Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK LEUKIMIA


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak 2
Dosen Pengampu : Mamay Sugiharti, S. Kep.,M.kes

DISUSUN OLEH :
Rani Karenina 211FK07012
Siti Sopiah 211FK07017
Syfa Anisya Yatmikasari 211FK07018

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
TASIKMALAYA
2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata KULIAH
KEPERAWATAN ANAK 2 yang berjudul ”MAKALAH ASUHAN
KEPERAWATAN PADA ANAK LEUKIMIA”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya dosen
pembimbing kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Tasikmalaya, 17 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3

BAB 1 ........................................................................................................................................ 4

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4

1.3 Tujuan............................................................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................................................ 5

BAB II........................................................................................................................................ 6

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6

2.1 Definisi ............................................................................................................................. 6

2.2 Etiologi ............................................................................................................................. 6

2.3 Patofisiologi ..................................................................................................................... 8

2.4 Manifestasi Klinis ............................................................................................................ 9

BAB III .................................................................................................................................... 11

PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 11

3.1 Asuhan Keperawatan Anak Dengan Leukemia ............................................................. 11

BAB IV .................................................................................................................................... 18

PENUTUP................................................................................................................................ 18

4.1 Simpulan......................................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. Error! Bookmark not defined.


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Leukemia (kanker darah) merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan pertambahan
jumlah sel darah putih (leukosit). Pertambahan ini sangat cepat dan tidak terkendali serta
bentuk sel-sel darah putihnya tidak normal. Beberapa ahli menyebut leukemia sebagai
keganasan sel darah putih (neoplasma hematology). Leukemia ini sering berakibat fatal
meskipun leukemia limpositik yang menahun (chronic lympocytic leucaemia), dahulu disebut
sebagai jenis leukemia yang bisa bisa bertahan lama dengan pengobatan yang intensif.
Kemungkinan anak-anak terkena kanker cukup tinggi. Mengingat tingginya risiko
anak-anak terkena kanker dan tumor, diingatkan bahwa para orangtua perlu perhatian dan
kesigapan. Terutama terhadap anak-anak yang memiliki gejala-gejala mirip dengan gejala
kanker. Lebih ditekankan para orangtua, terutama masyarakat awam, mengetahui dan
mendapatkan informasi cukup tentang kanker dan tumor yang menyerang anak-anak.
Masyarakat diharapkan tahu banyak, sadar, percaya, dan akhirnya berbuat sesuatu untuk
menghadapi kanker ini. Sekarang seluruh warga Indonesia harus memberikan perhatian khusus
pada kanker anak yang antara lain adalah kanker darah atau leukemia, kanker tulang, saraf,
ginjal, dan getah bening. Pengobatan penyakit-penyakit ini pada anak-anak berbeda dari orang
dewasa, karena mereka masih di usia pertumbuhan. Kanker darah atau leukemia merupakan
bertambahnya sel darah abnormal --sel sarah putih-- secara berlebihan dan tidak terkendali,
dan penyebarannya ke seluruh tubuh sangat cepat. bertahan lama dengan pengobatan yang
intensif.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penulisan ini
adalah bagaimanakah asuhan keperawatan pada anak dengan leukemia?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan ini adalah sebagai
berikut :
• Tujuan umum dari penulisan ini adalah mendeskripsikan konsep penyakit leukemia
pada anak.
• Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada klien anak dengan masalah leukemia.
1.4 Manfaat Penulisan
Berdasarkan tujuan penulisan di atas, maka manfaat penulisan ini adalah sebagai berikut.
• Manfaat Teoritis
Penulisan ini adalah bagi mahasiswa agar mengerti konsep penyakit leukemia pada
anak.
• Manfaat Praktis
Penulisan ini adalah bagi mahasiswa agar menerapkan asuhan keperawatan pada anak
dengan leukemia sesuai dengan konsep
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Leukimia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa poliferasi sel
hemopoetik muda yang di tandai oleh adanya kegagalan sumsum tulang dalam pembentuk sel
darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh lain. (Kapita Selekta kedokteran, 2000).
2.2 Etiologi
Penyebab leukemia masih belum diketahui secara pasti hingga kini. Menurut hasil
penelitian, orang dengan faktor risiko tertentu lebih meningkatkan risiko timbulnya penyakit
leukemia.
1. Host
a. Umur, jenis kelamin, ras
Insiden leukemia secara keseluruhan bervariasi menurut umur. LLA merupakan
leukemia paling sering ditemukan pada anak- anak, dengan puncak insiden antara usia 2-4
tahun, LMA terdapat pada umur 15-39 tahun, sedangkan LMK banyak ditemukan antara umur
30-50 tahun. LLK merupakan kelainan pada orang tua (umur rata-rata 60 tahun). Insiden
leukemia lebih tinggi pada pria dibandingkan pada wanita. Tingkat insiden yang lebih tinggi
terlihat di antara Kaukasia (kulit putih) dibandingkan dengan kelompok kulit hitam.
Leukemia menyumbang sekitar 2% dari semua jenis kanker. Menyerang 9 dari setiap
100.000 orang di Amerika Serikat setiap tahun. Orang dewasa 10 kali kemungkinan terserang
leukemia daripada anak-anak. Leukemia terjadi paling sering pada orang tua. Ketika leukemia
terjadi pada anak-anak, hal itu terjadi paling sering sebelum usia 4 tahun.
Penelitian Lee at all (2009) dengan desain kohort di The Los Angeles County-
University of Southern California (LAC+USC) Medical Centre melaporkan bahwa penderita
leukemia menurut etnis terbanyak yaitu hispanik (60,9%) yang mencerminkan keseluruhan
populasi yang dilayani oleh LCA + USA Medical Center. Dari pasien non-hispanik yang umum
berikutnya yaitu Asia (23,0%), Amerika Afrika (11,5%), dan Kaukasia (4,6%)
b. Faktor Genetik
Insiden leukemia pada anak-anak penderita sindrom down adalah 20 kali lebih banyak
daripada normal. Kelainan pada kromosom 21 dapat menyebabkan leukemia akut. Insiden
leukemia akut juga meningkat pada penderita dengan kelainan kongenital misalnya
agranulositosis kongenital, sindrom Ellis Van Creveld, penyakit seliak, sindrom Bloom,
anemia Fanconi, sindrom Wiskott Aldrich, sindrom Kleinefelter dan sindrom trisomi D.
Pada sebagian penderita dengan leukemia, insiden leukemia meningkat dalam keluarga.
Kemungkinan untuk mendapat leukemia pada saudara kandung penderita naik 2-4 kali. Selain
itu, leukemia juga dapat terjadi pada kembar identik.
Berdasarkan penelitian Hadi, et al (2008) di Iran dengan desain case control
menunjukkan bahwa orang yang memiliki riwayat keluarga positif leukemia berisiko untuk
menderita LLA (OR=3,75; CI=1,32-10,99) artinya orang yang menderita leukemia
kemungkinan 3,75 kali memiliki riwayat keluarga positif leukemia dibandingkan dengan orang
yang tidak menderita leukemia
2. Agent
a. Virus
Beberapa virus tertentu sudah dibuktikan menyebabkan leukemia pada binatang. Ada
beberapa hasil penelitian yang mendukung teori virus sebagai salah satu penyebab leukemia
yaitu enzyme reserve transcriptase ditemukan dalam darah penderita leukemia. Seperti
diketahui enzim ini ditemukan di dalam virus onkogenik seperti retrovirus tipe C yaitu jenis
RNA yang menyebabkan leukemia pada binatang.
Pada manusia, terdapat bukti kuat bahwa virus merupakan etiologi terjadinya leukemia.
HTLV (virus leukemia T manusia) dan retrovirus jenis cRNA, telah ditunjukkan oleh
mikroskop elektron dan kultur pada sel pasien dengan jenis khusus leukemia/limfoma sel T
yang umum pada propinsi tertentu di Jepang dan sporadis di tempat lain, khususnya di antara
Negro Karibia dan Amerika Serikat.
b. Sinar
Radioaktif Sinar radioaktif merupakan faktor eksternal yang paling jelas dapat
menyebabkan leukemia. Angka kejadian LMA dan LGK jelas sekali meningkat setelah sinar
radioaktif digunakan. Sebelum proteksi terhadap sinar radioaktif rutin dilakukan, ahli radiologi
mempunyai risiko menderita leukemia 10 kali lebih besar dibandingkan yang tidak bekerja di
bagian tersebut. Penduduk Hirosima dan Nagasaki yang hidup setelah ledakan bom atom tahun
1945 mempunyai insidensi LMA dan LGK sampai 20 kali lebih banyak. Leukemia timbul
terbanyak 5 sampai 7 tahun setelah ledakan tersebut terjadi. Begitu juga dengan penderita
ankylosing spondylitis yang diobati dengan sinar lebih dari 2000 rads mempunyai insidens 14
kali lebih banyak.
c. Zat Kimia
Zat-zat kimia (misal benzene, arsen, pestisida, kloramfenikol, fenilbutazon) diduga
dapat meningkatkan risiko terkena leukemia. Sebagian besar obat-obatan dapat menjadi
penyebab leukemia (misalnya Benzene), pada orang dewasa menjadi leukemia nonlimfoblastik
akut. Penelitian Hadi, et al (2008) di Iran dengan desain case control menunjukkan bahwa
orang yang terpapar benzene dapat meningkatkan risiko terkena leukemia terutama LMA
(OR=2,26 dan CI=1,17-4,37) artinya orang yang menderita leukemia kemungkinan 2,26 kali
terpapar benzene dibandingkan dengan yang tidak menderita leukemia.
d. Merokok
Merokok merupakan salah satu faktor risiko untuk berkembangnya leukemia. Rokok
mengandung leukemogen yang potensial untuk menderita leukemia terutama LMA. Banyak
penelitian yang menunjukkan bahwa merokok meningkatkan risiko LMA. Penelitian Hadi, et
al (2008) di Iran dengan desain case control memperlihatkan bahwa merokok lebih dari 10
tahun meningkatkan risiko kejadian LMA (OR=3,81; CI=1,37-10,48) artinya orang yang
menderita LMA kemungkinan 3,81 kali merokok lebih dari 10 tahun dibanding dengan orang
yang tidak menderita LMA. Penelitian di Los Angles (2002), menunjukkan adanya hubungan
antara LMA dengan kebiasaan merokok. Penelitian lain di Canada oleh Kasim menyebutkan
bahwa perokok berat dapat meningkatkan risiko LMA. Faktor risiko terjadinya leukemia pada
orang yang merokok tergantung pada frekuensi, banyaknya, dan lamanya merokok.
e. Lingkungan (Pekerjaan)
Banyak penelitian menyatakan adanya hubungan antara pajanan pekerjaan dengan
kejadian leukemia. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang, sebagian besar kasus
berasal dari rumah tangga dan kelompok petani. Hadi, et al (2008) di Iran dengan desain case
control meneliti hubungan ini, pasien termasuk mahasiswa, pegawai, ibu rumah tangga, petani
dan pekerja di bidang lain. Di antara pasien tersebut, 26% adalah mahasiswa, 19% adalah ibu
rumah tangga, dan 17% adalah petani. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
orang yang bekerja di pertanian atau peternakan mempunyai risiko tinggi leukemia (OR = 2,35,
CI = 1,0-5,19), artinya orang yang menderita leukemia kemungkinan 2,35 kali bekerja di
pertanian atau peternakan dibanding orang yang tidak menderita leukemia.

2.3 Patofisiologi

Pada keadaan normal, sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap
infeksi. Sel ini secara normal berkembang sesuai perintah, dapat dikontrol sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Leukemia meningkatkan produksi sel darah putih pada sumsum tulang yang
lebih dari normal. Mereka terlihat berbeda dengan sel darah normal dan tidak berfungsi seperti
biasanya. Sel leukemi memblok produksi sel darah normal, merusak kemampuan tubuh
terhadap infeksi. Sel leukemi juga merusak produksi sel darah lain pada sumsum tulang
termasuk sel darah merah dimana sel tersebut berfungsi untuk menyuplai oksigen pada
jaringan. Analisis sitogenik menghasilkan banyak pengetahuan mengenai aberasi kromosomal
yang terdapat pada pasien dengan leukemia. Perubahan kromosom dapat meliputi perubahan
angka, yang menambahkan atau menghilangkan seluruh kromosom, atau perubahan struktur
termasuk translokasi (penyusunan kembali), delesi, inversi dan insersi. Pada kondisi ini, dua
kromosom atau lebih mengubah bahan genetik, dengan perkembangan gen yang berubah
dianggap menyebabkan mulainya proliferasi sel abnormal.
Leukemia terjadi jika proses pematangan dari stem sel menjadi sel darah putih
mengalami gangguan dan menghasilkan perubahan ke arah keganasan. Perubahan tersebut
seringkali melibatkan penyusunan kembali bagian dari kromosom (bahan genetik sel yang
kompleks). Translokasi kromosom mengganggu pengendalian normal dari pembelahan sel,
sehingga sel membelah tidak terkendali dan menjadi ganas. Pada akhirnya sel-sel ini menguasai
sumsum tulang dan menggantikan tempat darisel-sel yang menghasilkan sel-sel darah yang
normal. Kanker ini juga bias menyusup ke dalam organ lainnya termasuk hati, limpa, kelenjar
getah bening, ginjal, dan otak.

2.4 Manifestasi Klinis

Gejala klinis dari leukemia pada umumnya adalah sebagai berikut.


a. Anemia
Disebabkan karena produksi sel darah merah kurang akibat dari kegagalan sumsum
tulang memproduksi sel darah merah. Ditandai dengan berkurangnya konsentrasi hemoglobin,
turunnya hematokrit, jumlah sel darah merah kurang. Anak yang menderita leukemia
mengalami pucat, mudah lelah, kadang-kadang sesak nafas.
b. Suhu tubuh tinggi dan mudah infeksi
Disebabkan karena adanya penurunan leukosit, secara otomatis akan menurunkan daya
tahan tubuh karena leukosit yang berfungsi untuk mempertahankan daya tahan tubuh tidak
dapat bekerja secara optimal.
c. Perdarahan
Tanda-tanda perdarahan dapat dilihat dan dikaji dari adanya perdarahan mukosa seperti
gusi, hidung (epistaxis) atau perdarahan bawah kulit yang sering disebut petekia. Perdarahan
ini dapat terjadi secara spontan atau karena trauma. Apabila kadar trombosit sangat rendah,
perdarahan dapat terjadi secara spontan.
d. Penurunan kesadaran
Disebabkan karena adanya infiltrasi sel-sel abnormal ke otak dapat menyebabkan
berbagai gangguan seperti kejang sampai koma.
e. Penurunan nafsu makan
f. Kelemahan dan kelelahan fisik

Manifestasi Klinis Leukemia berdasarkan jenisnya.


a. Leukemia Limfositik Akut
Gejala klinis LLA sangat bervariasi. Umumnya menggambarkan kegagalan sumsum
tulang. Gejala klinis berhubungan dengan anemia (mudah lelah, letargi, pusing, sesak, nyeri
dada), infeksi dan perdarahan. Selain itu juga ditemukan anoreksi, nyeri tulang dan sendi,
hipermetabolisme. Nyeri tulang bisa dijumpai terutama pada sternum, tibia dan femur.
b. Leukemia Mielositik Akut
Gejala utama LMA adalah rasa lelah, perdarahan dan infeksi yang disebabkan oleh
sindrom kegagalan sumsum tulang. perdarahan biasanya terjadi dalam bentuk purpura atau
petekia. Penderita LMA dengan leukosit yang sangat tinggi (lebih dari 100 ribu/mm3) biasanya
mengalami gangguan kesadaran, napas sesak, nyeri dada dan priapismus. Selain itu juga
menimbulkan gangguan metabolisme yaitu hiperurisemia dan hipoglikemia.
c. Leukemia Limfositik Kronik
Sekitar 25% penderita LLK tidak menunjukkan gejala. Penderita LLK yang mengalami
gejala biasanya ditemukan limfadenopati generalisata, penurunan berat badan dan kelelahan.
Gejala lain yaitu hilangnya nafsu makan dan penurunan kemampuan latihan atau olahraga.
Demam, keringat malam dan infeksi semakin parah sejalan dengan perjalanan penyakitnya.
d. Leukemia Granulositik/Mielositik Kronik
LGK memiliki 3 fase yaitu fase kronik, fase akselerasi dan fase krisis blas. Pada fase
kronik ditemukan hipermetabolisme, merasa cepat kenyang akibat desakan limpa dan lambung.
Penurunan berat badan terjadi setelah penyakit berlangsung lama. Pada fase akselerasi
ditemukan keluhan anemia yang bertambah berat, petekie, ekimosis dan demam yang disertai
infeksi.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Asuhan Keperawatan Anak Dengan Leukemia

1. Identitas pasien
Nama anak : An. D
Tanggal masuk : 20-10-2009
Tempat tanggal lahir : Pondok 05-10-2004
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : Taman Kanak-kanak
Anak ke :1
Nama ayah : Mahatir
Pekerjaan : sopir
Pendidikan : D3
Nama ibu : Nike
Pekerjaan : Ibu Rt
Pendidikan : D3
Alamat : Pondok, Kota Padang
Diagnosa medis : LLA Prosistostatika
2. Keluhan utama
Alasan masuk ke RS An. D kelihatan lesu, lemas dan pucat diindikasikan ALL Prosistostatika.

3. Riwayat kehamilan dan kelahiran


• Prenatal : Ibu dari anak mengatakan selama hamil An. D ia tidak mengalami kelainan
dan gizinya cukup
• Intranatal : Ibu mengatakan A.n D lahir dengan normal dibantu dengan bidan. Lahir
dengan cukup yaitu 9 bulan. Berat badan lahir 3500 gram dan panjang badan 42cm

4. Riwayat Kesehatan dahulu


• Penyakit yang diderita sebelumnya :
Ibu mengatakan An. D pernah menderita ALL. Prosistostatika.
• Pernah di rawat di RS :
Sebelumnya A.n D pernah di rawat di rumah sakit
• Obat-obatan yang pernah digunakan :
Orang tua An.D mengatakan dulu pernah mengkonsumsi obat kortikosteroid,
sitostatik, dan imunoterapi.
• Riwayat Alergi :
An. D tidak memiliki riwayat alergi
• Riwayat Kesehatan Sekarang :
Tanggal 21 Oktober 2009 kemarin, A.n D telah mendapatkan kemoterapi saat
pengkajian tanggal 22 Oktober 2009 A.n D sedang demam, suhu 38,6°C. An. D tidak
mau makan, perutnya kembung dan lidahnya terdapat sariawan. Setelah diberi roti A.n
D muntah mengeluh nyeri pada sendinya, dan terasa pegal-pegal. A.n D meraba-raba
perutnya dan mengatakan sakit pada perutnya.
• Riwayat Kesehatan Keluarga :
Ibu A.n D mengatakan tidak ada penyakit keturunan apalagi penyakit turunan yang
seperti dialami A.n D.

5. Riwayat Tumbuh Kembang


• Kemandirian dan bergaul :
Sebelum sakit A.n D mampu melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan sendiri,
pasang baju sendiri, A.n D berteman baik dengan teman sebaya. Tapi semenjak skait
A. n D sudah tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari dan memiliki keterbatasan
dalam bermain bersama teman-temannya.
• Motorik Kasar :
Umur 3 bulan A. n D sudah bisa tengkurap, umur 8 bulan sudah bisa duduk, umur 9
bulan berdiri dan umur 10,5 bulan sudah bisa berjalan.
• Motorik Halus :
Umur 5 tahun ini A.n D sudah bisa menulis coret-coretan
• Kognitif dan bahasa :
Umur 5 tahun ini A.n D sudah bisa memahami perintah dari orang lain, mengerti apa
yang ditanyakan orang padannya.
• Psikososial :
Saat pengkajian A.n D mau berinteraksi dengan orang lain selain orang tua bila diberi
mainan terlebih dahulu
6. Riwayat Sosial
• Yang mengasuh klien :
Keluarga ( Ibu, Ayah, dan neneknya)
• Hubungan dengan anggota keluarga :
A.n D merupakan anak kandung dari ibu Nike dan bapak Mahatir. A.n D sangat akrab
dengan adiknya
• Hubungan dengan teman sebaya :
Sebelum sakit, an.D berteman baik dengan teman sebayanya.
• Pembawaan secara umum :
Normal, tidak mengalami kelainan mental ataupun IQ yang lemah (anak tidak sinroma
down)

7. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
sadar/compos mentis2.
TB/BB (cm) : 111 cm/ 15 kg3.
2) Kepala
Lingkar kepala : 46 cm
3) Rambut
Kebersihan : (bersih)
Warna : (hitam)
Tekstur : (kasar)
distribusi rambut : (merata)
Kuat/mudah tercabu : ( kuat )
4) Mata
Sklera : Normal/non ikteri
Konjungtiva : anemis
Palpebra :-
Pupil : ukuran 2mm
Bentuk : isokor
reaksi cahaya : +/ normal
5) Telinga
Simetris : ya
Serumen : Ada
Pendengaran : Baik
6) Hidung
Septum simetris : ya
Sekret : tidak
7) Mulut
Kebersihan : (kurang)
Warna : (merah)
Kelembaban : (kering)
Gusiber darah 3 hari yang lalu.
8) Lidah
Sariawan : ada ± 1 cm
9) Gigi
caries pada gigi atasnya (keropos semua gigi yang di atas)
10) Leher
Kelenjer getah bening :
Teraba di colli dextra diameter 1x1/2x1 ½ cm dan di inguinal dextra ada 3 bh
diameter
½ x 1 ½ x 2 cm
Kelenjer tiroid :
Tidak ada pembengkakan
JVP : 5-2 cm H2O
11) Dada
Inspeksi : Normal
Palpasi : Normal
12) Jantung
a. Inspeksi : iktus cordis di RIC V
b. Auskultasi :-
c. Palpasi :-
13) Paru-paru
a.Inspeksi : simetris
b.Palpasi : fremitus kiri=kanan
c. Perkusi :-
d. Auskultasi : vesikuler
14) Perut
a. Inspeksi : ada purpura
b. Palpasi : Hepar kenyal dan pinggirnya tajam
c. Perkusi : timpani
d. Auskultasi : bising usus normal (4x/menit)
15) Punggung
bentuk : normal
16) Ekstremitas
Kekuatan dan tonus otot baik
17) Genitalia :-
18) Kulit
a. Warna : sawo matang
b. Turgor : kembali dalam waktu 2 detik
c. Integritas : ada purpura di abdomen
d.Elastisitas : elastis
19) Pemeriksaan Neurologis :
an.D dalam kondisi sadar/compos mentis
DATA MASALAH KEPERAWATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
DS :” - keluarga mengatakan gusi An.D
berdarah 2 hari yang lalu” Resiko infeksi Resiko infeksi b.d inadekuat pertahanan
sekunder atau penurunan respon kekebalan
DO :
- Leukosit : 1800/mm3
- Hb : 8,4 gr %
- ada purpura di abdomen
- imunosupresi
- gusi terlihat berwarna merah
- suhu 38,6 0C
EVALUASI
Evaluasi adalah suatu penilaian terhadap keberhasilan rencana keperawatan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan klien. Menurut Wong. D.L, (2004 hal 596-610) hasil
yang diharapkan pada klien dengan leukemia adalah :
1. Anak tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.
2. Berpartisipasi dalam aktifitas sehari-sehari sesuai tingkat kemampuan, adanya
laporan peningkatan toleransi aktifitas.
3. Anak tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan.
4. Anak menyerap makanan dan cairan, anak tidak mengalami mual dan muntah.
5. Membran mukosa tetap utuh, ulkus menunjukkan tidak adanya rasa tidak nyaman.
6. Masukan nutrisi adekuat.
7. Anak beristirahat dengan tenang, tidak melaporkan dan atau menunjukkan
bukti-bukti ketidaknyamanan, tidak mengeluhkan perasaan tidak nyaman.
8. Kulit tetap bersih dan utuh.
9. Anak mengungkapkan masalah yang berkaitan dengan kerontokan rambut, anak
membantu menentukan metode untuk mengurangi efek kerontokan rambut dan
menerapkan metode ini dan anak tampak bersih, rapi, dan berpakaian menarik.
10. Anak dan keluarga menunjukkan pemahaman tentang prosedur, keluarga
menunjukkan pengetahuan tentang penyakit anak dan tindakannya. Keluarga
mengekspresikan perasaan serta kekhawatirannya dan meluangkan waktu bersama
anak.
11. Keluarga tetap terbuka untuk konseling dan kontak keperawatan, keluarga dan anak
mendiskusikan rasa takut, kekhawatiran, kebutuhan dan keinginan mereka pada
tahap terminal, pasien dan keluarga mendapat dukungan yang adekuat.
12. Evalusi tingkat pemahaman keluarga terhadap tatalaksana perawatan penyakit.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, maka simpulan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut. Pada tahap pengkajian yaitu saat pemeriksaan fisik, kaji adanya tanda-tanda anemia
(pucat, kelemahan, sesak, nafas cepat), kaji adanya tanda-tanda leucopenia (demam, infeksi),
kaji adanya tanda-tanda trombositopenia (ptechiae, purpura, perdarahan membran mukosa),
kaji adanya tandatanda invasi ekstra medulola (limfadenopati, hepatomegali, splenomegali),
kaji adanya pembesaran testis, kaji adanya hematuria, hipertensi, gagal ginjal, inflamasi
disekitar rectal, dan nyeri. Pemeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan darah tepi dan
pemeriksaan sumsum tulang.
Menurut Wong, D.L (2004 :596 – 610) , diagnosa pada anak dengan leukemia adalah
resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh, intoleransi aktivitas
berhubungan dengan kelemahan akibat anemia, resiko terhadap cedera : perdarahan yang
berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit, resiko tinggi kekurangan volume cairan
berhubungan dengan mual dan muntah, perubahan membran mukosa mulut : stomatitis yang
berhubungan dengan efek samping agen kemoterapi, perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh yang berhubungan dengan anoreksia,malaise, mual dan muntah, efek samping
kemoterapi dan atau stomatitis, lalu nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari
leukemia, kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens kemoterapi,
radioterapi, imobilitas, dan gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan
cepat pada penampilan.

Anda mungkin juga menyukai