Anda di halaman 1dari 6

PELAT LANTAI KAYU-BETON KOMPOSIT

Sejak tahun 1985 pelat lantai kayu-beton komposit merupakan trend baru yang
didukung oleh perkembangan kontruksi komposit yang lain dan oleh eko-
arsitektur yang mencari alternative bagi pelat lantai-beton bertulang karena
tulang baja menyebarkan medan listrik maupun magnetis yang diakibatkan oleh
instalasi listrik.

Sebagai pelat lantai kontruksi kayu beton komposit, terdapat dua system
penyelesaian sebagai berikut.

 Penggunaan papan kayu dan pelat beton sedemikian rupa sehingga papan
kayu menerima gaya tarik dan pelat beton menerima tekanan. Keuntungan
system ini terletak pada penggunaan papan kayu secara multi fungsi
sebagai papan langit-langit tanpa kontruksi penggantung, sebagai papan
bekisting yang tidak perlu dilepas lagi, sebagai penerima gaya tarik dan
dengan bidang permukaanya yang luas sekali gaya geser dapat disalurkan
dengan paku yang tertanam dalam papan kayu tersebut. Kekurangan
system ini adalah terjadinya penyusutan beton yang bertentangan dengan
pengembangan bahan kayu yang basah. Tegangan tersebut mengakibatkan
retakan, yang dapat diatasi dengan penggunaan beton berserat (serat
alam).
 Penggunaan balok
kayu dan pelat beton
sedemikian rupa sehingga
balok kayu menerima gaya
tarik dan pelat beton
menerima tekanan.
Keuntungan pada system
ini terletak pada
penggunaan multipleks
kayu sebagai pelat langit-
langit tanpa kontruksi
penggantung dan sebagai
papan bekisting dan beton ditiadakan. Kekurangan akibat penyusutan
bekisting dan beton ditiadakan . kekurangan system ini terletak pada
penggunaan kayu sebgaai penerima gaya tarik dengan bidang permukaan
nya yang sempit sekali untuk menyaliurkan gaya gesek dengan menenem
pasak saja, pototngan pipa baja, atau paku bergaris-tengah besar.

Kontruksi pelat lantai beton kayu komposit dengan penggunaan papan kayu
yang menerima gaya tarik

a) Papan kayu yang menerima gaya tarik dengan paku gaya geseran
Dinding dengan pembukaan 1’800 mm Dengan pembukaan pembukaan 1’200
mm dengan pemasangan 2 latei

2. pelat lantai

Pelat lantai adalah kontruksi pemisah ruang secara mendatar pada


gedung bertingkat. Pelat lantai bertugas ganda, yakni menerima dan
menyalurkan beban serta membagi ruan .

System struktur bangunan (aturan dinding atau kolom yang menerima


beban) yang dipilih akan mempengaruhi kontruksi pelat lantai sebagai
berikut
Pelat lantai pada strukturpelat
pelat lantai pada struktur bangunan dinding sejajar (atau rangka)terarah
bangunan masif (atau rangka)
tidak terarah

Kalau pelat lantai harus lebih luas, maka system-sistem tersebut dapat
ditambahkan menjadi kontruksi pelat lantai yang lebih luas. Kalau jarak antara
dinding yang menerima beban lebih luas, maka penambahan tidak dapat
dilakukan dan pelat lantai akan lebih tebal.

 Lebar bentang keci


mengizinkan penampang
lintang kayu lebar yang kecil
 Lebar bentang membutuhkan penampang
lintang balok yang tinggi
 Lebar bentang besar dengan menggunakan balok pendukung,
memungkinkan lebar bentang dibagi dua

Rangka pelat rantai dengan balok kayu

Balok lantai merupakan kontruksi kayu yang paling bawah sebagai


penopang lantai . pada rumah panggung balok lantai juga disebut balok
penyangga, yang biasanya dibuat dari kayu kelas 1 yang tahan rayap.

Contoh gambar susunan balok lantao:


h

susunan balok lantai untuk rumah panggung diatas konstruksi pondasi


kayu

BALOK LOTENG
Pada perancangan kontruksi pelat lantai dengan balok kayu, jarak balok
lantai dan balok loteng, selain harus memenuhi kebutuhan kestabilan,
harus juga memperhatikan ukuran-ukuran bahan bangunan yang tersedia I
pasaran setempat, terutama dalam hubungan dengan kontruksi lantai
dasar, bahan penutup lantai, dan langit-langit.
Sesuai peletakan dan tugasnya, balok lantai memiliki nama-nama tersendiri
yaitu:

 Balok tunggal atau balok utuh, melintang dalam ruang dan memiliki
dua tumpuan (biasanya dinding rumah).
 Balok terusan melintang minimal pada dua ruang yang memiliki
minimal tiga tumpuan tanpa sambungan memanjang
 Balok ekor bertumpu dengan satu ujung pada dinding dan ujung
yang lain disambung dengan purus berdada rata atau miring pada
balok ravil
 Balok ravil merupakan balok tunggal yang menerima beban
tambahan karena menerima balok tumpuan untuk balok ekor, maka
biasanya ukurannya (b + 20 mm) lebih lebar.
 Balok sisi , terdapat sepanjang dinding batu dengan celah kurang
lebih 20 mm. karena menerima beban separo saja, maka ukurannya
(b – 20 mm) lebih sempit.

Anda mungkin juga menyukai