TIM PENGABDI:
Dibiayai oleh
DIPA PNBP Universitas Udayana
Sesuai dengan Surat Penugasan Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat
Nomor 640-4/UN 14.2/PKM 01.03/2016, tanggal 16 Juni 2016
ii
ABSTRAK
Nusa Lembongan merupakan pulau kecil yang terletak berdekatan dari pulau Nusa
Ceningan dengan jarak sekitar 2 km di sebelah Barat laut Nusa Penida. Pulau Nusa
Lembongan memiliki panjang 4 km dan lebar 1 – 1,5 km, berada sekitar 11 km di sebelah
Tenggara dari Pulau Bali. Daerah Nusa Lembongan merupakan salah satu kecamatan di
kabupaten Klungkung yang masih dianggap daerah miskin dan banyak warganya yang
bekerja di luar daerah. Mata pencaharian sebagian besar penduduk Nusa Lembongan
adalah sebagai petani rumput laut dan sebagian bekerja di sektor pariwisata. Rumput laut
merupakan komoditi pertanian utama yang dihasilkan Nusa Lembongan
Masyarakat di Desa Lembongan hanya menjual rumput laut dalam bentuk segar
ataupun setelah dikeringkan tanpa dilakukan pengolahan lebih lanjut. Pemanfaatan rumput
laut menjadi selai dengan memanfaatkan hasil penelitian belum diketahui oleh warga desa.
Metode pemecahan masalah yang digunakan berupa pengenalan dan pelatihan pembuatan
produk olahan rumput laut menjadi selai dan pengemasan sampai pada pelabelannya Hasil
yang didapatkan bahwa kegiatan penyuluhan, pelatihan serta pendampingan pembuatan
produk produk olahan rumput laut menjadi selai berjalan dengan baik dan sesuai rencana
dimana KWT Segara Caksu sudah mampu memproduksi produk olahan tersebut dengan
baik. Pengemasan dan pelabelan pada produkpun sudah dapat dikerjakan dengan baik dan
dihasilkan produk dengan identitas dan penampilan yang menarik
Kata kunci: Selai, rumput laut, Nusa Lembongan, KWT Segara Caksu
iii
PRAKATA
Denpasar, 30 Oktober2016
Penulis
iv
RINGKASAN
Nusa Lembongan merupakan pulau kecil yang terletak berdekatan dari pulau Nusa
Ceningan dengan jarak sekitar 2 km di sebelah Barat laut Nusa Penida. Pulau Nusa
Lembongan memiliki panjang 4 km dan lebar 1 – 1,5 km, berada sekitar 11 km di sebelah
Tenggara dari Pulau Bali. Daerah Nusa Lembongan merupakan salah satu kecamatan di
kabupaten Klungkung yang masih dianggap daerah miskin dan banyak warganya yang
bekerja di luar daerah. Mata pencaharian sebagian besar penduduk Nusa Lembongan
adalah sebagai petani rumput laut dan sebagian bekerja di sektor pariwisata. Rumput laut
merupakan komoditi pertanian utama yang dihasilkan Nusa Lembongan.
Pada tahun 2009 produksi rumput laut mencapai 106.188 ton meningkat sekitar
10,83% dibanding tahun sebelumnya. Di Desa lembongan terdapat kelompok wanita Tani
(KWT Segara Caksu) yang hanya menjual rumput laut dalam bentuk segar ataupun setelah
dikeringkan tanpa dilakukan pengolahan lebih lanjut. Pemanfaatan rumput laut menjadi
selai dengan memanfaatkan hasil penelitian belum diketahui oleh warga desa. maka perlu
dilakukan suatu kegiatan untuk membina dan mendampingi masyarakat KWT di Desa
Lembongan sehingga bisa menghasilkan produk pangan dari rumput laut yang bisa
digunakan sebagai pangan oleh-oleh khas Desa Lembongan. Metode pemecahan masalah
yang digunakan berupa pengenalan dan pelatihan pembuatan produk olahan rumput laut
menjadi selai dan pengemasan sampai pada pelabelannya
v
Hasil yang didapatkan bahwa kegiatan penyuluhan, pelatihan serta pendampingan
yang pembuatan produk produk olahan rumput laut menjadi selai berjalan dengan baik dan
sesuai rencana dimana KWT Segara Caksu sudah mampu memproduksi produk olahan
tersebut dengan baik. Pengemasan dan pelabelan pada produkpun sudah dapat dikerjakan
dengan baik dan dihasilkan produk dengan identitas dan penampilan yang menarik. Selain
itu jiwa kewirausahaan meningkat dikalangan ibu-ibu KWT yang nantinya diharapkan
dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di Desa Lembongan
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
ABSTRAK ........................................................................................................ iii
PRAKATA ..................................................................................................... iv
RINGKASAN.................................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Analisis Situasi ....................................................................................... 1
1.2. Rumusan masalah ............................................................................... 2
1.3. Solusi yang Ditawarkan ......................................................................... 4
BAB II. TUJUAN, TARGET DAN LUARAN............................................. 5
2.1. Target Kegiatan ................................................................................... 5
2.2. Luaran Kegiatan ..................... ............................................................ 5
BAB III. METODE PELAKSANAAN .......................................................... 6
BAB IV. HASIL YANG DICAPAI................................................................. 7
vii
BAB I. PENDAHULUAN
2
Budidaya rumput laut yang cukup baik seyogyanya diimbangi dengan teknologi pasca
panen dan pengolahan yang baik sehingga menjadi olahan pangan yang bermanfaat bagi
masyarakat Desa Lembongan khususnya dan masyarakat Bali umumnya.
2. Pengolahan rumput laut menjadi selai dan dilanjutkan dengan teknik pengemasan dan
pelabelan yang benar belum pernah dilakukan oleh masyarakat desa Lembongan dan
sangat perlu diinformasikan teknologi pengolahan ini guna menambah pengetahuan dan
ketrampilan dibidang pengolahan pangan khususnya hasil perairan lokal.
3. Pengetahuan dan ketrampilan Kelompok Wanita Tani (KWT) dengan memperkenalkan
pengolahan rumput laut menjadi selai diyakini dapat meningkatkan nilai tambah produk
dan pendapatan petani di desa Lembongan yang juga merupakan salah satu desa objek
tujuan wisata.
3
BAB II. TUJUAN MANFAAT DAN PEMECAHAN MASALAH
Bahan Baku :
E. Cottoni 1000 gram (100%)
Bahan - bahan lain :
Gula pasir 1500 gr (150%)
Nenas 1000 gr (100 %)
Asam sitrat 2 gr (1%)
4
Garam 0,5 gr (0,25%)
Pewarna secukupnya
Alat - alat :
Alat Penggorengan
Baskom
Sendok
Kompor
Blender
Cara Pembuatan :
1. Rendam rumput laut kering hingga rumput laut mengembang. Perendaman dapat
dilakukan selama 1 sampai 2 hari. Selama perendaman sebaiknya dilakukan
pencucian dan penggantian air rendaman. Untuk mengurangi bau amis, selama
perendaman ditambahkan air cucian beras / tepung beras.
2. Setelah mengembang, rumput laut ditimbang sesuai kebutuhan, ditambahkan air (1 :
1) dan diblender hingga halus.
3. Rumput laut dituangkan dalam wajan untuk dipanaskan selanjutnya tambahkan gula
pasir dan diaduk
4. Tambahkan nenas, asam sitrat, garam dan dilakukan pengadukan hingga tekstur agak
mengental
5. Matikan api kompor, tambahkan pewarna dan simpan pada suhu ruang hingga dingin
6. Selai yang sudah dingin selanjutnya dikemas dan siap untuk dipasarkan.
5
2. Teknik Pengemasan (Packing) dan Pelabelan (Labeling)
A. Pengemas Primer
Selai rumput laut direncanakan akan dikemas dalam 2 jenis kemasan yaitu kemasan
dalam botol kaca (jar) dan kemasan dalam kantong plastik (pounch) dalam berbagai
ukuran berat. Berikut contoh model kemasan selai yang akan digunakan.
6
B. Pengemas Sekunder
Selai rumput laut direncanakan akan dikemas dalam kemasan dalam botol
kaca/plastik dimana pada bagian luarnya akan dikemas kembali dengan keranjang dari
bahan daun pandan agar lebih menarik sehingga dapat digunakan sebagai buah
tangan/oleh-oleh dari para wisatawan. Berikut contoh model kemasan selai yang akan
digunakan.
C. Pelabelan
syarat pelabelan yang terdiri dari 7 kriteria yang harus dipenuhi antara lain:
1. Nama Produk
2. Nama dan alamat Produsen
3. Komposisi bahan
4. Berat bersih
5. Kadaluarsa
6. Kode Produksi
7. Petunjuk Penyimpanan/penggunaan
Adapan contoh pelabelan yang ditawarkan adalah sebagai berikut:
7
BAB III. KHALAYAK SASARAN STRATEGIS DAN LUARAN
3.2. Luaran
Target luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:
1. Teknologi tepat guna yang bisa bermanfaat bagi kesejahteraan petani rumput laut
yang meliputi ketrampilan pengolahan rumput laut, metode (teknik) pengemasan
produk olahan rumput laut serta ketrampilan manajemen pemasaran produk
olahan rumput laut
2. Produk-produk unggulan berbahan baku rumput laut yang memiliki nilai ekonomis
tinggi, menarik dan dapat bersaing dipasaran serta menunjang destinasi
pariwisata
3. Publikasi pada jurnal Nasional pengabdian pada masyarakat seperti Udayana
Mengabdi maupun disajikan pada forum seperti seminar Nasional bmaupun dala
bentuk poster
8
BAB IV. METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan:
4.1. Memberikan pelatihan dan penyuluhan tentang cara pengolahan rumput laut menjadi
selai. Pelaksanaan pelatihan ini di samping diberikan secara lisan dengan pemaparan
cara pembuatan selai rumput laut dilengkapi diagram alir proses pengolahan, juga
diberikan brosur/makalah mengenai teknologi pengolahanrumput laut menjadi selai
yang memiliki kandungan vitamin dan mineral yang tinggi.
4.2. Memberikan praktek kegiatan pengolahanrumput laut menjadi selai yang siap
dikonsumsi dan dipasarkan.
4.3. Memberikan teknik pengemasan dan teknik pelabelan pada produk selai rumput laut
sehingga dapat meningkatkan umur simpan produk dan juga meningkatkan nilai
ekonomisnya
9
BAB V. HASIL YANG DICAPAI
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam bentuk pelatihan dan
praktek langsung pengolahan rumput laut menjadi selai disertai dengan teknik
pengemasan dan pelabelan kepada ibu-ibu rumah tangga dan ibu-ibu KWT Segara
Caksu di bertempat di Balai banjar Desa Lembongan, Nusa, Klungkung. Kegiatan ini
dapat dikatakan berhasil dilaksanakan dengan baik sesuai dengan harapan baik dari segi
rencana, jadwal kegiatan, respon masyarakat dan pencapaian tujuan, sasaran, target serta
manfaat kegiatan..
5.1.1. Ceramah
Pemberian ceramah kepada KWT Segara Caksu Desa Lembongan tentang cara
pembuatan selai pada tanggal 25 Agustus 2016. Ceramah dilakukan terhadap 20 orang
anggota KWT. Peserta Pelatihan terlihat sangat antusias dan aktif mengajukan pertanyaan.
10
5.1.2. Pelatihan
Pemberian pelatihan KWT Segara Caksu tentang pengolahan rumput laut menjadi
selai rumput laut , dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2016. Pelatihan dilakukan dalam
bentuk demonstrasi dan praktek langsung. Peserta pelatihan terlihat sangat antusias dan
interaktif. Terbukti dengan banyaknya pertanyaan sehinnga diskusi 2 arah sangat kondusif.
11
Gambar 3. Desai Label Kemasan Selai Rumput Laut
Gambar 4. Foto Selai rumput laut dengan pengemas kaca dan label
12
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Melihat respon masyarakatdan KWT Segara Caksu yang tinggi terhadap pelatihan
Pengolahan rumput laut menjadi selai di desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida,
Klungkung, maka diperlukan kegiatan serupa di daerah-daerah lain. Kegiatan ini akan lebih
bermanfaat apabila di tahun berikutnya KWT Mawar langgeng sari :
1. Diberikan pelatihan manajemen pemasaran yang lebih baik sehingga mampu memasarkan
tidak secara konvensional tetapi juga melalui internet dengan pembuatan website.
2. Pelatihan dan penyuluhan sanitasi (produksi, peralatan ruang kerja) dan Higeinis pekerja
pengolahan
13
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2001. Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat, Hasbullah,
Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat.
Winarno, F.G., Fardiaz, S. dan Fardiaz, D. 1996. Teknologi Pengolahan Rumput Laut.
Pustaka Sinar Harapan, Jakarta
14
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Penggunaan Dana
1. Honor
Waktu
Honor Honor/jam (Rp) Minggu Honor/tahun (Rp)
(jam/minggu)
Ketua 5000 8 16 640000
Anggota 1 2500 8 16 320000
Anggota 2 2500 8 16 320000
Anggota 3 2500 8 16 320000
Anggota 4 2500 8 16 320000
2. Peralatan Penunjang
Harga Total
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas
Satuan (Rp) Harga (Rp)
Timbangan Untuk menimbang bahan 1 buah 250000 250000
Panci steinless Untuk merendam bahan 2 buah 150000 300000
Blender Menghancurkan bahan 2 buah 200000 400000
Pisau Memotong rumput laut 6 buah 5000 30000
Talenan Bantalan memotong 6 buah 5000 30000
Waskom Wadah bahan 6 buah 25000 150000
Wajan besar Memasak dodol 2 buah 100000 200000
Gelas ukur besar Mengukur bahan 2buah 50000 100000
Sendok makan Mengambil bahan 1 lusin 50000 50000
Sendok kayu Mengambil adonan 8 buah 10000 100000
Sendok kayu besar Mengaduk dodol 4 buah 25000 100000
Botol kaca Pengemas selai 100 buah 3000 300000
Botol plastik Pengemas selai 100 buah 1000 100000
Anyaman Pengemas sekunder 50 10000 500000
Label Memberi merk pada selai 500 lbr 500 250000
gas elpiji Memasak 2 buah 200000 400000
Kompor Memasak 2 250000 500000
SUB TOTAL (RP) 3760000
15
4. Perjalanan
Harga Total
Material Justifikasi Perjalanan Kuantitas
Satuan (Rp) Harga (Rp)
Denpasar-Nusa Persiapan, pelaksanaan 2 750000/pp 1500000
Lembongan pelatihan, Evaluasi kegiatan
SUB TOTAL (RP) 1500000
5. Lain-lain
Harga Total
Kegiatan Justifikasi Pemakaian Kuantitas
Satuan (Rp) Harga (Rp)
Rapat Tim Peneliti Konsumsi rapat 1 100000 100000
Pelatihan Konsumsi KWT 2 100000 200000
Dokumentasi Hasil Dokumen 2 50000 100000
Penggandaan laporan Pembuatan laporan 10 10000 100000
Publikasi Ilmiah Publikasi Ilmiah 1 1000000 1000000
SUB TOTAL (RP) 1500000
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN (RP) 10.000.000
16
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Pengabdian
17
4 Ni Made Indri Hapsari A., FTP Ilmu 5 - Mempersiapkan alat dan bahan
S.TP.,MP//0026047805 Unud Pangan pengemas selai
- Membantu Ketua pengabdian
untuk mempraktekan teknik
pengemasan yang benar
- Bekerjaama dengan anngota
pengabdian IV terkait labeling
5 I Dsk Pt. Kartika P, FTP Ilmu 5 - Mempersiapkan alat dan bahan
S.TP.,MP//0003048405 Unud Pangan label selaii
- Membantu Ketua pengabdian
untuk mempraktekan teknik
labeling yang benar
- Bekerjaama dengan anngota
pengabdian III terkait teknik
pengemasan
18
Lampiran 3. Peta Lokasi Tempat Pengabdian
Kelompok Laki Tani (KLT) Kerti Dharma dan KWT Segara Caksu, mitra kegiatan
Pengabdian bagi Masyarakat berada di Dusun Banjar Kelod Desa Lembongan Kecamatan
Nusa Penida Kabupaten Klungkung. Jarak dari PT (Universitas Udayana, Denpasar) sampai
ke lokasi kedua mitra sekitar 20 km. Lokasi Wilayah mitra seperti terlihat pada Gambar 5
berikut ini.
19
Lampiran 4. Artikel
A. A. Istri Sri Wiadnyani, I W. R. Widarta, N.N Puspawati, Ni Md Indri H., I.D.P. Kartika, P.
Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Udayana
Email : asriwiadnyani@yahoo.com
ABSTRAK
Nusa Lembongan merupakan pulau kecil yang terletak berdekatan dari pulau Nusa Ceningan
dengan jarak sekitar 2 km di sebelah Barat laut Nusa Penida. Pulau Nusa Lembongan memiliki
panjang 4 km dan lebar 1 – 1,5 km, berada sekitar 11 km di sebelah Tenggara dari Pulau Bali. Daerah
Nusa Lembongan merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Klungkung yang masih dianggap
daerah miskin dan banyak warganya yang bekerja di luar daerah. Mata pencaharian sebagian besar
penduduk Nusa Lembongan adalah sebagai petani rumput laut dan sebagian bekerja di sektor
pariwisata. Rumput laut merupakan komoditi pertanian utama yang dihasilkan Nusa Lembongan
Masyarakat di Desa Lembongan hanya menjual rumput laut dalam bentuk segar ataupun
setelah dikeringkan tanpa dilakukan pengolahan lebih lanjut. Pemanfaatan rumput laut menjadi selai
dengan memanfaatkan hasil penelitian belum diketahui oleh warga desa. Metode pemecahan masalah
yang digunakan berupa pengenalan dan pelatihan pembuatan produk olahan rumput laut menjadi selai
dan pengemasan sampai pada pelabelannya Hasil yang didapatkan bahwa kegiatan penyuluhan,
pelatihan serta pendampingan pembuatan produk produk olahan rumput laut menjadi selai berjalan
dengan baik dan sesuai rencana dimana KWT Segara Caksu sudah mampu memproduksi produk
olahan tersebut dengan baik. Pengemasan dan pelabelan pada produkpun sudah dapat dikerjakan
dengan baik dan dihasilkan produk dengan identitas dan penampilan yang menarik
Kata kunci: Selai, rumput laut, Nusa Lembongan, KWT Segara Caksu
PENDAHULUAN
Nusa Lembongan memiliki topografi permukaan tanah pada umumnya tidak rata,
bergelombang bahkan sebagian besar berupa bukit-bukit terjal yang kering dan tandus
dengan tekstur tanah berkapur sehingga disektor pertanian dan perkebunan penduduk
setempat hanya mengandalkan tadah hujan karena kesulitan pasokan air. Daerah Nusa
Lembongan merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Klungkung yang masih dianggap
daerah miskin dan banyak warganya yang bekerja di luar daerah. Mata pencaharian sebagian
besar penduduk Nusa Lembongan adalah sebagai petani rumput laut dan sebagian bekerja di
sektor pariwisata. Rumput laut merupakan komoditi pertanian utama yang dihasilkan Nusa
Lembongan selain destinasi wisata yang sangat indah. Rumput laut merupakan komoditas
ekspor andalan Kabupaten Klungkung (Wikipedia, 2010). Pada tahun 2009 produksi rumput
laut mencapai 106.188 ton meningkat sekitar 10,83% dibanding tahun sebelumnya.
20
Rumput laut di Desa Nusa Lembongan Kecamatan Nusa Penida mempunyai potensi
yang sangat menjanjikan namun belum termanfaatkan secara optimal padahal rumput laut
dapat juga digunakan sebagai suatu usaha produksi di bidang pangan oleh warga untuk
menambah penghasilan keluarga miskin di Desa Nusa Lembongan. Rumput laut sangat
mudah dibudidayakan dengan produksi yang sangat tinggi. Dari keadaan di lapangan,
masalah yang dihadapi adalah pada saat panen raya, harga rumput laut menjadi rendah.
Masyarakat di Desa Lembongan hanya menjual rumput laut dalam bentuk segar yang tentu
saja tidak bisa disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama ataupun setelah dikeringkan
tanpa dilakukan pengolahan lebih lanjut. Pemanfaatan rumput laut menjadi produk olahan
yang memiliki daya simpan yang lebih tinggi seperti diolah menjadi selai rumput laut dengan
memanfaatkan hasil penelitian belum diketahui oleh warga desa.
Oleh karena itu, penyuluhan, pelatihan dan pengenalan proses pengolahan rumput laut
menjadi produk olahan rumput laut disertai teknik pengemasan yang baik dan benar
diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis rumput laut dan dapat meningkatkan
kesejahteraan petani rumput laut. Produk-produk olahan rumput laut seperti selai yaang
dikemas dengan teknik yang benar dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama
dibandingkan dengan rumput laut segar sehingga dengan mengolahnya dapat
mengatasi permasalahan petani pada saat panen raya. Selain itu juga, pengolahan
rumput laut dapat dijadikan sebagai unit usaha kelompok tani sehingga dapat
meningkatkan produktifitas masyarakat.
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Lembongan terutama tentang
diversifikasi pengolahan rumput laut agar dapat dijadikan sebagai alternatif dalam
mengembangkan potensi swadaya masyarakat dalam berwirausaha maka dipandang perlu
untuk memberikan pengetahuan tambahan tentang pengolahan dan teknik pengemasan
rumput laut menjadi selai. Oleh karena itu, penyuluhan, pelatihan, dan pengenalan proses
pengolahan lanjutan dari rumput laut menjadi produk-produk olahan yang mempunyai nilai
ekonomis yang lebih tinggi merupakan langkah yang tepat.
Tujuan Kegiatan
Memperkenalkan teknologi pengolahan rumput laut lokal menjadi selai dikuti
dengan teknik pengemasan (packing) dan teknik pelabelan (labeling) sehingga menjadi
produk-produk yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi sekaligus merupakan makanan
pendamping yang bergizi karena kandungan karbohidrat, vitamin dan mineralnya. Di
21
samping dengan pelatihan dan praktek langsung, masyarakat diharapkan dapat
meningkatkan ketrampilannya dan memiliki pengetahuan lebih mendalam mengenai
teknologi pengolahan ruumput laut menjadi produk-produk makanan untuk diversifikasi
pangan.
Manfaat kegiatan
1. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan khususnya dalam pengolahan rumput laut
menjadi selai yang kaya vitamin dan mineral yang berguna bagi kesehatan petani dan
masyarakat desa Lembongan, Nusa Penida-Klungkung.
2. Manfaat bagi pemerintah daerah adalah perolehan masukan dalam bentuk teknologi
pengolahan rumput laut menjadi selai rumput laut serta upaya ikut serta memberdayakan
potensi masyarakat bagi pembangunan desa Lembongan, Nusa Penida-Klungkung
METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan:
1. Memberikan pelatihan dan penyuluhan tentang cara pengolahan rumput laut menjadi selai.
Pelaksanaan pelatihan ini di samping diberikan secara lisan dengan pemaparan cara
pembuatan selai rumput laut dilengkapi diagram alir proses pengolahan, juga diberikan
brosur/makalah mengenai teknologi pengolahanrumput laut menjadi selai yang memiliki
kandungan vitamin dan mineral yang tinggi.
2. Memberikan praktek kegiatan pengolahanrumput laut menjadi selai yang siap dikonsumsi
dan dipasarkan.
3. Memberikan teknik pengemasan dan teknik pelabelan pada produk selai rumput laut
sehingga dapat meningkatkan umur simpan produk dan juga meningkatkan nilai
ekonomisnya
22
Caksu di bertempat di Balai banjar Desa Lembongan, Nusa, Klungkung. Kegiatan ini
dapat dikatakan berhasil dilaksanakan dengan baik sesuai dengan harapan baik dari segi
rencana, jadwal kegiatan, respon masyarakat dan pencapaian tujuan, sasaran, target serta
manfaat kegiatan..
1. Ceramah
Pemberian ceramah kepada KWT Segara Caksu Desa Lembongan tentang cara
pembuatan selai pada tanggal 28 Juli 2016. Ceramah dilakukan terhadap 20 orang anggota
KWT. Peserta Pelatihan terlihat sangat antusias dan aktif mengajukan pertanyaan.
23
Gambar 2. Foto Praktek Pembuatan Sirup rumput laut
24
Gambar 3. Desai Label Kemasan Selai Rumput Laut
Gambar 4. Foto Selai rumput laut dengan pengemas kaca dan label
25
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Melihat respon masyarakatdan KWT Segara Caksu yang tinggi terhadap pelatihan
Pengolahan rumput laut menjadi selai di desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida,
Klungkung, maka diperlukan kegiatan serupa di daerah-daerah lain. Kegiatan ini akan lebih
bermanfaat apabila di tahun berikutnya KWT Mawar langgeng sari :
3. Diberikan pelatihan manajemen pemasaran yang lebih baik sehingga mampu memasarkan
tidak secara konvensional tetapi juga melalui internet dengan pembuatan website.
4. Pelatihan dan penyuluhan sanitasi (produksi, peralatan ruang kerja) dan Higeinis pekerja
pengolahan
UCAPAN TERIMAKASIH
Kepada DIPA PNBP Universitas Udayana Sesuai dengan Surat Penugasan Pelaksanaan
Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor 640-4/UN 14.2/PKM 01.03/2016, tanggal 16 Juni
2016
26
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2001. Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat, Hasbullah,
Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat.
Winarno, F.G., Fardiaz, S. dan Fardiaz, D. 1996. Teknologi Pengolahan Rumput Laut.
Pustaka Sinar Harapan, Jakarta
27