Anda di halaman 1dari 12

KOLOM

Kolom ialah komponen struktur bangunan yang


tugas utamanya menyangga beban aksial tekan
vertikal dengan bagian tinggi yang tidak di topang
paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil

Fungsi kolom sebagai penerus beban seluruh


bangunan ke pondasi , pengertian balok elemen
struktur horizontal dan mengalami beban transfersal
balok mendukung beban beban yang berkerja tegak
lurus terhadap sumbu longitudinal, batang dimana
beban tersebut kearah bawah

Macam macam kolom

1. Kolom dengan pengikat laterial, beton yang di


tulangi oleh tulangan pokok memanjang pada jarak
spasi tertentu yang diikat dengan pengikat sengkang
kearah latera
2. Kolom dengan pengikat spiral, tulangan pokok
memanjang di lilitkan membentuk heliks sepanjang
kolom
3. Kolom komposit, komponen struktur yang diperkuat pada arah memanjang dengan
gelagar baja profil,dengan atau tanpa batang tulangan pokok memanjang

Penulangan kolom beton

-untuk ketebalan selimut beton digunakan sebesar 2 cm ukuran dapat disesuaikan


dengan kebutuhan
-untuk jarak tulangan Sengkang 150 mm ukuran dapat disesuaikan dengan kebutuhan
-untuk manjang tekukan 180° di gunakan sebesar 4 kali diameter tulangan
-untuk manjang tekukan 135° digunakan sebesar 6 kali diameter tulangan

BALOK
Balok ialah elemen struktur horizontal dan mengalami
beban transversal. Balok adalah struktur beton bertulang
yang di gunakan sebagai dudukan plat lantai dan
pengikat kolom dibagian atas. Balok mendukung beban
beban yang bekerja tegak lurus terhadap sumbu
longitudinal batang, dimana beban tersebut ke arah
bawah

Macam macam balok

1. Balok sederhana, bertumpu pada kalomdi ujung ujungnya dengan satu ujung berotasi
dan tidak memiliki momen tahan .
2. Kantilever, balok yang diproyeksikan pada satu ujung tetap
3. Balok tritisan ,balok sederhana yang memanjang melewati satu kolom tumpuannya
.
4. Balok dengan ujun ujung tetap, balok yang ujung ujungnya di buat untuk menahan
translasi dan rotasi .
5. Bentangan tersuspensi Balok sederhana yang ditopang
dan tritisan dari dua bentang dengan konstruksi
sambungan pin pada momen nol .
6. Balok menerus balok menerus memanjang melewati
lebih dari dua kolom tumpuan untuk menghasilkan
kekakuan yang lebih besar dan momen yang lebih kecil
dari serangkaian balok yang tidak menerus dengan
panjang dari beban yang sama

Untuk panjang L balok diukur dari bagian dalam tepi


kolom seperempat L digunakan untuk panjang tulangan
pada daerah tumpuan dan 1/5 L digunakan untuk batas
panjang tulangan pada daerah lapangan untuk jarak daerah Sengkang digunakan pada
daerah tumpuan 100mm dan 200mm pada daerah lapangan untuk panjang tekukan
digunakan sebesar 12 kali diameter Tulangan untuk panjang tekukan 135° digunakan
sebesar 6 kali diameter Tulangan

Sesuai SNI 03 – 2847-2002 penulangan pokok pada kolom dengan pengikat spiral minimal
6 batang sedangkan untuk sengkang segiempat adalah 4 batang dan segitiga minimal 3
batang

Jarak bersih antar batang tulangan pokok tidak boleh kurang dari 15 dB atau 49mm
syarat-syarat lain diantaranya

- tebal minimum penutup beton ditetapkan tidak boleh kurang dari 40mm

- batang tulangan pokok harus dilingkupi sengkang dengan kait pengikat lateral
paling sedikit dengan batang DIO untuk tulangan pokok D32 atau lebih kecil
- untuk tulangan pokok yang lebih besar menggunakan yang tidak kurang dari D12
tetapi tidak lebih besar dari D16

- jarak spasi tulangan Sengkang tidak lebih dari 16 kali diameter tulangan pokok
atau 48 diameter tulangan Sengkang dan diameter lateral terkecil (lebar) kolom

- kait pengikat harus diatur sehingga sudut-sudut nya tidak dibengkokkan dengan
sudut lebih besar dari 135°

Cranked bars / bar engkol disediakan di atas tulangan untuk menahan momen lentur
negatif / Hogging pada penopang slab. Untuk menahan gaya geser pada penyangga.
Penguatan Bawah menahan momen lentur positif / kendur di bagian tengah pelat.
Penguat atas menampilkan ulang momen lentur negatif pada penyangga pelat.

Pemasangan besi balok

Penguatan balok
momen marginal sama dengan nol
momen marginal sama dengan nol

Area tarik penguatan balok

plat lantai merupakan struktur beton bertulang yang fungsi utamanya sebagai lantai
tingkat 2 atau lebih di bagian samping maka akan tampak seperti pada animasi berikut ini
2 x dan y terdiri dari dua tipe yakni tipe pertama dengan batas tulangan lapangan panjang
1/5 l dan tipe ke dua dengan batang tulangan tumpuan panjang 1/4 l untuk tipe tulangan
arah y serupa dengan tipe pertulangan arah x .

Tulangan susut dan tulangan bagian atas panjang tulangan tusuk berada pada jarak 45 L
dari bagian tepi untuk jarak tulangan utama berbeda tipe sebesar 100 mm dan 200 mm
untuk jarak tulangan utama dengan tipe yang sama dan tulangan bagi sebesar 100 mm
Rencana penulangan

Cara pemasangan besi plat lantai


- Langkah yang pertama adalah merakit rakitan besi untuk yang bagian bawah jadi
ada dua bagian yaitu bagian atas dan bagian bawah lapisan itu kedua lapisan itu
makan besi polos berdiameter 8 MM semua besi harus benar-benar terhubung
antara besi yang pertama kedua dan ketiga dan semua lapisan besi harus saling
mengikat
- langkah yang kedua siapkan besi untuk yang bagian atas besi polos yang
berdiameter 8 mm sama seperti lapisan yang di bawah pemasangan besi pada plat
lantai harus sesuai dengan arah vertikal dan horizontal yang sudah ditentukan
- langkah yang ketiga ialah pengikatan bendrat pada setiap sudut pertemuan antar
besi baik yang di bawah maupun yang di atas
- langkah yang keempat adalah besi pada plat lantai dibengkokkan
- langkah kelima adalah membuat tulangan ekstra untuk plat lantai jadi tulangan
ekstra ini berada di bagian atas sehingga benar benar terakit dengan baik setelah
diukur sedemikian rupa besi dipotong dan kemudian setelah dipotong besi akan
dibengkokkan bagian di belakang dan juga bagian di depan setelah besi
dibengkokkan kemudian pemasangan besi yang terletak di bagian atas kemudian
pengikatan bendrat dilakukan untuk penulangan ekstrak yang berada di bagian
paling atas
- langkah yang keenam adalah pemasangan sparing untuk besi pada kolom lantai 2
nanti yang disiapkan terlebih dahulu sebelum pengecoran dan
- langkah yang ketujuh adalah pemasangan tahu beton pada bagian bawah besi
konstruksi plat lantai 2
- langkah yang ke-8 adalah membuat ganjalan yang terbuat dari besi dan jalan itu
akan di taruh di tengah-tengah antara fungsi yang berada di atas dan juga besi
yang ada di bawah jadi ganjalan ini akan menahan kedua besi tersebut supaya
tidak menjadi satu saat melakukan pengecoran besi pengganjal ini akan diletakkan
hanya pada bagian tumpuan pada pembesian plat lantai 2 sehingga di bagian
lapangan tidak ada karena besinya turun saat berada di tengah-tengah atau
berada di lapangan kemudian diikat dengan bendrat agar pengganjal ini tidak
meleset atau lari kemana-mana saat menuangkan semen pada plat lantai ini
- langkah terakhir adalah membersihkan sampah yang ada di bagian plat lantai

Sistem Penulangan Pelat Dua Arah dan Satu Arah


Perbedaan sistem penulangan pelat satu arah dan dua arah pada dasarnya penulangan
untuk plat lantai sangat bergantung terhadap gaya dalam dari struktur pelat kita sendiri
yang artinya plat lantai dengan dimensi tertentu akan memberikan penerangan yang
berbeda tergantung dari rasio antara panjang dan lebarnya dan balok support-ny

Kalori dari dua pasti itu masuk dalam


sistem plat satu arah karena rasio antara
panjang lebar yang besar maka balok
bagian atas dan bawah menerima beban
sangat kecil atau bisa dikatakan bahwa
balok atas dan bawah bisa dihilangkan 

Jika plat lantai tipe A menggunakan


penulangan dua arah maka penulangan
untuk positif tulangan bawah antara
tulangan y dan tulangan x sama besar
ukuran diameter tulangan nya dan jarak
tulangan nya pun sama panjang

untuk penurunan lapis 2 atau penulangan


pelat bagian atas
kemenangan momen
negatif pada tulangan
pokok negatif baik ke arah
x dan arah y mempunyai
diameter dan jarak
tulangan yang sama.
Tulangan baginya pun
demikian.

untuk penulangan
selanjutnya adalah
penulangan dengan menekuk tulangan yang awalnya
tulangan negatif pada 1/4 bentang pada 1/4 sampai 3/4
tentang menjadi tulangan positif, dan ditekuk lagi pada
3/4 bentang sampai 4/4 menjadi tulangan negatif lagi

sistem penggolongan seperti ini adalah yang paling ekonomis dari segi biaya terutama
bahan titik akan tetapi pelaksanaannya semakin rumit karena harus menekuk tulangan.
Walaupun masih dapat dilakukan dengan baik sistem penulangan ini banyak digunakan di
luar negeri

Bangunan sederhana 2 lantai terdiri dari beberapa elemenyakni pondasi setempat,


pondasi menerus, kolom, balok, plat lantai, tangga, dinding, pintu dan jendela, rangka
atap dan penutup atap.

Struktur beton bertulang bangunan sederhana lantai 2 :


bangunan sederhana 2 lantai terdiri dari lima komponen struktur beton bertulang
-pertama pondasi
-kedua kolom
-ketiga balok
-keempat plat lantai
-kelima tangga
pondasi footplat adalah struktur beton bertulang yang menerima beban paling akhir
yang terletak di bawah permukaan tanah fungsi dari pondasi foot plate adalah
meneruskan beban struktur bangunan yang berada di atas muka tanah 

Sloof merupakan struktur beton bertulang yang terletak di atas pondasi bangunan ke
atas pondasi dan juga berfungsi sebagai pengikat antar kolom dengan kolom

kolom merupakan struktur beton bertulang yang memikul beban dari balok yang
kemudian disalurkan ke atas pondasi kolom dibedakan menjadi dua jenis yakni kolom
utama dan kolom praktis
Kolom utama berfungsi sebagai penahan beban utama yang berada di atasnya
Kolom praktis berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar
stabil

balok merupakan struktur beton bertulang yang digunakan sebagai dudukan plat lantai
dan pengikat kolom di bagian atas balok memiliki fungsi sebagai rangka penguat
horizontal dan penyalur beban ke kolom

plat lantai merupakan struktur beton bertulang yang fungsi utamanya sebagai lantai dua
atau lebih plat lantai berfungsi sebagai pemisah ruang bawah dan ruang atas dan sebagai
tempat berpijak penghuni di lantai atas

Tangga merupakan struktur beton bertulang yang dirancang untuk menghubungkan dua
tingkat atau lebih sebuah bangunan komponen tangga terdiri dari pondasi tangga, plat
Perhitungan Kebutuhan Tulangan Desain Balok Beton Bertulang

sendi Rol

Balok sederhana tersebut mempunyai tumpuan sendi dan rol dengan bentang sepanjang
8 meter dan beban mati merata sebesar 2 ton atau meter pertama kita perlu menentukan
dimensi balok rencana berdasarkan bentang dengan rumus 1 /10 kali bintang atau 1/12 kali
bentang balok 
Rumus yang digunakan kali ini 1 /12 kali bentang balok
H = ½8 m
= 0.666 m dibulatkan 0,7 m = 70cm

B = h/2 h =70
= 35 cm b = 35

35cm

Dimensi rencana balok

tinggi = 70 cm
70 cm
lebar = 35 cm
Dari rumus tersebut kita akan menentukan 
Fc' ( kuat tekan beton rencana ) kita tentukan 300 kg/cm2
Fy' (kuat leleh) mutu baja tulangan yang akan kita gunakan adalah besi ulir 4000 kg/cm2
d (tinggi efektif balok) dari sisi atas balok ke as tulangan bawah d = h - selimut beton –diameter
Sengkang - 1/2 diameter rencana tulangan lentur asumsi, d = 63 cm 

Sekarang semua variabel yang diperlukan untuk perhitungan sudah tersedia semua
Fc’ = 300 kg/cm2
fy’ = 4000 kg/cm2
d = 63 cm
Mu = 20,704 tm = 2070400 kgcm
Rn = 2070400 / (0.8 x 0,85 x 300 x 35 x 63 2)
Rn = 2070400 / 28338660 = 0,073
omega n (Wn) = 1-(1-2(Rn))0,5
omega n (Wn) = 1-(1-2x0,073)0,5 = 0,076
rho = 0,076 x 0,85 x 300 / 4000
= 19,38/4000 = 0,0048
rho min = 0,0035
rho max = 0,0238

jadi, rho perhitungan kita berada diantara rho min dan rho max = 0,0048
hal tersebut menandakan bahwa dimensi balok yang kita tentukan sidah ideal 35/70. Jika,
rho kita lebih kecil dari rho min tandanya bahwa dimesi balok kita terlalu besar. Apabila
rho kita lebih besar dari rho max. hal tersebut menandakan bahwa dimensi balok kita
terlalu kecil.
Mencari luas tulangan besi diameter 16, 19
dan22
D16 = ¼ x 3,14 x1,62 = 2,01 cm2
D19 = ¼ x 3,14 x 1,92 = 2,83 cm2
D22 = ¼ x 3,4 x 2,22 = 3,79 cm2

Kebutuhan tulagan balok


1. jika D16 10,67/2,01 = 5,3 = 6 buah
2. jika D19 10,67/2,83 = 3,7 = 4 buah
3. Jika D22 10,67/3,79 = 2,8 = 3 buah

yang akan dipilih ialah besi diameter d19 karena keempat tulangan yang menahan
momen lentur positif berada pada bagian bawah balok /tanda bertingkat dan jarak antar
tulang dengan masih lebih dari 3 cm sehingga aggregat kasar pada beton dapat
melewatinya dengan lancar pada saat pengecoran tanpa membuat balok beton tersebut
keropos

catatannya semakin jauh tulangan momen dengan garis netral maka tulangan tersebut
akan bekerja lebih efektif daripada yang mendekati garis netral

Rasio Penulangan Kolom Tiang Beton Bertulang


Kolom menahan tiga gaya utama yaitu 1 aksial 2 momen 3 geser gaya aksial ditahan oleh
material beton itu sendiri sedangkan momen dan gaya geser ditahan oleh tulangan yang
tertanam pada kolom beton bertulang semakin besar dimensi suatu kolom maka
tulangan longitudinal atau tulangan momen yang digunakan juga akan semakin banyak
karena syarat rasio luas tulangan longitudinal kolom adalah minimal 1% dan maksimal 8%
dari luas penampang beton

Tiang beton kolom persegi dan kolom bulat


Momen inersia polar adalah penampang terhadap suatu titik atau perpotongan garis
sumbu x - x dan sumbu y - y , besarnya dihitung berdasarkan jumlah luas penampang
terkecil dikalikan dengan kuadrat jari-jari atau jarak normal terhadap titik beratnya
fungsi momen inersia pada balok minimal kan lendutan serta tegangan regangan pada
balok fungsi momen inersia pada balok dalam konteks balok beton bertulang pemilihan
dimensi dengan momen inersia yang tepat akan mengurangi ongkos biaya baik dari
jumlah tulangan volume beton begisting dan lain-lain.

Lempengan padat

Anda mungkin juga menyukai