Anda di halaman 1dari 15

8.

KONSTRUKSI LANTAI
TINGKAT

Oleh :
Ignatius Haryanto
8.KONSTRUKSI LANTAI TINGKAT

Konstruksi lantai tingkat terdiri dari :


- Bidang lantai/pelat lantai
- Balok/dinding pemikul lantai
- Kolom/tiang

Beban pada pelat lantai terdiri dari :


- Beban mati : berat sendiri dan
berat penutup lantai
- Beban hidup/beban berguna :
berat perabot/alat kantor/alat rumah tangga
beban orang
beban air hujan
KLT.001
• Beban pada balok lantai :
- beban mati : berat sendiri balok dan berat sendiri pelat lantai
- beban hidup : beban berguna pada seluas daerah yang dipikul

. Beban pada kolom/tiang :


- beban vertikal : beban atap dan beban reaksi total dari balok-
balok lantai
- beban horisontal : beban angin , beban gempa

Beban selain beban mati dan beban hidup juga terdapat beban akibat
angin atau gempa.
Pada perhitungan struktur diperhitungkan :
- Beban tetap terdiri dari beban mati + beban hidup
- Beban sementara terdiri dari beban tetap + beban angin atau
gempa

KLT.002
BAHAN KONSTRUKSI
Konstruksi lantai dapat dibuat dari :
1. Seluruhnya dari bahan yang sama :
- kolom, balok, lantai dari kayu
- kolom, balok, lantai dari beton bertulang
- kolom, balok, lantai dari baja
2. Kombinasi dari bahan beton bertulang dan kayu :
- kolom dari beton bertulang, balok dan lantai dari kayu
- kolom dan balok dari beton bertulang, lantai dari kayu
3. Kombinasi bahan baja dan kayu
- kolom dari baja, balok dan lantai dari kayu
- kolom dan balok dari baja,lantai dari kayu
4. Kombinasi bahan beton bertulang dan baja :
- kolom dan balok dari baja, lantai dari beton bertulang

Pemilihan bahan untuk konstruksi lantai tingkat ini tergantung dari


fungsi/kegunaan bangunan, bentuk struktur dan lokasi didirikannya bangunan
dimaksud
KLT.003
Pelat lantai
• Fungsi umum pelat lantai :
- memisahkan ruang bawah dengan ruang atas
- sebagai tempat berpijak penghuni di atas lantai
- mendukung dinding batas yang tidak menerus ke
bawah
- memindahkan beban-beban pada dinding
- menambah kemantapan bangunan dengan membentuk
satu kesatuan bersama dengan dinding
- mencegah perambatan gema suara dan meredam
pantulan suara
- isolasi terhadap pertukaran temperatur
- menyebarkan jumlah beban pada luas yang lebih besar
KLT.004
• Syarat konstruksi lantai :
- lantai memiliki kekuatan dan kekakuan yang cukup
- tumpuan pada dinding harus sedemikian rupa sehingga luas yang
mendukung cukup besar
- lantai harus dijangkar pada dinding sedemikian rupa sehingga
mencegah dinding melentur
- bahan lantai harus memiliki kualitas yang baik dan dapat
dikerjakan dengan mudah
- lantai harus memiliki perawatan yang mudah
- konstruksi harus terjamin kekuatannya dalam waktu lama

KLT.005
KONSTRUKSI LANTAI KAYU

• Dimensi papan dan balok lantai :


- pelat lantai kayu umumnya dibuat dari rangkaian papan kayu
yamg
disatukan menjadi satu kesatuan yang kuat sehingga membentuk
bidang injak yang luas.
- ukuran lebar papan kayu 200 – 300 mm dengan tebal 30 mm, atau
dapat menggunakan plywood dengan tebal 25 mm
- papan atau plywood duduk di atas balok-balok pendukung yang di
jajar di atas dinding dengan jarak satu sama lain 600 – 800 mm
- ukuran/dimensi balok yang digunakan 80/120 mm, 80/150 mm,
100/150 mm untuk bentang 3000 – 3500 mm
- pada pelat lantai berbidang besar perlu diperkaku dengan balok-
balok lantai dan balok anak yaitu balok pengaku lantai yang
berukuran dapat lebih kecil dibandingkan dengan balok induk
KLT.006
• Keuntungan dan kerugian konstruksi lantai kayu :
• Keuntungannya :
- harga relatif murah, berarti biaya bangunan bisa rendah
- mudah dikerjakan,berarti pekerjaan dapat lebih cepat selesai
- beratnya ringan,berarti bisa menghemat ukuran pondasi
- sebagai tempat lewatan instalasi kabel/pipa lebih mudah dipasang
- perapihan lantai dan pemasangan plafond cukup mudah dan
sederhana
- reparasi dan pemasangan perkuatan dapat dilakukan dengan cara
mudah
• Kerugiannya :
- hanya dapat dipergunakan untuk konstruksi bangunan sederhana dan
dengan beban ringan
- kayu mudah terbakar
- permukaan lantai tidak rata dan mudah aus, hingga perlu bahan pelapis
- diperlukan perawatan agar kayu tidak dihinggapi rayap
- ukuran bentang terbatas
KLT.007
KONSTRUKSI LANTAI BETON BERTULANG

• Bangunan dengan struktur beton bertulang


adalah bangunan yang seluruh konstruksi
pendukungnya terbuat dari beton bertulang,
kolom,balok dan pelat lantai dari beton bertulang

KLT.008
• Bagian –bagian dari konstruksi :
• 1. pelat lantai
• 2. balok lantai
• 3. kolom
• 4. dinding

1. Pelat lantai
- Pelat lantai beton bertulang umumnya di cor di tempat bersama-sama
balok penumpu .,kecuali pelat prefab.
Antara pelat dan balok akan diperoleh hubungan yang menjadi
kesatuan dan disebut perletakan jepit.
Untuk menahan momen lentur dipasang tulangan baja baik searah
maupun pada kedua arah. Tulangan pelat lantai harus dikaitkan pada
tulangan balok penumpu sesuai persyaratan yang ada.
Perencanaan dan perhitungan plat lantai harus mengikuti peraturan yang
berlaku

KLT.009
- Keuntungan dari pelat lantai beton bertulang
Mampu mendukung beban besar
Merupakan isolasi suara yang baik
Tidak mudah terbakar dan dapat dibuat beton kedap air
Tidak memerlukan perawatan dan dapat berumur panjang

- Kerugian dari pelat lantai beton bertulang


Beton bertulang memiliki beban yang berat
Memerlukan perencanaan dan perhitungan yang baik dari tenaga ahli
Pembuatan memerlukan pengawas ahli, dan memerlukan bekisting
dan perancah

KLT.010
- Persyaratan pada pelat lantai

Tebal plat lantai tidak boleh kurang dari 100 mm untuk pelat atap dan
120 mm untuk pelat lantai

Tulangan pada pelat lantai terdapat tulangan pokok/utama, tulangan


pembagi dan tulangan susut

Jumlah/luas tulangan pelat,termasuk tulangan pembagi tidak boleh


kurang dari pada yang diperlukan untuk memikul susut dan perubahan
suhu.

Diameter tulangan untuk pelat untuk tulangan pokok Ø10 mm, Ø 12 mm,
D 12 mm,D 16 mm, untuk tulangan pembagi Ø 8 mm,Ø 10 mm. Tulangan pelat
dapat juga menggunakan jaringan baja ( wire mesh )
KLT.011
Pelat yang lebih tebal dari 200 mm harus dipasang tulangan atas dan
tulangan bawah ( tulangan rangkap )

Pada pelat di tempat momen maksimum baik dilapangan dan di


tumpuan, jarak masing-masing tulangan tidak boleh lebih dari 200 mm
atau 2 kali tebal pelat

KLT.012
2. Persyaratan pada balok lantai
Lebar badan balok minimum 1/25 – 1/50 kali bentang bersih. Tinggi
balok harus sesuai dengan lebar balok dan memenuhi pembatasan
penulangan.

Tulangan pada balok, terdapat tulangan menahan lentur, tulangan


menahan geser dan tulangan menahan puntir

Untuk tulangan lentur harus diperhatikan panjang penyaluran tulangan


tekan, panjang penyaluran tulangan tarik, panjang lewatan, jarak
antara tulangan, tempat sambungan tulangan dan sebagainya
KLT.013
Untuk tulangan geser, seperti sengkang perlu diperhatikan panjang
dan sudut dari kait miring

Diameter tulangan lentur minimum digunakan D 12 mm, sedangkan


untuk tulangan geser dapat di gunakan Ø 8 mm, Ø 10 mm

Jarak masing-masing tulangan lentur maksimal 150 mm dan minimal


30 mm

Jarak sengkang pada balok maksimum 300 mm atau 2/3 tinggi balok
dan minimum 70 mm

KLT.014

Anda mungkin juga menyukai