Anda di halaman 1dari 36

Pertemuan Ke – 4

(05 September 2020)


 Rumah Tinggal berukuran 10x13 m2 dibangun di atas tanah 15x20
m2. Letak garis sempadan bangunan 5 m dari tepi jalan. Gambar
denah situasi rumah tersebut lengkap dengan jalan didepannya.
Lebar jalan 10 m, menghadap 225o dari Utara, arsir rumah
dimaksud ( skala 1:50)
 Gambarkan potongan penampang jalan yang lebarnya 12 m ,
saluran air di tepi lebar 1 m dan berm lebar 1 m, skala 1:100
CONTOH GAMBAR DENAH SITUASI :
GAMBAR POTONGAN MELINTANG JALAN :
 Tentukan punggung/badan jalan yang akan dijadikan
acuan pengukuran
 Tentukan titik setinggi 0.6m, kemudian diukurkan secara
horisontal ke lahan yang akan dibangun (dengan alat waterpass
atau selang yang diisi air)
 Di dalam lahan disiapkan papan bouwplank (papan yang ditulisi
ketinggian bangunan) kemudian diukurkan pada papan tersebut
elevasi ±0.00
 Dengan elevasi ±0.00, maka ruangan2 lainnya disamakan
(r.tamu/r.keluarga/r.tidur) disamakan. Sedangkan KM/WC,
teras depan/belakang lebih rendah misalnya 5cm, maka
elevasinya adalah -0.05. Lantai 2 (bangunan bertingkat) tinggi
lantainya 3.50m diatas ±0.00, maka elevasinya adalah +3.50
 BAHAN KAYU : konstruksi kayu, disambung berdasarkan aturan
sambungan kayu
 BAHAN BETON BERTULANG: konstruksi beton bertulang,
gabungan antara adonan beton dan besi tulangan memakai aturan
beton bertulang
 BAHAN BAJA : konstruksi baja (WF, INP, U, CANAL C,
dll.), disambung dengan mur baut dan atau las listrik
 BATA, BATAKO, BETON RINGAN
UNTUK PERENCANAAN / MENDESAIN :
 SNI 03-2847-2013 : TATACARA PERHITUNGAN STRUKTUR BETON
UNTUK BANGUNAN GEDUNG
 SNI 03-1729-2015 : TATACARA PERHITUNGAN STRUKTUR BAJA
UNTUK BANGUNAN
 SNI 7973-2013 : SPESIFIKASI DESAIN UNTUK KONSTRUKSI KAYU
 SNI 7971-2013 : STRUKTUR BAJA CANAI DINGIN – UNTUK KONSTRUKSI
BAJA RINGAN

UNTUK PERHITUNGAN BEBAN :


 SNI 03-1727-2013 : BEBAN MINIMUM UNTUK PERENCANAAN
BANGUNAN GEDUNG DAN STRUKTUR LAIN
SNI 03-1726-2012 : TATACARA PERENCANAAN KETAHANAN
GEMPA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
UNTUK MATERIAL :
 SNI 07-2052-2014 : BAJA TULANGAN BETON
 SNI 07-7178-2006 : BAJA PROFIL WF-BEAM PROSES CANAI PANAS
 SNI 1974-2011 : CARA UJI KUAT TEKAN BETON DENGAN BENDA
UJI SLINDER
 SNI 03-4164-1996 : METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN DINDING
PASANGAN BATA MERAH DI LABORATORIUM

 DAN LAIN LAIN BISA DICARI DI INTERNET DENGAN KEYWORD : SNI


 Bentuk Atap :
1) Atap Datar
2) Atap Pelana
3) Atap Perisai
 Konstruksi Atap :
1) Balok Beton Bertulang
2) Konstruksi Baja
3) Konstruksi Kayu
 Penutup Atap :
1) Plat Beton Bertulang
2) Seng Gelombang
3) Asbes Gelombang
4) Aluminium Gelombang
5) Genteng Tanah Liat, Genteng Beton dll
- Disebut juga : Plat Dak

- Kemiringan 0-2% : kemiringan diperlukan agar aliran air hujan baik


- Material atap : - Beton Bertulang
- Seng Plat
Terdiri dari :
- Plat beton bertulang sebagai penutup , penampung hujan
atau pelindung
- Balok beton bertulang sebagai pemikul konstruksi

Diberi lubang-lubang talang  air hujan tidak boleh tergenang harus


dapat mengalir ke lubang talang.
Umumnya ruang dibawah atap ini panas sehingga perlu ventilasi yang
baik & isolasi panas (diberi plafond)

Atap ini digunakan untuk :


- Atap gedung-gedung tinggi yang sulit dijangkau di mana
pemeliharaannya sulit sehingga umurnya lebih panjang
- Atap luifel (atap sosoran)
Konstruksi hampir sama dengan konstruksi balok loteng, hanya
beban hidup lebih ringan (maximum 100 kg/m2), sehingga
jarak balok anak lebih besar.
Di atas lantai papan ditutup seng plat yang disambung-
sambung
Dipakai untuk luifel dan tidak dianjurkan untuk atap bangunan
tinggi
Penutup atap :
- Seng Gelombang
- Asbes Gelombang
- Aluminium Gelombang
- Genting tanah liat, genteng beton dll
Konstruksi Penyangga :
- Portal : kayu atau baja
- Kuda-kuda dengan tiang dan dinding
- Konsol atau ½ kuda-kuda

PORTAL KAYU
Disebut juga : zadel dak, gable roof

Penutup atap :
- Seng Gelombang
- Asbes Gelombang
- Aluminium Gelombang
- Genting tanah liat, genteng beton dll
 Konstruksi Penyangga :
- Portal : Kayu atau Baja
- Kuda-kuda dengan penyangga tiang atau dinding

 Bagian-bagiannya :
- Ada Gewel
- Tidak ada jurai luar
- Hanya ada bubungan (nok) datar di puncak atap
- Talang dengan atau tanpa lisplank
Bentuk seperti : Cungkup atau Perisai

Bagian-bagiannya :
- Bubungan (nok)  ada 2 macam yaitu nok datar dan nok miring
- Ada Jurai Dalam dan Jurai Luar
- Tidak ada gewel
- Talang dengan atau tanpa lisplank
- Konstruksi Penyangga :
• Portal dari baja atau kayu
• Kuda-kuda dari baja atau kayu dengan penyangga dinding atau
tiang
 Bentuk Atap (dengan 1 macam ukuran bentang )

Atap pelana Atap perisai


Atap dengan 2 macam ukuran bentang berbeda

L1 > L2

Atap pelana Atap perisai


 LIHAT DENAH ORGANISASI BANGUNAN
 PADA SUDUT/UJUNG BANGUNAN DIBUAT GARIS BAGI
DAN SALING SEJAJAR DENGAN GARIS BAGI LAINNYA
 CARI GARIS-GARIS HORISONTAL DAN VERTIKAL
 HUBUNGKAN ANTAR GARIS-GARIS TERSEBUT
 TENTUKAN SUDUT KEMIRINGAN ATAP
Syarat-Syarat/Urutan pekerjaan :
1) Mencari bentang kuda-kuda utama/terbesar (puncak
atap tertinggi L1)
2) Titik-titik dimana terjadi perubahan arah/ketinggian, harus
dipikul  diberi kuda-kuda / konstruksi penyangga
3) Jarak antar kuda-kuda maximum = 3.5 m
4) Kuda-kuda dengan L<Lmax ditempatkan
5) Untuk L≥ 6M, jarak tumpuan gording akan panjang  diberi
½ kuda-kuda
6) Untuk L≥ 6M, jurai luar terlalu panjang  perlu diberi balok &
skur pincang, yaitu balok pemikul yang diletakkan pada sudut-
sudut yang ada jurai luarnya , panjangnya ≈ 3m, usahakan
membentuk sudut 45o terhadap tembok
7) Untuk jurai luar dengan panjang L≥7M, walaupun sudah ada
balok dan skur pincang, tetap harus diberi skur ke makelar karena
terlalu panjang agar tidak melendut.
8) Kuda-kuda tidak boleh menumpu pada kuda-kuda lainnya  bisa
timbul momen. Balok pincang,1/2 kuda-kuda, rangka batang
boleh menumpu. Arah kuda-kuda disesuaikan arah kuda-kuda
terbesar bila akan berpotongan.
9) Selain kuda-kuda , untuk menumpu nok dll bisa digunakan
rangka batang
10) Sketsa denah ruang harus digambar untuk penempatan kuda-
kuda
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai