Anda di halaman 1dari 6

URUTAN TATA CARA HAJI SESUAI PETUNJUK SYARIAT

Haji adalah salah satu Rukun Islam. Hukum pelaksanaannya pun wajib. Sebagai bentuk
ibadah, maka tata cara pelaksanaan haji harus sesuai dengan perintah Allah
sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullaah Saw. Mengabaikan salah satu
tata cara wajib haji berarti hajinya tidak sah. Maka dari itu calon jemaah haji harus
memahami hal ini.

Adapun tata cara haji secara ringkas dan sesuai sunah adalah:

Ihram

Sebelum memakai pakaian ihram, sebaiknya jemaah haji mandi kemudian memakai
minyak wangi pada badan bagi jemaah pria. Untuk jemaah wanita, tetap memakai jilbab
dan jubah ihram. Ihram dimulai di miqot. Miqot adalah batas dimulainya ibadah haji,
bisa berdasarkan waktu dan tempat. Ketika di miqot, menghadaplah ke kiblat sambil
membaca doa ihram.

Jika jemaah haji sudah ihram di miqot, maka ada beberapa hal yang haram dilakukan,
yakni: bersetubuh, melakukan dosa, debat dalam perkara yang sia-sia, memakai pakaian
yang berjahit, memakai tutup kepala bagi pria, memakai parfum, memotong/mencabut
rambut dan bulu, memotong kuku, berburu, melamar, dan akad nikah.
Mabit/ Bermalam di Mina

Jemaah berangkat ke Mina pada pagi hari setelah matahari terbit tanggal 8
Dzulhijah. Sampai di Mina, kerjakan salat Zuhur 2 rakaat pada waktunya dan Asar 2
rakaat pada waktunya (qasar tanpa dijamak). Demikian pula salat Magrib dan Isya,
diqasar tanpa dijamak sesuai ketentuannya. Bermalam di Mina dan salat Subuh di sana.

Wukuf/ berdiam diri di Arafah

Dari Mina, jemaah berangkat ke Arafah setelah terbit matahari (tanggal 9 Dzulhijah).
Setelah sampai di Arafah, lakukan salat Zuhur dan Asar masing-masing 2 rakaat (jamak
taqdim dan qasar). Jika jemaah sudah sampai di Arafah, berdoalah sambil mengangkat
tangan. Bebas berdoa apapun juga. Waktu yang utama adalah hingga matahari
terbenam. Maka manfaatkan dengan berdoa dan berzikir. Jangan meninggalkan Arafah
sebelum matahari benar-benar terbenam.
Mabit/ Bermalam di Muzdalifah

Dari Arafah jemaah bergerak ke Muzdalifah. Sesampainya di sana kerjakan salat


Magrib dan Isya dengan cara jamak takhir dan qasar (Magrib 3 rakaat, Isya 2 rakaat).

Bermalam dan istirahatlah di Muzdalifah sampai Subuh. Usai salat Subuh, duduk dan
berzikir serta banyak berdoa masing-masing.

Melempar Jumroh Aqobah

Jemaah meninggalkan Muzdalifah sebelum matahari terbit pada tanggal 10 Dzulhijah.


Sambil bertakbir dan bertalbiyah, jemaah bergerak ke Mina.
Jemaah boleh memungut batu yang seukuran biji kacang di mana saja, untuk melempar
jumroh.

Lemparlah jumroh aqobah setelah matahari terbit sebanyak 7 lemparan batu menghadap
Jumroh, dengan Mekkah di sebelah kiri dan Mina di sebelah kanan.
Sambil melempar ucapkanlah “Allahu Akbar” dan usahakan batu masuk ke dalam
kolam, jika meleset, maka ulangi lagi.

Mencukur Rambut

Seusai melempar jumroh, jemaah menggundul/mencukur rata rambut. Sedangkan untuk


wanita, memotong rambut dengan gunting seukuran 1 ruas jari.

Menyembelih Kambing

Menyembelih kambing saat haji hanya boleh dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijah atau
setelahnya (tanggal 11,12, dan 13). Hukum menyembelih kambing tidak wajib bagi
jemaah haji.
Tawaf

Tawaf adalah mengelilingi Kakbah sebanyak 7 putaran lalu salat sunah 2 rakaat di
belakang makam Ibrahim. Kemudian segeralah ke tempat air zam-zam untuk minum
dan menyiram kepala. Kemudian kembali ke Hajar Aswad untuk menciumnya atau
melambaikan tangan pada garis lurus dengan Hajar Aswad.

Sa’i

Setelah tawaf, jemaah kemudian mendaki bukit Shafa. Setelah sampai di atas Shafa
menghadaplah ke kiblat sambil membaca Allahu Akbar (3x) dan Laa Ilaaha Illallaah
(3x).Kemudian berjalanlah dengan pelan menuju bukit Marwah, jika ada isyarat lampu
hijau, maka berlarilah semampunya sampai isyarat berakhir, lalu jemaah bisa kembali
berjalan. Jika telah sampai di atas bukit Marwah, jemaah kembali membaca Allahu
Akbar (3x) dan Laa Ilaaha Illallaah (3x). Dari Shafa ke Marwah terhitung satu kali
putaran. Dari Marwah ke Shafa berarti total 2 putaran. Maka 7 putaran akan berakhir di
Marwah.
Bermalam kembali di Mina

Setelah tawaf dan sa’i, jemaah wajib bermalam di Mina selama 2 atau 3 hari. Selama di
Mina ini salat wajib bisa diqasar.Pada tanggal 11 Dzulhijah siang. jemaah berangkat
kembali untuk melempar jumroh di tiga tempat yakni Jumroh Shughra, Wustho, dan
Kubro. Masing-masing 7 lemparan. Jika semua selesai pada tanggal 11, jemaah bisa
meninggalkan Mina sebelum Magrib, karena jika sudah masuk waktu Magrib maka
jemaah wajib bermalam lagi.

Tawaf Wada’/ Tawaf Perpisahan

Tawaf wada’ hukumnya wajib dilakukan jika jemaah sudah akan meninggalkan
Mekkah. Tata caranya sama dengan tawaf biasa, namun boleh memakai pakaian biasa.

Jika Anda melaksanakan semua urutan tata cara haji di atas. maka Anda telah
menyelesaikan ibadah haji. Semoga ibadah haji yang dilaksanakan ikhlas dan mabrur.

Anda mungkin juga menyukai