Anda di halaman 1dari 34

Pelat Lantai

Pelat Lantai
• lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, jadi merupakan lantai
tingkat.
• Pelat lantai merupakan bidang tumpuan beban diatasnya yang berfungsi menahan
beban yang ada pada lantai tersebut.
• Pelat lantai ini didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-
kolom bangunan.

Guna pelat lantai adalah:


• Memisahkan ruang bawah dengan ruang atas.
• Sebagai tempat berpijak penghuni di lantai atas.
• Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang bawah.
• Meredam suara/suhu dari ruang atas maupun dari ruang bawah
• Menambah kekakuan bangunan pada arah horizontal.
Pelat lantai harus direncanakan :
Kaku, lurus, dan rata/waterpass (mempunyai ketinggian yang sama, tidak miring)
Ketebalan pelat lantai ditentukan oleh :
• Lebar bentangan atau jarak antara balok-balok
• Besar lendutan yang di ijinkan
• Bahan konstruksi dan pelat lantai

Bahan pelat lantai terdiri dari :


• Pelat lantai kayu/multiplek
• Pelat lantai beton
• Pelat lantai baja, ( plat )/kombinasi
• Plat lantai Kaca
Pengertian pelat
• struktur tipis yang dibuat dari beton bertulang dengan bidang yang arahnya horizontal, dan beban
yang bekerja tegak lurus pada struktur tersebut.
• Ketebalan bidang pelat ini relatif sangat kecil apabila dibandingkan dengan bentang
panjang/lebar bidangnya.
• Pelat beton ini sangat kaku dan arahnya horizontal, sehingga pada bangunan gedung, pelat ini
berfungsi sebagai diafragma/unsur pengaku horizontal yang sangat bermanfaat untuk mendukung
ketegaran balok portal.

Umumnya pelat tersebut ditumpu oleh balok-balok secara monolit, yaitu


• Pelat dan balok dicor bersama-sama sehingga menjadi satu-kesatuan,
seperti pada gambar (a)
• Ditumpu oleh dinding-dinding bangunan seperti pada gambar (b).
• Didukung oleh balok-balok baja dengan sistem komposit seperti pada gambar (c),
• Didukung oleh kolom secara langsung tanpa balok, yang dikenal dengan pelat cendawan, seperti
gambar (d).
Ada 3 jenis perletakan pelat pada balok, yaitu sbb :
1) Terletak bebas
Pelat diletakkan begitu saja di atas balok, atau antara pelat dan balok tidak dicor bersama-sama, sehingga pelat
dapat berotasi bebas pada tumpuan tersebut,
lihat gambar (1). Pelat yang ditumpu oleh tembok juga termasuk dalam kategori terletak bebas.
2) Terjepit elastis
Pelat dan balok dicor bersama-sama secara monolit, tetapi ukuran balok cukup kecil, sehingga balok tidak
cukup kuat untuk mencegah terjadinya rotasi pelat. (lihat gambar (2))
3) Terjepit penuh
Pelat dan balok dicor bersama-sama secara monolit, dan ukuran balok cukup besar, sehingga mampu untuk
mencegah terjadinya rotasi pelat (lihat gambar(3)).
Pelat Lantai Kayu
• Ukuran lebar papan umumnya 20 – 30 cm, tebal 2 – 3 cm,
• Multipleks 18 mm/24mm
• Dengan jarak balok-balok pendukung antara 60 – 80 cm.
• Ukuran balok berkisar antara 8/12, 8/14, 10/14 untuk bentangan 3 – 3,5 m.
• balok-balok kayu ini dapat diletakkan di atas pasangan bata atau ditopang oleh balok beton.
Keuntungan:
• Harga relatif murah, berarti biaya bangunan rendah.
• Mudah dikerjakan, berarti pekerjaan lebih cepat selesai.
• Beratnya ringan, berarti menghemat ukuran pondasi.
• Memunculkan Kesan Alami.
• Membuat Ruangan Menjadi hangat.
Kerugiannya:
• Untuk bangunan sederhana dengan beban ringan.
• Bukan peredam suara yang baik
• Sifat bahan permeable (rembes air) jadi tidak dapat dibuat kamar mandi/WC di lantai atas.
• Mudah terbakar, jadi tidak boleh membuat dapur di atasnya.
• Tidak dapat dipasang tegel, jadi mengurangi kesan mewah (hanya dapat ditutup karpet, vinyl, atau
sejenisnya).
• Rayap, berarti keawetan bahan terbatas.
• Dipengaruhi cuaca yang berubah-rubah (panas dan hujan) jadi hanya cocok untuk bangunan yang
terlindung.
Sambungan Kayu Melebar Lidah dan Alur

Type sambungan kayu melebar jenis LIDAH DAN ALUR ini biasa digunakan pada jenis
kayu melebar untuk konstruksi lantai dan konstruksi dinding.
Plat Beton Bertulang
Perencanaan dan pengerjaan pelat lantai beton ada beberapa syarat:
• Tebal pelat lantai minimal 12 cm,
• Plat atap tebalnya minimal 7 cm
• Tulangan harus bersilangan dengan Ø 8 mm
• Perencanaan pelat dengan ketebalan lebih 25 cm harus menggunakan tulangan rangkap atas bawah
• Jarak tulangan sejajar minimal 2,5 cm dan maksimalnya 20 cm atau dua kali tebal pelat terkecil.
• Tulangan harus terbungkus beton setebal 1 cm, menghindari terjadinya suatu karat, korosi, atau kebakaran.
• Beton menggunakan 1 pc : 2 ps : 3 kr + air, campuran kedap air 1 pc : 1 ½ ps : 2 ½ kr + air.
Keuntungan menggunakan beton bertulang pada pelat lantai.
• Mampu mendukung beban yang besar
• Merupakan isolasi suara yang baik
• Tidak mudah terbakar dan dapat dibuat beton kedap air
• Dapat dipasang Ubin diatasnya untuk suatu keindahan
• Tidak memerlukan suatu perawatan dan dapat berumur panjang
Kerugiannya dari beton
• Beton bertulang memiliki beban yang berat
• Dibutuhkan tenaga ahli dibidang perencanaan beton bertulang
• Pengerjaan pelat lantai memerlukan bekisting, perancah dan tenaga pengawas ahli.
Jenis-jenis Pelat Beton dalam Bangunan
1. Pelat Satu arah
1. Sistim Pelat hanya ditumpu kedua sisinya (beban akan didistribusikan oleh plat dalam satu araah
saja yaitu arah tumpuan)
2. Bertempu ke empat sisinya dan arti bentang panjang terhadap bentang pendek lebih besar atau
sama dengan 2, ( beban disaluarkan ke bentang pendek)
2. Pelat Rusuk
1. Tebal 50-100mm, yang ditopang sejumlah rusuk dengan jarak beraturan
2. Lebar rusuk 100mm dan tinggi tidak lebih dari 3.5 kali lebar minimum
3. Jarak rusuk tidak melebihi 750 mm
3. Pelat Dua arah
1. Pelat ditopang keempat sisinya
2. Rasio bentang panjang terhadap bentang pendek kurang dari 2
3. Pelat ini dibedakan
1. Sistim balok –pelat dua arah
2. Sistim slab datar (flat slab)
3. Sistim pelat datar (flat plate)
4. Pelat dua arah berusuk dan pelat waffle
Jenis2 Plat 2 Arah

Plat + Balok Grid/wafel

Flat Slab Flat slab


Drop Panel
Plat Lantai komposit baja dan beton atau metode Bondex
- Bekisting digantikan oleh Bondex
- Plat bondex menggantikan tulangan bawah ( tulangan yang di pasang hanya bagian atas)
- Kecepatan pengerjaan ( hemat waktu bekisting + tulangan bawah)
kaca sebagai lantai.
• Penerapan lantai kaca tidak dapat diterapkan ke keseluruhan ruangan.
• Hal ini bukan tidak memungkinkan, tetapi faktor psikologis Berpengaruh.
• Pendapat secara umum bahwa kaca adalah material rapuh yang tidak dapat menahan tekanan,
• Lantai kaca memiliki permukaan yang licin yang cukup membahayakan
• Permukaan lantai kaca yang cukup gampang tergores sehingga susah dalam hal maintenance.
• Lantai kaca mampu memberikan disorientasi terutama jika diterapkan di ruangan yang sangat
luas seperti di outdoor.
Trend kedepannya mungkin akan berubah seiring semakin meningkatnya aplikasi aplikasi arsitektur.

Ukuran Lantai Kaca dan Aplikasi


Konstruksi pemasangan lantai kaca secara umum memerlukan rangka besi yang dapat disusun di 4 sisi
berupa grid.
Macam macam Lantai Kaca
1. Laminated Glass
adalah jenis kaca yang lebih aman daripada kaca biasa karena tidak berbahaya saat pecah. Ketika
pecah, pecahannya akan melekat pada pelekatnya (interlayer).
2. Lantai Glass Block
Bondex dengan Pembesian Plat Lantai Plat Bondex dengan Balok beton bertulang
Proses Pengecoran
Plat Bondex + balok baja
LANTAI TINGKAT
Elemen struktur lantai
terdiri dari:
• Balok induk yang
bertumpu pada kolom
dan kolom, menjadi
struktur utama
bergabung dengan
kolom.
• Balok anak bertumpu
pada kolom dan balok
induk atau balok dan
balok.
• Bidang/plat lantai
yang bertumpu pada
balok.
Pertimbangan menentukan tinggi plat lantai tingkat :
1. Ketinggian plafond yang diinginkan ( +3.00- +3.25)
2. Tinggi Balok, kaitan dengan Bentang
3. Finishing lantai ( disiapkan 5 cm-7 Cm)
4. Jaringan Plumbing
• Dimensi Pipa
• Kemiringan Pipa air buangan
5. Rangka Plafond + penutup plafond ( dimensi da ketebalan)
• Rangka :Hollow/ Balok kayu/Kaso/metal furing
• Penutup : Gypsum , triplek, Grc, metal dll
6. Aspek design
• Design Plafond ( drop ceiling dll)
• Proporsi ruang ( lebar dan tinggi)
• Asumsi : Makin tinggi makin wah/// makin nyaman
( Jenis bangunan tertentu butuh space dlm ceiling akan lebih besar untuk kemudahan
maintenance, seperti lab.)

Lantai dasar :
1. Peil banjir
2. Aspek estetika
3. Lingkungan/ tetangga
Bahan Pelapis Lantai :
1. Keramik : Rumah , off, bang. Komesiel dl
2. Vynil : Laboratorium, Rumah sakit
3. Karpet : Office, karoeke room
4. Batu alam : Batu adesif, palimana, Pacito rosso ddl ,
batu koral, marmer dan Granite
5. Kayu : parket, Rumah,
6. Floor hardener : Gudang, workshop, pabrik
7. Epoxy : supermarket, pabrik, gudang dll
8. Kaca : mal
9. Multiplek : panggung , gudang, bengkel dll

Anda mungkin juga menyukai