PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu kebutuhan dasar umat manusia, sebagai
landasan untuk membangun bangsa yang kuat, sehat jasmani, mental dan spiritual serta memiliki
ketahanan yang tinggi untuk cita – cita bangsa.
Sejak kemerdekaan tahun 1945 upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat telah
berkembang terus dengan pesat. Upaya yang semula hanya dipandang sebagai upaya penyembuhan
manusia yang sakit, kemudian berkembang menjadi upaya peningkatan (promotif), pncegahan
(preventif), penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitative yang bersifat menyeluruh, terpadu
dan berkesinambungan.
Sejalan dengan upaya hidup sehat di lingkungan sekolah Program Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) telah berjalan 3 dekade. Tujuan program tersebut adalah meningkatkan kemampuan hidup sehat
dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin. Sebagai dasar hokum dari program UKS adalah
SKB 4 Menteri tahun 1984 (DEpkes, Depdikbud, Depag dan Depdagri) yang dikelola oleh Tim
Pembina UKS dan telahdilaksanakan ke seluruh Sekolah Negeri dan Swasta di Indonesia.
Dari upaya – upaya kesehatan yang selalu berkembang dari waktu ke waktu, maka masyarakat
perlu diberi pembinaan dan informasi kesehatan yang memadai sesuai dengan situasi kondisi saat ini.
Pembinaan perlu dilakukan mulai dari tahap yang paling dini,yaitu mulai dari kanak – kanak dan terus
berlanjut melalui pendidikan kesehatan dan perilaku sehat di sekolah.
Usaha kesehatan sekolah atau institusi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat yang pada gilirannya akan
meningkatkan derajat kesehatn masyarakat.Hal ini menjadi tanggung jawab semua pihak.
Dasar Pelaksanaan
6) Peraturan pemerintah No.25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan kewenangan Propinsi
sebagai Daerah Otonom
7) Surat Keputusan Bersama Mentri Pendidikan Nasional, Mentri Kesehatan, Mentri Agama, Mentri
Dalam Negeri, Nomor 1/U/SKB/2003, Nomor 1067/ Menkes/SKB/VII/2003, Nomor MA /230 A /
2003, Nomor 26 Tahun 2003, tanggal 23 Juli 2003 Tentang Pembina dan Pengembangan Usaha
Kesehatan Sekolah dan Keputusan bersama Mentri Pendidikan Nasional, Mentri Kesehatn, Mentri
Agama danMentri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 2/P/SKB/2003, Nomor
1068/Menkes/SKB/VII/2003, Nomor Ma/ 230 B/ 2003, Nomor 4415-404 tahun 2003 tanggal 23 Juli
2003 Tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah pusat;
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik peserta serta
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang
harmonis, danoptimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia yang berkualitas.
2. Tujuan Khusus
Usaha Kesehatan Sekolah memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kegiatan peserta
didik,yang mencakup di dalamnya:
a. Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan hidup sehat serta berpartisipasi
aktif di dalam usaha peningkatan sekolah di sekolah dan Perguruan Agama, dirumah tangga maupun
lingkungan masyarakat.
b. Sehat, baik dalam arti fisik mental maupun social.
c. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkotik,
psikotropika dan zat berbahaya lainnya (NAPZA).
C. Sasaran
Sasaran pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan sekolah di Kecamatan cerme Tahun 2019
meliputi:
A. Pelaksanaan Rapat-Rapat
Pelaksanaan rapat-rapat dalam rangka persiapan realisasi program kerja Tim Pembina UKS
Kecamatan Cerme tahun 2019 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
NO KEGIATAN TANGGAL TEMPAT PESERTA
1. Rapat Koordinasi anggota 2 Peb 2019 Ruang sektap kec. 12 0rang
sektap Cerme
2. Rapat Koordinasi persiapan 4 April 2019 Ruang sektap kec. 6 orang
lomba Kader UKS tingkat Cerme
kecamatan
3. Rapat persiapan Jambore UKS 16 Juni 2019 Ruang sektap kec. 10 orang
Cerme
Rapat Persiapan Pelatihan 2 Mei 2019 Ruang sektap kec. 12 Orang
Kader UKS Cerme
4. Rapat Persiapan Lomba 10 Sept 2019 Ruang sektap kec. 10 orang
Lingkungan sekolah sehat Cerme
tingkat kecamatan
2. Pelayanan Kesehatan
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di sekolah antara lain dalam bentuk :
a. Pemeriksaan penjaringan kesehatan mulai dari TK/RA sampai SLTA/MA khususnya siwa baru
yang dilaksanakan oleh Puskesmas.
b. Pelayanan Rujukan siswa ke Puskesmas.
c. Bulan Imunisasi anak sekolah (BIAS).
d. Pemantauan pemakai garam iodium.
e. Pemberian TTD
D. Pendanaan
Untuk kelancaran pelaksanaan program UKS maka diperlukan adanya dukungan dana yang
memadai. Sumber dana untuk program UKS tahun 2019 adalah berasal dari kegotong royongan
masing-masing Lembaga yang ada di kecamatan Cerme dan dana BOK dari puskesmas
E. Ketenagaan/Pelatihan-pelatihan
Ketenagaan dalam pelaksanaan program UKS didukung oleh lintas sektor terkait, yang
meliputi :
1) Tenaga dari staf Puskesas
2) Tenaga dari staf Dinas pendidikan
3) Tenaga Koordinator dari PPAI
4) Tenaga dari Tim Penggerak PKK
BAB III
HAMBATAN DAN PEMECAHAN
A. Hambatan-hambatan
1) Keterbatasan SDM, sarana dan prasarana dalam pelaksanaan program UKS.
2) Pengumpulan, pembukuan validasi data dan laporan masih ada yang terlambat dan tidak lengkap.
3) Kerjasama lintas sektoral masih belum optimal.
4) Belum optimalnya peran TP UKS Kecamatan.
BAB IV
Keterbatasan dari segi dana dan prasarana maupun SDM menyebabkan program kerja TP UKS
Kecamatan Cerme belum dapat terealisasi secara optimal seperti yang diharapkan. Untuk itu perlu
adanya dukungan baik dari UPT Puskesmas,Dinas Pendidikan, KUA/ PPAI, dan lintas sector lainnya
B. SARAN
1) Diharapkan program TP UKS dapat masuk dalam draf program prioritas sehingga perlu ditunjang
dengan alokasi dana yang memadai, baik dari APBD Kabupaten,Propinsi maupun APBN.
2) Program peningkatan SDM dan sarana prasarana UKS perlu terus dilaksanakan secara
berkesinambungan .