar, bentuknya lebih tebal, apikal bulat yang ditutupi
mikrovili pendek dengan permukaan licin, dan memilki badan
berlamel.
Karsinogenesis
Kanker paru terjadi akibat adanya gangguan proliferasi sel pada
organ paru yang meliputi faktor pertumbuhan, reseptor faktor
pertumbuhan, second messenger, serta faktor transkripsi DNA. Bila
terjadi kerusakan DNA, maka akan terjadi perbaikan DNA melalui
mekanisme siklus replikasi. Namun jika perbaikan DNA gagal, maka
akan terjadi mutasi genom sel somatik yang menjadi dasar
terbentuknya sel kanker.
 Di dalam tubuh terdapat protoonkogen yang merupakan gen seluler
yang berfungsi untuk mendorong dan meningkatkan pertumbuhan
normal dan pembelah sel. Protoonkogen yang mengalami mutasi

24
disebut dengan onkogen, yang memiliki kemungkinan besar untuk
menjadi sel yang memiliki sifat karsinogenik.
Onkogen ras seperti H-ras, K-ras, dan N-ras merupakan
abnormalitas genetik yang berkaitan dengan kanker paru terutama jenis
non small cell lung cancer (NSCLC). Onkogen ras tersebut akan
mengkode protein dari permukaan dalam membran sel melalui
guanosin trifosfat (GTP) yang berkaitan dengan transduksi sinyal.
Studi melaporkan bahwa aktivasi onkogen ras pada manusia
berkontribusi pada progresi tumor pada pasien dengan kanker paru. Sel
yang memiliki sifat karsinogenik akan mengalami pertumbuhan dalam
beberapa periode yaitu fase induksi, fase in situ, fase invasif, dan fase
diseminasi.
Fase Induksi
Fase induksi merupakan fase awal transformed cell. Pada fase
induksi terdapat 3 tahapan, yaitu inisiasi yang meliputi proses yang
melibatkan mutasi genetik yang menjadi permanen di DNA, promosi
yang merupakan suatu tahapan ketika sel mutan berproliferasi, serta
progresi yang merupakan tahapan sel yang mengalami keganasan akan
menjadi lebih heterogen akibat mutasi tambahan.
Fase In Situ atau Kanker Non Invasif
Transformed cell yang memiliki sifat keganasan mengalami
pertumbuhan terbatas pada jaringan asalnya, yaitu pada intraepitel,
intraduktal, atau intralobuler, dan belum menembus membran basal.
Fase Invasif atau Kanker Infiltratif
Pada fase ini, sel kanker telah tumbuh menembus membran basal
dan masuk ke jaringan sekitarnya yang berdekatan.
Fase Diseminasi
Fase diseminasi adalah sel kanker telah menyebar ke glandula limfe
regional atau ke organ-organ jauh lainnya melalui penyebaran secara
hematogen.
Metastasis

25
Interaksi antara sel kanker dan sel tubuh normal penderita dapat
menyebabkan terjadinya metastasis. Sel kanker yang telah menginvasi
dan masuk ke vaskular akan melekat pada suatu organ dengan bantuan
glikoprotein, walau tidak semua sel kanker yang masuk ke dalam
sirkulasi vaskular dapat tumbuh menjadi metastasis, diperkirakan
kurang dari 0,01% dapat menimbulkan metastasis.
Sel kanker dengan gerakan amoeboid akan memasuki jaringan
ekstravaskular dan tumbuh untuk membentuk koloni sel-sel. Arah
gerakan dipengaruhi oleh faktor kemotaksis yang dapat berasal dari
parenkim organ atau membran basal yang dapat mempengaruhi lokasi
metastasis.
Klasifikasi dan Patologi Kanker Paru
Kanker paru secara histopatologi terbagi atas small cell lung cancer
(SCLC) dan non small cell lung cancer (NSCLC). Masing-masing dari
jenis kanker paru tersebut memiliki gambaran histopatologi yang khas
dan berbeda. Tabel berikut mendeskripsikan klasifikasi kanker paru
berdasarkan temuan histopatologi.

2.8. Diagnosis Kanker Paru-paru


Untuk mendiagnosis kanker paru-paru, dokter akan mengawali
pemeriksaan dengan melakukan tanya jawab mengenai gejala, riwayat
kesehatan pasien dan keluarga, serta gaya hidup pasien.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada pasien,
terutama pada saluran pernapasan. Pemeriksaan ini dilakukan dengan
mendengarkan suara napas menggunakan stetoskop.
Untuk menetapkan diagnosis, dokter juga akan melakukan beberapa
pemeriksaan lanjutan, yaitu :
 Foto Rontgen dada, untuk melihat lokasi kelainan dan kondisi tumor di
paru-paru
 CT scan atau MRI, untuk mengetahui ukuran dan letak tumor secara lebih
detail, serta melihat kondisi jaringan lain di sekitar organ paru-paru

26
 Biopsi paru-paru, untuk mendeteksi jenis kanker dengan memeriksa sampel
jaringan paru menggunakan selang kecil berkamera (bronkoskopi), atau
dengan jarum halus yang ditusukkan melalui dada
 PET scan, untuk mengetahui penyebaran dan stadium kanker paru-paru
 Selain pemeriksaan untuk mengetahui keberadaan kanker, dokter juga akan
melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab atau penyakit lain
yang menyertai kanker paru-paru. Pemeriksaan tersebut antara lain:
 Tes darah, untuk menilai fungsi organ lain yang dapat rusak bila kanker
paru sudah menyebar
 Pemeriksaan dahak, untuk mendeteksi sel kanker di dalam dahak
 Spirometri, untuk menilai fungsi organ paru-paru
 Thoracentesis, untuk mengambil cairan yang menumpuk di rongga dada
sekaligus mengambil sampel cairan untuk dianalisis di laboratorium.

2.9. Pengobatan Kanker Paru-paru


Pengobatan kanker paru-paru dilakukan berdasarkan jenis, ukuran,
letak, dan stadium kanker, serta kondisi pasien secara keseluruhan. Ada
beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan dokter, yaitu:
a. Operasi
Operasi dilakukan jika kanker masih berada di satu sisi paru-paru
dan belum menyebar ke sisi lain paru atau organ lain (stadium I dan II).
Prosedur ini dilakukan dengan mengangkat tumor dan sebagian
jaringan sehat di sekitarnya. Tujuannya adalah untuk untuk
menghambat penyebaran sel kanker.
Berdasarkan penyebarannya, ada beberapa operasi yang dapat dilakukan, yaitu:
 Segmentektomi
Jenis operasi ini dilakukan untuk mengangkat sebagian kecil dari salah satu
paru-paru yang terkena kanker. Prosedur ini hanya dilakukan pada kanker yang
belum menyebar atau berukuran sangat kecil
 Lobektomi

27
Lobektomi dilakukan untuk mengangkat setengah bagian dari salah
satu paru-paru yang terkena kanker. Prosedur ini dilakukan pada kanker
yang belum menyebar, tetapi berukuran cukup besar.
 Pneumonektomi
Pneumonektomi dilakukan untuk mengangkat salah satu paru-paru
secara keseluruhan, bisa paru kanan atau paru kiri. Operasi ini
dilakukan ketika kanker berada di tengah rongga dada atau telah
menyebar ke seluruh paru-paru.
Perlu diingat bahwa meskipun sebagian paru-paru telah diangkat,
penderita kanker paru-paru tetap dapat bernapas normal hanya dengan
satu paru-paru.
b. Kemoterapi
Pada kanker paru stadium lanjut, kemoterapi dilakukan selama
beberapa minggu atau beberapa bulan untuk membunuh sel kanker,
serta menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker yang masih
tersisa setelah operasi.
Kemoterapi juga dapat dilakukan sebelum operasi, untuk
menyusutkan kanker sehingga lebih mudah diangkat. Selain itu,
kemoterapi juga berfungsi untuk meredakan gejala kanker yang dialami
pasien.
c. Radioterapi
Radioterapi dilakukan setelah operasi untuk membunuh sel kanker
yang masih tersisa. Ketika operasi tidak mungkin lagi dilakukan pada
kanker paru stadium lanjut, maka terapi radiasi bertujuan untuk
meredakan gejala dan menghambat penyebaran kanker.
d. Terapi target
Terapi target adalah pemberian obat yang menyerang protein
pertumbuhan dari sel-sel kanker. Obat ini diberikan pada pasien kanker
stadium lanjut, jika operasi dan radioterapi sudah tidak efektif. Jenis
obat terapi target untuk kanker paru-paru antara lain erlotinib dan
gefitinib.

28
e. Krioterapi
Krioterapi menggunakan gas bersuhu sangat dingin untuk
menyusutkan tumor atau membunuh sel kanker. Krioterapi dilakukan
jika kanker telah menyumbat saluran pernapasan sehingga
menyebabkan pasien sulit bernapas.
f. Terapi ablasi
Terapi ini ditujukan pada penderita kanker paru-paru stadium awal.
Terapi ablasi menggunakan gelombang radio yang dapat menghasilkan
panas untuk membunuh sel kanker.
g. Terapi fotodinamik
Pengobatan ini ditujukan pada pasien kanker paru-paru stadium
awal yang menolak untuk menjalani operasi. Terapi fotodinamik
menggunakan sinar laser untuk menghancurkan sel kanker.

2.10. Penceghan Kanker Paru-paru


Kanker paru-paru sulit dicegah, tetapi risiko terjadinya kanker ini
dapat diturunkan dengan melakukan beberapa upaya berikut:
 Jangan merokok, berhenti merokok, dan hindari asap rokok. Upaya ini
adalah cara utama untuk mencegah kanker paru-paru.
 Lakukan pemeriksaan medis secara rutin, terutama bila Anda merokok atau
bekerja di lingkungan yang tinggi paparan bahan kimia.
 Gunakan alat pelindung diri di tempat kerja yang banyak paparan bahan
kimia berbahaya.
 Perbanyak konsumsi buah dan sayur.
 Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi
suplemen, terutama jika Anda merokok.
 Lakukan olahraga secara rutin, minimal 30 menit tiap harinya.

29
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kanker Paru merupakan salah satu jenis kanker atau tumor ganas yang
mengancam jiwa sebagian besar populasi dunia.Kanker Paru pasti nya terjadi
karena ada pertumbuhan sel abnormal yang terjadi pada jaringanparu-paru.

30
Kanker paru-paru mencakup dua jenis utama yaitu Kanker Parubukan sel kecil
(non-small cell lung cancer/NSCLC) dan Kanker Paru sel kecil
(smallcelllungcancer/SCLC). Merokok merupakan penyebab paling sering
Kanker Paru, bahkan perokok pasif pun dapat diserang oleh Kanker Paru.
Pasien kanker paru banyak didiagnosis pada stage lanjut (stage
III dan IV).Pasien yang ditemukan pada stage ini cenderung memiliki banyak
keluhan dankomplikasi akibat kanker yang dialaminya. Keluhan ini disebabkan
oleh gangguan yang diakibatkan oleh sel kanker tersebut kedaerah sekitar,
maupun akibat dari metastasis sel tersebut kebagian tubuh lainnya (65%kasus).
Keluhan yang ditemukan pada pasian kanker paru dapat berupa batuk, nafas
pendek, nyeri dada,batuk darah, mual, nyeri, kelelahan dan beberapa keluhan
lainnya. Nyeri adalah keluhan utama yang sering dikeluhkan. Penelitian yang
membandingkan antara kanker paru dan penyakit kronik paru lainnya,
diadapatkan data bahwa rasa nyerilebih banyak dirasakan oleh pasien dengan
kanker paru (62%). Metastasis kanker paru ke tulang menyebabkan keluhan
nyeri yang dirasakan oleh sekitar 25% pasien.Keluhan nyeri ini dapat
menyebabkan turunnya kualitas hidup yang dirasakan oleh pasien. Metastasis
kanker ke tulang lengan dan kaki, menyebabkankeluhan nyeri lebih berat pada
saat adanya gerakan. Ketika metastasis sampai ketulang belakang, nyeri lebih
dirasakan pada malam hari dan setelah beristirahat ditempat tidur. Keluhan
nyeri lebih banyak ditemukan pada pasien dengan kanker paru stage lanjut
( stageIIIdanIV).
Etilogi kanker paru-paru diantaranya karena kebiasaan
merokok, karsinogen dalam rokok, faktor genetic, faktor lingkungan, angen
infeksi. Untuk itu, agar terhindar dari kanker pau-paru maka perlu dilakukan
pengontrolan diri dengan tidak mengkonsumsi rokok, selalu melakukan
pengecekan keaadaan tubuh ke rumah sakit ataupun tempat medis, berolahraga
dan menjaga asupan nutrisi yang seimbang.

31
3.2. Saran
Saran penulis untuk pembaca khususnya mahasiswa analis kesehatan
untuk lebih banyak membaca sehingga dapat memperoleh ilmu lebih banyak,
salah satu media baca yang dapat digunakan adalah makalah yang penulis buat.
Penulis harap makalah ini dapat membantu dalam memudahkan pembelajaran
mengenai kanker paru-paru.Adapun bila terdapat kekurangan ataupun
kesalahan pada penulisan makalah yang penulis tulis,penulis harap dapat
mendapat kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk
kesempurnaan dalam penulisan makalah selanjutnya.
Saran penulis terhadap penulis makalah selanjutnya untuk dapat menggali
lebih banyak informasi mengenai kanker paru-paru supaya dapat memberikan
pengetahuan lebih luas untuk pembaca dan melengkapi pembahasan mengenai
tema yangsama dengan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

32
American Cancer Society. Lung Cancer (Nn-Small Cell) 2016.
Availablefrom:http://www.cancer,org/acs/group/cid/documents/web
content/003115-pdf-.

Ananda, R. R., Emayanti, S., & Abdiana. (2019). Hubungan staging


Kanker Paru dengan Skala Nyeri pada Pasien Kanker Paru yang
Dirawat di Bagian Paru RSUP DR M Djamil Padang. Jurnal
Kesehatan Andalas. 7(3): 430–435.

Arnold M, C D, Thomas M, MPH, E J, Rosen B, et al. Lung Cancer in the


Very Young: Treatment and Survival in the National Cancer Data
Base. IASLC.2016.

dr. Alfaria elia. 2022. 11 gejala kanker paru paru yang tak boleh di
abaikan. https://www.mitrakeluarga.com/artikel/artikel-
kesehatan/gejala-kanker-paru. 2 november 2022

Eva Naomi. 2021. Kanker Paru. [Online]. Dapat diakses :


https://www.alomedika.com/penyakit/onkologi/kanker-paru/patofisi
ologi. Diakses pada tanggal 4 November 2022

Huq S. Lung Cancer, Non-Small Cell. Medicine Health. 2010

Kemenkes RI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Kanker


Paru2015.Available
from:http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PNPKParu.pdf

Pittara. 2022. Diagnosis kanker paru-paru. [Online]. Dapat diakses :


https://www.alodokter.com/kanker-paru-paru/diagnosis. Diakses
pada tanggal 4 November 2022

33
Pittara 2022. Pengobatan kanker paru-paru. [Online]. Dapat diakses :
https://www.alodokter.com/kanker-paru-paru%2Fpengobatan.
Diakses pada tanggal 4 November 2022

Pittara 2022. Pencegahan kanker paru-paru. [Online]. Dapat diakses :


https://www.alodokter.com/kanker-paru-paru/pencegahan. Diakses
pada tanggal 4 November 2022

Pradita, shintaloca. 2022. 10 penyabab dan faktor resiko kanker paru


paru yang harus di hindari.
https://health.kompas.com/read/2022/07/12/200000668/10-
penyebab-dan-faktor-risiko-kanker-paru-paru-yang-harus-
dihindari?
page=all&jxconn=1*1w6fbyj*other_jxampid*NUFObXB0N0ItdUV
lXzRXaG9JR2ZBREJ4RUdTcDk1bHJsOGpKU3E5VlpLSW8wNT
FDVndWbkNGZ3YyTlgycXNFUw..#page2. 2 november 2022.

Redaksi Dokter Sehat. 2013. Kenali Jenis, Penyebab, dan Gejala Kanker
Paru. [Online]. Dapat diakses:
https://doktersehat.com/informasi/kanker/kenali-jenis-penyebab-
dan-gejala-kanker-paru/. Diakses pada tanggal 4 November 2022

Scio. (2021). Histological types of lung cancer - small cell and non-small
cell. [Online]. Dapat diakses:
https://www.shutterstock.com/id/image-vector/histological-types-
lung-cancer-small-cell-1207553758. Diakses pada tanggal 3
November 2022

34

Anda mungkin juga menyukai