Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

ASUHAH KEPERAWATAN METODOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi

Dosen Pengampu Ibu Nurul Sri Wahyuni, S.Kep.,Ns.,M.Kes

Disusun Oleh: Kelompok 1

1. Yesika Apriananda (21613429)


2. Sulistiani (21613456)
3. Valentino Steviandy O (21613459)
4. Mila Mey Linda (21613466)
5. Dimas Ari P (21613474)

KELAS C

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO


Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat

hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan

Keperawatan Metodologi Sistem Kardiovaskuler”. Serta sholawat dan salam semoga

selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw.

Selama penulisan makalah ini tentunya tidak dilakukan sendiri melainkan atas

bantuan orang lain. Atas bantuan yang diberikan penulis mengucapkan banyak

terimaksih:

1.Kepada Tuhan Yang Maha Esa

2.Kepada Dosen Pengampu mata kuliah Metodologi Ibu Nurul Sri Wahyuni,

S.Kep.,Ns.,M.Kes

3.Dan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari berbagai pihak.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan para pembacanya.

Ponorogo, 18 Mei 2022

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii-iv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................2
C. TUJUAN........................................................................................................2
D. MANFAAT....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN PENGKAJIAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS KLIEN.......................................................................................3
II. KELUHAN UTAMA......................................................................................4
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG..........................................................4
IV. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU...........................................................4
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA......................................................4
VI. RIWAYAT PSIKOSOSIAL...........................................................................5-
6
VII. POLA KESEHATAN SEHARI-HARI.....................................................7-8
VIII. PEMERIKSAAN FISIK...........................................................................9-12
IX. PEMERIKSAAN
PENUJANG......................................................................13
X. PENATALAKSANAAN................................................................................1
3
1.1 ANALISA DATA..........................................................................................14-15
1.2 DAFTAR MASALAH...................................................................................16

iii
1.3 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN...................................................17-20
1.4 CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN...............................................21-26
1.5 CATATAN PERKEMBANGAN..................................................................27-29

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN.............................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA………....................................................................................31

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem kardiovaskuler adalah kumpulan organ yang bekerja sama untuk
melakukan fungsi transportasi dalam tubuh manusia. Sistem ini bertanggung
jawab untuk mentransportasikan darah, yang mengandung nutrisi, bahan sisa
metabolisme, hormone, zat kekebalan tubuh, dan zat lain ke seluruh tubuh.
Sehingga, tiap bagian tubuh akan mendapatkan nutrisi dan dapat membuang sisa
metabolismenya ke dalam darah. Dengan tersampainya hormone ke seluruh
bagian tubuh, kecepatan metabolisme juga akan dapat diatur. Sistem ini juga
menjamin pasokan zat kekebalan tubuh yang berlimpah pada bagian tubuh yang
terluka, baik karena kecelakaan atau operasi, dengan bertujuan mencegah infeksi
di daerah tersebut. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa sistem kardiovaskuler
memiliki fungsi utama untuk mentransportasikan darah dan zat-zat yang
dikandungnya ke seluruh bagian tubuh.
Sedangakan Gagal jantung didefinisikan sebagai kondisi dimana jantung
tidak lagi dapat memompakan cukup darah ke jaringan tubuh. Keadaan ini dapat
timbul dengan atau tanpa penyakit jantung. Gangguan fungsi jantung dapat
berupa gangguan fungsi diastolik atau sistolik, gangguan irama jantung, atau
ketidaksesuaian preload dan afterload. Keadaan ini dapat menyebabkan
kematian pada pasien. 2 Gagal jantung dapat dibagi menjadi gagal jantung kiri
dan gagal jantung kanan. Gagal jantung juga dapat dibagi menjadi gagal jantung
akut, gagal jantung kronis dekompensasi, serta gagal jantung kronis.

v
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan asuhan keperawatan pada pasien gagal jantung?

2. Masalah apa saja yang muncul pada penderita gagal jantung?

C. Tujuan

1. Mengerti bagaimana gambaran penerapan asuhan keprawatan pada

pasien gagal jantung.

2. Mengerti masalah apa saja yang muncul pada penderita gagal jantung.

D. Manfaat

1. Penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan bagi penulis dan


pembaca pada umumnya terkait asuhan keperawatan gagal jantung.

2. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi kajian bagi


mahasiswa terkait asuhan keperawatan gagal jantung.

vi
BAB II

PEMBAHASAN PENGKAJIAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

Tanggal/Waktu Pengkajian : 17 Mei 2021/10.00 WIB

I. IDENTITAS KLIEN
a. KLIEN b. PENANGGUNG JAWAB
Nama/inisial : Tn. A Nama Istri : Ny. Y

Umur : 62 tahun Umur : 60 tahun

No.Register : xx.xx.57.67 Pendidikan : SMA/Tamat

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Grogol,Sawo Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Status Perkawinan : Kawin Alamat : Grogol,Sawo

Pendidikan terakhir: SMA/Tamat

Pekerjaan : Petani

Golongan Darah :A

Tanggal/Waktu MRS : 16 Mei 2021/07.30 WIB

Ruang Pengkajian : ICCU

Dx. Medis : Gagal Jantung

vii
II. KELUHAN UTAMA :
Saat MRS : Pasien mengatakan sesak nafas, nyeri pada dada, keringat
dingin, dan badan mudah lelah.

Saat Pengkajian : Pasien mengatakan nyeri pada dada, merasa mual, badan masih
lemas pada hari ke-1.

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :


Pasien datang ke IGD pada tanggal 16 mei 2021 pukul 07.00 WIB dengan keluhan
sesak nafas, nyeri pada dada, dan badannya lemas mudah lelah. Di IGD pasien
mendapatkan tindakan keperawatan seperti pemasangan infus. Kemudian pasien
dipindahkan keruang ICCU untuk mendapatkan tindakan yang lebih intensif.

IV.RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


Pada 9 tahun yang lalu pasien mengatakan pernah dirawat di RSUP Fatmawati, Jakarta
Selatan karena penyakit stroke. Pasien memiliki riwayat hipertensi juga sejak 9 tahun
yang lalu.

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama
dengan pasien. Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan seperti
jantung, hipertensi, diabetes melitus, dan asma.

viii
VI.RIWAYAT PSIKOSOSIAL
a. Persepsi dan harapan klien terhadap masalahnya
Pasien berpresepsi bahwa penyakit yang beliau derita merupakan gangguan pada
sistem organ dalamnya. Pasien berharap ingin cepat pulih dari sakitnya kemudian bisa
pulang kerumah dan melakukan aktivitasnya kembali dengan normal.

b. Persepsi dan harapan keluarga terhadap masalah klien


Keluarga pasien berpresepsi bahwa penyakit pasien disebabkan karena pola hidup yang
tidak sehat seperti sering merokok dan minum-minuman keras. Keluarga pasien
berharap agar pasien cepat sembuh dan bisa beraktivitas secara normal.

c. Pola interaksi dan komunikasi


Tn. A bisa diajak komunikasi dengan lancar serta keluarganya tampak mendukung satu
sama lain.

d. Pola pertahanan

Saat beliau merasa dadanya sesak, keluarganya selalu sigap dan langsung membawa
beliau ke rumah sakit untuk dirawat.

e. Pola nilai dan kepercayaan


Tn. A mengatakan bahwa ia beragama islam dan melakukan sholat serta selalu berdoa
agar segera diberikan kesembuhan dan cepat pulang kerumah.

ix
f. Pengkajian konsep diri
1). Gambaran Diri :
Pasien mengatakan menyukai poster tubuhnya dan mampu mengetahui keadaan
dirinya.
2). Harga Diri
Pasien mengatakan semua keluarga sangat memperhatikan dirinya terutama
anaknya, tetapi anaknya tidak tinggal serumah dengannya.
3). Ideal diri
Pasien berharap bisa tetap menjadi seorang yang baik dan ingin cepat sembuh
dari penyakitnya.
4). Data Spiritual
Pasien adalah seorang lansia.
g. Genogram

x
VII. POLA KESEHATAN SEHARI-HARI
POLA-POLA SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT

Nutrisi Pasien makan dengan 3x Pasien makan dengan 3x


sehari dengan 1 porsi sehari berupa nasi lunak,
habis. Makan sesuai sayur, dan lauk. Pasien
dengan yang pasien sukai. mengatakan tidak nafsu
Pola makan juga teratur. makan dan hanya habis
setengah porsi. Selama
sakit pasien minum 6
gelas sehari.

Eliminasi Bersih, terpasang kateter.

Pasien buang air kecil

BAK Pasien buang air kecil melalui slank kateter

dengan lancar dengan sebanyak 700 cc/hari,

frekuensi 5x sehari. warna kecoklatan

BAB
Pasien buang air besar 1x Pasien buang air besar 1x
sehari, setiap pagi/sore, sehari warna kecoklatan,
konsistensi padat konsistensi agak keras.

xi
Pasien sebelum sakit Selama di RS pasien tidur
lumayan cukup istirahat siang selama 1-2 jam/hari
namun juga sering tidak dan tidur malam hanya 4-
Istirahat nyenyak dalam tidur. 5 jam/hari. Pasien
mengatakan tidurnya
tidak nyenyak dan sering
bangun malam hari
karena dadanya sesak.

Pasien mandi 2x sehari, Selama sakit tidak pernah

memakai sabun, mencuci mandi hanya dilap basah


Personal Hygiene
rambut setiap 1x dan dibantu keluarganya,

seminggu, dan tidak pernah mencuci

menggunting kuku setiap rambut, kuku pasien

kali panjang. pendek.

Berprofesi sebagai petani Bedres total ditempat tidur


di kampungnya. Beliau dan harus dibantu oleh
Aktivitas
sering melakukan keluarga dan perawat.
pekerjaan-pekerjaan yang
berat.

xii
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum Klien
Klien dalam kondisi lemah.

b. Pemeriksaan Kepala dan Muka


Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak ada benjolan, warna rambut hitam, kulit kepala
bersih tidak ada ketombe, wajah bulat, serta pucat.

c. Pemeriksaan Telinga
Simetrsi, tampak bersih, telinga sejajar, tidak ada luka, tidak ada benjolan, tidak ada
benda asing, tidak ada cairan dari telinga (kotoran).

d. Pemeriksaan Mata
Simetris, tidak ada peradangan, sklera berwarna putih, konjungtiva tidak anemis, tidak
ada kelainan mata namun tampak sayu.

e. Pemeriksaan Mulut dan Faring


Mukosa mulut kering, ada bau mulut, ada gigi berlubang, ada karies gigi, tidak ada
pendarahan gusi, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.

f. Pemeriksaan Leher
Bentuk simetris tidak ada pembekangkan, tidak ada pembesaran vena, tidak ada luka.

xiii
g. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak
Kedua payudara simetris, tidak ada pembesaran puting payudara, payudara dan ketiak
nampak bersih, tidak ada nyeri tekanan.

h. Pemeriksaan Thorax :
 Pemeriksaan Paru-Paru
Inspeksi : Inspirasi aspirasi normal.

Palpasi : Vokal premtur kanan lebih bergetar dari kiri.

Perkusi : Pekak

Auskultasi : Ada suara tambahan ronchi

 Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : Iktus tdiak terlihat

Palpasi : Iktus terasa di RIC V

Perkusi : Pekak

Auskultasi : Regular, tidak ada bunyi tambahan.

i. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Permukaan perut normal, tidak ada bayangan sena.

Palpasi : Tidak ada nyeri

Perkusi : Pekak

Auskultasi : Bising usus 8x/menit

j. Pemeriksaan Integumen
Aksal dingin, kemerahan pada telapak tangan, tidak ada lesi.

k. Pemeriksaan Anggota Gerak (Ekstremitas)


Pergerakan tangan dan kaki aktif, tidak ada kelainan jari, namun tubuh lemah.

xiv
l. Pemeriksaan Genitelia Dan Sekitar Anus
Penyebaran rambut pubis merata dan terlihat bersih.

m. Pemeriksaan Status Neurologis


1.GCS (Glasgow Come Scale)

1) Reaksi Mata

-Spontan dengan nilai 4

2) Reaksi Bicara/Verbal

-Orientasi baik dengan nilai 5

3) Motorik

-Mematuhi perintah dengan nilai 6

2.Fungsi Saraf Kranial

 N I,Pasien dapat membedakan bau


 N II,Pasien tidak ada penurunan ketajaman penglihatan dan tidak buta
warna
 N III,Pasien dapat menggerakkan bola mata dari dalam keluar dan pupil
menggecil serta miosis
 N IV,Pasien dapat menggerakkan bola mata kebawah dan keatas
 NV:
1.Teknik Oktamikus,pasien dapat melihat keatas dengan baik

2.Teknik Maksilaris,pasien merasakan sentuhan pada pipi bagian atas

3.Teknik Mandibularis,pasien dapat mengkantupkan rahan giginya


dengan baik.

 N VI,Pasien dapat menggerakkan bola mata sesuai dengan benda yang


diarahkan
 N VII,Pasien dapat mengkerutkan dahi dan mengangkat alis dengan baik

xv
 N VIII,Pasien tidak ada penurunan pendengaran serta keseimbangan
berjalan yang baik
 N IX,Pasien mampu menggunakan indra pengecap(normal) serta dapat
menelan sekresi saliva
 N X,Pasien dalam menelan dan melakukan gerakan faring (normal)
 N XI,Pasien mampu melakukan gerakan menoleh dan
mengangkat bahu(normal)
 NXII,Pasien mampu melakukan gerakan lidah seperti
menekuk,menjulurkan (normal)

xvi
IX. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hemoglobin 11,9 g

Leukosit : 16.360/mm

Trombosit : 90.000/mm

Hematrokrit 36 (N:40-48)

GDS: 156 mg/dl (N:<200)

Radiologi Photo Thorax : pasien mengalami kardiomegaliti

USG Jnatung : Tidak ada

EKG Jantung : Tidak Ada

X. PENATALAKSANAAN

Mengetahui ., .. 20

Pembimbing Ruangan Mahasiswa

( . . ) ( .. .)

xvii
ANALISA DATA

Nama : Tn. A No. Reg. : xx.xx.57.67

Umur : 62 Tahun

No Tanggal Kelompok Data Masalah Penyebab

xviii
17 Mei DS : Pasien mengatakan Penurunan curah Penurunan curah
2021 tubuh terasa lemah. jantung berhubungan jantung berhubungan
dengan penurunan dengan perubahan pre-
DO :
kekuatan kontraksi load ditandai dengan
a. Warna kulit sedikit vertikel kiri. 19tres, tekanan darah
pucat. meningkat/menurun,

b. Nadi parifer teraba serta warna kulit

lemah. pucat. Namun ada juga


penyebabnya yaitu
c. Tanda-tanda vital :
karena kegagalan
TD : 90/80 mmHg jantung dalam
memompa darah ke
N : 58 x/menit
seluruh tubuh.

Penumpukan cairan
akibat dari
terganggunya
mekanisme
keseimbangan cairan
sebagai tanda dari
gagal ventrikel kanan

Kelebihan volume memompa sehingga


DS : Pasien mengatakan
cairan berhubungan semua darah yang
17 Mei kakinya bengkak.
dengan retensi Na + kembali ke vena tidak
2021
DO : H2O. dapat terakomodasi.

a. Terdapat edema pada


ekstremitas bawah pasien,
derajat I kedalaman 3 mm.

b. urine pasien 700 cc/hari,

xix
DAFTAR MASALAH

Nama : Tn. A No. Reg. : xx.xx.57.67

Umur : 62 Tahun

TGL. TGL.
No MASALAH KEPERAWATAN
MUNCUL TERATASI TT

xx
1. 17 Mei 2021 1. Penurunan curah jantung berhubungan 21 Mei 2021
dengan penurunan kekuatan kontraksi
(teratasi)
vertikel kiri.

2. 17 Mei 2021 2. Kelebihan volume cairan berhubungan 21 Mei 2021

dengan retensi Na + H2O (teratasi)

xxi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. A No. Reg. : xx.xx.57.67

Umur : 62 Tahun

DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA RASIONAL


INTERVENSI KEPERAWATAN
NO. KEPERAWATAN HASIL TT
(SIKI)
(SDKI) (SLKI)
1. Penurunan curah jantung Penurunan Curah Jantung (L.02008 ) Perawatan Jantung (1.02075)
berhubungan dengan penurunan Setelah dilakukan 22tress2222
1. Identifikasi gejala primer
kekuatan kontraksi vertikel kiri. keperawatan selama 1x24 jam
penurunan curah jantung (mis:
diharapkan curah jantung pasien
dispnea, kelelahan, edema)
lebih kuat dengan kriteria hasil
2. Identifikasi gejala sekunder
1. Pucat pada px menurun
penurunan curah jantung (mis:
2. Kekuatan nadi parifer meningkat batuk, kulit pucat, palpitasi, ronkhi
basah)
3. Tekanan darah pada px membaik
3. Monitor intake dan output cairan

4. Monitor tekanan darah


5. Monitor keluhan nyeri dada

6. Periksa tekanan darah dan


frekuensi nadi sebelum dan sesudah
aktivitas.

7. monitor saturasi oksigen

8. Berikan diet jantung yang sesuai


(mis: batasi asupan kafein,
kolesterol, makanan tinggi lemak)

9. Berikan terapi relaksasi

10. Modifikasi gaya hidup sehat

11. Anjurkan beraktifitas fisik


secara bertahap

12. Anjurkan berhenti merokok

Kolaborasi :

13. Rujuk ke program rehabilitasi


jantung.
Manajemen Hipervolemia (1.03114)

Kelebihan volume cairan Keseimbangan Cairan (L.03020 ) 1. Periksa tanda dan gejala
berhubungan dengan retensi 24tress2424tic24 (mis: dispnea,
2. Setelah dilakukan tindakan
Na+H2O. edema)
keperawatan 1x24 jam diharapkan
pasien akan menunjukkan volume 2. Identifikasi penyebab
cairan yang stabil dengan kriteria hypervolemia
hasil :
3. Monitor kecepatan infus secara
1. Edema pada ekstremitas bawah ketat
px menurun.
4. Monitor intake dan output cairan
2. Terjadi peningkatan output urine
5. timbang berat badan setiap hari
pada px.
pada waktu yang sama.
3. Berat badan pada px membaik
6. Batasi asupan cairan dan garam
dan stabil.
7. Tinggikan kepala tempat tidur 30-
40 derajat

8. Ajarkan cara mengukur dan


mencatat asupan dan pengeluaran
cairan

9. Ajarkan cara membatasi cairan

Kolaborasi :

10. Kolaborasi pemberian continuous


renal replacement therapy (crrt), jika
perlu
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Tn.A Ruang :

Umur : 62 Tahun No. Reg. : xx.xx.57.67

NO
TANGGAL/
. TINDAKAN KEPERAWATAN TT
JAM
DX

17 Mei 2021 21. Penurunan curah jantung b/d penurunan kontraksi


ventrikel

a. Mengkaji adanya nyeri dada

b. Mencatat adanya bradikakardi, penurunan TD pada


pasien.

c. Memonitor status kardiovaskuler : irama jantung,


tekanan darah.

d. Memonitor status pernafasan pasien

e. Memonitor balance cairan

f. Mengatur periode 26tress26 dan istirahat untuk


menghindari kelelahan

g. Memonitor adanya dispnea, Kelelahan.

h. Menganjurkan untuk menurunkan 26tress.

i. Memonitor suhu dan sianosis perifer

j. Memberikan obat sesuai order dokter Clopidogril 1x 75


mg, candesartan 1x16 mg

2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan


retensi natrium dan air

a. mempertahankan catatan intake output yang akurat


b. memonitor hasil Hb yang sesuai dengan retensi cairan
(BUN, Hematokrit, Osmolaritas urine)
c. memonitor vital sign, memonitor indikasi retensi
d. mengkaji luas dan lokasi edema
e. memonitor status nutrisi, diet DJ 1800 kkal ML.
f. pemberian inj 27tres 1x 20 gram
g. melakukan kolaborasi dengan dokter jika tanda cairan
berlebihan muncul memburuk
h. menentukan 27tress27 jumlah dan tipe intake cairan dan
eliminasi
i. menentukan kemungkinan faktorrisiko dari
ketidakseimbangan cairan
j. memonitor tekanan darah 27tress2727tic dan perubahan
irama jantung.

21. Penurunan curah jantung b/d penurunan kontraksi


ventrikel

a. mengevaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi,


durasi, frekuensi)

b. mencatat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac

18 Mei 2021 output

c. memonitor status kardiovaskuler

d. memonitor status pernafasan yang menandakan Heart


Failure

e. memonitor balance cairan

f. memonitor adanya perubahan nadi dan tekanan darah

g. mengatur periode 27tress27 dan istirahat untuk


menghindari kelelahan

h. memonitor adanya dispnea, ortopnea, dan takipnea

i. menganjurkan untuk menurunkan stress.

2. Kelebihan volume cairan b/d retensi natrium dan air

a. mempertahankan catatan intake output yang akurat

b. memonitor hasil Hb yang sesuai dengan retensi cairan


(BUN, Hematokrit, Osmolaritas urine)

c. memonitor vital sign, memonitor indikasi retensi

d. mengkaji luas dan lokasi edema

f. memonitor status nutrisi pemberian inj 28tres 1x 20


gram

g. melakukan kolaborasi dengan dokter jika tanda cairan


berlebihan muncul memburuk

h. menentukan 28tress28 jumlah dan tipe intake cairan dan


eliminasi

i. menentukan kemungkinan 28tress risiko dari


ketidakseimbangan cairan

j. memonitor tekanan darah 28tress2828tic dan perubahan


irama jantung.

21. Penurunan curah jantung b/d penurunan kontraksi


ventrikel
a. mengevaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi,
durasi, frekuensi)

b. mencatat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac


output

c. memonitor status kardiovaskuler

d. memonitor status pernafasan yang menandakan Heart


Failure

20 Mei 2021 e. memonitor balance cairan

f. memonitor adanya perubahan nadi dan tekanan darah

g. mengatur periode 29tress29 dan istirahat untuk


menghindari kelelahan

h. memonitor adanya dispnea, ortopnea, dan takipnea

i. menganjurkan untuk menurunkan 29tress.

21. Kelebihan volume cairan b/d retensi natrium dan air

a. mempertahankan catatan intake output yang akurat

b. memonitor hasil Hb yang sesuai dengan retensi cairan


(BUN, Hematokrit, Osmolaritas urine

c. memonitor vital sign, memonitor indikasi retensi\

d. mengkaji luas dan lokasi edema

e. memonitor status nutrisi


f. pemberian inj lasix 1x 20 gram

g. melakukan kolaborasi dengan dokter jika tanda cairan


berlebihan muncul memburuk

h. menentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan


eliminasi

i. menentukan kemungkinan factor risiko dari


ketidakseimbangan cairan

j. memonitor tekanan darah orthostatik dan perubahan


irama jantung.

21. Penurunan curah jantung b/d penurunan kontraksi


ventrikel

a. mengevaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi,


durasi, frekuensi)
21 Mei 2021
b. mencatat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac
output

c. memonitor status kardiovaskuler

d. memonitor status pernafasan yang menandakan Heart


Failure

e. memonitor balance cairan

f. memonitor adanya perubahan nadi dan tekanan darah

g. mengatur periode latihan dan istirahat untuk


menghindari kelelahan
h. memonitor adanya dispnea, ortopnea, dan takipnea

i. menganjurkan untuk menurunkan stres.

21. Kelebihan volume cairan b/d retensi natrium dan air

a. mempertahankan catatan intake output yang akurat

b. memonitor hasil Hb yang sesuai dengan retensi cairan


(BUN, Hematokrit, Osmolaritas urine

c. memonitor vital sign, memonitor indikasi retensi\

d. mengkaji luas dan lokasi edema

e. memonitor status nutrisi

f. pemberian inj lasix 1x 20 gram

g. melakukan kolaborasi dengan dokter jika tanda cairan


berlebihan muncul memburuk

h. menentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan


eliminasi

i. menentukan kemungkinan factor risiko dari


ketidakseimbangan cairan

j. memonitor tekanan darah orthostatik dan perubahan


irama jantung.

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Tn.A No. Reg. : xx.xx.57.67
Umur : 62 Tahun

NO. TANGGAL/
PERKEMBANGAN TT
DX JAM

17 Mei 2021 S : pasien mengatakan tubuh masih terasa lemah, nafas


masih terasa sesak, kaki masih bengkak dan sulit
digerakkan.

O : pasien tampak pucat, akral teraba dingin, TD :


100/70, N: 60x/i

RR: 24 x/I, PCO2 : 30 mmol/L, Mengalami edema pada


tungkai bawah, urin 800 cc/hari, warna kecoklatan.

A : masalah blm teratasi

P : intervensi dilanjutkan

S : pasien mengatakan tubuh masih terasa lemah, nafas


masih terasa sesak, kaki masih bengkak dan sulit
digerakkan.
18 Mei 2021
O : pasien tampak pucat, akral teraba dingin, TD :
100/70, N: 60x/i

RR: 24 x/i, Mengalami edema pada tungkai bawah, urin


800 cc/hari, warna kecoklatan.

A : masalah blm teratasi

P : intervensi dilanjutkan

S : pasien mengatakan tubuh masih terasa lemah, nafas


masih terasa sesak, kaki masih bengkak dan sulit
digerakkan.

O : pasien tampak pucat, akral teraba dingin, TD :


100/80, N: 62x/i
19 Mei 2021
RR: 26 x/i, Mengalami edema pada tungkai bawah, urin
900 cc/hari, warna kecoklatan.

A : masalah blm teratasi

P : intervensi dilanjutkan

S : pasien mengatakan tubuh masih terasa lemah, nafas


masih terasa sesak, kaki masih bengkak dan sulit
digerakkan.

O : pasien tampak pucat, akral teraba dingin, TD :


100/80, N: 61x/i

RR: 23 x/i, Mengalami edema pada tungkai bawah, urin


20 Mei 2021 800 cc/hari, warna kekuningan.

A : masalah blm teratasi

P : intervensi dilanjutkan

S : pasien mengatakan tubuh mulai membaik dan sudah


tidak terasa lemas, sesak semakin berkurang, bengkak
pada kaki mulai berkurang.

O : pasien tampak sudah tidak pucat, akral teraba


dingin, mulai merasa tenang, TD : 110/70, N: 65x/i,
RR: 22 x/i, edema pada tungkai bawah mulai
berkurang, piting edema >3 detik, urin 1000 cc/hari,
warna kekuningan.

21 Mei 2021 A : masalah teratasi

P : intervensi tidak dilanjutkan


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa sistem kardiovaskular bertanggung jawab
untuk mentransportasikan darah, yang mengandung nutrisi, bahan sisa metabolisme,
hormone, zat kekebalan tubuh, dan zat lain ke seluruh tubuh. Sehingga, tiap bagian
tubuh akan mendapatkan nutrisi dan dapat membuang sisa metabolismenya ke dalam
darah. Sedangakan Gagal jantung didefinisikan sebagai kondisi dimana jantung tidak
lagi dapat memompakan cukup darah ke jaringan tubuh. adapun masalah yang
muncul pada penderita gagal jantung yaitu sesak nafas, nyeri pada dada, badan mudah
lelah, sering terjadi batuk kering, penurunan curah jantung.
Daftar Pustaka

Griadhi, I. P. A., & Adiartha, P. (2016). „Sistem Kardiovaskuler‟. Bagian Fisiologi


Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, 1-17.

Mariyono, H. H., & Santoso, A. (2007). Gagal jantung. J Peny Dalam, 8(3), 85-94.

Anda mungkin juga menyukai