Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN AKHIR

HIBAH UDAYANA MENGABDI

PELATIHAN PENGOLAHAN DAN PENGEMASAN


RUMPUT LAUT MENJADI SELAI DI DESA LEMBONGAN,
KECAMATAN NUSA PENIDA, KABUPATEN KLUNGKUNG

TIM PENGABDI:

A.A. Istri Sri Wiadnyani, S.TP., M.Sc NIDN. 0006017902


Ni Nyoman Puspawati, S.TP., M.Si NIDN. 0010057901
I Wayan Rai Widarta, S.TP.,M.Si NIDN. 0012098004
Ni Md Indri Hapsari A, S.TP., MP NIDN. 0026047805
I Dsk Pt Kartika Pratiwi, S.TP.,MP NIDN. 0003048405

Dibiayai oleh
DIPA PNBP Universitas Udayana
Sesuai dengan Surat Penugasan Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat
Nomor 640-4/UN 14.2/PKM 01.03/2016, tanggal 16 Juni 2016

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERITAS UDAYANA
2016
i
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR
HIBAH UDAYANA MENGABDI

1 Judul : Pelatihan Pengolahan dan Pengemasan Rumput


laut menjadi Selai di Desa Lembongan,
Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung
2 Ketua Pelaksana
a. Nama : Anak Agung Istri Sri Wiadnyani, S.TP., M.Sc.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 19790106 200501 2 002
d. Pangkat/Golongan : Penata Muda/III a
e. Jabatan : Asisten Ahli
f. Pengalaman Pengabdian : (terlampir dalam CV)
g. Jurusan/PS : Teknologi Pertanian/Ilmu dan Teknologi Pangan
h. Fakultas : FTP Universitas Udayana
i. Alamat Rumah : Perum Graha Mutiara, Denpasar
j. Telepon dan email 081236068855/asriwiadnyani@yahoo.com
3 Jumlah tim Pengabdi
a. Jumlah anggota pelaksana : 4 orang
b. Jumlah personalia : - orang
4 Jangka Waktu Kegiatan : 8 bulan
5 Bentuk Kegiatan : Penyuluhan dan Pelatihan
6 Tempat Kegiatan : Balai Desa lembongan, Kecamatan Nusa Penida,
Kabupaten Bangli
7 Biaya yang Diperlukan (kalau : Rp. 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah)
ada sebutkan sumber lain)

Denpasar, 30 Oktober 2016

ii
ABSTRAK

Nusa Lembongan merupakan pulau kecil yang terletak berdekatan dari pulau Nusa
Ceningan dengan jarak sekitar 2 km di sebelah Barat laut Nusa Penida. Pulau Nusa
Lembongan memiliki panjang 4 km dan lebar 1 – 1,5 km, berada sekitar 11 km di sebelah
Tenggara dari Pulau Bali. Daerah Nusa Lembongan merupakan salah satu kecamatan di
kabupaten Klungkung yang masih dianggap daerah miskin dan banyak warganya yang
bekerja di luar daerah. Mata pencaharian sebagian besar penduduk Nusa Lembongan
adalah sebagai petani rumput laut dan sebagian bekerja di sektor pariwisata. Rumput laut
merupakan komoditi pertanian utama yang dihasilkan Nusa Lembongan
Masyarakat di Desa Lembongan hanya menjual rumput laut dalam bentuk segar
ataupun setelah dikeringkan tanpa dilakukan pengolahan lebih lanjut. Pemanfaatan rumput
laut menjadi selai dengan memanfaatkan hasil penelitian belum diketahui oleh warga desa.
Metode pemecahan masalah yang digunakan berupa pengenalan dan pelatihan pembuatan
produk olahan rumput laut menjadi selai dan pengemasan sampai pada pelabelannya Hasil
yang didapatkan bahwa kegiatan penyuluhan, pelatihan serta pendampingan pembuatan
produk produk olahan rumput laut menjadi selai berjalan dengan baik dan sesuai rencana
dimana KWT Segara Caksu sudah mampu memproduksi produk olahan tersebut dengan
baik. Pengemasan dan pelabelan pada produkpun sudah dapat dikerjakan dengan baik dan
dihasilkan produk dengan identitas dan penampilan yang menarik

Kata kunci: Selai, rumput laut, Nusa Lembongan, KWT Segara Caksu

iii
PRAKATA

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penulisan
laporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Laporan pengabdian
kepada masyarakat yang berjudul “Pelatihan Pengolahan dan Pengemasan
Rumput laut menjadi Selai di Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida,
Kabupaten Klungkung” ini ditulis sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban penulis terhadap pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat tahun 2016.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat
menjadi informasi yang berguna bagi masyarakat desa setempat
khususnya agar mampu menerapkan cara pengolahan rumput
Lautmenjadi selai, sehingga diharapkan dapat meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan industri kecil dan industri rumah tangga
Semoga Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kuasa memberkahi
semua amal kebaikan kita. Laporan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna,
untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Denpasar, 30 Oktober2016

Penulis

iv
RINGKASAN

Nusa Lembongan merupakan pulau kecil yang terletak berdekatan dari pulau Nusa
Ceningan dengan jarak sekitar 2 km di sebelah Barat laut Nusa Penida. Pulau Nusa
Lembongan memiliki panjang 4 km dan lebar 1 – 1,5 km, berada sekitar 11 km di sebelah
Tenggara dari Pulau Bali. Daerah Nusa Lembongan merupakan salah satu kecamatan di
kabupaten Klungkung yang masih dianggap daerah miskin dan banyak warganya yang
bekerja di luar daerah. Mata pencaharian sebagian besar penduduk Nusa Lembongan
adalah sebagai petani rumput laut dan sebagian bekerja di sektor pariwisata. Rumput laut
merupakan komoditi pertanian utama yang dihasilkan Nusa Lembongan.
Pada tahun 2009 produksi rumput laut mencapai 106.188 ton meningkat sekitar
10,83% dibanding tahun sebelumnya. Di Desa lembongan terdapat kelompok wanita Tani
(KWT Segara Caksu) yang hanya menjual rumput laut dalam bentuk segar ataupun setelah
dikeringkan tanpa dilakukan pengolahan lebih lanjut. Pemanfaatan rumput laut menjadi
selai dengan memanfaatkan hasil penelitian belum diketahui oleh warga desa. maka perlu
dilakukan suatu kegiatan untuk membina dan mendampingi masyarakat KWT di Desa
Lembongan sehingga bisa menghasilkan produk pangan dari rumput laut yang bisa
digunakan sebagai pangan oleh-oleh khas Desa Lembongan. Metode pemecahan masalah
yang digunakan berupa pengenalan dan pelatihan pembuatan produk olahan rumput laut
menjadi selai dan pengemasan sampai pada pelabelannya

Penyuluhan, pelatihan dan pengenalan proses pengolahan rumput laut menjadi


produk olahan rumput laut serta pelatiha teknik pengemasan dan teknik pelabelan
diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis rumput laut dan dapat meningkatkan
kesejahteraan petani rumput laut. Selain memiliki potensi hasil pertanian rumput laut
yang besar, Desa Lembongan juga merupakan daerah yang memiliki potensi
pariwisata alam khususnya pantai yang sangat indah. Dengan adanya usaha
pengolahan rumput laut menjadi produk pangan maka produk-produk olahan
tersebut dapat dipasarkan didaerah objek wisata tersebut sebagai produk khas Nusa
Lembongan oleh-oleh bagi wisatawan, sehingga dapat menjadikan Desa
Lembongan sebagai sentral pertanian rumput laut, industri pengolahan rumput laut
serta pariwisata yang berpengaruh di Bali.

v
Hasil yang didapatkan bahwa kegiatan penyuluhan, pelatihan serta pendampingan
yang pembuatan produk produk olahan rumput laut menjadi selai berjalan dengan baik dan
sesuai rencana dimana KWT Segara Caksu sudah mampu memproduksi produk olahan
tersebut dengan baik. Pengemasan dan pelabelan pada produkpun sudah dapat dikerjakan
dengan baik dan dihasilkan produk dengan identitas dan penampilan yang menarik. Selain
itu jiwa kewirausahaan meningkat dikalangan ibu-ibu KWT yang nantinya diharapkan
dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di Desa Lembongan

vi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
ABSTRAK ........................................................................................................ iii
PRAKATA ..................................................................................................... iv
RINGKASAN.................................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Analisis Situasi ....................................................................................... 1
1.2. Rumusan masalah ............................................................................... 2
1.3. Solusi yang Ditawarkan ......................................................................... 4
BAB II. TUJUAN, TARGET DAN LUARAN............................................. 5
2.1. Target Kegiatan ................................................................................... 5
2.2. Luaran Kegiatan ..................... ............................................................ 5
BAB III. METODE PELAKSANAAN .......................................................... 6
BAB IV. HASIL YANG DICAPAI................................................................. 7

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 7


DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 10
LAMPIRAN ...................................................................................................... 11

vii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi


Nusa Lembongan memiliki topografi permukaan tanah pada umumnya tidak
rata, bergelombang bahkan sebagian besar berupa bukit-bukit terjal yang kering dan
tandus dengan tekstur tanah berkapur sehingga disektor pertanian dan perkebunan
penduduk setempat hanya mengandalkan tadah hujan karena kesulitan pasokan air.
Daerah Nusa Lembongan merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Klungkung
yang masih dianggap daerah miskin dan banyak warganya yang bekerja di luar daerah.
Mata pencaharian sebagian besar penduduk Nusa Lembongan adalah sebagai petani
rumput laut dan sebagian bekerja di sektor pariwisata. Rumput laut merupakan komoditi
pertanian utama yang dihasilkan Nusa Lembongan selain destinasi wisata yang sangat
indah. Rumput laut merupakan komoditas ekspor andalan Kabupaten Klungkung
(Wikipedia, 2010). Pada tahun 2009 produksi rumput laut mencapai 106.188 ton
meningkat sekitar 10,83% dibanding tahun sebelumnya.
Kabupaten Klungkung merupakan Kabupaten yang paling kecil dari 9
(sembilan) Kabupaten dan Kodya di Provinsi Bali. Wilayah Kabupaten Klungkung
sepertiganya terletak di daratan Pulau Bali (11.216 Ha) dan dua pertiganya terletak di
Kepulauan Nusa Penida (20.284 Ha) dan Nusa Lembongan. Nusa artinya sebuah pulau.
Nusa Lembongan merupakan pulau kecil yang terletak berdekatan dari pulau Nusa
Ceningan dengan jarak sekitar 2 km di sebelah Barat laut Nusa Penida. Pulau Nusa
Lembongan memiliki panjang 4 km dan lebar 1 – 1,5 km, berada sekitar 11 km di
sebelah Tenggara dari Pulau Bali.
Rumput laut di Desa Nusa Lembongan Kecamatan Nusa Penida mempunyai
potensi yang sangat menjanjikan namun belum termanfaatkan secara optimal padahal
rumput laut dapat juga digunakan sebagai suatu usaha produksi di bidang pangan oleh
warga untuk menambah penghasilan keluarga miskin di Desa Nusa Lembongan. Rumput
laut sangat mudah dibudidayakan dengan produksi yang sangat tinggi. Dari keadaan di
lapangan, masalah yang dihadapi adalah pada saat panen raya, harga rumput laut
menjadi rendah. Masyarakat di Desa Lembongan hanya menjual rumput laut dalam
bentuk segar yang tentu saja tidak bisa disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama
ataupun setelah dikeringkan tanpa dilakukan pengolahan lebih lanjut. Pemanfaatan
rumput laut menjadi produk olahan yang memiliki daya simpan yang lebih tinggi seperti
diolah menjadi selai rumput laut dengan memanfaatkan hasil penelitian belum diketahui
oleh warga desa. Oleh karena itu, penyuluhan, pelatihan dan pengenalan proses
pengolahan rumput laut menjadi produk olahan rumput laut disertai teknik pengemasan
yang baik dan benar diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis rumput laut dan
dapat meningkatkan kesejahteraan petani rumput laut. Produk-produk olahan rumput
laut seperti selai yaang dikemas dengan teknik yang benar dapat disimpan dalam
waktu yang lebih lama dibandingkan dengan rumput laut segar sehingga dengan
mengolahnya dapat mengatasi permasalahan petani pada saat panen raya. Selain
itu juga, pengolahan rumput laut dapat dijadikan sebagai unit usaha kelompok
tani sehingga dapat meningkatkan produktifitas masyarakat.
Selain memiliki potensi hasil pertanian rumput laut yang besar, Desa
Lembongan juga merupakan daerah yang memiliki potensi pariwisata alam
khususnya pantai yang sangat indah seperti pantai Tanjung Sanghyang, pantai
Dream Beach, Selagimpak Selambung, Sunset Beach, tebing laut yang
menantang, pantai Lebaoh (pantai pusat rumput laut) yang berpasir putih. Selain
wisata pantai juga terdapat destinasi wisata Rumah bawah tanah (Gala -gala),
Goa sarang walet Batu Melawang, dan masih banyak lagi tempat wisata lainnya.
Dengan adanya usaha pengolahan rumput laut menjadi produk pangan maka
produk-produk olahan tersebut dapat dipasarkan didaerah objek wisata tersebut
sebagai produk khas oleh-oleh dari Nusa Lembongan bagi wisatawan, sehingga
dapat menjadikan Desa Lembongan sebagai sentral pertanian rumput laut,
industri pengolahan rumput laut serta pariwisata yang berpengaruh di Bali.
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Lembongan terutama tentang
diversifikasi pengolahan rumput laut agar dapat dijadikan sebagai alternatif dalam
mengembangkan potensi swadaya masyarakat dalam berwirausaha maka dipandang
perlu untuk memberikan pengetahuan tambahan tentang pengolahan dan teknik
pengemasan rumput laut menjadi selai. Oleh karena itu, penyuluhan, pelatihan, dan
pengenalan proses pengolahan lanjutan dari rumput laut menjadi produk-produk olahan
yang mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi merupakan langkah yang tepat.

1.2. Rumusan masalah


1. Desa Lembongan atau Desa Nusa Lembongan, Nusa Penida-Klungkung merupakan desa
yang sangat potensial terhadap pengembangan hasil perairan khususnya rumput laut.

2
Budidaya rumput laut yang cukup baik seyogyanya diimbangi dengan teknologi pasca
panen dan pengolahan yang baik sehingga menjadi olahan pangan yang bermanfaat bagi
masyarakat Desa Lembongan khususnya dan masyarakat Bali umumnya.
2. Pengolahan rumput laut menjadi selai dan dilanjutkan dengan teknik pengemasan dan
pelabelan yang benar belum pernah dilakukan oleh masyarakat desa Lembongan dan
sangat perlu diinformasikan teknologi pengolahan ini guna menambah pengetahuan dan
ketrampilan dibidang pengolahan pangan khususnya hasil perairan lokal.
3. Pengetahuan dan ketrampilan Kelompok Wanita Tani (KWT) dengan memperkenalkan
pengolahan rumput laut menjadi selai diyakini dapat meningkatkan nilai tambah produk
dan pendapatan petani di desa Lembongan yang juga merupakan salah satu desa objek
tujuan wisata.

3
BAB II. TUJUAN MANFAAT DAN PEMECAHAN MASALAH

2.1. Tujuan Kegiatan


Memperkenalkan teknologi pengolahan rumput laut lokal menjadi selai dikuti
dengan teknik pengemasan (packing) dan teknik pelabelan (labeling) sehingga menjadi
produk-produk yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi sekaligus merupakan makanan
pendamping yang bergizi karena kandungan karbohidrat, vitamin dan mineralnya. Di
samping dengan pelatihan dan praktek langsung, masyarakat diharapkan dapat
meningkatkan ketrampilannya dan memiliki pengetahuan lebih mendalam mengenai
teknologi pengolahan ruumput laut menjadi produk-produk makanan untuk diversifikasi
pangan.

2.2. Manfaat kegiatan


1. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan khususnya dalam pengolahan rumput laut
menjadi selai yang kaya vitamin dan mineral yang berguna bagi kesehatan petani dan
masyarakat desa Lembongan, Nusa Penida-Klungkung.
2. Manfaat bagi pemerintah daerah adalah perolehan masukan dalam bentuk teknologi
pengolahan rumput laut menjadi selai rumput laut serta upaya ikut serta memberdayakan
potensi masyarakat bagi pembangunan desa Lembongan, Nusa Penida-Klungkung
.
2.3. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah dapat dilakukan dengan memberikan teknologi pengolahan
tepat guna dan praktek langsung khususnya teknologi pengolahan rumput laut menjadi
selai serta teknik pengemasan dan pemberian label pada kemasan selai

1. Prosedur Kerja Pengolahan Rumput Laut Menjadi Selai

Bahan Baku :
 E. Cottoni 1000 gram (100%)
Bahan - bahan lain :
 Gula pasir 1500 gr (150%)
 Nenas 1000 gr (100 %)
 Asam sitrat 2 gr (1%)

4
 Garam 0,5 gr (0,25%)
 Pewarna secukupnya

Alat - alat :
 Alat Penggorengan
 Baskom
 Sendok
 Kompor
 Blender

Cara Pembuatan :
1. Rendam rumput laut kering hingga rumput laut mengembang. Perendaman dapat
dilakukan selama 1 sampai 2 hari. Selama perendaman sebaiknya dilakukan
pencucian dan penggantian air rendaman. Untuk mengurangi bau amis, selama
perendaman ditambahkan air cucian beras / tepung beras.
2. Setelah mengembang, rumput laut ditimbang sesuai kebutuhan, ditambahkan air (1 :
1) dan diblender hingga halus.
3. Rumput laut dituangkan dalam wajan untuk dipanaskan selanjutnya tambahkan gula
pasir dan diaduk
4. Tambahkan nenas, asam sitrat, garam dan dilakukan pengadukan hingga tekstur agak
mengental
5. Matikan api kompor, tambahkan pewarna dan simpan pada suhu ruang hingga dingin
6. Selai yang sudah dingin selanjutnya dikemas dan siap untuk dipasarkan.

5
2. Teknik Pengemasan (Packing) dan Pelabelan (Labeling)
A. Pengemas Primer
Selai rumput laut direncanakan akan dikemas dalam 2 jenis kemasan yaitu kemasan
dalam botol kaca (jar) dan kemasan dalam kantong plastik (pounch) dalam berbagai
ukuran berat. Berikut contoh model kemasan selai yang akan digunakan.

6
B. Pengemas Sekunder
Selai rumput laut direncanakan akan dikemas dalam kemasan dalam botol
kaca/plastik dimana pada bagian luarnya akan dikemas kembali dengan keranjang dari
bahan daun pandan agar lebih menarik sehingga dapat digunakan sebagai buah
tangan/oleh-oleh dari para wisatawan. Berikut contoh model kemasan selai yang akan
digunakan.

C. Pelabelan
syarat pelabelan yang terdiri dari 7 kriteria yang harus dipenuhi antara lain:
1. Nama Produk
2. Nama dan alamat Produsen
3. Komposisi bahan
4. Berat bersih
5. Kadaluarsa
6. Kode Produksi
7. Petunjuk Penyimpanan/penggunaan
Adapan contoh pelabelan yang ditawarkan adalah sebagai berikut:

7
BAB III. KHALAYAK SASARAN STRATEGIS DAN LUARAN

3.1. Khalayak Sasaran Strategis


Khalayak sasaran dalam kegiatan ini adalah petani, ibu PKK, ibu rumah tangga,
pedagang yang tergabung dalam (KWT ”Segara Caksu”) KWT yang ada di Desa
Lembongan, Nusa Penida-Klungkung.

3.2. Luaran
Target luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:
1. Teknologi tepat guna yang bisa bermanfaat bagi kesejahteraan petani rumput laut
yang meliputi ketrampilan pengolahan rumput laut, metode (teknik) pengemasan
produk olahan rumput laut serta ketrampilan manajemen pemasaran produk
olahan rumput laut
2. Produk-produk unggulan berbahan baku rumput laut yang memiliki nilai ekonomis
tinggi, menarik dan dapat bersaing dipasaran serta menunjang destinasi
pariwisata
3. Publikasi pada jurnal Nasional pengabdian pada masyarakat seperti Udayana
Mengabdi maupun disajikan pada forum seperti seminar Nasional bmaupun dala
bentuk poster

8
BAB IV. METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan:
4.1. Memberikan pelatihan dan penyuluhan tentang cara pengolahan rumput laut menjadi
selai. Pelaksanaan pelatihan ini di samping diberikan secara lisan dengan pemaparan
cara pembuatan selai rumput laut dilengkapi diagram alir proses pengolahan, juga
diberikan brosur/makalah mengenai teknologi pengolahanrumput laut menjadi selai
yang memiliki kandungan vitamin dan mineral yang tinggi.
4.2. Memberikan praktek kegiatan pengolahanrumput laut menjadi selai yang siap
dikonsumsi dan dipasarkan.
4.3. Memberikan teknik pengemasan dan teknik pelabelan pada produk selai rumput laut
sehingga dapat meningkatkan umur simpan produk dan juga meningkatkan nilai
ekonomisnya

9
BAB V. HASIL YANG DICAPAI
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam bentuk pelatihan dan
praktek langsung pengolahan rumput laut menjadi selai disertai dengan teknik
pengemasan dan pelabelan kepada ibu-ibu rumah tangga dan ibu-ibu KWT Segara
Caksu di bertempat di Balai banjar Desa Lembongan, Nusa, Klungkung. Kegiatan ini
dapat dikatakan berhasil dilaksanakan dengan baik sesuai dengan harapan baik dari segi
rencana, jadwal kegiatan, respon masyarakat dan pencapaian tujuan, sasaran, target serta
manfaat kegiatan..

5.1. Penyuluhan Produk Olahan Rumput Laut


Pelaksanaan pengabdian melalui ceramah dan pelatihan pembuatan produk olahan
rumput laut dapat memperkenalkan dan memberikan pengetahuan tambahan kepada ibu-ibu
KWT Segara caksu tentang teknologi tepat guna yag sederhana dalam pengolahan rumput
laut menjadi selai sehingga ibu-ibu KWT dapat menerapkannya di rumah tangga ataupun
kelompoknya sekaligus mempertahankan nilai ekonomis rumput laut disaat panen raya.
Program ini mendapat sambutan yang baik dari ibu-ibu anggota KWT. Hal ini terlihat dari
tingginya antusias peserta yang hadir..

5.1.1. Ceramah
Pemberian ceramah kepada KWT Segara Caksu Desa Lembongan tentang cara
pembuatan selai pada tanggal 25 Agustus 2016. Ceramah dilakukan terhadap 20 orang
anggota KWT. Peserta Pelatihan terlihat sangat antusias dan aktif mengajukan pertanyaan.

Gambar 1. Foto Ceramah Pembuatan Selai Rumput laut

10
5.1.2. Pelatihan
Pemberian pelatihan KWT Segara Caksu tentang pengolahan rumput laut menjadi
selai rumput laut , dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2016. Pelatihan dilakukan dalam
bentuk demonstrasi dan praktek langsung. Peserta pelatihan terlihat sangat antusias dan
interaktif. Terbukti dengan banyaknya pertanyaan sehinnga diskusi 2 arah sangat kondusif.

Gambar 2. Foto Praktek Pembuatan Sirup rumput laut

5.4.1. Pengemas dan Pelabelan


Mengingat akan pentingnya fungsi dari pengemasan dan pelabelan, maka kami
memberikan penyuluhan dan praktek langsung cara mengemas produk yang mereka telah
hasilkan. Pemberian merek dagang tak kalah pentingnya yang memiliki 2 fungsi utama yaitu
sebagai identitas bagi produk dan sebagai pembeda produk dalam bisnis yang dimiliki dengan
para pesaing. Manfaat merek dalam suatu bisnis selain sebagai identitas dan membedakan
dengan pesaing dapat juga untuk meningkatkan penjualan.
Untuk desain label kemasan pada produk kami membantu mendesainkannya
sebelumnya dan disesuaikan dengan cirri khas desa Lembongan, dalam hal ini tetap kami
komunikasikan pada saat penyuluhan untuk menerima masukan dari anggota KWT.
Penyuluhan dan praktek langsung pengemasan serta pelabelan produk biskuit dan dodol
dilaksanakan tanggal 28 Juli 2016 dengan merek dagang pada selai adalah SELAIBONG
(selai dari Lembongan). Pengemas primer pada selai berupa botol/gelas kaca dengan label
yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.

11
Gambar 3. Desai Label Kemasan Selai Rumput Laut

Gambar 4. Foto Selai rumput laut dengan pengemas kaca dan label

Gambar 5. Foto Bersama Usai pelatihan

12
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh adalah:


1. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan
pengolahan rumput laut menjadi selai Kepada KWT Segara Caksu Desa Lembongan,
Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.
2. Pelatihan teknik pengemasan dan pelabelan juga diberikan pada KWT Segara Caksui
3. Kegiatan pelatihan dapat dikatakan berhasil, karena dapat terlaksana dengan baik dan
respon masyarakat yang sangat positif yang terlihat dari keaktifan peserta selama diskusi
dan pelatihan berlangsung
4. Kegiatan ini sudah terlaksana 100% dan para KWT mampu memproduksi Selai Rumput
Laut dengan Merk dagang SELAIBONG guna mencapaian tujuan untuk menaikan status
KWT menjadi UKM.

Saran
Melihat respon masyarakatdan KWT Segara Caksu yang tinggi terhadap pelatihan
Pengolahan rumput laut menjadi selai di desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida,
Klungkung, maka diperlukan kegiatan serupa di daerah-daerah lain. Kegiatan ini akan lebih
bermanfaat apabila di tahun berikutnya KWT Mawar langgeng sari :
1. Diberikan pelatihan manajemen pemasaran yang lebih baik sehingga mampu memasarkan
tidak secara konvensional tetapi juga melalui internet dengan pembuatan website.
2. Pelatihan dan penyuluhan sanitasi (produksi, peralatan ruang kerja) dan Higeinis pekerja
pengolahan

13
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2001. Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat, Hasbullah,
Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat.

Anonimus. 2010. Krupuk Rumput Laut Khas Bali. Liputan6.com, Badung


.
Anonimus. 2001. Profil Kabupaten Klungkung. Situs Resmi Pemerintah kabupaten.
Klungkung

Desrosier, N.W., 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. UI-Press, Jakarta.

Suryaalamsah, I. I. 2008. Pemanfaatan Rumput Laut Eucheuma cottonii Untuk Memperkaya


Kandungan Iodium dan Serat Pangan Berbagai Jenis Mie. Skripsi S1. Departemen
Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian IPB.

Wirajtmadi, Adriani M, Purwanti S. 2001. Pemanfaatan Rumput Laut (Eucheuma Cottonii)


Dalam Meningkatkan Nilai Kandungan Serat Dan Yodium Tepung Terigu Dalam
Pembuatan Mi Basah

Winarno, F.G., Fardiaz, S. dan Fardiaz, D. 1996. Teknologi Pengolahan Rumput Laut.
Pustaka Sinar Harapan, Jakarta

14
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Penggunaan Dana
1. Honor
Waktu
Honor Honor/jam (Rp) Minggu Honor/tahun (Rp)
(jam/minggu)
Ketua 5000 8 16 640000
Anggota 1 2500 8 16 320000
Anggota 2 2500 8 16 320000
Anggota 3 2500 8 16 320000
Anggota 4 2500 8 16 320000

SUB TOTAL (RP) 1920000

2. Peralatan Penunjang
Harga Total
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas
Satuan (Rp) Harga (Rp)
Timbangan Untuk menimbang bahan 1 buah 250000 250000
Panci steinless Untuk merendam bahan 2 buah 150000 300000
Blender Menghancurkan bahan 2 buah 200000 400000
Pisau Memotong rumput laut 6 buah 5000 30000
Talenan Bantalan memotong 6 buah 5000 30000
Waskom Wadah bahan 6 buah 25000 150000
Wajan besar Memasak dodol 2 buah 100000 200000
Gelas ukur besar Mengukur bahan 2buah 50000 100000
Sendok makan Mengambil bahan 1 lusin 50000 50000
Sendok kayu Mengambil adonan 8 buah 10000 100000
Sendok kayu besar Mengaduk dodol 4 buah 25000 100000
Botol kaca Pengemas selai 100 buah 3000 300000
Botol plastik Pengemas selai 100 buah 1000 100000
Anyaman Pengemas sekunder 50 10000 500000
Label Memberi merk pada selai 500 lbr 500 250000
gas elpiji Memasak 2 buah 200000 400000
Kompor Memasak 2 250000 500000
SUB TOTAL (RP) 3760000

3. Bahan Habis Pakai


Harga Total
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Satuan/kemasan
(Rp) Harga (Rp)
Rumput laut Bahan baku 20 kg 10000 200000
Garam dapur Bahan untuk dodol 2 kg 10000 20000
Nenas Bahan untuk dodol 10 kg 10000 100000
asam sitrat Bahan untuk dodol 1 kg 100000 100000
Aquades Bahan untuk dodol 100 liter 5000 500000
Gas elpiji (Isi Bahan untuk dodol 4 tabung 100000 400000
Tabung)
SUB TOTAL (RP) 1320000

15
4. Perjalanan
Harga Total
Material Justifikasi Perjalanan Kuantitas
Satuan (Rp) Harga (Rp)
Denpasar-Nusa Persiapan, pelaksanaan 2 750000/pp 1500000
Lembongan pelatihan, Evaluasi kegiatan
SUB TOTAL (RP) 1500000

5. Lain-lain
Harga Total
Kegiatan Justifikasi Pemakaian Kuantitas
Satuan (Rp) Harga (Rp)
Rapat Tim Peneliti Konsumsi rapat 1 100000 100000
Pelatihan Konsumsi KWT 2 100000 200000
Dokumentasi Hasil Dokumen 2 50000 100000
Penggandaan laporan Pembuatan laporan 10 10000 100000
Publikasi Ilmiah Publikasi Ilmiah 1 1000000 1000000
SUB TOTAL (RP) 1500000
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN (RP) 10.000.000

16
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Pengabdian

No Nama/NIDN Instansi Bidang Alokasi Waktu Uraian Tugas


Asal Ilmu (jam/minggu)

1 A.A. Istri Sri Wiadnyani, FTP IImu 5 - Menyusun proposal


STP.,M.Sc/ 0006017902 Unud Pangan
- Memberikan Penyuluhan
teknologi pengolahan rumput
laut menjadi selai

- Membuat loog book

- Menyusun laporan kemajuan dan


laporan akhir

- Menyusun draft publikasi

2 Ni Nyoman Puspawati, FTP Ilmu 5 - Mempersiapkan Bahan Baku


S.TP.,M.SiS/0010057901 Unud Pangan - Mempersiapkan alat dan bahan
pembuatan selai
- Membantu Ketua pengabdian
untuk mempraktekan secara
langsung pengolahan rumput
laut menjadi selai
- Membantu Ketua menyusun
laporan Kemajuan dan Laporan
Akhir
3 I Wayan Rai FTP Ilmu 5 - Bersama Anggota peneliti 1
Widarta,S.TP.,M.Si Unud Pangan mempersiapkan Bahan Baku
/0012098004 - Mempersiapkan alat dan bahan
untuk modifikasi dan
karakterisasi pati keladi
termodifikasi
- Membantu Ketua pengabdian
untuk mempraktekan secara
langsung pengolahan rumput
laut menjadi selai
- Membantu Ketua menyusun
darft publikasi

17
4 Ni Made Indri Hapsari A., FTP Ilmu 5 - Mempersiapkan alat dan bahan
S.TP.,MP//0026047805 Unud Pangan pengemas selai
- Membantu Ketua pengabdian
untuk mempraktekan teknik
pengemasan yang benar
- Bekerjaama dengan anngota
pengabdian IV terkait labeling
5 I Dsk Pt. Kartika P, FTP Ilmu 5 - Mempersiapkan alat dan bahan
S.TP.,MP//0003048405 Unud Pangan label selaii
- Membantu Ketua pengabdian
untuk mempraktekan teknik
labeling yang benar
- Bekerjaama dengan anngota
pengabdian III terkait teknik
pengemasan

18
Lampiran 3. Peta Lokasi Tempat Pengabdian

Kelompok Laki Tani (KLT) Kerti Dharma dan KWT Segara Caksu, mitra kegiatan
Pengabdian bagi Masyarakat berada di Dusun Banjar Kelod Desa Lembongan Kecamatan
Nusa Penida Kabupaten Klungkung. Jarak dari PT (Universitas Udayana, Denpasar) sampai
ke lokasi kedua mitra sekitar 20 km. Lokasi Wilayah mitra seperti terlihat pada Gambar 5
berikut ini.

Pulau Nusa Lembongan

Nusa Lembongan di Bali sebelah selatan Pulau


Bali

Desa Lembongan Lokasi


Mitra

19
Lampiran 4. Artikel

PELATIHAN PENGOLAHAN DAN PENGEMASAN RUMPUT LAUT


MENJADI SELAI DI DESA LEMBONGAN, KECAMATAN NUSA PENIDA,
KABUPATEN KLUNGUNG

A. A. Istri Sri Wiadnyani, I W. R. Widarta, N.N Puspawati, Ni Md Indri H., I.D.P. Kartika, P.
Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Udayana
Email : asriwiadnyani@yahoo.com

ABSTRAK

Nusa Lembongan merupakan pulau kecil yang terletak berdekatan dari pulau Nusa Ceningan
dengan jarak sekitar 2 km di sebelah Barat laut Nusa Penida. Pulau Nusa Lembongan memiliki
panjang 4 km dan lebar 1 – 1,5 km, berada sekitar 11 km di sebelah Tenggara dari Pulau Bali. Daerah
Nusa Lembongan merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Klungkung yang masih dianggap
daerah miskin dan banyak warganya yang bekerja di luar daerah. Mata pencaharian sebagian besar
penduduk Nusa Lembongan adalah sebagai petani rumput laut dan sebagian bekerja di sektor
pariwisata. Rumput laut merupakan komoditi pertanian utama yang dihasilkan Nusa Lembongan
Masyarakat di Desa Lembongan hanya menjual rumput laut dalam bentuk segar ataupun
setelah dikeringkan tanpa dilakukan pengolahan lebih lanjut. Pemanfaatan rumput laut menjadi selai
dengan memanfaatkan hasil penelitian belum diketahui oleh warga desa. Metode pemecahan masalah
yang digunakan berupa pengenalan dan pelatihan pembuatan produk olahan rumput laut menjadi selai
dan pengemasan sampai pada pelabelannya Hasil yang didapatkan bahwa kegiatan penyuluhan,
pelatihan serta pendampingan pembuatan produk produk olahan rumput laut menjadi selai berjalan
dengan baik dan sesuai rencana dimana KWT Segara Caksu sudah mampu memproduksi produk
olahan tersebut dengan baik. Pengemasan dan pelabelan pada produkpun sudah dapat dikerjakan
dengan baik dan dihasilkan produk dengan identitas dan penampilan yang menarik

Kata kunci: Selai, rumput laut, Nusa Lembongan, KWT Segara Caksu

PENDAHULUAN

Nusa Lembongan memiliki topografi permukaan tanah pada umumnya tidak rata,
bergelombang bahkan sebagian besar berupa bukit-bukit terjal yang kering dan tandus
dengan tekstur tanah berkapur sehingga disektor pertanian dan perkebunan penduduk
setempat hanya mengandalkan tadah hujan karena kesulitan pasokan air. Daerah Nusa
Lembongan merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Klungkung yang masih dianggap
daerah miskin dan banyak warganya yang bekerja di luar daerah. Mata pencaharian sebagian
besar penduduk Nusa Lembongan adalah sebagai petani rumput laut dan sebagian bekerja di
sektor pariwisata. Rumput laut merupakan komoditi pertanian utama yang dihasilkan Nusa
Lembongan selain destinasi wisata yang sangat indah. Rumput laut merupakan komoditas
ekspor andalan Kabupaten Klungkung (Wikipedia, 2010). Pada tahun 2009 produksi rumput
laut mencapai 106.188 ton meningkat sekitar 10,83% dibanding tahun sebelumnya.

20
Rumput laut di Desa Nusa Lembongan Kecamatan Nusa Penida mempunyai potensi
yang sangat menjanjikan namun belum termanfaatkan secara optimal padahal rumput laut
dapat juga digunakan sebagai suatu usaha produksi di bidang pangan oleh warga untuk
menambah penghasilan keluarga miskin di Desa Nusa Lembongan. Rumput laut sangat
mudah dibudidayakan dengan produksi yang sangat tinggi. Dari keadaan di lapangan,
masalah yang dihadapi adalah pada saat panen raya, harga rumput laut menjadi rendah.
Masyarakat di Desa Lembongan hanya menjual rumput laut dalam bentuk segar yang tentu
saja tidak bisa disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama ataupun setelah dikeringkan
tanpa dilakukan pengolahan lebih lanjut. Pemanfaatan rumput laut menjadi produk olahan
yang memiliki daya simpan yang lebih tinggi seperti diolah menjadi selai rumput laut dengan
memanfaatkan hasil penelitian belum diketahui oleh warga desa.
Oleh karena itu, penyuluhan, pelatihan dan pengenalan proses pengolahan rumput laut
menjadi produk olahan rumput laut disertai teknik pengemasan yang baik dan benar
diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis rumput laut dan dapat meningkatkan
kesejahteraan petani rumput laut. Produk-produk olahan rumput laut seperti selai yaang
dikemas dengan teknik yang benar dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama
dibandingkan dengan rumput laut segar sehingga dengan mengolahnya dapat
mengatasi permasalahan petani pada saat panen raya. Selain itu juga, pengolahan
rumput laut dapat dijadikan sebagai unit usaha kelompok tani sehingga dapat
meningkatkan produktifitas masyarakat.
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Lembongan terutama tentang
diversifikasi pengolahan rumput laut agar dapat dijadikan sebagai alternatif dalam
mengembangkan potensi swadaya masyarakat dalam berwirausaha maka dipandang perlu
untuk memberikan pengetahuan tambahan tentang pengolahan dan teknik pengemasan
rumput laut menjadi selai. Oleh karena itu, penyuluhan, pelatihan, dan pengenalan proses
pengolahan lanjutan dari rumput laut menjadi produk-produk olahan yang mempunyai nilai
ekonomis yang lebih tinggi merupakan langkah yang tepat.

TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN

Tujuan Kegiatan
Memperkenalkan teknologi pengolahan rumput laut lokal menjadi selai dikuti
dengan teknik pengemasan (packing) dan teknik pelabelan (labeling) sehingga menjadi
produk-produk yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi sekaligus merupakan makanan
pendamping yang bergizi karena kandungan karbohidrat, vitamin dan mineralnya. Di

21
samping dengan pelatihan dan praktek langsung, masyarakat diharapkan dapat
meningkatkan ketrampilannya dan memiliki pengetahuan lebih mendalam mengenai
teknologi pengolahan ruumput laut menjadi produk-produk makanan untuk diversifikasi
pangan.

Manfaat kegiatan
1. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan khususnya dalam pengolahan rumput laut
menjadi selai yang kaya vitamin dan mineral yang berguna bagi kesehatan petani dan
masyarakat desa Lembongan, Nusa Penida-Klungkung.
2. Manfaat bagi pemerintah daerah adalah perolehan masukan dalam bentuk teknologi
pengolahan rumput laut menjadi selai rumput laut serta upaya ikut serta memberdayakan
potensi masyarakat bagi pembangunan desa Lembongan, Nusa Penida-Klungkung

Khalayak Sasaran Strategis


Khalayak sasaran dalam kegiatan ini adalah petani, ibu PKK, ibu rumah tangga,
pedagang yang tergabung dalam (KWT ”Segara Caksu”) KWT yang ada di Desa
Lembongan, Nusa Penida-Klungkung.

METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan:
1. Memberikan pelatihan dan penyuluhan tentang cara pengolahan rumput laut menjadi selai.
Pelaksanaan pelatihan ini di samping diberikan secara lisan dengan pemaparan cara
pembuatan selai rumput laut dilengkapi diagram alir proses pengolahan, juga diberikan
brosur/makalah mengenai teknologi pengolahanrumput laut menjadi selai yang memiliki
kandungan vitamin dan mineral yang tinggi.
2. Memberikan praktek kegiatan pengolahanrumput laut menjadi selai yang siap dikonsumsi
dan dipasarkan.
3. Memberikan teknik pengemasan dan teknik pelabelan pada produk selai rumput laut
sehingga dapat meningkatkan umur simpan produk dan juga meningkatkan nilai
ekonomisnya

HASIL YANG DICAPAI


Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam bentuk pelatihan dan
praktek langsung pengolahan rumput laut menjadi selai disertai dengan teknik
pengemasan dan pelabelan kepada ibu-ibu rumah tangga dan ibu-ibu KWT Segara

22
Caksu di bertempat di Balai banjar Desa Lembongan, Nusa, Klungkung. Kegiatan ini
dapat dikatakan berhasil dilaksanakan dengan baik sesuai dengan harapan baik dari segi
rencana, jadwal kegiatan, respon masyarakat dan pencapaian tujuan, sasaran, target serta
manfaat kegiatan..

Penyuluhan Produk Olahan Rumput Laut


Pelaksanaan pengabdian melalui ceramah dan pelatihan pembuatan produk olahan
rumput laut dapat memperkenalkan dan memberikan pengetahuan tambahan kepada ibu-ibu
KWT Segara caksu tentang teknologi tepat guna yag sederhana dalam pengolahan rumput
laut menjadi selai sehingga ibu-ibu KWT dapat menerapkannya di rumah tangga ataupun
kelompoknya sekaligus mempertahankan nilai ekonomis rumput laut disaat panen raya.
Program ini mendapat sambutan yang baik dari ibu-ibu anggota KWT. Hal ini terlihat dari
tingginya antusias peserta yang hadir..

1. Ceramah
Pemberian ceramah kepada KWT Segara Caksu Desa Lembongan tentang cara
pembuatan selai pada tanggal 28 Juli 2016. Ceramah dilakukan terhadap 20 orang anggota
KWT. Peserta Pelatihan terlihat sangat antusias dan aktif mengajukan pertanyaan.

Gambar 1. Foto Ceramah Pembuatan Selai Rumput laut


2. Pelatihan
Pemberian pelatihan KWT Segara Caksu tentang pengolahan rumput laut menjadi
selai rumput laut , dilakukan pada tanggal 28 Juli 2016. Pelatihan dilakukan dalam bentuk
demonstrasi dan praktek langsung. Peserta pelatihan terlihat sangat antusias dan interaktif.
Terbukti dengan banyaknya pertanyaan sehinnga diskusi 2 arah sangat kondusif.

23
Gambar 2. Foto Praktek Pembuatan Sirup rumput laut

Pengemas dan Pelabelan


Mengingat akan pentingnya fungsi dari pengemasan dan pelabelan, maka kami
memberikan penyuluhan dan praktek langsung cara mengemas produk yang mereka telah
hasilkan. Pemberian merek dagang tak kalah pentingnya yang memiliki 2 fungsi utama yaitu
sebagai identitas bagi produk dan sebagai pembeda produk dalam bisnis yang dimiliki dengan
para pesaing. Manfaat merek dalam suatu bisnis selain sebagai identitas dan membedakan
dengan pesaing dapat juga untuk meningkatkan penjualan.
Untuk desain label kemasan pada produk kami membantu mendesainkannya
sebelumnya dan disesuaikan dengan cirri khas desa Lembongan, dalam hal ini tetap kami
komunikasikan pada saat penyuluhan untuk menerima masukan dari anggota KWT.
Penyuluhan dan praktek langsung pengemasan serta pelabelan produk biskuit dan dodol
dilaksanakan tanggal 28 Juli 2016 dengan merek dagang pada selai adalah SELAIBONG
(selai dari Lembongan). Pengemas primer pada selai berupa botol/gelas kaca dengan label
yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.

24
Gambar 3. Desai Label Kemasan Selai Rumput Laut

Gambar 4. Foto Selai rumput laut dengan pengemas kaca dan label

Gambar 5. Foto Bersama Usai pelatihan

25
KESIMPULAN DAN SARAN

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh adalah:


1. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan
pengolahan rumput laut menjadi selai Kepada KWT Segara Caksu Desa Lembongan,
Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.
2. Pelatihan teknik pengemasan dan pelabelan juga diberikan pada KWT Segara Caksui
3. Kegiatan pelatihan dapat dikatakan berhasil, karena dapat terlaksana dengan baik dan
respon masyarakat yang sangat positif yang terlihat dari keaktifan peserta selama
diskusi dan pelatihan berlangsung
4. Kegiatan ini sudah terlaksana 100% dan para KWT mampu memproduksi Selai
Rumput Laut dengan Merk dagang SELAIBONG guna mencapaian tujuan untuk
menaikan status KWT menjadi UKM.

Saran
Melihat respon masyarakatdan KWT Segara Caksu yang tinggi terhadap pelatihan
Pengolahan rumput laut menjadi selai di desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida,
Klungkung, maka diperlukan kegiatan serupa di daerah-daerah lain. Kegiatan ini akan lebih
bermanfaat apabila di tahun berikutnya KWT Mawar langgeng sari :
3. Diberikan pelatihan manajemen pemasaran yang lebih baik sehingga mampu memasarkan
tidak secara konvensional tetapi juga melalui internet dengan pembuatan website.
4. Pelatihan dan penyuluhan sanitasi (produksi, peralatan ruang kerja) dan Higeinis pekerja
pengolahan

UCAPAN TERIMAKASIH
Kepada DIPA PNBP Universitas Udayana Sesuai dengan Surat Penugasan Pelaksanaan
Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor 640-4/UN 14.2/PKM 01.03/2016, tanggal 16 Juni
2016

26
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2001. Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat, Hasbullah,
Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat.

Anonimus. 2010. Krupuk Rumput Laut Khas Bali. Liputan6.com, Badung


.
Anonimus. 2001. Profil Kabupaten Klungkung. Situs Resmi Pemerintah kabupaten.
Klungkung

Desrosier, N.W., 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. UI-Press, Jakarta.

Suryaalamsah, I. I. 2008. Pemanfaatan Rumput Laut Eucheuma cottonii Untuk Memperkaya


Kandungan Iodium dan Serat Pangan Berbagai Jenis Mie. Skripsi S1. Departemen
Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian IPB.

Wirajtmadi, Adriani M, Purwanti S. 2001. Pemanfaatan Rumput Laut (Eucheuma Cottonii)


Dalam Meningkatkan Nilai Kandungan Serat Dan Yodium Tepung Terigu Dalam
Pembuatan Mi Basah

Winarno, F.G., Fardiaz, S. dan Fardiaz, D. 1996. Teknologi Pengolahan Rumput Laut.
Pustaka Sinar Harapan, Jakarta

27

Anda mungkin juga menyukai