Anda di halaman 1dari 23

Pakkacaping Mandar

Petikan Dawai Pemenuh Janji Pada Langit

PAKKACAPING DALAM UPACARA


Pakkacaping dalam mappadottong tinjaq
Kata pakkacaping berasal dari kata kacaping yang berarti kecapi dan mendapat
awal ‘pa’ yang dalam bahasa mandar termasuk awalan yang memuat makna
profesi. Setelah kedua unsur tersebut digabungkan, maka terbentuk sisipan ‘K’
sehingga terbentuklah kata pa-k-kacaping. Jadi pengertian umum kata
pakkacaping dalam bahasa mandar adalah seorang yang berprofesi sebagai
pemain kecapi. Akan tetapi pengertian secara khusus adalah merupakan suatu
pertunjukkan teater tradisi masyarakat mandar yang menggunakan alat musik
kecapi sebagai instrumen pengiring.
Kata tinjaq jika diterjemahkan kedalam bahasa indonesia berarti nazar.
Kata nazar itu sendiri merupakan sebuah kata serapan dalam bahasa arab, yaitu
nadzar yang mengandung pengertian berjanji pada diri sendiri untuk melakukan
sesuatu jika maksudnya tercapai.
Ungkapan mappadottong tinjaq adalah jawaban dari tinjauan
mappadottong tinjaq merupakan bentuk pelaksanaan tinjaq yaitu melaksanakan
atau menepati janji yang pernah diungkapan setelah cita-citanya tercapai. Jadi
tinjaq dan mappadottong tinjaq

1 Sahur, Ahmad Sahur 1984,hlm.46.


2 Ibid, hlm. 116.
3 Balai Pustaka, Kamus Bahasa Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka
1994. hlm. 1011.
4 Sahur, Ahmad loc. Cit.

merupakan satu kesatuan tindakan. Jika seseoramg telah bertinjaq dan


keinginannya telah tercapai , maka dia wajib melakukan mappadottong tinjaq atau
memenuhi nazarnya.
Tradisi tinjaq dan mappadottong tinjaq bagi masyarakat mandar
merupakan sebuah tradisi yang diwariskan secara turun temurun yang bersintesa
dengan kebudayaan islam. Tradisi tinjaq dan mappadottong tinjaq ada;ah
cerminan dari sikap hidup pantang menyerah serta selalu berusaha menepati janji.
Dalam masyarakat mandar,tradisi tinjaq dan mappadottong tinjaq selain memiliki
nilai sosial kemasyarakatan juga memiliki nilai mistik. Hal ini dapat dilihat pada
kepercayaan masyarakat mandar yang meyakini jika seseorang telah ber-tinjaq
tetapi mengabaikan atau melupakan mappadottong tinjaq-nya, maka orang
tersebut akan mendapat hukuman dari tuhan.
Realisasi tinjaq dalam masyarakat mandar dapat berbentuk bermacam-
macam keinginan, tetapi yang sering terjadi adalah keinginan menyelenggarakan
upacara2 adat seperti upacara khitan,khatam atau perkawinan yang merupakan
upacar2 wajib diselenggarakan oleh anggota masyarakat mandar. Sedangkan
bentuk mappadottong tinjaq-nya biasanya berupa penyelenggaraan pertunjukkan
pakkacaping. Tradisi tinja mappadottong tinjaq hingga saat ini tetap hidup dan
menjadi nilai kemasyarakatan dalam masyarakat mandar.

UPACARA KHATAM

Khatam secara harfiah berarti tamat atau selesai. Upacara khatam adalah
upacara yang diseleggarakan setelah menamatkan kitab alquran yang terdiri atas
30 juz.

5 Tidak ada hubungan antara kata tinjaq dalam bahasa mandar dengan kata tinja
dalam bahasa indonesia. Arti keduanya sangat berbeda, dimana dalam bahasa indonesia
tinja adalah nama kotoran.
6 Balai Pustaka, op. Cit. hlm. 600.

Khatam bagi masyarakat mandar merupakan tuntutan agama dan ketentuan yang
wajib ditempuh bagi setiap anggota masyarakat mandar. Ini disebabkan khatam
adalah sebuah prasyarat bagi setiap anggota masyarakat mandar yang akan
melaksanakan khitan dan ijab kabul dalam upacara pernikahan.
Upacara khatam biasa diselenggarakan pada bulan Rabiul Awal,Rabiul
Akhir,Jumadil Awal dan dirangkaikan dengan ucapan maulid nabi Muhammad
Saw. Upacara khatam ini biasanya dipimpin oleh imam masjid setempat atau
seorang guru mengaji. Sebagai prolog dari peringatan Maulid Nabi Muhammad
saw. Ini pertama-tama dibuka dengan lantunan syair2 Albarzanji yang dilakukan
oleh pemuka agama dan dilaksanakan seacra bergantian satu dengan yang lain.
Biasanya pembacaan syair2 albarzanji ini dilakukan dengan konfigurasi gerak
antara duduk dan berdiri dalam posisi melingkar yang ditengah mereka terdapat
sebatang pohon pisang lengkap dengan pembacaan syair2 Albarzanji barulah
dilakukan pelaksanaan khatam Alquran. Rangkaian upacara khatam dalam
masyarakat mandar dapat dijelaskan dibawah.

MANDI
Pertama-tama anak yang akan khatam terlebih dahulu dimandikan oleh
kedua orang tuanya. Mandi tersebut bertujuan membersihkan jiwa dan raga si
anak dari segala kotoran. Selanjutnya si anak diwajibkan mengambil air wudhu.
Setelah itu si anak yang akan dikhatam diberi baju: untuk anak lelaki seperti baju
yang biasa dikenakan lelaki arab(jubah dan kain penutup kepala)arab;untuk anak
perempuan laksana perempuan yang baru datang dari ibadah haji.secara lokal
disebut padawara.

7 Data rangkaian upacara khatam diperoleh di desa napo, kecamatan tinambung,


kabupaten polewali mamasa pada 12 agustus 1995. Saat tulisan ini diwujudkan dalam
bentuk buku (2013), desa napo berada di dalam kecamatan limboro, kabupaten polewali
mandar.

KHATAM
Dalam upacara khataman pertama2 anak yang akan dikhatam
membacakan surah2 pendek yaitu dari surah Adduha sampai surah An
Nas,Alfatihah dan Al Baqarah 1-4 dengan bimbingan pemuka agama sebagai
simbol telah menamatkan kitab alquran. Setelah selesai, selanjutnya imam masjid
atau guru ngaji memimpin doa untuk keselamatan anak yang dikhatam. Seusai
khatam alquran sang anak dipersilahkan untuk berjabat tangan dengan pemuka
agama yang membimbingnya tadi dalam proses khatamul quran, kepada guru
mengajinya, orang tua dan segenap orang yang menghadiri upacara khatamul
quran tersebut.
Pada khataman massal atau pada keluarga yang mampu setelah khataman,
pada sore hari sering diselenggarakan karnaval sayyang pattuqduq. Orang2 yang
dikhatam didudukkan di atas sayyang pattuqduq dan diarak keliling desa. Di
depan sayyang pattuqduq ada seorang penyair yang disebut pakkalindaqdaq yang
membacakan kalindaqdaq(puisi mandar) seperti pantun yang bertema keagamaan
yang ditujukan kepada anak yang duduk diatas kuda.

PERTUNJUKKAN PAKKACAPING
Pada malam harinya selanjutnya diadakan seni pertunjukkan pakkacaping
yang dihadiri masyarakat setempat. Kedudukan anak yang dikhatam dalam
upacara ini adalah sebagai sentral upacara,sedangkan pertunjukkan pakkacaping
adalah sebagai inti dari mappadottong tinjaq.

8 Tentang pankalindaqdaq bisa dibaca di Puisi Mandar. Kalindaqdaq dalam beberapa


tema karya Suradi Yasil. Penerbit ombak, Yogyakarta 2012.

UPACARA KHITANAN
Upacara adalah rangkaian perbuatan yang terikat pada aturan2 tertentu
menurut adat atau agama. Sedangkan kata khitan berarti tindakan membuka
kepala zakar dengan membuka kulup penutupnya. Jadi upacara khitan merupakan
suatu rangkaian yang bertujuan membuka atau memotong(melepas) kulup
penutup pada kepala zakarnya.
Upacara khitan ini dapat dilakukan sejak anak beurmur tujuh hari sampai
14 tahun. Upacara khitan intinya adalah upacara keselamatan karena upacara
khitan itu sebenarnya’merupakan upacara inisiasi, yaitu upacara peralihan seorang
laki2 ke masa dewasa.
Upacara khitan bagi masyarakat islam di mandar disebut massunnaq
dalam bahasa mandar merupakan sebuah upacara yang wajib dilaksanakan setelah
anak laki2 memasuki usia akil baligh,yaitu antara 7-12 tahun. Secara kronologis
tata upacara khitan di dalam masyarakat mandar dapat diterangkan sebagai
berikut

MANDI
Anak yang akan dikhitan terlebih dahulu dimandikan oleh kedua oramg
tuanya. Upacara mandi,selain dimaksudkan untuk membersihkan tubuh anak dari
kotoran2 yang tampak,juga sebagai simbol untuk membersihkan jiwa si anak dari
pengaruh2 buruk.

9 Balai Pustaka, op. Cit. hlm. 1108.


10 Ibid, hlm. 673
11 Data rangkaian upacara khatam diperoleh di desa napo, kecamatan tinambung,
kabupaten polewali mamasa pada 12 agustus 1995. Saat tulisan ini diwujudkan dalam
bentuk buku (2013), desa napo berada di dalam kecamatan limboro, kabupaten polewali
mandar.

PELLATTIGIANG
Pellattigiang adalah upacara pewarnaan telapak tangan anak yang akan
dikhitan dengan menggunakan daun lattigi atau innai(daun pacar) yang dilakukan
oleh pukkali (pemuka agama) dan pappuangang (anggota hadat). Pewarnaan
telapak tangan ini merupakan sebuah simbol bahwa si anak telah siap memasuki
kehidupan dewasa dan diharapkan mampu menjadi pemimpin masyarakat serta
berprilaku terpuji. Selanjutnya setelah pewarnaan telapak tangan, pukkali
memimpin doa keselamatan untuk si anak yang akan menjalani upacara khitan.

NIGESOQ
Nigesoq adalah upacara pemotongan ujung gigi dengan menggunakan batu
tertentu. Pemotongan gigi bermakna bahwa si anak sudah memasuki kriteria
dewasa. Pemotongan gigi ini bermakna bhawa si anak sudah memasuki kriteria
dewasa. Oleh sebab itu ia tidak boleh lagi sembarangan bertutur dan berbuat
seperti anak2.

PEMOTONGAN KULIT KULUP


Pemotongan kulit kulup pada masa lampau dilakukan oleh sando
pesunnaq(dukun khitan) akan tetapi pada masa sekarag lebih banyak dilakukan
oieh dokter atau tenaga medis lainnya. Dalam upacara pemotongan kulit kulup ini
si anak didudukkan di atas perangkat upacara khitan yang terdiri atas sebuah
kelapa yang ditaruh diatas kappar gallang(nampang kuningan) yang diisi tanah.
Buah kelapa yang diambil berasal dari kebun ayah atau kakek dan dipilih dari
pohon tertinggi yang buahnya terletak pada arah datangnya matahari terbit(timur).
Saat buah kelapa tidak boleh dijatuhkan. Perangkat upacara khitan ini
mengandung simbol sebagai berikut.
Buah kelapa bagi masyarakat mandar bermakna hidup, tanah adalah
gambaran dari bumi tumpah darah dan bumi berpijak tempat bergelut dengan
masalah hidup dan tempat mencari rezeki,kappar gallang adalah sebuah simbol
kemuliaan.
Di atas buah kelapa inilah sang anak dalam posisi duduk dipotong kulit
kulupnya oleh sando pessunnaq. Seusai dikhitan si anak dianggap sanggup
memasuki dunia kedewasaan seperti layaknya sebuah kelapa yang akan tumbuh
dan berkembang yang kemudian akan menghasilkan buah yang bermanfaat bagi
dirinya,bagi orang tuanya,dan bagi masyarakat. Selanjutnya buah kelapa yang
diduduki si anak sewaktu dikhitan ditanam di kebun bersama2 dengan kulit kulup
.
PERTUNJUKKAN PAKKACAPING
Kemudian pada malam harinya biasanya diadakan seni pertunjukkan
pakkacaping yang dihadiri oleh segenap lapisan masyarakat. Pada saat diadakan
pertunjukkan pakkacaping tersebut, kedudukan anak yang dikhitan sebagai sentral
upacara,sedangkan pertunjukkan pakkacaping itu sendiri sebagai inti dari
mappadottong tinjaq.
UPACARA PERNIKAHAN
Kata nikah, yang dalam bahasa mandar disebut likka,secara harfiah berarti
perjanjian suci yang menghalalkan seorang pria dan seorang wanita mengadakan
hubungan seksual. Akan tetapi pada kenyataannya pernikahan tidak hanya terkait
dengan perilaku seksual semata,melainkan menyangkut konsekuensi sosial,
ekonomi, hukum, dan keagamaan yang ditata dalam sistem norma,nilai,dan
kepercayaan. Pernikahan diyakini sebagai peralihan dari kehidupan dewasa
menuju ke tingkat kehidupan berkeluarga. Peralihan ini dianggap sebagai masa
kritis. Oleh sebab itu perlu diadakan upacara untuk mendapatkan
keselamatan,kesejahteraan, dan kebahagiaan. Berbagai macam tata upacara
pernikahan berkembang di berbagai daerah. Tata upacara tersebut merupakan tata
nilai yang dibuat para leluhur dan diteruskan kepada generasi selanjutnya. Salah
satu tata upacara pernikahan tersebut adalah upacara pernikahan yang berkembang
di dalam masyarakat mandar.
Pernikahan bagi masyarakat mandar merupakan ketentuan adat dan agama
yang wajib ditempuh atau dilaksanakan oleh setiap anggota masyarakat yang telah
dewasa dan mampu. Bagi masyarakat mandar sangat janggal apabila seseorang
tidak menikah. Jika hal ini terjadi, akan membuat mereka merasa rendah diri dan
menjatuhkan harga diri keluarga beserta kerabatnya. Oleh sebab itu pernikahan
dalam masyarakat mandar tidak hanya menyangkut seorang laki2 dan wanita.
Secara kronologis tata upacara pernikahan di dalam masyarakat mandar
diterangkan dibawah.

MESSISIQ
Messisiq terbentuk dari kata sisiq yang mendapatkan awalan ‘me’ yang
berarti menyelip. Acara messisiq merupakan sebuah penjajakan yang dilakukan
pihak laki2 terhadap pihak wanita. Dalam upacara ini pihak laki2 yang biasanya
diwakili oleh para tetua, menanyakan kemungkinan penerimaan lamaran jika
mereka datang melamar kepada wanita yang dituju.
MAMBOTTUI SORONG
Setelah lamaran dari pihak laki2 disetujui oelh pihak wanita selanjutnya
diadakan sebuah upacara yang disebut mambottui sorong. Secara harfiah
ungkapan mambottui sorong ini adalah memutuskan atau menetapkan mas kawin.
Upacara ini diadakan di rumah pihak wanita. Hal2 yang diputuskan dalam upacara
tersebut antara lain,sejumlah:mas kawin,uang tunai(uangbelanja),kerbau,sapi,atau
kambing,beras beserta perlengkapannya,paccanring(pakaian beserta perhiasan
wanita),pappaqduppa(perlengkapan permikahan) hari diselenggarakannya akad
nikah, dan hal lain yang berhubungan dengan pelaksanaan prosesi pernikahan.

12 Data rangkaian upacara khatam diperoleh di desa napo, kecamatan tinambung,


kabupaten polewali mamasa pada 12 agustus 1995. Saat tulisan ini diwujudkan dalam
bentuk buku (2013), desa napo berada di dalam kecamatan limboro, kabupaten polewali
mandar.
13 Sahur Ahmad. Op. Cit. Hlm. 106
14 Ibid., hlm. 108.

MACCANDRING
Upacara maccandring adalah suatu upacara penyerahan paccandringan
beserta seluruh barang lainnya yang telah diputuskan dalam upacara mambottui
sorong dari pihak laki2 ke pihak wanita. Upacara ini dilaksanakan beberapa hari
sebelum upacara pernikahan.

PELAKSANAAN AKAD NIKAH


Sebelum dilaksanakan akad nikah terlebih dahulu mempelai wanita
melaksanakan upacara pelattigiang. Setelah itu akad nikah pun dilaksanakan.
Apabila akad nikah telah dilakukan selanjutnya diadakan upacara:
-dipangaqanni,yaitu dilaksanakan pegangan pertama antara kedua mempelai;
-sisippo,yaitu kedua mempelai saling menyuapi;
-dilipoq, yaitu suatu upacara mengantar mempelai laki2 kerumah mempelai
wanita. Didalam upacara dilipoq biasanya diadakan acara pertunjukkan
pakkacaping. Pertunjukkan pakkacaping di dalam upacara pernikahan ini
merupakan inti dari mappadottong tinjaq;
-mandi bersama;
-dipemalliangangngi atau marola yaitu upacara mengantar mempelai wanita
tersebut ke rumah mempelai laki2 secara berombongan.

15 Lihat kembali pada upacara khitan

MESSITA
Upacara messita pada intinya adalah kunjungan kedua mempelai ke
keluarga pihak laki2. Dalam kunjungan tersebut kedua mempelai membawa
bawaan seperti sarung sutra mandar,kue2,bingkisan oleh2,dan lain2.

PENYAJIAN PERTUNJUKKAN PAKKACAPING


Pembahasan penyajian pakkacaping seperti halnya seni pertunjukkan
tradisional lainnya terbagi atas empat sub pembahasan yaitu,dasar penyajian ,
media penyajian, instrumen pengiring, dan tata pentas. Dasar penyajian adalah
dasar2 utama dalam sebuah penyajian seni pertunjukkan. Dasar penyajian musik
tradisi pakkacaping terbagi atas empat unsur penyajian yaitu:
tema,format,struktur,dan sequen penyajian.
Media penyajian adalah berbagai macam media yang dimanfaatkan
pemain dalam menyajikan pertunjukkan tersebut. Media penyajian pertunjukkan
teater tradisi pakkacaping terdiri atas dua unsur yaitu ‘gerak pemain’ dan ‘teknik
vokal’ yang digunakan instrumen pengiring adalah alat musik yang digunakan
sebagai alat ilustrasi dalam menyajikan pertunjukkan tersebut. Sedangkan tata
pentas adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penataan bahan
perlengkapan pada sebuah pentas. Tata pentas pertunjukkan pakkacaping terdiri
atas empat unsur yaitu: wilayah permainan,kelengkapan pentas,kelengkapan
pemain, dan keberadaan pemain.
DASAR PENYAJIAN
Tema
Tema adalah pokok pikiran yang ada di dalam sebuah penyajian cerita.
Pada penyajian pakkacaping ada tiga sumber yang dijadikan bahan penyajian
cerita yaitu tasawuf,sejarah, dan sastra (lisan). Secara teknik ketiga sumber cerita
tersebut disajikan dalam bentuk-massaqala,toloq,dan tedhe. Masaqala lebih
banyak muatan tema keagamaan, toloq bertemakan sosial kemasyarakatan, dan
tedhe bertemakan percintaan.

MASAQALA
Kata masaqala di dalam bahasa mandar berarti “persoalan” atau “perihal”.
Nama atau istilah penyajian ini diambil sesuai dengan tema yang terdapat di
dalam sajian paket masaqala, dimana cerita pada sajian tersebut berisikan
persoalan2 pemahaman subtansi hubungan manusia terhadap tuhan. Lewat
penyajian paket masaqala, penutur cerita menggunakan tasawuf sebagai bahan
penuturan cerita.
Aljunaid yang terhitung salah seorang pengikut besar dalam tasawuf
mengemukakan arti tasawuf, “Tasawuf ialah membersihkan hati dari apa yang
mengganggu perasaan kebanyakan makhluk, berjuang menanggalkan pengaruh
budi yang asal(insting) kita, memadamkan sifat2 kelemahan kita sebagai manusia,
menjauhi segala seruan hawa nafsu, mendekati sifat2 suci kerohanian dan
bergantung kepada ilmu2 hakekat, memakai barang yang penting dan terlebih
kekal, menaburkan nasehat kepada sesama umat manusia, memegang teguh janji
dengan Allah dalam hakekat, dan mengikuti contoh Rasulullah dalam hal syari’at.
Tasawuf merupakan suatu ilmu pengetahuan dan sebagai ilmu pengetahuan
tasawuf atau suflisme mempelajari cara dan jalan bagaimana seorang yang
beragama islam dapat berada sedekat mungkin dengan Allah swt.

16 Balai Pustaka, op. cit. hlm. 1463


17 Sahur, Ahmad. op. cit. hlm. 73.
18 Hamka. 1984. hlm. 89.
Oleh sebab itu di dalam sajian paket masaqala,pada pertunjukkan
pakkacaping, disajikan cerita yang bertemakan mistisisme-islam, sehingga dengan
sendirinya penutur cerita dituntut suatu keahlian khusus tentang pengetahuan
mengenai permasalahan misteri kosmis dan kosmos. Pada konteks penyajian
paket masqala, penutur cerita tidak punya kesempatan untuk memakai teknik
improvisasi didalam memonologkan cerita. Cerita yang dituturkan sudah menjadi
konvensi bersama antara penonton dan penutur cerita. Hal ini disebabkan dalam
penyajian paket masqala terkandung muatan nilai2 yang ada dalam masyarakat
mandar. Akibatnya ketika penutur cerita keliru didalam menuturkan paket
masqala, bisa menjadi persoalan antara pihak penonton dan penutur cerita berupa
konflik pemikiran.
Berangkat dari konteks diatas, maka lahir istilah masqala. Hal itu pula lah
yang membuka kemungkinan setlah pertunjukkan selesai, terjadi semacam
ideologi antara penonton dan penutur cerita,untuk mempertemukan pemahaman
terhadap persoalan yang baru saja disajikan kondisi tersebut mendorong dinamika
pemikiran para penonton dan para penutur cerita dalam hal ini pakkacaping.
Salah satu contoh cerita yang di tuturkan dalam paket masqala pada
pertunjukan pakkacaping adalah sebagai berikut.
“ditirakkaqna Alang”

Fashul
Allah, uru dianna dunia
Allah, Makkamo anna madinah

19 Nasution, Harun. 1973. hlm. 59.


20 Muthalib, Abdul dan A. M Mandra. 1994. hlm. 1-4

Allah iyamo dibaitullah


Allah, dianna puang nabitta
Allah, iyamo tirakkaq alang
Allah, malaqbang lino, daeng
Allah, siola sisi dunia.

Allah, diang leqmai topole


Allah, mallete litaq salamaq
Allah, mappulupulu daeng
Allah, mappasang pole nabi.

Allah, iyamo pasanna nabi


Allah laku lakui sambayang
Allah, iyadi laba, daeng
Allah, dibawa dilalang kuqbur

Allah, loa dilalaq makka


Allah, nabawa topole hajji
Allah, iyadai mulilu,daeng
Allah, sambayang lima wattu

Allah,pitui sipaqna lino


Allah, limai baqba lalanna
Allah, daqdua lalang, daeng
Allah, iyamo di bole-bole timungang
Allah, dunia bole-bolei
Allah, linomu sapusapui
Allah, mupepeqolo, daeng
Allah, dimakka di baitullah

Allah, paccingngi timungang pitu


Allah, bacai sulapaq appeq
Allah, iyadi sulo , daeng
Allah, dibawa tammassengaq.
Allah, sunnaq ditia-maita
Allah, parallu mappejappui
Allah, topole landur, daeng
Allah, tunggu measayangngi

Allah, juqnuq ditia naola


Allah, satinjaq naperrabunni
Allah, sahadaq nabawa, daeng
Allah, parallu napeppolei.
Allah, sahadaq bannami lila
Allah, sambayang bawanna batang
Allah, saqqaq waasa, daeng
Allah, iyamo nabawanna nyawa
Allah, juqnuqdi tuyunna nyawa
Allah, satinja lima tuyunna batang
Allah, mendaiq hajji, daeng
Allah, iyamo tuyunna ate.
Allah, batammu bole-bolei
Allah, nyawamu manyamanyai
Allah, iyapa tukku, daeng
Allah, menawang paqmaiq.

Allah, anawangi paqmaiq


Allah, batangmmu perawwunni
Allah, andiang todiq, daeng
Allah, nanarannuang maqdappang.
Allah, nyawau tia maissang
Allah, totandi rapang, daeng
Allah, totandita rupanna

Allah, tenna najari eloqta


Allah, tennaq nadiang ulleta
Allah, mokai tau, daeng
Allah, muaq tania rupanna

Allah, rasana tandiang toqqo


Allah, dapai tia rupanna
Allah, andiang laeng, daeng
Allah, nanarannuang batangngu
Allah, batangngu todiq manini
Allah, nyawau meapaami
Allah, muaq lambiqmi, daeng
Allah, totoqna pajanjianna.
Allah, mappulupului nyawa
Allah, napaingaqmi batang
Allah, sarroi baca, daeng
Allah, sahadaqmu pole di nabi.

Allah, sahadaqdi tia mapia


Allah, dibaca di bongi allo
Allah, iyari tia, daeng
Allah, maissang lalang malampuq
Allah, nyawau todiq daqtia
Allah, malai tammassaile
Allah, nasau sita, daeng
Allah, to-dilalang di baitullah.

Allah, nyawau tulungang todiq


Allah, annanaq mai barakkaq
Allah, nausolani, daeng
Allah, matindo dilalang kuqbur.

Allah, batangngu todiq masara


Allah, namottong naupelei
Allah, nadiapami, daeng
Allah, lambiqmi pura totoqna.
Allah, totoq’u naung marappi
Allah, matindo dilalang kuqbur
Allah, tatangga manaq, daeng
Allah, pole dongai di nabi.
Allah, appeq i sipaqna uanna
Allah, appeq ubawa malai
Allah, ubare tonganga, daeng
Allah, tandamu usayangngi.

Allah, appeq tobandi muanna


Allah, maccallaq dialabemu
Allah, namusolangi, daeng
Allah, parallu dilalang kuqbur
Allah, diang tobandi
Allah, uala sindding malai
Allah, nadaiq sujuq, daeng
Allah, diaras merau appu.

Allah, pole diaraspaq manini


Allah, annaq usau dimakka
Allah, natamaq sita daeng
Allah, isinna kaqbah baitullah.

Allah, dunia manyamanyai


Allah, linomu sapusapui
Allah, daiq muturuki, daeng
Allah, nafsummu tammassambayang.
Allah, appeq i imang dilino
Allah, meq olo di baitullah
Allah, diarolai daeng
Allah, ingatta ummaq dinabi
Allah, kuqburdi pallawanganna
Allah, dunnia anna akheraq
Allah, mattangai, daeng
Allah, akkei makkanna lino

Allah, muaq keamaqmi lino


Allah, ruppuq kacami dunia
Allah, andiang laeng, daeng
Allah, nabitta dipettuleang.
Allah, batang membolong di indona
Allah, malluluareq lopinna
Allah, aqdiq mapute, daeng
Allah, naeba sijappoang.

Terjemahkan ke dalam bahasa indonesia:


KETIKA ALAM DICIPTAKAN
Pasal
Allah, pertama dunia ada
Allah, mekkah lah dan madinah
Allah, pusatnya dunia,tuan
Allah, itulah baitullah.

Allah, ketika nabi kita ada


Allah,dialah semesta alam
Allah, seluruh dunia, tuan
Allah, beserta segala isinya.
Allah, adalah orang datang
Allah, menapak tanah suci
Allah, membicarakan, tuan
Allah, amanah dari nabi.

Allah, adapun amanah nabi


Allah, rajinlah sembahyang
Allah, dialah yang beruntung,tuan
Allah, dibawah alam kubur
Allah, ada petitih di mekkah
Allah, dibawa jamaah haji
Allah, jangan tinggalkan, tuan
Allah, sembahyang lima wattu.

Allah, ada tujuh sifat bumi


Allah, ada lima pintu gerbangnya
Allah, ada dua jalan,tuan
Allah, itulah memelihara.

Allah, peliharalah diri hidup dialam


Allah, benahi kehidupan di dunia
Allah, arahkan hidupmu, tuan
Allah, ke baitullah dimekkah.
Allah, bersihkan tujuh kehormatan.
Allah, bacalah empat segi hidup
Allah, itulah obor, tuan
Allah, bekal tanpa meragukan
Allah, melihat hanyalah sunat
Allah, wajib meyakini
Allah, yang datang melanggar, tuan
Allah, selalu mengasihi kita

Allah, junublah tunggangannya


Allah, istinja yang mengantar
Allah, sahabat yang dibawa, tuan
Allah, perlu jadi tujuan
Allah, sahadat tugasnya lidah
Allah, sembahyang tugasnya jasad
Allah, zakat puasa, tuan
Allah, itulah tugasnya nyawa.

Allah, junublah penguat jiwa


Allah, istinja penguat jasad
Allah, naik haji, tuan
Allah, itulah penguat hati.

Allah, peliharalah tubuh kita


Allah, sayangi pula jiwa kita
Allah, nanti dengan itu, tuan
Allah, berbelas kasih pada kita
Allah, sayangilah sesungguh hati
Allah, jasad yang kau miliki
Allah, sungguh tak ada, tuan
Allah, harapan selain itu.

Allah, nyawamulah yang tahu


Allah, karena dialah yang melihat
Allah, zat yang mahakuasa
Allah, yang tak dilihat wujudnya

Allah, andai akan mau jadi kemauan kita


Allah, andai kita kan punya daya
Allah, kita takkan mau, tuan
Allah, kalau bukan kemahakuasaan-Nya.
Allah, rasanyapun tak ada
Allah, lebih-lebih wajah-nya
Allah, tak ada lain, tuan
Allah, harapan kita selain dia.

Allah, duhai jasadku nanti


Allah, jiwaku entah kau mengapa
Allah, jika saatnya telah tiba, tuan
Allah, ajal datang menjemput

Allah, jiwa kini bertutur


Allah, mengingatkan jasad
Allah, baca selalu, tuan
Allah, syahadat dari nabi

Allah, syahadat yang baik


Allah, dibaca siang malam
Allah, hanya dia, tuan
Allah, petunjuk kejalan lurus

Allah, duhai jiwaku


Allah, pulang tanpa pamit
Allah, dan pergi menghadap, tuan
Allah, yang ada dalam baitullah
Allah, duhai jiwa tolonglah aku
Allah, berikan padaku berkah
Allah, kan jadi temanku
Allah, terbaring dalam kubur
Allah, jasad ini sungguh resa
Allah, kan berpisah dengan jiwa
Allah, apa daya, tuan
Allah, ajal telah menjemput

Allah, suratan takdir menenangkan


Allah, tertidur dalam tidur
Allah, menanti warisa, tuan
Allah, datang dari nabi

Allah, empat sifat kutinggalkan


Allah, empat kubawa pulang
Allah, kubagi dua, tuan
Allah, pertanda kasihku padamu

Allah, empat juga kau tinggalkan


Allah, bercahaya pada dirimu
Allah, jadi temanmu, tuan
Allah, pembantu dalam kubur

Allah, bagiku ada juga


Allah, perisai kubawa pulang
Allah, naik bersujud, tuan
Allah, ke Arasy mohon ampunan

Allah, nanti aku ke arasy


Allah, baru aku kemekah
Allah, untuk bertemu
Allah, penghuni baitullah
Allah, wahai dunia pelanlah
Allah, peliharalah bumimu
Allah, jangan turuti, tuan
Allah, nafsumu tak bershalat

Allah, empat imam didunia


Allah, menghadap kebaitullah
Allah, jadi panutan, tuan
Allah, segenap ummat dari nabi

Allah, kuburlah jadi antara


Allah, dunai dengan akhirat
Allah, sambil menunggu, tuan
Allah, masanya dunia kiamat

Allah, bila dunia telah kiamat


Allah, bumi pecah bagai kaca
Allah, tiada lain, tuan
Allah, nabi kita yang ditanyakan

Allah, jasad dikandung bunda


Allah, bersaudara papan lahatnya
Allah, hanya kain putih, tuan
Allah, yang hancur bersamanya

TOLOQ
Pengertian toloq dalam bahasa mandar adalah kisah suatu kejadian.
Namun ini sesuai dengan sumber bahan cerita yang diambil dalam penyajian
pertunjukan pakkacaping yaitu historiografi tradisional mandar, sedangkan tema
yang diangkat dalam penyajian paket toloq adalah sosial kemasyarakatan.
Pada pertunjukan pakkacaping penutur cerita dalam menyajikan atau
memberikan ornamen terhadap struktur cerita. Plot, penokohan serta setting cerita
harus sesuai dengan peristiwa yang sebenarnya. Seperti yang diterangkan
sebelumnya bahwa bahan cerita yang disajikan dalam paket toloq bersumber dari
sejarah. Oleh sebab itu segala yang dikemumakan harus sesuai dengankejadian
yang sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai