NAMA:NILDA
KELAS :XII FARMASI
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah dengan judul “Menganalisis Obat Berdasarkan
Penyakit Berhubungan Dengan Sistem Pernapasan ” ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa juga saya mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata
pelajaran Farmakologi. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
NILDA
DAFTAR ISI
2
HALAMAN JUDUL ...……………………………..……………….1
BAB 1
3
PENDAHULUAN
karbondioksida ke lingkungan.
jalan atau saluran napas dan paru-paru beserta pembungkusnya (pleura) dan
rongga dada yang melindunginya. Normalnya manusia butuh kurang lebih 300
liter oksigen per hari. Dalam keadaan tubuh bekerja berat makaoksigen atau O2
yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kali
lipat. Namun dalam pernapasan juga dapat mengalami gangguan atau kelainan
salah satunya yang kita kenal dengan penyakit asma (Anonim, 1998)
menyimpan oksigen.
4
Berdasarkan data WHO tahun 2006, sebanyak 300 juta orang menderita asma dan
225 ribu penderita meninggal karena asma 80% terjadi dinegara berkembang
pengobatan. Angka kematian yang disebabkan oleh penyakit asma diseluruh dunia
diperkirakan akan meningkat 20% untuk sepuluh tahun mendatang jika tidak
terkontrol dengan baik. Untuk mengontrol gejala asma secara baik, maka
penderita harus bisa merawat penyakitnya dengan cara mengenali lebih jauh
1.2 TUJUAN
5
1.Memahami pengertian sistem pernapasan
2.Jenis-jenis pernapasan
4.Penyakit yang sering timbul pada sistem pernapasan beserta gejala dan pen-
anggulangannya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
6
2.1 PENGERTIAN SISTEM PERNAPASAN
Pernapasan atau bisa disebut juga dengan respirasi yang dapat didefinisikan sebagai sebuah
proses pengambilan oksigen dan pelepasan karbohidrat dan penggunaan energi yang ada di
dalam tubuh.
Ketika manusia bernapas, berarti sedang terjadi proses masuknya oksigen ke dalam tubuh dan
pelepasan karbondioksida keluar tubuh. Pertukaran antara oksigen dan karbondioksida tersebut
terjadi di dalam darah manusia. Manusia yang memiliki pernapasan yang normal ditandai dengan
Dalam bernapas,
umumnya manusia membutuhkan 300 liter oksigen dalam sehari. Jika seseorang tersebut sedang
mengerjakan pekerjaan berat seperti olahraga maka kebutuhan oksigennya menjadi bertambah
berkali kali lipat. Jumlah oksigen yang diambil ini tergantung dari jenis aktivitas yang dilakukan,
7
Umumnya, orang-orang yang melakukan aktivitas berat akan mengambil oksigen lebih banyak
dibanding orang yang melakukan aktivitas ringan. Orang yang memiliki tubuh yang lebih besar
juga membutuhkan oksigen yang lebih banyak. Selain itu orang yang sering mengkonsumsi
daging-dagingan akan membutuhkan lebih banyak oksigen dibanding orang yang lebih sering
Manusia bisa melakukan dua cara pernapasan yaitu menggunakan pernapasan dada dan
pernapasan perut. Manusia bernapas menggunakan alat atau organ-organ pernapasan yang terdiri
Pada paru-paru yang normal, volume udara bisa mencapai 4500 cc. Kapasitas ini biasa dikenal
dengan kapasitas total. ketika proses pernapasan berlangsung, kapasitas vital udara yang
digunakan hanya sampai 3500 cc. Kapasitas vital adalah jumlah udara maksimal yang bisa
dikeluarkan manusia setelah paru-parunya terisi. Lalu ke mana sisa yang 1000 cc nya? 1000 cc
yang tersisa adalah sisa udara yang tidak bisa digunakan. Sisa udara tersebut akan mengisi
Pernapasan adalah sebuah proses yang terjadi secara otomatis di dalam tubuh manusia. Bahkan
ketika kita tertidur sekalipun. Pernapasan dibedakan menjadi dua yaitu pernapasan luar dan
di mana terjadinya pernapasan antara darah yang ada di dalam kapiler dengan semua sel-sel yang
8
Jumlah udara yang masuk dan ke luar dari dalam tubuh setiap bernapas disebut dengan
frekuensi pernapasan. Frekuensi pernapasan pada manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu usia, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh dan aktivitas yang dilakukan. Semakin
bertambahnya usia, frekuensi pernapasannya akan semakin rendah. Selain itu, laki-laki memiliki
frekuensi pernapasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan karena kebutuh oksigen
dan produksi karbondioksida pada tubuh laki-laki lebih tinggi dibandingkan pada tubuh
perempuan.
Sistem respirasi atau sistem pernapasan mencakup semua proses pertukaran gas yang terjadi
antara atmosfir melalui rongga hidung – faring – laring – trakea – bronkus – paru-paru – alveolus
Pada umumnya manusia bernapas sebanyak 15-18 kali dalam semenit. Pada balita sekitar 60
kali dalam satu menit, jika dibandingkan dengan denyut jantung maka pernapasan lebih rendah
4-5 kali.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam proses respirasi ini, antara lain usia, jenis
9
Usia
Semakin bertambahnya umur manusia maka frekuensi bernapasnya akan semakin melambat.
Hal ini disebabkan oleh laju metabolism dalam tubuh yang memang mulai berkurang sehingga
Jenis Kelamin
Pada umumnya laki-laki memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan perempuan. Hal ini dikarenakan aktivitas yang dilakukan oleh laki-laki lebih banyak
dibandingkan perempuan. Selain itu laki-laki juga memiliki kapasitas paru-paru yang lebih besar
dibandingkan wanita.
Suhu Tubuh
Pada saat suhu tubuh meningkat maka laju pernapasan akan semakin cepat. Contohnya
adalah ketika kita terserah demam, maka napas akan lebih cepat dibandingkan biasanya.
Aktivitas Sehari-hari
Semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka energi yang dibutuhkan semakin banyak.
Selain itu, tubuh melakukan metabolisme lebih banyak, sehingga laju pernapasan meningkat
10
Kondisi Lingkungan
Ketinggian suatu tempat juga mempengaruhi frekuensi pernapasan. Semakin tinggi suatu
tempat maka akan terjadi penurunan tekanan, sehingga menyebabkan kadar oksigen dalam udara
Ketika kita mendaki gunung, misalnya, saat mencapai ketinggian tertentu, hal ini
menyebabkan kita merasa sulit untuk bernapas. Pada ketinggain >4500 mdpl dapat menyebabkan
mabuk udara, sehingga kita merasa pusing, penglihatan kabur, melemahnya pendengaran dan
Gangguan respirasi bisa disebabkan oleh berbagai hal. Ada yang bersifat ringan dan dapat
sembuh dengan sendirinya, tetapi ada juga yang memerlukan penanganan dokter. Untuk mendapatkan
penanganan yang tepat, ketahui apa saja gangguan respirasi yang umum terjadi.
Sistem respirasi meliputi saluran udara, pembuluh darah, paru-paru, dan otot-otot saluran
pernapasan. Berbagai organ dan jaringan sistem respirasi tersebut bekerja sama dalam
Selain membantu pertukaran gas, sistem respirasi juga menyaring, menghangatkan, dan
11
Jika Anda menghirup udara tidak sehat terus-menerus dan dalam jangka waktu lama, hal
ini bisa menyebabkan gangguan respirasi. Oleh karena itu, Anda harus menjaga udara yang
1. Flu
Flu disebabkan oleh virus influenza yang menginfeksi hidung, tenggorokan, dan paru-
paru. Virus penyebab gangguan respirasi ini dapat menyebar melalui udara, benda yang telah
Flu dapat dicegah dengan melakukan beberapa langkah pencegahan, seperti mencuci tangan
2. Faringitis
Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan atau faring. Keluhan ini disebabkan oleh
infeksi bakteri maupun virus. Faringitis dapat ditangani bedasarkan penyebabnya. Misalnya,
3. Laringitis
12
Gangguan respirasi lainnya adalah laringitis, yaitu peradangan yang terjadi pada laring
atau pita suara. Keluhan ini umumnya disebabkan oleh penggunaan laring yang berlebihan,
Gejala yang ditunjukkan laringitis biasanya berupa sakit tenggorokan, batuk, demam, suara
4. Asma
pernapasan. Keluhan ini membuat saluran napas mengalami penyempitan. Penyebabnya bisa
Gejala khas yang umumnya dialami penderita asma adalah mengi, sesak napas, dada terasa
5. Bronkitis
Bronkitis terjadi ketika saluran yang membawa udara ke paru-paru atau bronkus
Selain batuk berdahak, gejala yang menyertai bronkitis adalah dada sesak, dahak berwarna
6.Emfisema
13
Emfisema adalah penyakit kronis atau jangka panjang akibat kerusakan pada alveolus,
yaitu kantong udara kecil pada paru-paru. Gangguan respirasi ini lebih sering dialami oleh
perokok aktif.
Penderita emfisema dapat mengalami gejala batuk kronis dan sesak napas, bahkan saat
7. Pneumonia
Pneumonia adalah gangguan respirasi pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi virus,
bakteri, atau jamur. Pneumonia juga bisa disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang
menyebabkan COVID-19.
Gejala pneumonia cukup bervariasi. Namun, pneumonia umumnya ditandai dengan gejala,
8. Kanker paru-paru
Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker paling berbahaya dengan angka
kematian yang tinggi. Baik perokok aktif maupun pasif berisiko tinggi terkena kanker paru-paru.
Oleh karena itu, untuk mencegah kanker paru-paru, Anda disarankan agar berhenti merokok dan
Itulah beberapa gangguan respirasi yang sering terjadi. Untuk mencegah terjadinya gangguan
tersebut, penting untuk selalu menjaga kesehatan paru-paru dan saluran pernapasan.
Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan sistem respirasi adalah
merokok.
Jika Anda mengalami gejala gangguan pernapasan atau dada sesak, sebaiknya periksakan diri
15
SALBUTAMOL Salbutamol Dewasa dan anak- Efek samping yang
adalah obat untuk anak usia >12 tahun: mungkin timbul
mengatasi sesak 2–4 mg, 3–4 kali setelah
napas akibat sehari. Dosis dapat menggunakan
penyempitan ditingkatkan sampai salbutamol adalah
saluran udara di maksimal 8 mg, 3–4 pusing, sakit kepala,
paru-paru kali sehari. batuk, gelisah,
(bronkospasme). Anak-anak usia 7– tangan dan kaki
Obat ini tersedia 12 tahun: 2 mg, 3–4 gemetar, dan nyeri
dalam bentuk kali sehari. otot. Efek samping
hirup (inhaler), Anak-anak usia 2–6 ini umumnya ringan
tablet, sirop dan tahun: 1–2 mg, 3–4 dan bisa hilang
suntik. kali sehari. dengan sendirinya.
16
ASETILSISTEIN Acetylcysteine Dewasa: 200 mg 3 Mual
atau asetilsistein kali sehari, atau 600 Muntah
adalah obat yang mg (untuk Sakit perut
digunakan untuk sediaan effervescent) Pilek
mengencerkan sekali sehari. Dosis Sariawan
dahak pada maksimal 600 mg Demam
beberapa kondisi, per hari.
seperti Anak-anak usia 2–
asma, cystic 6 tahun: 100 mg,
fibrosis, atau 2–4 kali sehari.
PPOK. Selain itu, Anak-anak usia >6
obat ini juga tahun: 200 mg, 2–3
digunakan untuk kali sehari.
mengobati
keracunan
paracetamol.
BAB 3
KESIMPULAN
17
respirasi merupakan media pertukaran O2 dan CO2 dari dalam dan luar tubuh. Udara dari
atmosfermasuk ke dalam tubuh dengan perantara alat pernapasan tertentu. Selanjutnya
oksigenyang diperlukan untuk proses pernapasan masuk ke dalam sel-sel darah kapiler menujuke
sel-sel jaringan tubuh dengan bantuan sistem transpor. Pernapasan ada dua jenis yaitu
pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasandada terjadi karena otot antar tulang rusuk
berkontraksi sehingga rusuk terangkat, akibatnya volume rongga dada membesar. Membesarnya
rongga dada membuat tekanandalam dada mengecil dan paru-paru mengembang. Padas saat
paru-paru mengembang, tekanan udara diluar lebih besar daripada di dalam paru-paru, akibatnya
udara masuk. Sebaliknya, saat otot antar tulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk turun.
Akibatnya, volume rongga dada mengecil sehingga tekanan di dalamnya pun naik. Pada
keadaanini paru-paru mengempis sehingga udara kelurar. Pada pernapasan perut terjadi
karenakarena gerakan diafragma. Jika otot diafragma berkontraksi, rongga dada membersar
danparu-paru mengembang. Akibatnya, udara masuk ke dalam paru-paru. Saat otot diafragma
relaksasi, diafragma kembali ke keadaaan semula. Saat itu ronggadadamenyempit, mengorong
paru-paru sehingga mengempis. Selanjutnya udara dari paru-paruakan keluar
Daftar Pustaka:
1. Heil, M., Hazel, A. and Smith, J. (2008). The mechanics of airway closure.
RespiratoryPhysiology & Neurobiology, 163(1-3), pp.214-221.
18
5. Srinivas, P. (2012). Steady State and Stability Analysis of Respiratory Control Systemusing
Labview. International Journal of Control Theory and Computer Modeling, 2(6), pp.13-23.
6. White, S., Danowitz, M. and Solounias, N. (2016). Embryology and evolutionaryhistoryof the
respiratory tract. Edorium Journal of Anatomy and Embryology, 3, pp.54-62.
9. Kennedy, J. (2012). Clinical Anatomy Series‐ Lower Respiratory Tract Anatomy. Scottish
Universities Medical Journal., 1(2), pp.174‐179.
19