DESA : SINDANGMULYA
KECAMATAN : KUTAWALUYA
KABUPATEN : KARAWANG
Oleh:
Oleh:
RINGKASAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan
rahmat-Nya sehingga laporan Kuliah Kerja Nyata – Tematik (KKN-T) 2016 yang
berjudul “Peningkatan Produktivitas Padi Sawah dan Revitalisasi
Kelembagaan Kelompok Tani Melalui Gerakan Pemberdayaan Petani
Terpaduf’di Desa Sindangmulya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang,
Jawa Barat dapat diselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat. Laporan ini
dibuat sebagai bahan evaluasi dan bentuk pertanggungjawaban kami setelah
melaksanakan kegiatan KKN-T 2016 yang telah dilaksanakan di Desa
Sindangmulya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Usep Sapudin selaku
Kepala Desa Sindangmulya beserta para kepala dusun dan staf di kantor Desa
Sindangmulya, Bapak Haji Endan selaku ketua GAPOKTAN Desa Sindangmulya
dan para ketua Kelompok tani lainnya, Bapak Mono Karsono beserta PPL
Kecamatan Kutawaluya, serta kepada seluruh lapisan masyarakat Desa
Sindangmulya atas segala bentuk partisipasi dan bantuan yang diberikan sehingga
berbagai program KKN-T yang dijalankan dapat terlaksana dan laporan ini dapat
diselesaikan dengan baik. Kami berharap laporan ini dapat memberikan informasi
yang bermanfaat dalam keberlanjutan program, serta dapat menjadi referensi
dalam pengembangan program KKN-T di Desa Sindangmulya, Kecamatan
Kutawaluya, Kabupaten Karawang di tahun berikutnya.
Laporan ini merupakan evaluasi serta dokumentasi kegiatan KKN-T IPB
2016 di Desa Sindangmulya yang telah berjalan sejak tanggal 15 Juli sampai 4
September 2016. Kami menyadari betul bahwa dalam pembuatan laporan ini
masih terdapat banyak kekurangan. Kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya konstruktif demi menyempurnakan kembali laporan akhir ini dan dapat
menjadi pembelajaran untuk kami semua.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 6
Latar Belakang .......................................................................................................... 6
Tujuan........................................................................................................................ 7
Tujuan Umum........................................................................................................... 7
Tujuan Khusus ........................................................................................................... 7
POTENSI DAN PERMASALAHAN WILAYAH .......................................................... 8
Potensi dan KondisiWilayah ..................................................................................... 8
Kondisi Fisik Wilayah ............................................................................................... 8
Kondisi Sosial Wilayah ............................................................................................. 8
Kondisi Ekonomi wilayah ......................................................................................... 10
Kondisi lingkungan dan kesehatan masyarakat ........................................................ 10
Permasalahan Wilayah Desa Sindangmulya ............................................................. 11
Masalah Pertanian ..................................................................................................... 11
Permasalahan Pendidikan .......................................................................................... 11
Permasalahan Lingkungan dan Kesehatan ................................................................ 12
Masalah Sosial ......................................................................................................... 12
PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN EVALUASI PROGRAM ........................ 13
PROGRAM PROFESI ..................................................................................................... 13
Program Keprofesian Komunikasi Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi
Manusia ..................................................................................................................... 13
Analisis Masalah dan Potensi Desa ........................................................................ 13
Pemetaan Sosial ..................................................................................................... 15
Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Pengelolaan dan Pemanfaatan Bibit
Tanaman ................................................................................................................. 16
Program Keprofesian Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian .................. 17
Sosialisasi PGPR ................................................................................................... 17
Program Keprofesian Manajemen Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian .............. 19
Sosialisasi dan Demontrasi Pembuatan Kompos dan Mikroorganisme Lokal ....... 19
Program Keprofesian Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian ..................... 20
Sosialisasi IPB Prima ............................................................................................. 20
Pengamatan Pertumbuhan Varietas IPB 3S ........................................................... 20
Program Keprofesian Arsitektur Landsekap Fakultas Pertanian ............................... 22
Perencanaan Desa dan Pemetaan Partisipatif ......................................................... 22
Pekarangan Percontohan ....................................................................................... 23
Desain Area Perkumpulan Kelompok Tani .......................................................... 25
PROGRAM PENUNJANG ............................................................................................. 27
Pendampingan UPSUS dan GP2T............................................................................. 27
Penyelenggaraan Perlombaan dan Jalan Sehat dalam Rangka Memperingati HUT RI
Ke-71 ......................................................................................................................... 28
Kelompok Belajar Bersama ...................................................................................... 29
Sosialisasi Penerapan Hidup Bersih dan Sehat.......................................................... 29
KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................................ 31
Kesimpulan ...................................................................................................................... 31
Saran ................................................................................................................................ 31
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 32
LAMPIRAN..................................................................................................................... 33
6
PENDAHULUAN
Latar Belakang
daerah Barat dan Timur (Cikampek) sudah banyak terlihat pengusaha pengusaha
industri dan karyawan yang lebih dominan. Dari segi pola pikir masyarakatnya
pun, daerah Karawang sudah tidak cocok lagi disebut dengan desa, tetapi belum
cocok juga bila disebut kota, sehingga daerah Karawang termasuk daerah
peralihan. Penghasilan daerah Kabupaten Karawang cukup besar, terutama dari
bidang pertanian beras dan industri. Akan tetapi sebenarnya masih banyak potensi
yang dapat dikembangkan di Kabupaten Karawang ini, tanpa harus meninggalkan
kekayaan agraris yang dimiliki.
Oleh karena itu, Fakultas Pertanian bergabung dengan Fakultas Ekologi
Manusia, IPB perlu melakukan tindakan nyata sebagai peran serta dalam upaya
penanggulangan permasalahan yang muncul di lingkungan masyarakat. Melalui
program kuliah kerja bersama masyarakat (KKBM) diharapkan mahasiswa
FAPERTA dan FEMA IPB dapat melakukan berbagai upaya berkelanjutan guna
menyelesaikan permasalahan yang muncul secara partisipatif dan kolaboratif demi
tercapainya pembangunan dan kemandirian desa.
Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan ini adalah untuk mengoptimalkan
kelembagaan kelompok tani di Desa Sindang Mulya, Kecamatan Kota Waluya,
Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari program ini adalah untuk :
1. Mengidentifikasi kondisi daerah dan potensi Desa Sindangmulya,
Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
2. Mengidentifikasi masalah masyarakat setempat, khususnya dalam bidang
pertanian melalui pemetaan sosial.
3. Membuat kegiatan yang berpotensi untuk mengaktifkan kembali
kelompok tani di Desa Sindangmulya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten
Karawang, Jawa Barat.
4. Memperkenalkan dan mengaplikasikan teknologi PGPR dan Kompos ke
kelompok Tani di Desa Sindangmulya, Kecamatan Kutawaluya,
Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
5. Memberikan rekomendasi zonasi penataan kawasan di Desa
Sindangmulya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa
Barat.
6. Memperkenalkan teknologi IPB Prima ke petani di Desa Sindangmulya,
Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
8
PROGRAM PROFESI
Kegiatan
Analisis masalah dan potensi desa dilakukan pada minggu awal KKN-T.
Hal tersebut dilakukan agar program KKN-T yang disusun dan akan
dilaksanakan di Desa Sindangmulya tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Analisis masalah dan potenisi desa melibatkan masyarakat desa
secara langsung karena mereka sendiri lah yang memiliki hubungan secara
langsung dengan masalah dan potensi tersebut. Untuk memenuhi kriteria
tersebut kami melaksanakan analisis masalah dan potensi desa melalui rembug
desa. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2016 di Kantor Desa
Sindangmulya yang dihadiri oleh masyarakat desa, aparat desa, dan mahasiswa
IPB sebagai fasilitator. Jumlah peserta dalam rembu desa ini adalah 13 orang.
Analisis masalah dan potensi desa dilakukan menggunakan metode
penerapa teknik-teknik partisipatoris. Teknik-teknik partisipatoris yang
digunakan adalah analisis bagan pohon masalah, bagan kecenderungan, kalender
musim, dan alur sejarah. Bagan pohon masalah digunakan untuk mengetahui
akar masalah, masalah pokok, dan akibat yang ditimbulkan dari masalah
tersebut. Alur sejarah digunakan untuk menganalisis peristiwa-peristiwa penting
yang masih diingat oleh masyarakat karena akibat yang ditimbulkan tergolong
besar terhadap kehidupan masyarakat dalam bidang tertentu. Bagan
kecenderungan dan kalender musim digunakan untuk menganalisis musim-
musim yang penting dan rentan terhadap masalah. Masalah dan potensi yang
dianalisis difokuskan pada bidang pertanian karena menyesuaikan dengan tema
KKN-T Kabupaten Karawang “Peningkatan Produktivitas Padi Sawah dan
Revitalisasi Kelembagaan Kelompok Tani Melalui Gerakan Pemberdayaan
Petani Terpadu”.
14
selalu ada setiap musimnya, namun pertistiwa yang terjadi pada tahun 2010
tersebut adalah pertiswa serangan hama yang paling besar sehingga masih
melekat dalam ingatan masyarakat. pada tahun 2013, 2014, dan 2015 terjadi
banjir dan serangan hama tikus yang mengakibatkan berkurangnya
produktivitas padi. Menurut penuturan warga, baru dua musim terakhir ini saja
hama tikus sama sekali tidak menyerang tanaman warga. Dalam periode dua
tahun terakhir pun jumlah penandur mulai berkurang. Hal tersebut berakibat
pada biaya operasional yang membengkak karena para buruh tandur mematok
harga yang lebih tinggi daripada periode-periode sebelumnya. Untuk mengatasi
hal tersebut, BP3K kecamatan Kutawaluya memberikan pengadaan bantuan
berupa mesin penandur, namun para petani belum bisa menggunakannya
dengan baik. Berdasarkan bagan kecenderungan dikethui bahwa produktivitas
padi semakin membaik setiap tahunnya, namun biaya pengeluarannya pun
semakin tinggi.
Evaluasi
Kegiatan rembug desa yang diadakan sudah cukup baik dan berjalan
lancar. Namun, partisipasi masyarakat masih tergolong rendah. Hanya dua
orang yang aktif memberikan suara dan pendapatnya. PPL Desa Sindangmulya
yang sudah kami undang untuk ikut berpartisipasi dalam rembug desa tidak
dapat hari pada hari-H padahal masyarakat khususnya petani sangat
mengharapkan kedatangan PPL agar dapat mengetahui masalah apa yang
sebenarnya dialami oleh petani. Harapannya apabila akan dilakukan rembug
tani seperti ini, PPL dapat hadir sehingga mampu menyampaikan keluhan dan
masalah yang dialami petani kepada pemerintah dan dapat bekerjsama dalam
mencari solusi penyelesaiannya.
b. Pemetaan Sosial
Kegiatan
Pemetaan adalah teknik PRA yang digunakan untuk pembuatan peta atau
gambaran suatu wilayah. Melalui teknik ini dapat diketahui tata batas suatu
wilayah tertentu. Pemetaan sosial merupakan upaya pengidentifikasian
komunitas untuk mahami struktur sosial, sistem kelembagaan dan individu
beserta masalah dankebutuhan pada suatu unit (komunitas) sosial tertentu.
Evaluasi
Kelebihan dari teknik ini adalah warga dapat dengan mudah
mengidentifikasi sumber daya dan meletakkannya pada peta karena mereka
sudah lama tinggal di wilayah tersebut sehingga mengenal secara detail
wilayahnya. Kekurangan yang dihadapi dalam penerapan teknik ini adalah
sulitnya menelusuri beberapa wilayah khususnya wilayah Rawabambu II dan
Tamiang dikarenakan akses jalan yang sangat buruk dan sulit dilewati.
Kegiatan
Gambar 4. Proses diskusi ketua RT, ibu-ibu PKK, dan mahasiswa KKN-T IPB
17
Evaluasi
Pemberdayaan masyarakat pada dasarnya membutuhkan partisipasi aktif
dari anggota masyarakat itu sendiri secara mandiri. Partisipasi dan minat
masyarakat Desa Sindangmulya khususnya ibu-ibu PKK sudah sangat tinggi,
namun pengetahuan mereka seputar cara-cara pengelolaan bibit tanaman masih
kurang. Oleh karena itu masih perlu dilakukan bimbingan dan pendampingan
dalam proses pengelolaan kebun bibit desa tersebut.
a. Sosialisasi PGPR
Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang
strategi pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) yang aman
dan ramah lingkungan. Kegiatan sosialisasi PGPR (Plant Growth
Promoting Rhizobacteria) dihadiri oleh ketua kelompok tani beserta
anggotanya dan ketua BP3K Kecamatan Kutawaluya (Bapak Mono
Karsono). Kegiatan ini dilaksanakan pada 5 Agustus 2016, bertempat di
18
Evaluasi
Kegiatan Sosialisasi PGPR (Plant Growth Promoting
Rhizobacteria) berlangsung dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan
antusias para petani dalam mengikuti sosialisasi dan diskusi. Adapun
hambatan yang dihadapi petani yaitu kurangnya pengetahuan tentang cara
pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) yang aman dan
ramah lingkungan. Sedangkan kebanyakan petani lebih memilih
menggunakan pestisida kimiawi. Sebaiknya petani menerapkan
penggunaan pestisida kimiawi sesuai sasaran.
19
Evaluasi
Kegiatan Sosialisasi dan Demonstrasi pembuatan Kompos dan
Mikroorganisme Lokal (MOL) berlangsung dengan baik. Hal ini
ditunjukan dengan besarnya antusias petani saat pelaksanaan kegiataan
tersebut, petani banyak yang bertanya dan petani berkeinginan membuat
Kompos dan Mikroorganisme Lokal.
20
Kegiatan
Sosialisasi Teknologi IPB Prima dilaksanakan pada tanggal 9
Agustus 2016 bertempat di Kantor Desa Sindangmulya dan dihadiri oleh
12 orang petani. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan teknik
sosialisasi guna menambah pengetahuan petani tentang padi varietas IPB
3S dan penerapan Teknologi IPB Prima diikuti dengan diskusi mengenai
permasalahan pertanian yang ada di Desa Sindangmulya. Pada sesi
pertama, para petani dijelaskan tentang pengenalan dan deskripsi varietas
IPB 3S lalu diikuti dengan penjelasan penerapan Teknologi IPB Prima
dalam pengelolaan padi sawah yang menekankan pada pengembalian
jerami ke lahan untuk memperbaiki kualitas tanah sawah, penggunaan
pupuk berimbang, penerapan GAP (Good Agriculture Practices),
mekanisasi pertanian, pemberdayaan kelembagaan serta pendampingan
petani. Pada sesi kedua diadakan diskusi dengan petani mengenai
keingintahuan mereka tentang padi varietas IPB 3S dan Teknologi IPB
Prima serta diskusi mengenai masalah pertanian yang ada di Desa
Sindangmulya. Secara umum sosialisasi ini berjalan dengan baik, para
petani tertarik dan antusias dalam mengikuti sosialisasi ini, para petani
terbuka wawasannya mengenai teknologi dalam pengelolaan padi sawah
khususnya penggunaan varietas padi IPB 3S dan pengembalian jerami ke
lahan.
Evaluasi
Kegiatan Sosialisasi Teknologi IPB Prima ini telah berjalan dengan
baik, hal ini ditunjukan dengan partisipasi dan antusiasme petani yang
hadir dalam sosialisasi dan diskusi ini. Hambatan yang dihadapi dalam
sosialisasi ini yaitu para petani tertarik dengan penggunaan padi varietas
IPB 3S namun perlu melihat contoh dan hasil penanaman terlebih dahulu
secara langsung, hal tersebut dikarenakan padi varietas IPB 3S ini belum
tersebar luas secara komersil jadi para petani masih sedikit ragu jika
langsung menggunakan benih tersebut. Hambatan lainnya adalah para
petani masih banyak yang membakar jerami hasil pemanenan padi
daripada dikembalikan ke lahan karena mereka mengeluhkan waktu yang
cukup lama untuk penguraian jerami dan khawatir akan mengganggu
jadwal tanam musim selanjutnya.
Kegiatan
Kegiatan pengamatan dan pengukuran pertumbuhan padi IPB 3S
ditujukan untuk menilai sifat fisik dan agronomis tanaman padi sebagai
21
salah satu indikator kualitas tanaman padi yang baik. Pengamatan dan
pengukuran ini pun bisa dijadikan faktor yang memiliki pengaruh terhadap
hasil produksi padi. Kegiatan ini dilakukan selama dua minggu saat umur
padi 52 hari dan 59 hari. Benih IPB 3S yang ditanam di lahan Pak Haji
Endan diperoleh dari salah satu dosen kami yaitu Ibu Titiek. Padi yang
ditanam menggunakan jarak tanam 30x30 cm. Berdasarkan hasil
pengamatan, pertumbuhan varietas IPB 3S di lahan tersebut memiliki
jumlah anakan yang cukup banyak dan tingginya lebih besar dari varietas
lainnya.
6. 132 29
7. 139 32
8. 135 13
9. 138 19
10. 128 33
11. 137 15
12. 139 27
13. 119 18
14. 138 25
15. 133 20
16. 132 13
17. 139 15
18. 147 23
19. 136 22
20. 136 25
Evaluasi
Selama pengamatan yang kami lakukan, padi IPB 3S tumbuh
dengan cukup baik dilihat dari hasil pengukuran tinggi dan jumlah anakan
yang baik juga. Hasil pengukuran tinggi menunjukan peningkatan
sedangkan pengukuran jumlah anakan terdapat peningkatan dan
penurunan. Pada saat pengamatan beberapa tanaman padi sudah mulai
memasuki fase pengisian bulir. Masalah yang dihadapi di lapang adalah
terdapat campuran varietas lain (CVL) dimana tanaman padi yang ditanam
tidak seragam menggunakan varietas IPB 3S, hal ini disebabkan pada saat
penanaman terdapat varietas lain yang ikut ditanam di petakan padi IPB
3S.
Kegiatan
Perencanaan merupakan bagian penting dalam menciptakan suatu
lanskap. Proses perencanaan adalah suatu alat yang sistematis yang
digunakan untuk menentukan saat awal dan keadaan yang yang
diharapkan dan cara yang terbaik untuk mencapai keadaan yang
diharapkan tersebut (Simonds 1983).
Kegiatan perencanaan dan pemetaan partisipatif dimulai dengan
tahap inventarisasi atau identifikasi potensi dan kendala lingkungan
kawasan desa, meliputi aspek fisik, biofisik, maupun sosial. Tahapan ini
dilakukan bersama masyarakat dengan pendekatan spasial partisipatif,
yakni dengan melakukan wawancara dengan warga desa ataupun pemuka
masyarakat. Tujuan kegiatan ini ialah membuat perencanaan lanskap desa
Sindangmulya berbasis potensi lokal dalam bentuk pemanfaatan
lingkungan.
23
Evaluasi
Pada pembuatan peta ini terdapat kendala, diantaranya ialah kurang
adanya informasi yang lengkap seputar kondisi desa, terutama peta
eksisting desa. Selain itu, alat penunjang pemetaan seperti GPS sangat
penting digunakan guna keakuratan peta yang dibuat. Harapannya peta
yang telah dibuat ini dapat menjadi rekomendasi yang dapat membantu
pengembangan desa selanjutnya serta menjadi informasi kepada pembaca
terkait kondisi desa, sebab peta yang telah dibuat lebih informative
dibandingkan peta yang dimiliki oleh desa.
b. Pekarangan Percontohan
Kegiatan
Evaluasi
Kegiatan pengenalan penataan pekarangan ini berjalan cukup baik
melalui metode percontohan sehingga masyarakat tergerak untuk
mewujudkan lingkungan fungsional, estetik, dan berkelanjutan yang
dimulai dengan memberi perhatian terhadap kebersihan dan pemanfaatan
halaman depan rumah. Kegiatan penataan pekarangan ini sebaiknya
diwujudkan dalam bentuk gerakan bersama warga desa seperti dapat
menjadi salah satu agenda dalam gerakan Jumat bersih. Selain itu
sebaiknya melibatkan masyarakat setempat atau kehadiran yang
menunjukkan keterwakilan setiap RT.
Kegiatan
Proses desain merupakan proses utama dalam mengkreasikan
suatu lanskap dengan pengorganisasian dari unsur desain berdasarkan
prinsip desain sehingga tercipta hasil karya arsitektur lanskap tertentu.
Program ini bertujuan untuk menciptakan suatu lanskap sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan petani (owner) dengan cara memberikan
rekomendasi terkait desain lanskap yang fungsional, ekologis, estetis dan
sustainable. Khususnya untuk memenuhi salah satu kebutuhan manusia
sebagai makhluk social, yakni berkumpul.
Tapak yang telah di desain ialah suatu area yang dijadikan tempat
berkumpul petani sehari-hari, dimana pada tapak tersebut terdapat gudang
sebagai ruang untuk berkumpul dan berdiskusi, serta terdapat pula tapak
terbengkalai. Tapak tersebut terletak berdekatan dengan area persawahan,
sehingga tapak tersebut merupakan lahan basah (wetland) yang juga
merupakan jalur outlet dari irigasi persawahan tersebut. Sehingga tapak
tersebut harus di desain dengan hati-hati.
26
Evaluasi
Indikator keberhasilan dari program ini ialah dilihat dari kepuasan
dari user atas hasil desain yang telah dilakukan. Hasil desain tersebut
ditanggapi dengan baik oleh owner dan user. Harapannya, desain tersebut
selain menjadi rekomendasi, juga menjadi acuan dalam memanfaatkan
lahan tersebut, sehingga desain tersebut dapat pula diwujudkan.
27
PROGRAM PENUNJANG
Kegiatan
Evaluasi
Kegiatan
Kegiatan lomba 17 Agustusan ini dilakukan secara berkolaborasi dengan
pemuda Karang Taruna Kencana Muda Desa Sindangmulya. Kegiatan ini juga
sebagai bentuk kebangkitan aktivitas karang taruna di Desa Sindangmulya.
Kegiatan dilaksanakan selama dua hari yaitu tanggal 16 – 17 Agustus 2016. Pada
tanggal 16 Agusutus 2016 kegiatan yang dilakukan adalah jalan sehat, senam
bersama, dan permainan voli. Pada tanggal 17 Agustus 2016 kegiatan yang
dilakukan adalah pelaksanaan berbagai macam perlombaan yang melibatkan
anak-anak, remaja, dan orangtua.
Berbagai macam perlombaan yang dilaksanakan, yaitu lomba bawa
kelereng, lomba memasukkan paku dalam botol, lomba balap karung, lomba balap
bakiak, lomba merangkak bayi, lomba tarik tambang, dan panjat pinang. Lomba
untuk kategori anak-anak meliputi lomba bawa kelereng, lomba memasukan paku
ke dalam botol, lomba merangkak bayi, dan panjat pinang. Lomba untuk kategori
remaja dan dewasa meliputi lomba tarik tambang, lomba balap karung, lomba
merangkak bayi, lomba memasukkan paku ke dalam botol, lomba bakiak, dan
panjat pinang. Lomba antar dusun tak luput pula dilaksanakan, yaitu lomba
pembuatan nasi tumpeng. Selain itu pada tanggal 17 Agustus turut pula
dilaksanakan pengajian dan syukuran atas kemerdekaan yang telah diraih oleh
bangsa Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan RI ke-71,
meningkatkan keakraban tim KKN-T IPB dan pemuda Karang Taruna Kencana
Muda Desa Sindangmulya sebagai panitia acara, serta meningkatkan kekompakan
dan kebersamaan masyarakat Desa Sindangmulya.
29
Evaluasi
Indikator keberhasilan dilihat dari antusiasme warga Desa Sindangmulya
dalam mengikuti perlombaan, banyaknya perwakilan setiap RT yang mewakili
perlombaan, serta kepuasaan warga desa atas acara lomba dan hadiah yang
diterima. Kegiatan lomba 17 Agustusan ini disambut dengan meriah oleh warga
khususnya anak-anak dan berjalan dengan lancar. Kerjasama antara tim KKN-T
IPB dan pemuda Karang Taruna sudah cukup baik. Sebaiknya, untuk kegiatan 17
Agustusan ini bisa dilaksanakan dan direncanakan lebih baik lagi di tahun yang
akan datang dengan penambahan berbagai lomba dan persiapan dilaksanakan
dalam waktu yang lebih lama. Harapannya, penyelenggaraan lomba dilakukan
kerjasama antara semua dusun di Desa Sindangmulya agar biaya yang dikeluarkan
lebih efisien.
Kegiatan
Kegiatan kelompok belajar bersama merupakan kegiatan rutin yang
dilakukan setiap malam dengan materi pelajaran formal dan non-formal. Peserta
dari kelompok belajar ini terdiri dari anak-anak PAUD, SD, hingga SMP.
Pelajaran formal yang diberikan adalah matematika, bahasa Indonesia, dan bahasa
Inggris. Pelajaran non formal yang diberikan adalah mengaji dan pengajaran
moral yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Evaluasi
Indikator keberhasilan dari program ini ialah meningkatnya pemahaman
anak-anak terhadap ilmu pengetahuan yang diberikan. Kendala dalam kegiatan ini
ialah kemampuan dan pengetahuan anak tidak merata terlepas dari tingkat
pendidikannya, misalnya anak kelas 4 SD yang masih belum bisa membaca,
sedangkan anak kela 1 SD sudah lancar membaca. Harapannya kegiatan ini juga
didukung oleh orang tua anak, dimana orang tua anak sebaiknya terus
membimbing anaknya daam proses belajar dirumah.
bersih dan sehat, juga dilakukan kegiatan olahraga, seperti lari pagi dan
pemanasan setiap hari minggu pagi.
Evaluasi
Indikator keberhasilan program terlihat dari seberapa antusiasnya anak-
anak dalam mengikuti kegiatan tersebut, serta banyaknya anak-anak yang
mengikuti kegiatan tersebut. Sebaiknya, cara hidup bersih dan sehat juga
diajarkan di rumah dan sekolah, serta setelah adanya sosialisasi penerapan hidup
bersih dan sehat ini di harapkan anak-anak dapat mengerti dan menerapkan
bagaimana hidup bersih dan sehat.
31
Kesimpulan
Program kerja yang telah dirancang telah terlaksana dengan baik di Desa
Sindangmulya sesuai dengan luaran yang diharapkan. Warga Desa Sindangmulya
memberikan respon positif dan ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan program
KKN-T IPB. Proses pemetaan dan penggalian masalah desa sangat dibutuhkan
sebagai langkah awal dalam pembuatan program KKN-T agar program yang akan
dilaksanakan dapat tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain
itu, menjaga hubungan baik dengan warga sangat dibutuhkan agar dapat
mempermudah terlaksananya program KKN-T yang telah direncanakan. Potensi
warga mengenai pertanian berkembang melalui program pendampingan petani,
dimana di dalamnya dilakukan kegiatan diskusi, sosialisasi, rembug dan demo.
Sehingga pengetahuan dan kesadaran warga setelah program pertanian meningkat.
Saran
Proteksi Tanaman (PTN), Arsitektur Lanskap (ARL), dan Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat (SKPM) untuk melanjutkan, mengembangkan dan
memberikan program-program baru di Desa Sindangmulya. Untuk akademisi,
desa ini bisa digunakan untuk riset, penelitian, ataupun program pengembangan
masyarakat yang cukup relevan dengan bidang tertentu terutama dengan beberapa
permasalahan utama desa seperti masalah pertanian, pendidikan, kesehatan dan
lingkungan, serta sosial.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 4
Kantor Desa
13.00 Bertemu dengan dosen pembimbing kabupaten
Karawang, Ibu Titiek
41. 24 Agustus 09.00 Minggonan Desa Sindangmulya
2016
11.00 Koordinasi dengan ibu-ibu PKK, aparat desa, dan
mahasiswa UNSIKA dalam menjalankan program
“Pengembangan masyarakat melalui pengelolaan
dan pemanfaatan kebun bibit desa”. Penyerahan
secara simbolis bibit cabai kepada kepala dusun
dan pemberian benih kepada ibu-ibu PKK.
20.00 Menghadiri acara perkemahan pramuka se-
Kecamatan Kutawaluya di Lapangan Sampalan.
42. 25 Agustus
2016
43. 26 Agustus 13.00 Anjangsana atau kunjungan ke rumah ketua
2016 GAPOKTAN Tirta Jaya I (Bapak Haji Sukri).
Bapak Haji Sukri sedang melakukan panen.
15.00 Pencatatan pertumbuhan varietas IPB 3S di lahan
Pak Haji Endan (Ketua GAPOKTAN)
44. 27 Agustus 19.30 Menghadiri acara perpisahan mahasiswa KKN
2016 UNSIKA
45. 28 Agustus 08.00 Anjangsana atau kunjungan ke rumah ketua
2016 GAPOKTAN Tirta Jaya I (Bapak Haji Sukri).
Bapak Haji Sukri sedang melakukan panen.
12.00 Menyususn laporan KKN-T IPB 2016
46. 29 Agustus 08.30 Mengadiri Undangan bersama PPL, Gapoktan ke
2016 Cilamaya Kulon
47. 30 Agustus 09.00 Lakakarya KKN-T IPB Kecamatan Kutawaluya
2016
48. 31 Agustus 09.00 Lokakarya KKN-T IPB Desa Sindangmulya
2016
15.00 Pengamatan varietas IPB 3S di Cariumulya
49. 1 September 09.00 Lokakarya KKN-T IPB 2016 se-Kabupaten
2016 Karawang
50. 2 September 08.00 Ramah-tamah dengan kelompok tani yang selama
2016 ini menjadi sasaran dalam menjalankan program.
51. 3 September 08.00 Ramah tamah dengan masyarakat
2016
52. 4 September 08.00 Pemulangan mahasiswa KKN-T IPB 2016 kembali
2016 ke Bogor.
Mengetahui
Kepala Desa Sindangmulya
Usep Sapudin
44
Gambar 14. Pengukuran Tinggi dan Jumlah anakan IPB 3S di Lahan Pak Haji
Endan