Anda di halaman 1dari 5

Standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL)

Sebelumnya menetapkan Upah Minimum Propinsi, Dewan Pengupahan yang terdiri dari perwakilan serikat pekerja, pengusaha, pemerintah, dan pihak netral dari akademisi akan melakukan survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Tetapi apa yang dimaksud survey KHL, komponen kebutuhan hidup apa yang disurvey dan mekanisme standarisasi KHL hingga menjadi penetapan Upah Minimum. Mari kita bahas bersama! Apa yang dimaksud dengan Kebutuhan Hidup Layak (KHL)? Kebutuhan Hidup Layak yang selanjutnya disingkat KHL adalah standar kebutuhan yang harus dipenuhi oleh seorang pekerja/buruh lajang untuk dapat hidup layak baik secara fisik, non fisik dan sosial, untuk kebutuhan 1 (satu) bulan. Sejak diluncurkannya UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pemerintah menetapkan standar KHL sebagai dasar dalam penetapan Upah Minimum seperti yang diatur dalam pasal 88 ayat 4. Adakah Peraturan yang mengatur mengenai Kebutuhan Hidup Layak? Peraturan mengenai KHL, diatur dalam UU No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pembahasan lebih dalam mengenai ketentuan KHL, diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 17 tahun 2005 tentang Komponen dan Pentahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak. Namun, Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 17 tahun 2005 direvisi oleh Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 13 tahun 2012 tentang Perubahan Penghitungan KHL. Jumlah jenis kebutuhan yang semula 46 jenis dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 17 tahun 2005 menjadi 60 jenis KHL dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 13 tahun 2012. Penambahan baru sebagai berikut : 1) Ikat pinggang 2) Kaos kaki 3) Deodorant 100 ml/g 4) Seterika 250 watt 5) Rice cooker ukuran 1/2 liter 6) Celana pendek 7) Pisau dapur 8) Semir dan sikat sepatu 9) Rak piring portable plastic 10) Sabun cuci piring (colek) 500 gr per bulan

11) Gayung plastik ukuran sedang 12) Sisir 13) Ballpoint/pensil 14) Cermin 30 x 50 cm Selain penambahan 14 jenis baru KHL tersebut, juga terdapat penyesuaian/ penambahan Jenis kualitas dan kuantitas KHL serta perubahan jenis kebutuhan. Komponen apa saja yang termasuk dalam standar KHL? Standar KHL terdiri dari beberapa komponen yaitu :

Makanan & Minuman (11 items) Sandang (13 items) Perumahan (26 items) Pendidikan (2 item) Kesehatan (5 items) Transportasi (1 item) Rekreasi dan Tabungan (2 item)

Selengkapnya mengenai komponen-komponen standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL) berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 13 tahun 2012 : No Komponen I MAKANAN DAN MINUMAN 1 Beras Sedang 2 Sumber Protein : a. Daging b. Ikan Segar c. Telur Ayam 3 Kacang-kacangan : tempe/tahu 4 Susu bubuk 5 Gula pasir 6 Minyak goreng 7 Sayuran 8 Buah-buahan (setara pisang/pepaya) 9 Karbohidrat lain (setara tepung terigu) 10 Teh atau Kopi 11 Bumbu-bumbuan JUMLAH II SANDANG 12 Celana panjang/ Rok/Pakaian muslim 13 Celana pendek Kualitas/Kriteria Sedang Sedang Baik Telur ayam ras Baik Sedang Sedang Curah Baik Baik Sedang Celup/Sachet Nilai 1 s/d 10 Jumlah Kebutuhan 10 kg 0.75 kg 1.2 kg 1 kg 4.5 kg 0.9 kg 3 kg 2 kg 7.2 kg 7.5 kg 3 kg 2 Dus isi 25 = 75 gr 15%

Katun/sedang Katun/sedang

6/12 potong 2/12 potong

14 Ikat Pinggang 15 Kemeja lengan pendek/blouse 16 Kaos oblong/ BH 17 Celana dalam 18 Sarung/kain panjang 19 Sepatu 20 Kaos Kaki 21 Perlengkapan pembersih sepatu a. Semir sepatu b. Sikat sepatu 22 Sandal jepit 23 Handuk mandi 24 Perlengkapan ibadah a. Sajadah b. Mukena c. Peci,dll JUMLAH III PERUMAHAN 25 Sewa kamar 26 Dipan/ tempat tidur 27 Perlengkapan tidur a. Kasur busa b. Bantal busa 28 Sprei dan sarung bantal 29 Meja dan kursi 30 Lemari pakaian 31 Sapu 32 Perlengkapan makan a. Piring makan b. Gelas minum c. Sendok garpu 33 Ceret aluminium 34 Wajan aluminium 35 Panci aluminium 36 Sendok masak 37 Rice Cooker ukuran 1/2 liter 38 Kompor dan perlengkapannya a. Kompor 1 tungku b. Selang dan regulator

Kulit sintetis, polos, tidak branded Setara katun Sedang Sedang Sedang Kulit sintetis Katun, Polyester, Polos, Sedang Sedang Sedang Karet 100cm x 60 cm Sedang Sedang Sedang

1/12 buah 6/12 potong 6/12 potong 6/12 potong 1/12 helai 2/12 pasang 4/12 pasang 6/12 buah 1/12 buah 2/12 pasang 2/12 potong 1/12 potong 1/12 potong 1/12 potong

dapat menampung jenis KHL lainnya No.3, polos Busa Busa Katun 1 meja/4 kursi Kayu sedang Ijuk sedang Polos Polos Sedang Ukuran 25 cm Ukuran 32 cm Ukuran 32 cm Alumunium 350 watt SNI SNI

1 bulan 1/48 buah 1/48 buah 2/36 buah 2/12 set 1/48 set 1/48 buah 2/12 buah 3/12 buah 3/12 buah 3/12 pasang 1/24 buah 1/24 buah 2/12 buah 1/12 buah 1/48 buah 1/24 buah 10 liter

c. Tabung Gas 3 kg Pertamina 39 Gas Elpiji masing-masing 3 kg 40 Ember plastik Isi 20 liter 41 Gayung plastik Sedang 42 Listrik 900 watt 43 Bola lampu hemat energi 14 watt 44 Air Bersih Standar PAM 45 Sabun cuci pakaian Cream/deterjen 46 Sabun cuci piring (colek) 500 gr 47 Setrika 250 watt 48 Rak portable plastik Sedang 49 Pisau dapur Sedang 50 Cermin 30 x 50 cm JUMLAH IV PENDIDIKAN 51 Bacaan/radio Tabloid/4 band 52 Ballpoint/pensil Sedang JUMLAH V KESEHATAN 53 Sarana Kesehatan a. Pasta gigi 80 gram b. Sabun mandi 80 gram c. Sikat gigi Produk lokal d. Shampo Produk lokal e. Pembalut atau alat cukur Isi 10 54 Deodorant 100ml/g 55 Obat anti nyamuk Bakar 56 Potong rambut Di tukang cukur/salon 57 Sisir Biasa JUMLAH VI TRANSPORTASI 58 Transportasi kerja dan lainnya Angkutan umum JUMLAH VII REKREASI DAN TABUNGAN 59 Rekreasi Daerah sekitar 60 Tabungan (2% dari nilai 1 s/d 59) JUMLAH JUMLAH (I + II + III + IV + V + VI + VII)

1/60 buah 2 tabung 2/12 buah 1/12 buah 1 bulan 3/12 buah 2 meter kubik 1.5 kg 1 buah 1/48 buah 1/24 buah 1/36 buah 1/36 buah

4 buah/ (1/48) 6/12 buah

1 tube 2 buah 3/12 buah 1 botol 100 ml 1 dus/set 6/12 botol 3 dus 6/12 kali 2/12 buah

30 hari (PP)

2/12 kali 2%

Bagaimana mekanisme proses penetapan Upah Minimum berdasarkan standar KHL?

Ketua Dewan Pengupahan Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota membentuk tim survey yang anggotanya terdiri dari unsur tripartit: perwakilan serikat pekerja, pengusaha, pemerintah, dan pihak netral dari akademisi. Standar KHL ditetapkan dalam Kepmen No. 13 tahun 2012, berdasarkan standar tersebut, tim survey Dewan Pengupahan melakukan survey harga untuk menentukan nilai harga KHL yang nantinya akan diserahkan kepada Gubernur Provinsi masingmasing. Survey dilakukan setiap satu bulan sekali dari bulan Januari s/d September , sedang untuk bulan Oktober s/d Desember dilakukan prediksi dengan membuat metode least square. Hasil survey tiap bulan tersebut kemudian diambil rata-ratanya untuk mendapat nilai KHL. Nilai KHL ini akan digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam penetapan upah minimum yang berlaku bagi pekerja/buruh dengan masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun. Upah bagi pekerja dengan masa kerja 1 (satu) tahun atau lebih dirundingkan secara bipartit antara pekerja atau serikat pekerja dengan pengusaha di perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan nilai harga survey tersebut, Dewan Pengupahan juga mempertimbangkan factor lain : produktivitas, pertumbuhan ekonomi, usaha yang paling tidak mampu, kondisi pasar kerja dan saran/pertimbangan dari Dewan Pengupahan Provinsi/Kabupaten/Kotamadya. Gubernur nantinya akan menetapkan besaran nilai upah minimum. Penetapan Upah Minimum ini dilakukan 60 hari sebelum tanggal berlakunya yaitu setiap tanggal 1 Januari.

Anda mungkin juga menyukai