DISUSUN OLEH :
Rani Karenina 211FK07012
Siti Sopiah 211FK07017
Syfa Anisya Yatmikasari 211FK07018
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB 1 ........................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 11
BAB IV .................................................................................................................................... 18
PENUTUP................................................................................................................................ 18
4.1 Simpulan......................................................................................................................... 18
2.3 Patofisiologi
Pada keadaan normal, sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap
infeksi. Sel ini secara normal berkembang sesuai perintah, dapat dikontrol sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Leukemia meningkatkan produksi sel darah putih pada sumsum tulang yang
lebih dari normal. Mereka terlihat berbeda dengan sel darah normal dan tidak berfungsi seperti
biasanya. Sel leukemi memblok produksi sel darah normal, merusak kemampuan tubuh
terhadap infeksi. Sel leukemi juga merusak produksi sel darah lain pada sumsum tulang
termasuk sel darah merah dimana sel tersebut berfungsi untuk menyuplai oksigen pada
jaringan. Analisis sitogenik menghasilkan banyak pengetahuan mengenai aberasi kromosomal
yang terdapat pada pasien dengan leukemia. Perubahan kromosom dapat meliputi perubahan
angka, yang menambahkan atau menghilangkan seluruh kromosom, atau perubahan struktur
termasuk translokasi (penyusunan kembali), delesi, inversi dan insersi. Pada kondisi ini, dua
kromosom atau lebih mengubah bahan genetik, dengan perkembangan gen yang berubah
dianggap menyebabkan mulainya proliferasi sel abnormal.
Leukemia terjadi jika proses pematangan dari stem sel menjadi sel darah putih
mengalami gangguan dan menghasilkan perubahan ke arah keganasan. Perubahan tersebut
seringkali melibatkan penyusunan kembali bagian dari kromosom (bahan genetik sel yang
kompleks). Translokasi kromosom mengganggu pengendalian normal dari pembelahan sel,
sehingga sel membelah tidak terkendali dan menjadi ganas. Pada akhirnya sel-sel ini menguasai
sumsum tulang dan menggantikan tempat darisel-sel yang menghasilkan sel-sel darah yang
normal. Kanker ini juga bias menyusup ke dalam organ lainnya termasuk hati, limpa, kelenjar
getah bening, ginjal, dan otak.
1. Identitas pasien
Nama anak : An. D
Tanggal masuk : 20-10-2009
Tempat tanggal lahir : Pondok 05-10-2004
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : Taman Kanak-kanak
Anak ke :1
Nama ayah : Mahatir
Pekerjaan : sopir
Pendidikan : D3
Nama ibu : Nike
Pekerjaan : Ibu Rt
Pendidikan : D3
Alamat : Pondok, Kota Padang
Diagnosa medis : LLA Prosistostatika
2. Keluhan utama
Alasan masuk ke RS An. D kelihatan lesu, lemas dan pucat diindikasikan ALL Prosistostatika.
7. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
sadar/compos mentis2.
TB/BB (cm) : 111 cm/ 15 kg3.
2) Kepala
Lingkar kepala : 46 cm
3) Rambut
Kebersihan : (bersih)
Warna : (hitam)
Tekstur : (kasar)
distribusi rambut : (merata)
Kuat/mudah tercabu : ( kuat )
4) Mata
Sklera : Normal/non ikteri
Konjungtiva : anemis
Palpebra :-
Pupil : ukuran 2mm
Bentuk : isokor
reaksi cahaya : +/ normal
5) Telinga
Simetris : ya
Serumen : Ada
Pendengaran : Baik
6) Hidung
Septum simetris : ya
Sekret : tidak
7) Mulut
Kebersihan : (kurang)
Warna : (merah)
Kelembaban : (kering)
Gusiber darah 3 hari yang lalu.
8) Lidah
Sariawan : ada ± 1 cm
9) Gigi
caries pada gigi atasnya (keropos semua gigi yang di atas)
10) Leher
Kelenjer getah bening :
Teraba di colli dextra diameter 1x1/2x1 ½ cm dan di inguinal dextra ada 3 bh
diameter
½ x 1 ½ x 2 cm
Kelenjer tiroid :
Tidak ada pembengkakan
JVP : 5-2 cm H2O
11) Dada
Inspeksi : Normal
Palpasi : Normal
12) Jantung
a. Inspeksi : iktus cordis di RIC V
b. Auskultasi :-
c. Palpasi :-
13) Paru-paru
a.Inspeksi : simetris
b.Palpasi : fremitus kiri=kanan
c. Perkusi :-
d. Auskultasi : vesikuler
14) Perut
a. Inspeksi : ada purpura
b. Palpasi : Hepar kenyal dan pinggirnya tajam
c. Perkusi : timpani
d. Auskultasi : bising usus normal (4x/menit)
15) Punggung
bentuk : normal
16) Ekstremitas
Kekuatan dan tonus otot baik
17) Genitalia :-
18) Kulit
a. Warna : sawo matang
b. Turgor : kembali dalam waktu 2 detik
c. Integritas : ada purpura di abdomen
d.Elastisitas : elastis
19) Pemeriksaan Neurologis :
an.D dalam kondisi sadar/compos mentis
DATA MASALAH KEPERAWATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
DS :” - keluarga mengatakan gusi An.D
berdarah 2 hari yang lalu” Resiko infeksi Resiko infeksi b.d inadekuat pertahanan
sekunder atau penurunan respon kekebalan
DO :
- Leukosit : 1800/mm3
- Hb : 8,4 gr %
- ada purpura di abdomen
- imunosupresi
- gusi terlihat berwarna merah
- suhu 38,6 0C
EVALUASI
Evaluasi adalah suatu penilaian terhadap keberhasilan rencana keperawatan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan klien. Menurut Wong. D.L, (2004 hal 596-610) hasil
yang diharapkan pada klien dengan leukemia adalah :
1. Anak tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.
2. Berpartisipasi dalam aktifitas sehari-sehari sesuai tingkat kemampuan, adanya
laporan peningkatan toleransi aktifitas.
3. Anak tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan.
4. Anak menyerap makanan dan cairan, anak tidak mengalami mual dan muntah.
5. Membran mukosa tetap utuh, ulkus menunjukkan tidak adanya rasa tidak nyaman.
6. Masukan nutrisi adekuat.
7. Anak beristirahat dengan tenang, tidak melaporkan dan atau menunjukkan
bukti-bukti ketidaknyamanan, tidak mengeluhkan perasaan tidak nyaman.
8. Kulit tetap bersih dan utuh.
9. Anak mengungkapkan masalah yang berkaitan dengan kerontokan rambut, anak
membantu menentukan metode untuk mengurangi efek kerontokan rambut dan
menerapkan metode ini dan anak tampak bersih, rapi, dan berpakaian menarik.
10. Anak dan keluarga menunjukkan pemahaman tentang prosedur, keluarga
menunjukkan pengetahuan tentang penyakit anak dan tindakannya. Keluarga
mengekspresikan perasaan serta kekhawatirannya dan meluangkan waktu bersama
anak.
11. Keluarga tetap terbuka untuk konseling dan kontak keperawatan, keluarga dan anak
mendiskusikan rasa takut, kekhawatiran, kebutuhan dan keinginan mereka pada
tahap terminal, pasien dan keluarga mendapat dukungan yang adekuat.
12. Evalusi tingkat pemahaman keluarga terhadap tatalaksana perawatan penyakit.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka simpulan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut. Pada tahap pengkajian yaitu saat pemeriksaan fisik, kaji adanya tanda-tanda anemia
(pucat, kelemahan, sesak, nafas cepat), kaji adanya tanda-tanda leucopenia (demam, infeksi),
kaji adanya tanda-tanda trombositopenia (ptechiae, purpura, perdarahan membran mukosa),
kaji adanya tandatanda invasi ekstra medulola (limfadenopati, hepatomegali, splenomegali),
kaji adanya pembesaran testis, kaji adanya hematuria, hipertensi, gagal ginjal, inflamasi
disekitar rectal, dan nyeri. Pemeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan darah tepi dan
pemeriksaan sumsum tulang.
Menurut Wong, D.L (2004 :596 – 610) , diagnosa pada anak dengan leukemia adalah
resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh, intoleransi aktivitas
berhubungan dengan kelemahan akibat anemia, resiko terhadap cedera : perdarahan yang
berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit, resiko tinggi kekurangan volume cairan
berhubungan dengan mual dan muntah, perubahan membran mukosa mulut : stomatitis yang
berhubungan dengan efek samping agen kemoterapi, perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh yang berhubungan dengan anoreksia,malaise, mual dan muntah, efek samping
kemoterapi dan atau stomatitis, lalu nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari
leukemia, kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens kemoterapi,
radioterapi, imobilitas, dan gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan
cepat pada penampilan.