Dosen Pembimbing :
Dr. Jujuk Proboningsih, S.Kp.,M.Kes
Disusun Oleh :
Andiko Ilhami Muhammad
( P27820119054 )
Puji syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia – Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas individu untuk mata kuliah
Dokumentasi Keperawatan dengan judul : “Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Tumor Otak di Ruang Bedah Aster RSUD Dr. Soetomo Surabaya ”.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a, kritik , serta saran yang
membangun sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................2
1.3 Manfaat....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pengkajian.................................................................................................3
2.1.1 Identitas..........................................................................................3
2.1.2 Riwayat Keperawatan.....................................................................3
2.1.3 Observasi dan Pemeriksaan Fisik...................................................4
2.1.4 Body System...................................................................................4
2.1.5 Pola Fungsi Kesehatan....................................................................5
2.1.6 Pemeriksaan Penunjang..................................................................7
2.1.7 Terapi yang Diberikan....................................................................8
2.1.8 Analisa Data...................................................................................9
2.2 Diagnosa Keperawatan...........................................................................13
2.3 Perencanaan Keperawatan......................................................................14
2.4 Pelaksanaan Keperawatan......................................................................17
2.5 Evaluasi Keperawatan............................................................................20
BAB III PENUTUP..............................................................................................23
3.1 Kesimpulan.............................................................................................23
3.2 Saran.......................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tumor otak pada anak-anak terbanyak dekade 1, sedang pada dewasa pada usia
30-70 dengan pundak usia 40-65 tahun.
Untuk Penatalaksanaan tumor otak, yang perlu diperhatikan adalah usia,
general health, ukuran tumor, lokasi tumor dan jenis tumor. Metode yang
dapat digunakan antara lain: pembedahan, radiotherapy, dan chemotherapy.
Seorang Perawat berperan untuk membuat asuhan keperawatan yang tepat
bagi klien dengan tumor otak serta mengimplementasikannya secara langsung
mulai dari pengkajian, diagnosa, hingga intervensi yang harus diberikan.
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini, yaitu :
1. Tujuan Umum
a) Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah
dokumentasi keperawatan
b) Menjelaskan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan
tumor otak.
c) Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan tumor otak.
2. Tujuan Khusus
a) Agar mengetahui pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan
untuk pasien dengan tumor otak.
b) Agar dapat memahami asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan tumor otak.
1.3 MANFAAT
Supaya mampu memberikan pelayanan kesehatan terutama perawatan
pada pasien dengan tumor otak. Dan juga dapat melatih softskill dalam
komunikasi pemberian edukasi tentang penyakit hingga sebagai konselor
perawatan pasien dengan tepat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGKAJIAN
2.1.1 IDENTITAS
Nama : Tn. D
Umur : 41 thn
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Pekerja las
Pendidikan : Tamat SMA
Alamat : Jl. Bluru Kidul rt 2 rw 8
Sidoarjo
Keluhan Utama : Pasien mengalami
penurunan kesadaran
Upaya yang telah dilakukan : Keluarga Pasien
mengatakan langsung memeriksakan ke Rumah sakit terdekat.
Terapi/operasi yang pernah dilakukan : Keluarga pasien
mengatakan pernah melakukan terapi ct-scan di rumah sakit sidoarjo.
Setelah dilakukan ct-scan ternyata keluarga pasien mengetahui jikalau
Tn.D terkena tumor otak.
3
scan, setelah selesai dilakukan ct-scan keluarga pasien mengetahui
bahwa Tn.D mengalami gejala Tumor otak. Pasien dirawat dari
RSUD Sidoarjo lalu dirujuk menuju RSUD Dr.Soetomo Surabaya
3. Riwayat kesehatan keluarga : Keluarga pasien
mengatakan Tn.D tidak mengalami penyakit sebelumnya seperti
hipertensi, diabetes. Baru pertama kali ini pasien mengalami
penyakit seperti ini.
4. Keadaan kesehatan lingkungan : Keadaan lingkungan di
sekitar rumah pasien bersih tidak banyak polusi seperti asap pabrik
dll
4
Auskultasi : Nafas dangkal RR : 36x/menit , Spo2 :
98% ( Terbantu oleh O2 12 lpm), pasien ada nafas tambahan
yaitu gargling.
b) CARDIOVASCULER ( B2 : BLEEDING )
Tidak ada kelainan pada jantung. Tidak ada nyeri dada yang
dialami. Tidak ada edema.
c) PERSYARAFAN ( B3 : BRAIN )
Kesadaran keadaan umum lemah dengan GCS 3-2-4.
Psikologis pasien gelisah. Pasien merasakan lemas respon
pasien saat diajak berbicara sangat lemah.
d) PERKEMIHAN DAN ELIMINASI URIN ( B4 :
BLADDER )
Produksi urine : 500ml/ 24 jam warna kuning pekat. Tidak ada
kelainan dalam proses perkemihan, pasien terpasang alat medis
kateter.
e) PENCERNAAN-ELIMINASI ALVI ( B5 : BOWEL)
Pasien jarang melakukan BAB dikarenakan pasien makan
melewati selang NGT yang terpasang dibagian hidung.
f) TULANG-OTOT-INTEGUMEN ( B6 : BONE )
Tidak ada kelainan pada tulang dan otot. Warna kulit ikterus,
akral hangat. Turgor pada kulit tidak ada, odema tidak ada.
Kekuatan otot melemah dikarenakan keadaan umum pasien
melemah.
5
MRS : Keluarga pasien mengatakan pada saat di rumah sakit
istirahat pasien terganggu dengan sesak nafas yang dialami
Istirahat pasien 3-4 jam per hari, pasien merasakan gelisah.
3. Pola Nutrisi
SMRS : Keluarga pasien mengatakan pada saat sebelum masuk
rumah sakit makan pasien sebanyak 3x sehari.
MRS : Pasien makan melalui selang NGT setiap 3x sehari.
Makanan berbentuk cairan berwarna putih.
4. Pola aktivitas
SMRS : Keluarga pasien mengatakan aktivitas saat dirumah adalah
sebagai pekerja las disalah satu pabrik.
MRS : Keluarga pasien mengatakan aktivitas dirumah sakit
hanya bed rest diatas kasur.
5. Pola eliminasi
Keluarga pasien mengatakan BAB jarang dikarenakan pasien
makan melewati selang ngt yang terpasang di hidungnya.
6. Koping- Toleransi stress
Keluarega pasien mengatakan saat pasien merasakan sesak nafas
keluarga pasien merasa gelisah, saat gelisah keluarga pasien
melaporkan keluhan tersebut ke petugas kesehatan.
7. Pola kognitif-perseptual
Keluarga pasien mengatakan pasien jarang berkomunikasi dengan
lingkungan sekitar karena pasien harus istirahat total dengan
keadaan umum yang lemah.
8. Pola reproduksi sosial
Pasien mengatakan sudah menikah mempunyai 1 anak laki laki.
9. Pola persepsi dan konsep diri
Identitas diri : “ Pasien mengatakan saya bersyukur diciptakan
sebagai laki-laki dan saya bangga terhadap diri saya sendiri “.
10.Pola tata nilai dan kepercayaan
Keluarga pasien mengatakan pasien selama dirumah sakit sudah
jarang menjalankan ibadah nya sebagai seorang muslim.
6
11.Pola sosial
Keluarga pasien mengatakan hubungan pasien dengan pihak
keluarga baik, pihak keluarga juga memberikan perhatian lebih.
7
NO PARAMETER HASIL SATUAN NILAI
RUJJUKAN
1 pH 7,39 7,35-7,45
2 pC02 44 mmHg 35-45
3 pO2 72 mmHg 80-100
4 TCO2 28,0 Mmol/l 23-30
5 BEecf 1,6 Mmol/l -3,50-2,00
6 S02c 94 % 94-98
7 A-aD02 594 mmHg 0,00-0,00
8 %Fi02 100% % 0,00-0,00
9 HC03- 26,6 Mmol/l 22,0-26,0
10 Temp 36,0 C 0,00-0,00
8
bernafas Penurunan ekspansi paru
Do:
- Pasien tidak
banyak
bergerak
- Pasien terbantu
dengan O2 RR meningkat, nafas menjadi
sebanyak 12 dangkal, menggunakan otot
lpm dengan bantu nafas
masker.
- Pasien terlihat
gelisah
- Nafas dangkal
- Merubah
posisi menjadi
semi fowler Pola nafas tidak efektif
- Vital Sign :
TD : 130/80
mmHg
N :
140x/menit
RR :
36x/menit
Suhu : 37,6
Spo2 : 98%
dengan O2 12
lpm masker
9
pasien fisik
mengatakan
badan pasien
merasa lemas. Tekanan Intrakranial
Do:
- Keadaan
umum pasien
lemah GCS 3-
2-4 Kompresi diskus optimus
- Vital sign :
TD : 130/80
mmHg
N : 140x/menit
S : 37,6 c
RR : Edema papil
36x/menit
Spo2 : 98%
Terpasang O2
12 lpm masker
- Akral dingin,
- Pemberian Perubahan persepsi sensori
cairan
Paracetamol
infus 1 gr tiap
8 jam iv
- Pasien terlihat
dikompres Hambatan mobilitas fisik
dengan air
hangat.
- ADL pasien
terlihat dibantu
oleh keluarga
10
3. Ds: Tumor Resiko
- Keluarga gangguan
pasien perfusi
mengatakan jaringan
pasien susah serebral
merespon
pembicaraan. Desakan ruang intrakranial
- Kelaurga
pasien
mengatakan
tangan sebelah
kiri susah
digerakkan. Tekanan Intrakranial
Do:
- Pasien terlihat
terlihat susah
mengegrakkan Iskemia jaringan otak
tangan sebelah
kiri.
- Respon pasien
terhadap apa
yang Penurunan O2 pada otak
dibicarakan
lama.
- Vital sign:
TD : 130/80
mmHg Penurunan perfusi jaringan
N : 140x/menit
S : 37,6 c
11
RR :
36x/menit
Spo2 : 98%
Terpasang O2 Resiko gangguan perfusi
12 lpm masker jaringan serebral
NO REGISTRASI : 12.70.xx.xx
12
2. Gangguan perfusi jaringan
serebral berhubungan
dengan kerusakan
jaringan otak
Perencanaan
No Diagnosa
Tujuan & Tindakan Rasionalisasi
Keperawatan
Kriteria Hasil Keperawatan
1. Pola nafas Tujuan : - Posisikan - Untuk
tidak efektif Setelah dengan semi memaksimalka
berhubungan dilakukan fowler. n potensi
dengan tindakan - Auskultasi suara ventilasi.
penurunan keperawatan nafas, catat hasil - Memonitor
ekspansi paru 2x45menit, penurunan kepatenan
pasien daerah ventilasi jalan nafas.
menunjukan atau tidak - Memonitor
keefektifan pola adanya suara respirasi dan
nafas dengan adventif. keadekuatan
Kriteria Hasil: - Monitor status oksigen.
- Frekuensi pernafasan dan - Meningkatkan
irama, status oksigen ventilasi dan
13
kedalaman yang sesuai. asupan
pernafasan - Kolaborasi oksigen.
dengan RR dalam pemberian - Meningkakan
normal oksigen terapi. status kondisi
20x/menit - Monitoring vital pasien.
- Tidak sign - Untuk bisa
menggunakan - Monitor mengetahui
otot bantu kecepatan dan keadekuatan
pernafasan ritme dan usaha pernafasan.
- Tanda tanda pasien saat
vital dalam bernafas.
batas normal.
14
2. Hambatan Tujuan : - Memonitoring
- Mengetahui
mobilitas fisik Setelah vital sign
kondisi klien
berhubungan dilakukan sebelum dan
saat
dengan tindakan sesudah latihan
beraktifitas.
keadaan keperawatan dan melihat
- Untuk
kondisi lemah. selama 3x24jam respon pasien
mempermudah
diaharapkan saat latihan.
klien
gangguan - Bantu klien
beraktifitas.
mobilitas fisik menggunakan
- Agar kondisi
teratasi dengan alat bantu untuk
pasien tetap
Kriteria hasil : beraktifitas.
bugar dan
- Klien - Kaji pemenuhan
sehat saat
meningkatkan kebutuhan ADL
berlatih
dalam aktifitas pasien secara
aktifitas secara
fisik. mandiri sesuai
normal.
- Mengerti dengan
- Memberikan
tujuan dan kemampuan.
penjagaan
peningkatan - Mendampingi
jikalau klien
mobilitas. dan pasien saat
membutuhkan
- Memverbalisas mobilisasi dan
bantuan.
ikan perasaan bantu kebutuhan
dalam ADL klien.
meningkatkan - Berikan alat
kekuatan dan bantu jika klien
kemampuan membutuhkan
dalam alat bantu.
berpindah. - Ajarkan pasien
bagaimana cara
merubah posisi
dengan benar.
15
3 Gangguan - Memonitor vital
Tujuan:
perfusi sign.
jaringan Setelah - Mengukur
serebral dilakukan ukuran pupil,
berhubungan tindakan ketajaman,
dengan keperawatan kesimetrisan dan
kerusakan selama 3x24 jam reaksi.
jaringan otak diharapkan - Memonitor level
16
2.4 PELAKSANAAN KEPERAWATAN
17
NGT
18
1 dan 2 Tanggal 06-11-2018
15.00
- Membuat lingkungan nyaman.
- Memberikan informasi tentang kerapian
disekitar lingkungan pasien.
- Menganjurkan keluarga pasien untuk
membantu pasien mobilisasi miring
kanan dan kiri.
15.15
- Memberikan posisi semi fowler
- Memberikan terapi O2 12 lpm
menggunakan masker.
17.10
- Memberikan injeksi ceftriaxone 1gr Iv
- Terapi Ranitidine 50 mg/12jam
- Terapi Metamizole 1gr/8jam
- Terapi Dexamethasone 5 gr/6jam
17.20
- Memberikan makanan lewat selang
NGT
17.45
- Menanyakan kembali kepada keluarga
pasien apakah keluarga pasien
membantu mobilisasi pasien.
18.05
- Melakukan suction dan nebulizer.
18.25
- Menghitung balance cairan. Output
yang keluar 380ml
19.00
- Mengobservasi vital sign:
T : 137/72 mmHg
S : 36,8 celcius
N : 114x/menit
RR: 38x/menit
Spo2 : 96%
19
1 dan 2 S : - Keluarga pasien mengatakan
Tanggal 04-11- pasien masih merasa sesak saat
2018 bernafas.
- Keluarga pasien mengatakan
kesulitan untuk membantu
mobilisasi.
O:- Pasien terlihat sesak nafas
- Nafas pasien dangkal,
menggunakan otot bantu nafas (
Muskulus sternokleido
mastoideus)
- TTV
TD : 100/70 mmHg
N :107x/menit
RR : 34x/menit
S : 36,2 c
Spo2: 98%
- Menciptakan lingkungan aman.
- Pasien terpasang o2 masker
dengan 12 lpm
- Posisi pasien menjadi semi
fowler
- Keluarga psaien terlihat
meminta bantuan untuk
memobilisasi pasien miring
kanan dan kiri.
A:- Hambatan mobilitas fisik belum
teratasi
- Pola nafas tidak efektif masih
belum tertasi
P : Intervensi dilanjutkan.
20
1 dan 2 S:- Keluarga pasien mengatakan
05 -11-2018 Tn.D masih merasakan sesak.
- Keluarga pasien mengatakan
mencoba untuk memobilisasi
pasien secara mandiri tanpa
bantuan petugas lain.
- Nafas masih terasa sesak
O:- pasien terlihat masih
menggunakan otot bantu nafas.
- Nafas pasien masih dangkal
- Membantu menciptakan
lingkungan yang nyaman.
- Posisi pasien masih semi
fowler.
- Memberikan terapi O2 12 lpm
menggunakan masker
- Observasi vital sign
TD : 122/62 mmHg
N : 113x/menit
RR : 39x/menit
T : 36,8
Spo2 : 97%
- Keluarga pasien mampu
memobilisasi pasien secara
mandiri.
- Pasien terlihat berusaha
menggerakkan anggota
tubuhnya secara mandiri.
A : Hambatan mobilitas mulai teratasi
Pola nafas tidak efektif belum
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
21
1 dan 2 tanggal S : - Keluarga pasien mengatakan
06-11-2018 Tn.D masih merasakan sesak.
- Keluraga pasien mengatakan
pasien sudah mulai mencoba
mobilisasi secara mandiri.
O : - Pasien terlihat mulai miring
kanan dan kiri secara madiri.
- Keluarga pasien terlihat
meenjaga lingkungan aman
- Memberikan terapi o2 12 lpm
menggunakan masker
- Memberikan posisi semi fowler
- Pasien masih terlihat
menggunakan otot bantu nafas.
- Menganjurkan keluarga untuk
selalu berdoa
- Suhu tubuh pasien meningkat
- Observasi TTV:
T : 137/72 mmHg
S : 36,8 celcius
N : 114x/menit
RR: 38x/menit
Spo2 : 96%
A : - Hambatan mobilitas mulai teratasi
- Pola nafas tidak efektif belum
teratasi
P : Intervensi dihentikan
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
22
Tumor otak adalah suatu pertumbuhan jaringan yang abnormal di
dalam otak. Yang terdiri atas Tumor otak benigna dan maligna. Tumor otak
benigna adalah pertumbuhan jaringan abnormal di dalam otak, tetapi tidak
ganas, sedangkan tumor otak maligna adalah kanker di dalam otak yang
berpotensi menyusup dan menghancurkan jaringan di sebelahnya atau yang
telah menyebar (metastase) ke otak dari bagian tubuh lainnya melalui aliran
darah.
Tumor disebabkan oleh mutasi DNA di dalam sel. Akumulasi dari
mutasi-mutasi tersebut menyebabkan munculnya tumor. Sebenarnya sel kita
memiliki mekanisme perbaikan DNA (DNA repair) dan mekanisme lainnya
yang menyebabkan sel merusak dirinya dengan apoptosis jika kerusakan
DNA sudah terlalu berat. Apoptosis adalah proses aktif kematian sel yang
ditandai dengan pembelahan DNA kromosom, kondensasi kromatin, serta
fragmentasi nukleus dan sel itu sendiri. Mutasi yang menekan gen untuk
mekanisme tersebut biasanya dapat memicu terjadinya kanker.
Pengobatan tumor otak tergantung kepada lokasi dan
jenisnya.Pemilihan jenis terapi pada tumor otak tergantung pada beberapa
faktor, antara lain kondisi umum penderita, tersedianya alat yang lengkap,
pengertian penderita dan keluarganya, luasnya metastasis. adapun terapi yang
dilakukan, meliputi terapi steroid, pembedahan, radioterapi dan kemoterapi.
3.2 SARAN
1) Bagi Perawat
Mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan tumor otak
secara holistik dengan pengetahuan yang mendalam mengenai penyakit
tersebut.
2) Bagi Klien dan Perawat
Hendaknya ikut berpartisipasi dalam penatalaksanaannya serta
meningkatkan pengetahuan tentang tumor otak yang dideritannya.
3) Bagi Mahasiswa
23
Mahasiswa/i mampu memahami dan menerapkan serta mampu
memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan tumor otak.
24
DAFTAR PUSTAKA
25