Anda di halaman 1dari 30

Balok, Kolom, Plat lantai, Tangga

Balok
 Elemen/komponen struktur untuk distribusi beban
vertikal dan horizontal

 Jadi, di dalam balok terjadi dua kombinasi beban:


Lendut (bending) dan geser (shear)
Kriteria Desain Balok

• Cukup kuat untuk menahan semua beban

• Tidak terdeformasi berlebihan sehingga menyebabkan


keruntuhan

• Sesuai dengan kebutuhan bangunan terkait dengan


dimensi, material, penyelesaian akhir,
dan lain-lain.
Apa Bedanya Batang dan Balok?
Batang Sistem Truss

Balok Sistem Frame/Rangka


Menganalisis Balok
Yang harus diperhatikan
– STABILITAS: tidak runtuh
– KEKUATAN: tidak patah atau retak
– FUNGSIONAL: tidak terdeformasi berlebihan
Yang harus kita ketahui
– BENTANG: bagaimana sistem pendukung balok
– BEBAN: berapa besar beban yang didukung
– MATERIAL, DIMENSI
– Kekuatan dan Defleksi yang diijinkan
Karakter Beban Pada Balok
 Beban—beban (aksi) dan gayanya (reaksi) akan
membuat balok melendut (bend) dan menggeser
balok dari tumpuannya (shear)
 Lendut/ Bending

 Lateral Buckling
Tekan dan Tarik Pada Balok
Akibat Beban Geser Pada Balok
Mendesain Balok
 Semakin besar bentang maka akan semakin besar
momen lendutnya
 Bentang yang lebih kecil akan mampu menahan
beban yang lebih besar. Dalam hal ini yang dominan
adalah beban geser
Ada semacam
kesepakatan umum bagi
arsitek, bahwa kira-‐
kira (tinggi balok (t)
beton untuk bentang L
adalah:
t= (1/10 sampai 1/12) L
Apabila tinggi balok= t,
maka tebal balok kira-‐
kira memenuhi:
a= (2/3 sampai 1)t atau
maksimal sama dengan
lebar kolom yang
mendukungnya
Sistem Pembalokan
Kolom
 SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah
komponen struktur bangunan yang tugas utamanya
menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian
tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi
lateral
 Jenis Kolom :
Kolom Utama adalah kolom yang fungsi utamanya
menyanggah beban utama yang berada diatasnya

Kolom Praktis adalah kolom yang berfungsi membantu


kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar
dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada
pertemuan pasangan bata, (sudutsudut). Dimensi kolom
praktis 15/15 dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8-20
Pelat-Lantai
 Pelat – lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas
tanah langsung
 Pelat di dukung oleh balok-balok yang bertumpu pada
kolom-kolom bangunan
 Kegunaan Pelat-lantai :
* Memisahkan ruang bawah dan ruang atas
* Untuk meletakkan kabel listrik dan lampu pada
ruang bawah
* Meredam suara dari ruang atas atau ruang
bawah
* Menambah kekakuan bangunan pada arah
horizontal
Perencanaan Pelat-lantai :

 Pelat harus kaku, rata, lurus dan waterpas


• Pertimbangan dan perhitungan adanya beban tetap (
penghuni, perabot, berat lapis tegel, berat sendiri)
yang bekerja secara tetap dalam waktu lama
• Bahan pelat-lantai : Kayu, Beton dan Baja
PELAT LANTAI BETON
 Pelat lantai beton bertulang : di cor di tempat
bersama-sama dengan balok lantai dan kolom 
terjadi hubungan yang kuat, satu kesatuan antara
komponen tersebut.
 Tulangan pelat lantai beton bertulang dipasang
bersilangan :
Menahan momen tarik dan lenturan
Tulangan harus dikaitkan dengan tulangan balok
beton
Syarat-syarat beton bertulang
( SN I Beton 1991 )
 Tebal pelat lantai min. 12 cm, untuk plat atap min. 7 cm
• Tulangan harus bersilangan Ø 8 mm dari baja lunak /
baja sedang.
• Pelat dengan ketebalan lebih 25 cm  tulangan rangkap
atas bawah
• Jarak tulangan sejajar min. 2,5 cm dan maks. 20 cm atau
dua kali tebal pelat terkecil.
• Tulangan harus terbungkus beton setebal 1 cm 
menghindari terjadinya karat, korosi, atau kebakaran.
• Campuran beton 1 pc : 2 ps : 3 kr + air, campuran kedap
air 1 pc : 1 ½ ps : 2 ½ kr + air
Bentangan Plat-lantai :
 3 x 3,3 x 4,3 x 5, 3½ x 4, 3 x 4½, 4 x 4 
pengaturan jarak kolom dan balok portal, jika perlu di
tambah balok-anak
 Plat-lantai beton dapat dibuat menerus / menjadi satu
dengan plat luifel dengan balok penumpu sebagai
pembatasnya

 Tinggi tiap lantai dengan adanya balok  lebih tinggi


dari ukuran tinggi orang ( minimal 2,25 m )
Tangga
Tangga terdiri dari : Ibu tangga, anak tangga dan railing
Tangga
 Ukuran anak tangga sesuai dengan rumus empiris
yaitu: lebar pijakan (aantrade) ditambah 2 kali tinggi
pijakan (optrade) tidak kurang dari 60 dan tidak lebih
dari 65.

 Kekuatan dari tangga terletak pada kekakuan pada


setiap hubungan bagian tangga. Jenis sambungan
adalah sambungan jepit.
 Lebar Bordes untuk bangunan rumah tinggal 80-100
cm sedangkan untuk bangunan umum 120-200 cm
 Lebar anak tangga untuk rumah tinggal 80 cm,
bangunan umum 120-100 cm
Tugas
 Carilah bangunan bertingkat sedang (4 – 8 lantai)
 Buatlah perhitungan tangga bangunan bertingkat
sedang yang Anda amati
 Mahasiswa diminta untuk mengukur luas bangunan
tersebut lalu menggambarkan kembali
 Keluaran tugas berupa denah, tampak (2) dan
potongan (2)

Anda mungkin juga menyukai