Konstruksi Lantai
Lantai adalah konstruksi bangunan gedung yangterletak di atas tanah atau diatas plat lantai.
Plat lantai adalah konstruksi pemisah ruang secarahorizontal pada bangunan bertingkat.
Plat lantai dipengaruhi oleh bentuk struktur gedung, sistem konstruksi dan bahan bangunan
yang dipilih. Sistim struktur bangunan dinding dan kolom yangmenerima beban akan
mempengaruhi sistem platlantai yang akan dipilih.
• Struktur bangunan masif
• Struktur bangunan dinding sejajar
• Struktur bangunan rangka
Kalau jarak antara dinding yang menerima beban lebih luas, maka dimensi konstruksi
lantai diperbesar. Sebagai pembagi ruang secara horizontal maka plat lantai menerima
beban seperti beban mati, beban muatan, angin dan gempa dll, antara lain: perabot, langit
langit, lampu, manusia, dinding dan pemisah ruang, dan berat sendiri.
Bahan yang dipergunakan bermacam macamseperti kayu, baja beton dan bahan komposit.
Pemasangan batang baja tulangan yang telah dibentuk harus dilakukan dengan teliti.
Baja tulangan tidak boleh menempel pada bekisting karena bahaya karat.
- Pada konstruksi bangunan yang terlindung bajatulangan harus berjarak 20 mm
dari bekisting.
- Pada konstruksi tidak terlindung atau di dalamair. Baja tulangan harus berjarak
25 mm dan untuk menjamin ketahanan dalam kebakaranselama 2 jam tebal
selimut harus 35 mm. beton bertulang baja merupakan gabungan beton
yangmemiliki karakteristik kuat terhadap gaya tekan.dan baja yang memiliki
kekuatan terhadap gaya tarik
Konstruksi lantai
Lantai plesteran dan lantai beton.
Lantai plesteran kapur pasir dengan adukan 2 bagian volume pasir : 1 bagian kapur atau
kapur tras dengan adukan 1 kp : 5 tras dengan tebal 5cm. dilapisi dengan bubur semen
setebal 2 mm. Landasan adalah tanah yang dipadatkan atau distabilisasi dengan 1 kp : 3 tnh
atau 1 pc : 20tanah dsb. Apabila menggunakan lantai beton dipergunakan K 175 – K 225.
Dipadatkan setebal 5 -8 cm menurut keadaan tanah dibawahnya. Lantai beton dapat
digosok dalam keadaan basah untuk melicinkan permukaannya atau menggunakan acian
semen. Penutup lantai tanpa lapisan plastik atau aspal tidak kedap air dan menyebabkan
kelembaban tanah dapat naik, sehingga kurang cocok untuk penutup lantai kayu,
permadani atau bahan sintetis. Lantai beton yang kedap air dan kelembaban tanah harus
dibuat lantai setebal <8cm . Kemudian dicat aspal panas 2mm. Kemudiaan dicor alas lantai
setebal 4 cm dengan K 275 atau dengan campuran tras kapur 1 kp : 5 tras. Bar udilapisi
dengan bahan penutup lantai.
Lantai beton kedap air dapat dilapisi dengan ubin dan batu alam yang dipasang dengan
adukan semen setebal 1 – 3 cm. Lantai keramik dapat dipasang dengan menggunakan
perekat pengikat elastik. Perekat pengikat elastik dapat diaduk sebagai bubur semen
dengan pasir halus, air dan perekat emulsi atau lem putih PVA siar diisi dengan bahan
sama setelah 5 – 7 hari.Untuk lantai keramik setiap 20 – 40 m2 harus dipasang siar elastik,
ditempat perubahan bahan bangunan, ditengah plat lantai dan diantara lapisan lantai dan
dinding.