Anda di halaman 1dari 25

BALOK DAN KOLOM

BANGUNAN BERTINGKAT RENDAH


MENGGAMBAR REKAYASA DAN STRUKTUR BANGUNAN 2
SLOOF
Balok Sloof adalah struktur dari bangunan yang terletak diatas fondasi,
berfungsi untuk meratakan beban yang diterima oleh fondasi, juga
berpungsi sebagi pengunci dinding agar apabila terjadi pergerakan pada
tanah, dinding tidak roboh.

Adapun fungsi sloof adalah sebagai berikut :


1. Sebagai pengikat kolom.
2. Meratakan gaya beban dinding ke pondasi.
3. Menahan gaya beban dinding.
4. Sebagai balok penahan gaya reaksi tanah yang disalurkan dari
pondasi lajur

Dimensi sloof yang sering digunakan pada bangunan rumah tinggal


lantai satu , lebar 15 cm, tinggi 20 cm, besi beton tulangan utama
menggunakan 4 buah diameter 10 mm (4 d 10 ), sedangkan untuk begel
menggunakan diameter 8 mm berjarak 15 cm ( d 8 – 15).
SLOOF
Untuk rumah lantai dua , dimensi sloof yang sering digunakan dalah,
lebar 20 cm tinggi 30 cm, besi beton utama 8 d 12 mm, begel d8 – 10
cm.
SLOOF
Secara garis besar sloof merupakan bagian dari beton bertulang yang
diletakkan secara horizontal di atas pondasi. Sloof biasanya terbuat dari
konstruksi beton bertulang. Namun berdasarkan konstruksinya ada
beberapa macam sloof, antara lain :

1. Konstruksi Sloof dari Beton Bertulang. Konstruksi sloof ini dapat


digunakan di atas pondasi batu kali apabila pondasi tersebut
dimaksudkan untuk bangunan tidak bertingkat dengan perlengkapan
kolom praktis pada jarak dinding kurang lebih 3 m. Ukuran lebar /
tinggi sloof beton bertulang adalah >15 / 20 cm. Konstruksi sloof dari
beton bertulang juga dapat dimanfaatkan sebagai balok pengikat
pada pondasi tiang.
SLOOF
SLOOF
SLOOF
2. Konstruksi Sloof dari Kayu. Pada konstruksi rumah panggung dengan
pondasi tiang kayu (misalnya di atas pondasi setempat), sloof dapat
dibentuk sebagai balok pengapit. Jika sloof dari kayu terletak di atas
pondasi lajur dari batu atau beton, maka dipilih balok tunggal.
SLOOF
SLOOF
3. Konstruksi Sloof dari Batu Bata. Rolag dibuat dari susunan batu bata
yang dipasang secara melintang dan yang diikat dengan adukan
pasangan ((1 bagian portland semen : 4 bagian pasir). Konstruksi
rolag tidak memenuhi syarat untuk membagi beban.
KOLOM
▪ Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul
beban dari balok.
▪ Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang
peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada
suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan
runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total
(total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996).
▪ SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen
struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial
tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak
tiga kali dimensi lateral terkecil.
▪ Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke
pondasi.
KOLOM
Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan
meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang
diterima kolom didistribusikan ke permukaan tanah di bawahnya.

Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada tiga:
1. Kolom ikat (tie column)
2. Kolom spiral (spiral column)
3. Kolom komposit (composite column)
KOLOM
A. Kolom Ikat. Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini
merupakan kolom beton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok
memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat
sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang
tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya.

B. Kolom Spiral. Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama


dengan yang pertama hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok
memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk
heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah
memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar
sebelum runtuh.

C. Kolom Komposit. Struktur kolom komposit merupakan komponen


struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja
profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan pokok
memanjang.
KOLOM
KOLOM
Untuk kolom pada bangunan sederhana
bentuk kolom ada dua jenis yaitu kolom
utama dan kolom praktis.

• Kolom Utama, yang dimaksud dengan kolom


utama adalah kolom yang fungsi utamanya
menyanggah beban utama yang berada di
atasnya. Dimensi kolom utama untuk
bangunan rumah tinggal lantai 2 biasanya
dipakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok
8d12mm, dan begel d 8-10cm.

• Kolom Praktis, adalah kolom yang berfungsi


membantu kolom utama dan juga sebagai
pengikat dinding agar dinding stabil. Dimensi
kolom praktis 15/15 dengan tulangan beton 4
d 10 begel d 8-20.
KOLOM
Letak kolom dalam konstruksi.

▪ Kolom portal harus dibuat terus menerus dari lantai bawah sampai lantai atas,
artinya letak kolom-kolom portal tidak boleh digeser pada tiap lantai, karena
hal ini akan menghilangkan sifat kekakuan dari struktur rangka portalnya. Jadi
harus dihindarkan denah kolom portal yang tidak sama untuk tiap-tiap lapis
lantai.
▪ Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan beban
bangunan yang didukungnya makin ke atas juga makin kecil.
▪ Perubahan dimensi kolom harus dilakukan pada lapis lantai, agar pada suatu
lajur kolom mempunyai kekakuan yang sama.
▪ Prinsip penerusan gaya pada kolom pondasi adalah balok portal merangkai
kolom-kolom menjadi satu kesatuan.
▪ Balok menerima seluruh beban dari plat lantai dan meneruskan ke kolom-
kolom pendukung.
▪ Untuk menambah kekakuan balok, di bagian pangkal pada pertemuan dengan
kolom, boleh ditambah tebalnya.
KOLOM KAYU (TIANG)
▪ Tiang yaitu kolom kayu yang menerus dari pondasi hingga ke balok keliling
(ringbalk) di bagian atas dan menjadi stuktur utama yang menyalurkan beban
secara vertikal.
▪ Tiang terbuat dari kayu ulin yang utuh tanpa sambungan dan berasal dari
sebatang pohon yang cukup besar dan tanpa cacat.
▪ Tiang utama memiliki bentuk persegi panjang dengan dimensi bagian bawah
sekitar 15 x 30 cm dan semakin mengecil ke atas.
▪ Tongkat adalah tiang yang menerus dari pondasi hingga balok lantai atau
gelagar, umumnya untuk membagi beban di antara tiang utama.
▪ Tiang ini dibutuhkan untuk tempat menempelkan papan dinding.
▪ Tiang utama menjadi tempat bertumpu balok lantai dengan teknik
memasukkan balok lantai ke dalam lubang yang terdapat pada tiang utama.
KOLOM KAYU (TIANG)
BALOK
Balok beton adalah bagian dari struktur yang berfungsi sebagai penyalur momen
menuju struktur kolom. Balok dikenal sebagai elemen lentur, yaitu elemen
struktur yang dominan memikul gaya dalam berupa momen lentur dan gaya
geser.

Sambungan balok kolom merupakan hubungan antara pertemuan struktur balok


dengan struktur kolom.
BALOK
BALOK RING
• Balok ring adalah balok beton yang terletak di atas dinding bangunan.
• Balok ini berfungsi mengikat dinding yang ada dibawahnya, stabilisator dan
pengunci ujung atas balok kolom, serta menerima beban dari rangka atap
atau bagian lain yang ada diatasnya meratakannya lalu meneruskannya
kebagian bangunan yang ada dibawahnya terutama pada balok kolom.
• Ring balok yang umumnya digunakan untuk bangunan rumah tinggal
sederhana adalah ring balok dengan lebar 15 cm dan panjang 20 cm.
BALOK RING
BALOK RING
PORTAL
Portal merupakan struktur rangka utama dari gedung yang terdiri atas komponen-
komponen balok dan kolom yang saling bertemu pada titik-titik simpul (buhul),
dan berfungsi sebagai penahan beban dari gedung.

Kerangka (frame) terdiri dari sebuah balok horisontal yang dihubungkan secara
tegar dengan dua buah kolom vertikal, adalah merupakan salah satu komponen
dasar dari banyak struktur bergantung kepada apakah kolom-kolom tersebut
diberi sendi atau dijepit pada dasarnya (Salvadori dan Levy,1992:142)
PORTAL
Struktur Portal terdiri atas 2 jenis
yaitu:

1. Struktur portal sangat


sederhana dengan
sambungan atau tumpuan
struktur antara balok dengan
kolom menggunakan
tumpuan sederhana (bebas).

2. Struktur portal rangka kaku


(rigid frame) merupakan
struktur portal dengan
sambungan (joints) yang
dapat mencegah rotasi
relatif di antara elemen
struktur yang
dihubungkannya
PORTAL

Anda mungkin juga menyukai