Anda di halaman 1dari 26

BAB 1

DESKRIPSI PROEK

1.1Latar Belakang Proyek


Jembatan Pandeyan merupakan jembatan di dalam Desa Pandeyan Kabupaten
Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah. Latar belakang ditingkatkan atau dibangunya
jembatan ini adalah untuk meningkatkan distribusi hasil panen dan memudahkan
aktifitas warga yang memiliki lahan pertanian di seberang Sungai Samin. Untuk
meningkatkan pelayanan jalan, maka dibangun pula jalan penghubung menuju
jembatan. Proyek ini merupakan bagian dari proyek pembangunan jalan dan jembatan
wilayah Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah. Sumber dana untuk
pembangunan Jembatan Pandeyan tersebut berasal dari Dana Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sukohajo Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran
2014.

1.2Data Umum Mengenal Proyek

Tabel
Nama1.1Satuan
Data Umum
KerjaProyek Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga
Kabupaten Sukoharjo

Bagian Pelaksanaan CV. MANUNGGAL KARYA


Kegiatan

Nama Pejabat Pembuat Ir. Jumadi


Komitmen (PPK) NIP.19640424 199303 1 012

Alamat Pejabat Pembuat Jl. Rajawali No.8 Telp. (0271) 593013, Fax.
Komitmen (PPK) (0271) 593013, Kode Pos: 57513 SUKOHARJO

Nama Paket Jembatan Pandeyan

Sumber Dana APBD Kabupaten Sukoharjo

Nama Kontraktor CV. MANUNGGAL KARYA


a. Kantor Pusat Bangorejo Rt.1 Rw.03, Kwarasan, Sukoharjo
b. Kantor Lapangan Jembatan Pandeyan
c. Nama Direktur HANANTO WIBOWO, ST
d. NPWP 01.246.158.8-532.000
e. Nama GS SUSENO

Tabel 1.2. Data Teknis Proyek

1. Lokasi Proyek Pandeyan – Sukoharjo

2. Lebar Jembatan 3,5 meter

3. Panjang Jembatan 32 meter

4. Rencana Struktur Beton dengan mutu sedang fc’ = 30


Mpa / beton K-350
Beton dengan mutu sedang fc’ = 20
Mpa / beton K-250
Beton dengan mutu sedang fc’ = 10
Mpa / beton K-125
Baja Tulangan U-24 Polos
Baja Tulangan U-32 Polos
Baja Struktur, BJ 41 (titik leleh 250
Mpa) penyediaan dan pemasangan
Pemasangan Jembatan Rangka Baja (A-
40)
Pengangkutan Bahan Jembatan (A-40)
1.3 Uraian Tahapan Kegiatan Pelaksanaan Proyek
Untuk pelaksanaan proyek yang dapat dilaporkan selama kerja praktek dua bulan,
mulai tanggal 28 Agustus sampai dengan 28 Oktober pada proyek Pembangunan
Jembatan Pandeyan :

1) Pembuatan Pondasi Sumuran


Menggali tanah dengan melakukan seperti pengeboran dengan menggunakan
Breaker, setelah sudah banyak tanah yang di gali backhoe digunakan untuk
memindahkan tanah tersebut ketempat lain. Serta backhoe berfungsi untuk
memindahkan air yang ada di pondasi sumuran supaya waktu di Braker
tanahnya kelihatan

2) Pembangunan Abutment
Setelah pembuatan pondasi sumuran selesai selanjutnya adalah tahap
pembangunan abutment yang berjumlah 3 buah. Abutment pertama yang
dibangun adalah abutment tengah, baru setelahnya dibangun sisa 2 abutment
lainnya. Pembangunan dibantu oleh backhoe untuk menggali tanah yang akan
digunakan pembangunan dan molen yang berguna membuat pasta semen
untuk pengecoran abutment.

3) Pembangunan Talud Utara dan Selatan


Pembangunan talud utara dan selatan ± (kurang lebih) membutuhkan waktu 1
bulan. Pengerjaan ini dilakukan secara cepat dan tepat untuk mengantisipasi
datangnya musim penghujan dan karena adanya anak sungai maka ada
perubahan struktur pada talud selatan. Dalam pengerjaan ini digunakan pula
pompa air untuk mengeluarkan air yang menggenang dari anak sungai
sebelum dibuat saluran baru yang langsung mengalirkan air dari anak sungai
menuju sunga

4) Pembuatan Pelat Injak pada Abutment


Pekerjaan pelat injak dikerjakan cukup cepat, membutuhkan waktu ± satu
minggu.

5) Peletakkan Baja WF
Peletakkan Baja WF sebagai gelagar dilakukan dengan katrol yang berjumlah
2 buah untuk menarik 4 baja WF yang memiliki panjang masing masing 16m.
Pengerjaan ini sebenarnya dapat selesai dalam waktu kurang dari 1 minggu,
namun terkendala pengoperasian katrol saat berusaha menarik baja WF.
Sehingga lamanya waktu mencapai 1 minggu lebih 3 hari.
6) Pembuatan Pelat Injak pada Abutment
Pekerjaan pelat injak dikerjakan cukup cepat, membutuhkan waktu ± satu
minggu.

7) Peletakkan Baja WF
Peletakkan Baja WF sebagai gelagar dilakukan dengan katrol yang berjumlah
2 buah untuk menarik 4 baja WF yang memiliki panjang masing masing 16m.
Pengerjaan ini sebenarnya dapat selesai dalam waktu kurang dari 1 minggu,
namun terkendala pengoperasian katrol saat berusaha menarik baja WF.
Sehingga lamanya waktu mencapai 1 minggu lebih 3 hari.

8) Penulangan Plat Lantai

Penulangan berguna memberi bidang datar sebelum memasuki lantai


jembatan sehingga dapat meminimalisir kerusakan pada lantai jembatan.

4.1. Pekerjaan Persiapan


Agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik, sebelumnya diadakan
pekerjaan persiapan berupa:

1) Persiapan lapangan

2) Persiapan peralatan

3) Persiapan bahan

4) Persiapan tenaga kerja

4.1.1. Persiapan Lapangan

Persiapan lapangan bertujuan untuk memperoleh lokasi pekerjaan yang akan


mempermudah pelaksanaan proyek, sehingga bahan-bahan, tenaga kerja dan alat-
alat yang dibutuhkan selama proyek berlangsung dapat berjalan dengan baik dan
lancar. Persiapan lapangan dilakukan dengan pemberian patok-patok batas lokasi
proyek. Sebelum dilakukan pekerjaan proyek maka telebih dahulu dilakukan
45

penentuan posisi masing-masing bangunan. Penentuan ini dilakukan dengan alat


Theodolite dan Waterpass oleh seorang surveyor untuk memperoleh ketelitian
yang akurat. Titik-titik yang diperoleh dari pengukuran harus tepat sesuai desain
atau apabila terdapat kesalahan masih dalam batas toleransi yang diijinkan,
sehingga bangunan mempunyai dimensi yang tepat.

4.1.2. Persiapan Peralatan

Sebelum pelaksanaan proyek, maka terlebih dahulu dilakukan mobilisasi


peralatan. Peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan proyek harus
dipersiapkan dengan baik agar dapat berfungsi dengan lancar.

Adapun peralatan yang digunakan sesuai dengan jenis masing-masing pekerjaan


adalah sebagai berikut :

a) Pembuatan Pondasi Sumuran

Untuk pembuatan pondasi sumuran menggunakan peralatan sebagai berikut :


Tabel 4.1. Daftar Peralatan Pembuatan Pondasi Sumuran

NO NAMA ALAT KONDISI JUMLAH

1 Pompa Air Baik 1 unit

2 Excavator Baik 1 unit

3 Alat Bantu Baik 1 set


b) Pekerjaan pembangunan abutmen menggunakan peralatan antara lain:
Tabel 4.2. Daftar Peralatan Pembangunan Abutment

NO NAMA ALAT KONDISI JUMLAH

1 Pompa Air Baik 1 unit

2 Concrete mixer Baik 5 unit

3 Excavator Baik 1 unit

4 Alat Bantu Baik 1 set


46

4.1.3. Persiapan Bahan

a) Baja tulangan dengan diameter bervariasi sesuai dengan keperluan,


digunakan untuk abutment,sayap abutment dan plat injak.

b) Kawat baja, untuk mengikat tulangan beton.

c) Batu kali untuk pembuatan beton siklop dan abutment

d) Semen Portland (PC) untuk campuran beton dan pekerjaan lain yang
memerlukan semen.

e) Kayu bekisting (kering) dan bambu untuk keperluan perancah.

f) Triplek untuk acuan/cetakan beton.

g) Paku dan bahan pendukung lainnya untuk keperluan perakitan perancah dan
acuan beton.

h) Agregat kasar dan halus untuk pembuatan beton dan digunakan dalam
pekerjaan pembuatan abutment.

Bahan-bahan yang disiapkan tersebut ditempatkan di dekat konstruksi jembatan


agar pengambilannya mudah saat akan digunakan. Jumlah bahan yang
didatangkan disesuaikan dengan dengan kebutuhan, penggunaannya diatur
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan dan lalu
lintas.
47

4.2. Pelaksanaan Pekerjaan

4.2.1. Pekerjaan Pondasi Sumuran

Pekerjaan pondasi jembatan rangka baja ini menggunakan sistem pondasi


sumuran yang mempunyai kedalaman 4-6 m dan diameter 350 cm dengan
komponen struktur dari sumuran beton yang berinteraksi langsung dengan tanah
sebagai penompang akhir dan menyalurkan beban dari struktur jembatan ke tanah
pendukung dinding sumuran dibuat dari beton bertulang dengan mutu beton K-
250 dan pengisian sumuran dengan beton siklop mutu beton fc’ = 15 MPa (k-175)
Gambar 4.1 Pekerjaan Pondasi Sumuran

Pekerjaan pondasi sumuran selain menggunakan bantuan excavator juga


menggunakan bantuan pompa air sebagai alat untuk mengurangi volume
air didalam kolam/galian pondasi sumuran.

Kapasitas pompa air yang digunakan 800 lt/menit sampai 1000 lt/menit.
48

4.2.2 Pembangunan Abutment

Pembangunan abutment dilakukan setelah pondasi sumuran dikerjakan. Terdapat


3 buah abutment yang dikerjakan. Berikut langkah langkah pengerjaannya :

a) Pengukuran untuk merencanakan pembuatan abutment.

b) Mobilisasi alat dan bahan.

c) Penggalian tanah pada sisi tebing sedalam ± 2,5 m.

d) Pemasangan batu kali disertai pasta semen.

Pasta semen disemprotkan melalui talang karena peletakan adukan terletak


diatas.

e) Melakukan plesteran pada dinding abutmen.


Gambar 4.2. Pembangunan Abutmen
49

Gambar 4.3. Pekerjaan Plesteran

4.2.3. Pembangunan Talud Utara dan Selatan

Pembangunan talud ini berguna untuk menahan arus agar tidak menggerus tanah.
Talud dibangun menggunakan pasangan batu kali dengan kualitas telah
ditentukan.

Adapun urutan pembangunan talud utara dan selatan :


a) Penggalian tanah pada area yang akan dibangun talud sedalam 2m.

b) Menguras air yang berada dalam galian dengan pompa air.

c) Melakukan pemasangan batu kali setebal ± 1 m dengan tinggi 6 m untuk


talud utara dan selatan. Panjang melintang talud 19,5 m sedangkan panjang
kearah utara dan selatan sepanjang 90 m.
50

d) Melakukan penggalian untuk pembuatan talud anak sungai.

Gambar 4.4. Pembuatan Talud Anak Sungai

e) Pengurugan tanah galian pada belakang talud untuk menjaga keseimbangan.


Gambar 4.5. Pemasangan Batu Kali Talud Selatan dan Pengurugan Pasir
51

f) Melakukan siaran pada kedua talud, yakni talud utara dan selatan.

Gambar 4.6. Pekerjaan Siaran Pada Talud Selatan

4.2.4. Pembuatan Plat Injak Pada Abutmen

Plat injak berfungsi menerima beban dari lalu lintas dan menyalurkannya ke
badan abutmen. Penulangan menggunakan angkur dengan diameter 25 mm dan
baja tulangan diameter 12 mm.
Gambar 4.7. Gambar Detail Penulangan Plat Injak
52

Gambar 4.8. Gambar Penulangan Plat Injak

Setelah plat injak tersusun seperti diatas, selanjutnya dilakukan pengecoran dan
pemasangan Elastomeric Bearing Pad untuk dapat dipasang gelagar. Berikut
gambar plat injak selesai pengecoran.
53

4.2.5. Peletakan Gelagar

Peletakan gelagar dilakukan dengan cara yang cukup unik yakni menggunakan
katrol. Gelagar menggunakan Baja WF yang memiliki panjang 16 m dan
berjumlah 4 buah.

Sebelum pemasangan gelagar terlebih dahulu dilakukan pemasangan diafragma


kanal yang berfungsi mengunci sambungan antar gelagar. Sehingga gelagar yang
semula 2 buah disambung menjadi satu, sebenarnya terdapat 8 buah potongan
Baja WF setelah disambung menjadi 4 buah gelagar yang siap pasang.

Gambar 4.9. Pemasangan Kanal Diafragma pada Baja WF sebelum Pengecatan


dan Pemasangan Gelagar
Berikut langkah langkah pemasangan gelagar :

1. Gelagar didorong menggunakan pendorong yang memiliki 2 roda menuju


tepi abutmen ( pemasangan dilakukan dari selatan ).

2. Pemasangan rantai yang nantinya disambungkan ke katrol untuk ditarik


menuju abutmen tengah.

3. Menarik katrol yang dilakukan 7 orang.


54

Gambar 4.10. Penarikan Gelagar Menggunakan 2 buah Katrol

4. Setelah diletakkan pada abutment, dilakukan pemasangan baut pada plat


injak (diatas elastomeric bearing pad). Begitu seterusnya hingga ke 4
gelagar terpasang.

5. Penulangan gelagar. Dilakukan dengan memasang baja yang sudah


dibentuk seperti huruf U diatas gelagar yang berjumlah 3 buah.

6. Pemasangan diafragma yang berguna memperkuat gelagar, dengan


menyambungkan baja diantara gelagar. Penyambungan dilakukan dengan
pengelasan dan pemasangan baut.
Gambar 4.11. Hasil Pemasangan Diafragma (kiri) dan Penulangan

Gelagar
55

Gambar 4.12. Selesai Pemasangan dan Penulangan Pada Gelagar


5

Expansion joint type asphaltic plug

Perletakan Elastomerik jenis 3 (400 x 450


x 45)

Sandaran (railling)

Papan nama jembatan

Anda mungkin juga menyukai