Puji dan syukur senantiasa tertuju pada Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayahNya sehingga laporan pengabdian masyarakat terintegrasi KKN Tematik yang
dilaksanakan oleh Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo dapat diselesaikan.
Laporan ini merupakan hasil pengabdian yang dimaksudkan untuk memberikan
gambaran mengenai hal-hal yeng telah dicapai dalam pelaksanaan pengabdian. Hasil
yang dicapai dalam pengabdian ini sangat mendukung pengabdian maupun penelitian
selanjutnya.
Kegiatan ini berlangsung berdasarkan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini terima kasih yang sebesar-besarnya ditujukan kepada:
1. Rektor Universitas Halu Oleo
2. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo
3. Ketua LPPM Universitas Halu Oleo
4. Ketua Jurusan Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo
5. Pemerintah Kab. Konawe, Kec. Tongauna, dan Kel. Sendang Mulya Sari
Akhirnya tim pelaksana mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah berkontribusi dalam pelaksanaan pengabdian ini, dan semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi keilmuan dan menambah wawasan.
Kendari, 20
Oktober 2016
DAFTAR ISI
B. Penerimaan
D. Pusat Informasi Obat (PIO) dan Pembuatan Bahan Pangan Berbahan Bekatul
E. Sosilisasi GKSO-DAGUSIBU
F. Sosialisasi NAPZA
Salah satu elemen yang memiliki keahlian dan dapat menjadi sumber
informasi mengenai obat adalah apoteker atau farmasis. Pengetahuan
mengenai obat yang terbatas tersebut akan menimbulkan permasalahan dalam
penggunaan obat, tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi juga berkaitan
dengan anak-anak. Oleh karena itu perlu dilakukan pengenalan dan pendidikan
mengenai apoteker, penggunaan obat, serta bagaimana memanfaatkan sumber
obat yang ada di lingkungan. Selain itu, kebersihan diri dan lingkungan juga
merupakan salah satu indikator untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu perlu diterapkan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) terutama pada anak-anak yakni pada tingkat Sekolah Dasar. Pendidikan
kesehatan melalui anak-anak sekolah sangat efektif untuk merubah perilaku dan
kebiasaan sehat umumnya. Anak-anak selalu menjadi pihak yang paling rentan
terhadap penyakit sebagai akibat perilaku yang tidak sehat dan sanitasi yang
buruk. Pengenalan apoteker cilik, penggunaan obat dan perilaku mencuci tangan
menggunakan sabun dengan baik dan benar diterapkan sejak dini terhadap anak
usia SD. Target pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ditujukan
bagi anak usia sekolah karena: (1) populasinya tergolong besar karena jumlah
anak usia sekolah mencapai 30% dari jumlah penduduk, (2) mudah dijangkau
karena terorganisir dengan baik di sekolah, (3) pendidikan dan pelayanan
kesehatan yang diberikan sejak dini jauh lebih baik, (4) anak usia sekolah
merupakan generasi penerus yang potensial, serta (5) masalah kesehatan yang
dialami anak usia sekolah ternyata sangat kompleks dan bervariasi.
Sosialisasi PHBS dan Apoteker Cilik di lingkungan Sekolah Dasar
HASIL KEGIATAN