BALOK
Balok ialah elemen struktur horizontal dan mengalami
beban transversal. Balok adalah struktur beton bertulang
yang di gunakan sebagai dudukan plat lantai dan
pengikat kolom dibagian atas. Balok mendukung beban
beban yang bekerja tegak lurus terhadap sumbu
longitudinal batang, dimana beban tersebut ke arah
bawah
1. Balok sederhana, bertumpu pada kalomdi ujung ujungnya dengan satu ujung berotasi
dan tidak memiliki momen tahan .
2. Kantilever, balok yang diproyeksikan pada satu ujung tetap
3. Balok tritisan ,balok sederhana yang memanjang melewati satu kolom tumpuannya
.
4. Balok dengan ujun ujung tetap, balok yang ujung ujungnya di buat untuk menahan
translasi dan rotasi .
5. Bentangan tersuspensi Balok sederhana yang ditopang
dan tritisan dari dua bentang dengan konstruksi
sambungan pin pada momen nol .
6. Balok menerus balok menerus memanjang melewati
lebih dari dua kolom tumpuan untuk menghasilkan
kekakuan yang lebih besar dan momen yang lebih kecil
dari serangkaian balok yang tidak menerus dengan
panjang dari beban yang sama
Sesuai SNI 03 – 2847-2002 penulangan pokok pada kolom dengan pengikat spiral minimal
6 batang sedangkan untuk sengkang segiempat adalah 4 batang dan segitiga minimal 3
batang
Jarak bersih antar batang tulangan pokok tidak boleh kurang dari 15 dB atau 49mm
syarat-syarat lain diantaranya
- tebal minimum penutup beton ditetapkan tidak boleh kurang dari 40mm
- batang tulangan pokok harus dilingkupi sengkang dengan kait pengikat lateral
paling sedikit dengan batang DIO untuk tulangan pokok D32 atau lebih kecil
- untuk tulangan pokok yang lebih besar menggunakan yang tidak kurang dari D12
tetapi tidak lebih besar dari D16
- jarak spasi tulangan Sengkang tidak lebih dari 16 kali diameter tulangan pokok
atau 48 diameter tulangan Sengkang dan diameter lateral terkecil (lebar) kolom
- kait pengikat harus diatur sehingga sudut-sudut nya tidak dibengkokkan dengan
sudut lebih besar dari 135°
Cranked bars / bar engkol disediakan di atas tulangan untuk menahan momen lentur
negatif / Hogging pada penopang slab. Untuk menahan gaya geser pada penyangga.
Penguatan Bawah menahan momen lentur positif / kendur di bagian tengah pelat.
Penguat atas menampilkan ulang momen lentur negatif pada penyangga pelat.
Penguatan balok
momen marginal sama dengan nol
momen marginal sama dengan nol
plat lantai merupakan struktur beton bertulang yang fungsi utamanya sebagai lantai
tingkat 2 atau lebih di bagian samping maka akan tampak seperti pada animasi berikut ini
2 x dan y terdiri dari dua tipe yakni tipe pertama dengan batas tulangan lapangan panjang
1/5 l dan tipe ke dua dengan batang tulangan tumpuan panjang 1/4 l untuk tipe tulangan
arah y serupa dengan tipe pertulangan arah x .
Tulangan susut dan tulangan bagian atas panjang tulangan tusuk berada pada jarak 45 L
dari bagian tepi untuk jarak tulangan utama berbeda tipe sebesar 100 mm dan 200 mm
untuk jarak tulangan utama dengan tipe yang sama dan tulangan bagi sebesar 100 mm
Rencana penulangan
untuk penulangan
selanjutnya adalah
penulangan dengan menekuk tulangan yang awalnya
tulangan negatif pada 1/4 bentang pada 1/4 sampai 3/4
tentang menjadi tulangan positif, dan ditekuk lagi pada
3/4 bentang sampai 4/4 menjadi tulangan negatif lagi
sistem penggolongan seperti ini adalah yang paling ekonomis dari segi biaya terutama
bahan titik akan tetapi pelaksanaannya semakin rumit karena harus menekuk tulangan.
Walaupun masih dapat dilakukan dengan baik sistem penulangan ini banyak digunakan di
luar negeri
Sloof merupakan struktur beton bertulang yang terletak di atas pondasi bangunan ke
atas pondasi dan juga berfungsi sebagai pengikat antar kolom dengan kolom
kolom merupakan struktur beton bertulang yang memikul beban dari balok yang
kemudian disalurkan ke atas pondasi kolom dibedakan menjadi dua jenis yakni kolom
utama dan kolom praktis
Kolom utama berfungsi sebagai penahan beban utama yang berada di atasnya
Kolom praktis berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar
stabil
balok merupakan struktur beton bertulang yang digunakan sebagai dudukan plat lantai
dan pengikat kolom di bagian atas balok memiliki fungsi sebagai rangka penguat
horizontal dan penyalur beban ke kolom
plat lantai merupakan struktur beton bertulang yang fungsi utamanya sebagai lantai dua
atau lebih plat lantai berfungsi sebagai pemisah ruang bawah dan ruang atas dan sebagai
tempat berpijak penghuni di lantai atas
Tangga merupakan struktur beton bertulang yang dirancang untuk menghubungkan dua
tingkat atau lebih sebuah bangunan komponen tangga terdiri dari pondasi tangga, plat
Perhitungan Kebutuhan Tulangan Desain Balok Beton Bertulang
sendi Rol
Balok sederhana tersebut mempunyai tumpuan sendi dan rol dengan bentang sepanjang
8 meter dan beban mati merata sebesar 2 ton atau meter pertama kita perlu menentukan
dimensi balok rencana berdasarkan bentang dengan rumus 1 /10 kali bintang atau 1/12 kali
bentang balok
Rumus yang digunakan kali ini 1 /12 kali bentang balok
H = ½8 m
= 0.666 m dibulatkan 0,7 m = 70cm
B = h/2 h =70
= 35 cm b = 35
35cm
tinggi = 70 cm
70 cm
lebar = 35 cm
Dari rumus tersebut kita akan menentukan
Fc' ( kuat tekan beton rencana ) kita tentukan 300 kg/cm2
Fy' (kuat leleh) mutu baja tulangan yang akan kita gunakan adalah besi ulir 4000 kg/cm2
d (tinggi efektif balok) dari sisi atas balok ke as tulangan bawah d = h - selimut beton –diameter
Sengkang - 1/2 diameter rencana tulangan lentur asumsi, d = 63 cm
Sekarang semua variabel yang diperlukan untuk perhitungan sudah tersedia semua
Fc’ = 300 kg/cm2
fy’ = 4000 kg/cm2
d = 63 cm
Mu = 20,704 tm = 2070400 kgcm
Rn = 2070400 / (0.8 x 0,85 x 300 x 35 x 63 2)
Rn = 2070400 / 28338660 = 0,073
omega n (Wn) = 1-(1-2(Rn))0,5
omega n (Wn) = 1-(1-2x0,073)0,5 = 0,076
rho = 0,076 x 0,85 x 300 / 4000
= 19,38/4000 = 0,0048
rho min = 0,0035
rho max = 0,0238
jadi, rho perhitungan kita berada diantara rho min dan rho max = 0,0048
hal tersebut menandakan bahwa dimensi balok yang kita tentukan sidah ideal 35/70. Jika,
rho kita lebih kecil dari rho min tandanya bahwa dimesi balok kita terlalu besar. Apabila
rho kita lebih besar dari rho max. hal tersebut menandakan bahwa dimensi balok kita
terlalu kecil.
Mencari luas tulangan besi diameter 16, 19
dan22
D16 = ¼ x 3,14 x1,62 = 2,01 cm2
D19 = ¼ x 3,14 x 1,92 = 2,83 cm2
D22 = ¼ x 3,4 x 2,22 = 3,79 cm2
yang akan dipilih ialah besi diameter d19 karena keempat tulangan yang menahan
momen lentur positif berada pada bagian bawah balok /tanda bertingkat dan jarak antar
tulang dengan masih lebih dari 3 cm sehingga aggregat kasar pada beton dapat
melewatinya dengan lancar pada saat pengecoran tanpa membuat balok beton tersebut
keropos
catatannya semakin jauh tulangan momen dengan garis netral maka tulangan tersebut
akan bekerja lebih efektif daripada yang mendekati garis netral
Lempengan padat