Anda di halaman 1dari 21

Cara menggambar denah dua lantai.

• Seperti telah dijelaskan bahwa denah adalah : gambar tampak


atas suatu bangunan yang terpotong secara horizontal
setinggi sekitar 1,5 meter dari ketinggian elevasi lantai yang
digambarkan. Denah lantai satu ketinggian potongan
horizontal sekitar 1,5 meter dari elevasi lantai satu yaitu
elevasi ± 0.00. Dan untuk denah lantai 2, ketinggian
potongan horizontal sekitar 1,5 meter dari elevasi lantai 2,
demikian seterusnya,
• Membuat denah bangunan bertingkat yang penting harus
diketahui bahwa pada bangunan bertingkat beban bangunan
lebih besar sehingga struktur bangunan harus lebih
diperbesar pula dimensinya. Struktur yang dimaksud disini
adalah: kolom, sloef, balok lantai tambah pelat, dan ringbalk
Kolom
 Kolom adalah batang tekan
vertikal dari rangka struktur yang
memikul beban diatasnya.
Berfungsi sebagai penerus beban
bangunan ke pondasi.
 Kolom bangunan dengan beban
yang besar saat ini digunakan
beton bertulang yaitu perpaduan
antara beton dan baja tulangan.
 Baja mempunyai kuat tekan dan
tarik yang besar, sehingga
digunakan sebagai penguat pada
beton yang disebut beton
bertulang.
Kolom terdiri atas
 Kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban
utama yang berada diatasnya. Kolom utama harus dibuat menerus dari
lantai bawah sampai lantai atas, letak kolom-kolom tidak boleh digeser
pada tiap lantai, karena hal ini akan menghilangkan sifat kekakuan dari
struktur rangka portalnya. Jadi harus dihindarkan denah kolom portal
yang tidak sama untuk tiap-tiap lapis lantai.
Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan beban
bangunan yang didukungnya makin ke atas makin kecil.
 Kolom Praktis: Adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama
dan juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil.
Kolom praktis dipasang maksimum setiap 9 m2 luas tembok, atau pada
pertemuan pasangan bata, Dimensi kolom praktis 15/15 dengan tulangan
beton 4 d 10 begel d8-20.
 Untuk bangunan tidak bertingkat yang dinding-dinding penyekatnya dari
pasangan batu bata, diberi perkuatan konstruksi beton bertulang praktis
yaitu sloof praktis, kolom praktis dan balok atas (ringbalk).
 Kolom praktis sebagai perkuatan dipasang pada :
* Setiap jarak 3 m pada pasangan tembok lurus.
* Pertemuan-pertemuan tembok (pertemuan sudut, persilangan, dan
sebagainya)
Sloof
• Sloof berfungsi meratakan beban–beban
kolom dan dinding ke pondasi, juga berfungsi
sebagai pengikat kaki kolom agar menjadi
satu kesatuan, sehingga bila terjadi pergerakan
tanah dibawahnya, kolom antara satu dengan
yang lainnya tetap pada jarak dan posisi yang
sama.
• Sloof terdiri dari sloof utama dan sloof
praktis. Sloof utama yaitu sloof yang
menghubungkan antar kolom utama,
sloof praktis adalah sloof yang
menghubungkan kolom praktis.
. Bahan sloof sama dengan kolom .
Balok Lantai
 Baloklantai berguna untuk memikul pelat
lantai. Beban lantai didukung kolom dan
menyalurkan beban tersebut ke pondasi
melalui kolom.
 Balok dibedakan atas balok induk dan balok
anak. Balok induk adalah balok utama yang
bertumpu langsung pada kolom, sementara
balok anak bertumpu pada balok induk.
 Dimensi balok secara sedrhana dapat di
perkirakan sebagai berikut:
• Tinggi balok sekitar 1/12 s/d 1/10 bentang.
• Dengan konstruksi prestress digunakan
untuk bangunan dengan bentangan lebar,
atau jarak kolom ke kolom besar. Tinggi
balok bisa lebih kecil. Sekitar 1/24 s/d 1/20
bentang
• Lebar balok berkisar antara (1/2 s/d 2/3) x
tinggi balok.

Balok Lantai
PELAT LANTAI
Pelat dengan Balok Lantai
 Pelat-balok merupakan sistem
yang banyak digunakan
Sistem pelat-balok terdiri dari pelat
yang ditumpu balok-balok, dan
balok-balok ditumpu oleh kolom.
 Tebal pelat tergantung jarak
balok-balok dan beban yang
bekerja. Minimal tebal pelat 12cm.
 Pelat lantai ditumpu oleh balok
yang berupa balok induk dan
dibantu oleh balok anak.
 Balok yang menumpu kekolom
disebut balok induk dan balok yang
menumpu kebalok induk disebut
balok anak
Ring Balok
• Ring balok merupakan balok
Ring Balok
pengikat kolom pada ujung atas.
• Berfungsi menerima beban dari
atap dan kemudian
menyalurkannya ke kolom.
• Ring balok pengikat kolom-
kolom bagian atas agar apabila
terjadi pergerakan, kolom-kolom
tetap bisa tetap pada bentuk dan
posisinya.
• Ring balok dibuat dari bahan
yang sama dengan kolomnya
sehingga hubungan ring balok
dengan kolomnya bersifat kaku
tidak mudah berubah bentuk.
Tangga
 Untuk rumah tinggal lebar tangga bisa diperhitungkan untuk satu
orang berjalan ditambah dengan membawa barang sekitar 100 cm.
 Kemiringan tangga tidak boleh terlalu curam, atau terlalu landai agar
mudah untuk dijalani. Kemiringan tangga berkisar 300 s/d 380
 Jumlah anak tangga diperhitungkan berdasarkan perbedaan elevasi
lantai satu dan dua.
Rumus untuk anak tangga :
2T + l = 60 - 65 cm
T = tinggi tanjakan anak tangga
l = lebar injakan anak tangga
Rumus diatas didasarkan pada;
- Satu langkah arah datar orang dewasa
sekitar 60 – 65 cm.
- Tenaga yang dibutuhkan untuk
melangkah naik diperlukan tenaga 2 kali
lebih
DENAH
 Selain kolom praktis ang
bertingkat diperlukan kolom
utama.dan juga tangga. Kolom
praktis ukuran (15x15) cm,
Kolom utama dimensinya lebih
besar .
 Kolom harus diatur tata letaknya
sebagai pemikul balok lantai.
. Tangga diperlukan dengan
ukurantangga seprtidiatas

. Garis atap pada bangunan dua


lantai digambarkan pada denah
lantai dua. Tetapi bila ada
sebagian denah lantai satu itu
tidak bertingkat maka bagian
yang tak bertingat itu
digambarkan atapnya,
DENAH
LANTAI II
Pada denah lantai dua
Bagian belakang tidak bertingkat.

Maka atap dari dapur dan ruang


cuci digambarkan sebagai tampak
atas atap.

Kolom utama harus menerus dari


lantai satu hingga lantai dua.

Garis tanda potongan dibuat tiga


buah potongan

Pada lantai dua dibuat tangga


dengan tanda tangga turun.
Membuat Gambar Tampak Lantai Dua
• Sama dengan cara menggambarkan tampak lantai
satu. Gambar tampak bangunan lantai dua
dihasilkan dari proyeksi dari gambar denah kedua
lantai.
• Gambar tampak tampak adalah rencana bentuk fisik
bangunan yang direncanakan yang dilihat dari luar
bangunan dengan empat tampak.
• Ukuran gambar tidak dicantumkan pada gambar
tampak melainkan dicantumkan pada gambar
potongan
TAMPAK DEPAN
TAMPAK SAMPING KANAN
TAMPAK SAMPING KIRI
TAMPAK BELAKANG
GAMBAR POTONGAN BANGUNAN
DUA LANTAI
 Tujuan penggambaran potongan bangunan adalah memperlihatkan isi
bagian dalam dari bangunan terutama bagian- konstruksi dan
struktur bangunan.
 Untuk menggambarkan potongan lantai dua prinsipnya sama dengan
menggambar potongan lantai satu dimulai dari tanda potongan pada
denah.
 Garis potongan pada denah diletakkan pada bagian yang memerlukan
penjelasan lebih rinci baik sistem struktur maupun sistem yang lain
dalam bangunan.
 Garis tanda potongan bisa dibuat dua, tiga, atau empat sesuai dengan
bagian denah yang perlu penjelasan. Seperti memotong pada kamar
mandi/wc, tangga, lift, escalator, atau ruang dengan interior yang perlu
penjelasan lebih,
 Pada contoh dibuat 3 buah potongan
 Pada gambar potongan. Bagian bangunan yang terpotong harus
digambar lengkap kontruksinya mulai dari pondasi hingga ke atap
dan diberi ukuran dan keterangan gambar.
.
POTONGAN A-A
POTONGAN B-B
POTONGAN C-C

Anda mungkin juga menyukai