OLEH :
DOSEN PEMBIMBING :
ISKANDAR, S.T., M.T.
01 PENDAHULUAN
02 KAJIAN PUSTAKA
03 METODELOGI
PENULISAN
04 TINJAUAN UMUM
PROYEK
05 PEMBAHASAN
06 PENUTUP
BAB 1 : PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Rusun merupakan singkatan dari rumah susun. Dikutip dari
Pasal 1 UURS No. 20 Tahun 2001, rumah susun adalah
bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu
lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang
distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal
maupun vertikal, dan merupakan satuan-satuan yang masing-
masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama
untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama,
benda bersama, dan tanah bersama.
Cara ini memakan banyak waktu dan angkat, misalnya kuat angkat ujung tower
biaya. crane harus lebih besar dari total berat
beton precast. Dan metode ini juga dapat
2. Metode Half Slab dilakukan sejak dini di pabrik lalu tinggal
Pada metode ini separuh struktur plat dikirim ke lokasi proyek untuk dipasang.
lantai dikerjakan dengan sIstem precast,
bagian tersebut bisa dibuat di pabrik lalu 4. Metode Bondek
dikirim ke lokasi proyek untuk dipasang, Tulangan bawah dihilangkan dan
selanjutnya dilakukan pemasangan besi fungsinya digantikan oleh plat bondek METODE FULL PRECAST
2. Balok Kantilever
Balok kantilever adalah balok yang hanya didukung oleh salah
satu ujungnya saja sedangkan ujung yang lainnya
menggantung atau tidak mempunyai penyangga.
5. Balok Bentangan Tersuspensi
Balok dengan bentang tersuspensi adalah suatu balok yang
ditopang oleh teritisan dari dua bentang dengan konstruksi
sambungan pin pada momen nol dan balok ini termasuk dari
jenis balok sederhana.
STRUKTUR BALOK
JENIS BALOK Variabel utama dalam mendesain balok meliputi:
6. Balok Menerus a. Bentang,
Balok menerus atau balok kontinu adalah balok yang b. Jarak balok,
memanjang secara menerus dan melewati lebih dari dua kolom c. Jenis dan besar beban,
tumpuan agar diperoleh momen yang lebih kecil dan kekakuan d. Jenis material, ukuran dan bentuk penampang,
yang lebih besar dari serangkaian balok tidak menerus dengan e. Serta cara penggabungan atau fabrikasi.
panjang dan beban yang sama pada bangunan.
Beberapa faktor yang merupakan prinsip-prinsip desain umum
dalam perencanaan balok, yaitu :
a) Kontrol kekuatan dan kekakuan
b) Variasi besaran material
c) Variasi bentuk balok pada seluruh panjangnya
d) Variasi kondisi tumpuan dan kondisi batas
STRUKTUR KOLOM
Sesuai dengan SK SNI T-15-1991-03 tentang Tata Cara
Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, adapun
yang dimaksud kolom adalah komponen struktur bangunan
yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal
dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali
dimensi lateral terkecil.
❑ Media Digital
Mengumpulkan data-data tambahan lewat media internet agar dapat
memperkaya tulisan-tulisan pada laporan ini.
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Pekerjaan yang jelas yang terkait langsung maupun tidak
langsung yang tidak bisa dipisahkan dengan perkerjaan utama
sesuai dengan gambar utama dan RKS.
BAB 5 : PEMBAHASAN
1. Plat lantai 1
a. Mutu beton : Beton Decon K-350
b. Tebal : 13 cm
c. Pembesian : besi diameter 100 jarak 150 mm
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR PLAT LANTAI
Pengerjaan plat lantai menggunakan beton Decon dengan mutu
K-350. Ketebalan plat lantai sendiri 13 cm.
2. Plat lantai 2
a. Mutu beton : Beton Decon K-350
b. Tebal : 13 cm
c. Pembesian : besi diameter 100 jarak 150 mm
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR PLAT LANTAI
Pengerjaan plat lantai menggunakan beton Decon dengan mutu
K-350. Ketebalan plat lantai sendiri 13 cm.
3. Plat lantai 3
a. Mutu beton : Beton Decon K-350
b. Tebal : 13 cm
c. Pembesian : besi diameter 100 jarak 150 mm
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR PLAT LANTAI
Pengerjaan plat lantai menggunakan beton Decon dengan mutu
K-350. Ketebalan plat lantai sendiri 13 cm.
4. Plat lantai 4
a. Mutu beton : Beton Decon K-350
b. Tebal : 13 cm
c. Pembesian : besi diameter 100 jarak 150 mm
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR PLAT LANTAI
Proses Pembentukan Plat lantai
1. Bekisting
Pengerjaan bekisting masih dilakukan dengan metode
tradisional menggunakan multiplex ukuran 1,22 m x 2,44 m
dengan ketebalan minimal 12 mm. Pemasangan bekisting ini
berguna sebagai alas untuk pengecoran.
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR PLAT LANTAI
Proses Pembentukan Plat lantai
2. Pembesian
Setelah pemasangan bekisting, selanjutnya dilakukan perakitan
pembesian plat lantai. Tulangan dipasang menggunakan besi
berdiameter 100 mm dengan jarak 150 mm sebanyak dua layer
(lapis atas dan lapis bawah). Pada tulangan bawah dipasang
beton dekking untuk selimut beton. Jenis besi yang digunakan
untuk plat lantai ini adalah jenis besi polos.
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR PLAT LANTAI
Proses Pembentukan Plat lantai
3. Pengecoran
Setelah pembesian plat lantai sudah dilakukan, area yang akan
dicor dibersihkan dari debu, kotoran, maupun sampah yang
berserakan. Jika semua sudah siap maka pengecoran dapat
dilakukan. Proses pengecoran sendiri menggunakan bantuan
mobil concrete pump (CP). Selama proses pengecoran
berlangsung, pemadatan dibantu dengan vibrator, hal ini agar
tidak menyisakan rongga sehingga beton mencapai kepadatan
sempurna dan tidak mudah keropos.
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR BALOK
Pengerjaan balok menggunakan beton Dekon dengan mutu K-
350 sama seperti plat lantai. Pekerjaan balok merupakan Balok B2
pekerjaan struktur melintang yang menopang beban horizontal, • Dimensi Balok : 30 X 50 cm
• Tulangan Atas : 4 D19
balok sangat penting dalam bangunan untuk menjaga stabilitas • Tulangan Tengah : 2 D10
terhadap gaya ke samping. • Tulangan Bawah : 2 D19
Ukuran balok Lantai 2 • Tulangan Sengkang : D10-150
Balok B1
• Dimensi Balok : 25 X 45 cm
• Tulangan Atas : 3 D19
• Tulangan Tengah : 2 D10
• Tulangan Bawah : 2 D19
• Tulangan Sengkang : D10-150
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR BALOK
Ukuran balok Lantai 2
Balok B3 Balok BA 1
• Dimensi Balok : 25 X 45 cm • Dimensi Balok : 30 X 50 cm
• Tulangan Atas : 4 D19 • Tulangan Atas : 3 D16
• Tulangan Tengah : 2 D10 • Tulangan Tengah : 2 D10
• Tulangan Bawah : 3 D19 • Tulangan Bawah : 2 D16
• Tulangan Sengkang : D10-150 • Tulangan Sengkang : D10-150
Balok B4
• Dimensi Balok : 30 X 50 cm
• Tulangan Atas : 3 D19
• Tulangan Tengah : 2 D10
• Tulangan Bawah : 2 D19
• Tulangan Sengkang : D10-150
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR BALOK
Ukuran balok Lantai 2
Balok BA 2
• Dimensi Balok : 25 X 40 cm
• Tulangan Atas : 3 D16
• Tulangan Tengah : 2 D10
• Tulangan Bawah : 2 D16
• Tulangan Sengkang : D10-150
Balok BA 3
• Dimensi Balok : 25 X 40 cm
• Tulangan Atas : 4 D16
• Tulangan Tengah : 2 D10
• Tulangan Bawah : 2 D16
• Tulangan Sengkang : D10-150
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR BALOK
Ukuran balok Lantai 2 Balok CG 1
Balok BA 4 • Dimensi Balok : 30 X 50 cm
• Dimensi Balok : 25 X 40 cm • Tulangan Atas : 4 D19
• Tulangan Atas : 4 D16 • Tulangan Tengah : 2 D10
• Tulangan Tengah : 2 D10 • Tulangan Bawah : 2 D19
• Tulangan Bawah : 2 D16 • Tulangan Sengkang : D10-150
• Tulangan Sengkang : D10-150
Balok BSW
• Dimensi Balok : 30 X 50 cm
• Tulangan Atas : 4 D19
• Tulangan Tengah : 2 D10
• Tulangan Bawah : 2 D19
• Tulangan Sengkang : D10-150
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR BALOK
Balok Lantai 2
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR BALOK
Pengerjaan balok menggunakan beton Dekon dengan mutu K-
350 sama seperti plat lantai. Pekerjaan balok merupakan Balok B2
pekerjaan struktur melintang yang menopang beban horizontal, • Dimensi Balok : 30 X 50 cm
• Tulangan Atas : 4 D19
balok sangat penting dalam bangunan untuk menjaga stabilitas • Tulangan Tengah : 2 D10
terhadap gaya ke samping. • Tulangan Bawah : 2 D19
Ukuran balok Lantai 3 • Tulangan Sengkang : D10-150
Balok B1
• Dimensi Balok : 25 X 45 cm
• Tulangan Atas : 3 D19
• Tulangan Tengah : 2 D10
• Tulangan Bawah : 2 D19
• Tulangan Sengkang : D10-150
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR BALOK
Ukuran balok Lantai 3
Balok B3 Balok BA 1
• Dimensi Balok : 25 X 45 cm • Dimensi Balok : 30 X 50 cm
• Tulangan Atas : 4 D19 • Tulangan Atas : 3 D16
• Tulangan Tengah : 2 D10 • Tulangan Tengah : 2 D10
• Tulangan Bawah : 3 D19 • Tulangan Bawah : 2 D16
• Tulangan Sengkang : D10-150 • Tulangan Sengkang : D10-150
Balok B4
• Dimensi Balok : 30 X 50 cm
• Tulangan Atas : 3 D19
• Tulangan Tengah : 2 D10
• Tulangan Bawah : 2 D19
• Tulangan Sengkang : D10-150
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR BALOK
Ukuran balok Lantai 3
Balok BA 2
• Dimensi Balok : 25 X 40 cm
• Tulangan Atas : 3 D16
• Tulangan Tengah : 2 D10
• Tulangan Bawah : 2 D16
• Tulangan Sengkang : D10-150
Balok BA 3
• Dimensi Balok : 25 X 40 cm
• Tulangan Atas : 4 D16
• Tulangan Tengah : 2 D10
• Tulangan Bawah : 2 D16
• Tulangan Sengkang : D10-150
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR BALOK
Ukuran balok Lantai 3 Balok CG 1
Balok BA 4 • Dimensi Balok : 30 X 50 cm
• Dimensi Balok : 25 X 40 cm • Tulangan Atas : 4 D19
• Tulangan Atas : 4 D16 • Tulangan Tengah : 2 D10
• Tulangan Tengah : 2 D10 • Tulangan Bawah : 2 D19
• Tulangan Bawah : 2 D16 • Tulangan Sengkang : D10-150
• Tulangan Sengkang : D10-150
Balok BSW
• Dimensi Balok : 30 X 50 cm
• Tulangan Atas : 4 D19
• Tulangan Tengah : 2 D10
• Tulangan Bawah : 2 D19
• Tulangan Sengkang : D10-150
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR BALOK
Balok Lantai 3
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR BALOK
Pengerjaan balok menggunakan beton Dekon dengan mutu K-
350 sama seperti plat lantai. Pekerjaan balok merupakan Balok B2
pekerjaan struktur melintang yang menopang beban horizontal, • Dimensi Balok : 30 X 50 cm
• Tulangan Atas : 4 D19
balok sangat penting dalam bangunan untuk menjaga stabilitas • Tulangan Tengah : 2 D10
terhadap gaya ke samping. • Tulangan Bawah : 2 D19
Ukuran balok Lantai 4 • Tulangan Sengkang : D10-150
Balok B1
• Dimensi Balok : 25 X 45 cm
• Tulangan Atas : 3 D19
• Tulangan Tengah : 2 D10
• Tulangan Bawah : 2 D19
• Tulangan Sengkang : D10-150
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR BALOK
Ukuran balok Lantai 4
Balok B3 Balok BA 1
• Dimensi Balok : 25 X 45 cm • Dimensi Balok : 30 X 50 cm
• Tulangan Atas : 4 D19 • Tulangan Atas : 3 D16
• Tulangan Tengah : 2 D10 • Tulangan Tengah : 2 D10
• Tulangan Bawah : 3 D19 • Tulangan Bawah : 2 D16
• Tulangan Sengkang : D10-150 • Tulangan Sengkang : D10-150
Balok B4
• Dimensi Balok : 30 X 50 cm
• Tulangan Atas : 3 D19
• Tulangan Tengah : 2 D10
• Tulangan Bawah : 2 D19
• Tulangan Sengkang : D10-150
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR BALOK
Ukuran balok Lantai 4
Balok BA 2
• Dimensi Balok : 25 X 40 cm
• Tulangan Atas : 3 D16
• Tulangan Tengah : 2 D10
• Tulangan Bawah : 2 D16
• Tulangan Sengkang : D10-150
Balok BA 3
• Dimensi Balok : 25 X 40 cm
• Tulangan Atas : 4 D16
• Tulangan Tengah : 2 D10
• Tulangan Bawah : 2 D16
• Tulangan Sengkang : D10-150
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR BALOK
Ukuran balok Lantai 4 Balok CG 1
Balok BA 4 • Dimensi Balok : 30 X 40 cm
• Dimensi Balok : 25 X 40 cm • Tulangan Atas : 4 D19
• Tulangan Atas : 4 D16 • Tulangan Tengah : 2 D10
• Tulangan Tengah : 2 D10 • Tulangan Bawah : 2 D19
• Tulangan Bawah : 2 D16 • Tulangan Sengkang : D10-150
• Tulangan Sengkang : D10-150
Balok BSW
• Dimensi Balok : 30 X 50 cm
• Tulangan Atas : 7 D19
• Tulangan Tengah : 2 D10
• Tulangan Bawah : 2 D19
• Tulangan Sengkang : D10-150
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR BALOK
Balok Lantai 4
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR BALOK
Proses Pembentukan Balok
1. Pembesian
Sebelumnya tulangan sengkang (cincin) balok dirakit terlebih
dahulu, lalu tulangan sengkang dipasang atau dirakit bersama
tulangan pokok. Tulangan balok yang telah dirakit selanjutnya
dipasang beton dekking sebagai pengganjal untuk selimut
beton, ukuran cincinnya 15 D10.
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR BALOK
Proses Pembentukan Balok
2. Bekisting Balok
• Bekisting yang digunakan terbuat dari bahan multiplex yang
memiliki ketebalan 3 cm dan lebar 20 cm
• Setelah pembesian telah siap, selanjutnya dilakukan
pekerjaan pemasangan bekisting pada balok.
• Bekisting yang telah terpasang, lalu dipasang triplek yang
berada di bawah dan kanan kiri pada balok yang bertujuan
sebagai cetakan pada saat pengecoran dan penahan coran.
• Pada bekisting balok yang telah terpasang triplek, kemudian
dipasang penyangga atau kaki di bawah sisi bekisting balok
yang berfungsi agar bekisting tidak miring. Selanjutnya
dilakukan pengecekkan menggunakan theodolit untuk
memastikan bekisting balok telah sejajar tegak dan tidak
miring.
• Setelah itu dipasang scaffolding yang berfungsi sebagai akses
para tukang untuk ke atas pada saat pengecoran.
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR BALOK
Proses Pembentukan Balok
3. Pengecoran
• Sebelum pengecoran dimulai, terlebih dahulu area yang akan
dicor dibersihkan dari kotoran atau sampah. Setelah
semuanya siap, kemudian dilakukan pengecoran pada balok.
Pengecoran balok dilakukan dari atas balok.
• Selama proses penuangan adukan cor beton berlangsung,
dilakukan pemadatan menggunakan vibrator agar cor beton
menyatu dan tidak menyisahkan rongga-rongga udara dan
beton mencapai kepadatan sempurna atau tidak keropos.
Pengecoran dilakukan menggunakan mesin berupa pump
concrete
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR BALOK
Proses Pembentukan Balok
4. Pembongkaran bekisting balok
Setelah cor-an beton telah mengeras selanjutnya bekisting
kolom dibongkar, pertama dengan membongkar penyangga
kolom dengan palu, lalu membuka terot atau pengunci bekising
kemudian bekisting dibongkar atau dibetil menggunakan palu.
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR KOLOM
KOLOM
a. Jumlah Kolom
• Kolom tipe K3 C : 4 buah kolom b. Mutu beton : Beton
• Kolom K1 : 52 buah kolom
• Kolom K54 : 52 buah kolom
• Kolom tipe K1 A : 4 buah kolom
• Kolom tipe K4 A : 4 buah kolom Dekon K-350
• Kolom tipe K1 B : 2 buah kolom
• Kolom tipe K4 B : 2 buah kolom
• Kolom tipe K1 C : 4 buah kolom
• Kolom tipe K4 C : 4 buah kolom
• Kolom K2 : 52 buah kolom
• Kolom K5 : 52 buah kolom
• Kolom tipe K2 A : 4 buah kolom
• Kolom tipe K5 A : 4 buah kolom
• Kolom tipe K2 B : 2 buah kolom
• Kolom tipe K5 B : 2 buah kolom
• Kolom tipe K2 C : 4 buah kolom
• Kolom tipe K5 C : 4 buah kolom
• Kolom K3 : 52 buah kolom
• Kolom K6 : 52 buah kolom
• Kolom tipe K3 A : 4 buah kolom
• Kolom tipe K6 A : 4 buah kolom
• Kolom tipe K3 B : 2 buah kolom
• Kolom tipe K6 B : 2 buah kolom
• Kolom tipe K6 C : 4 buah kolom
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR KOLOM
KOLOM
c. Ukuran kolom Pit Lift
❑ Kolom tipe K1 A, K2 A, K3 A, K5 A, K6 A
• Dimensi kolom : 50 X 60 cm
• Jumlah Tulangan : 16 D 22
• SK Atas dan SK Bawah : D13-100
• Sengkang Tengah : D10-150
❑ Ukuran kolom Lantai 1
Kolom K1
• Dimensi kolom : 50 X 60 cm
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI • Jumlah Tulangan : 16 D 22
STRUKTUR • SK Atas dan SK Bawah : D13-100
STRUKTUR KOLOM • Sengkang Tengah : D13-150
Kolom tipe K1 A
KOLOM
• Dimensi kolom : 50 X 60 cm
• Jumlah Tulangan : 16 D 22
• SK Atas dan SK Bawah : D13-100
• Sengkang Tengah : D13-150
Kolom tipe K1 B
• Dimensi kolom : 50 X 60 cm
• Jumlah Tulangan : 16 D 22
• SK Atas dan SK Bawah : D13-100
• Sengkang Tengah : D13-150
Kolom tipe K1 C
• Dimensi kolom : 30 X 30 cm
• Jumlah Tulangan : 6 D 22
• SK Atas dan SK Bawah : D10-100
• Sengkang Tengah : D10-150
❑ Ukuran kolom Lantai 2
Kolom K2
• Dimensi kolom : 50 X 60 cm
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI • Jumlah Tulangan : 16 D 22
STRUKTUR • SK Atas dan SK Bawah : D13-100
STRUKTUR KOLOM • Sengkang Tengah : D13-150
Kolom tipe K2 A
KOLOM
• Dimensi kolom : 50 X 60 cm
• Jumlah Tulangan : 16 D 22
• SK Atas dan SK Bawah : D13-100
• Sengkang Tengah : D13-150
Kolom tipe K2 B
• Dimensi kolom : 50 X 60 cm
• Jumlah Tulangan : 16 D 22
• SK Atas dan SK Bawah : D13-100
• Sengkang Tengah : D13-150
Kolom tipe K2 C
• Dimensi kolom : 30 X 30 cm
• Jumlah Tulangan : 6 D 22
• SK Atas dan SK Bawah : D10-100
• Sengkang Tengah : D10-150
❑ Ukuran kolom Lantai 3
Kolom K3
• Dimensi kolom : 50 X 60 cm
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI • Jumlah Tulangan : 16 D 22
STRUKTUR • SK Atas dan SK Bawah : D13-100
STRUKTUR KOLOM • Sengkang Tengah : D13-150
Kolom tipe K3 A
KOLOM
• Dimensi kolom : 50 X 60 cm
• Jumlah Tulangan : 16 D 22
• SK Atas dan SK Bawah : D13-100
• Sengkang Tengah : D13-150
Kolom tipe K3 B
• Dimensi kolom : 50 X 60 cm
• Jumlah Tulangan : 16 D 22
• SK Atas dan SK Bawah : D13-100
• Sengkang Tengah : D13-150
Kolom tipe K3 C
• Dimensi kolom : 30 X 30 cm
• Jumlah Tulangan : 6 D 22
• SK Atas dan SK Bawah : D10-100
• Sengkang Tengah : D10-150
❑ Ukuran kolom Lantai 4
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI Kolom K4
STRUKTUR • Dimensi kolom : 50 X 60 cm
• Jumlah Tulangan : 16 D 22
STRUKTUR KOLOM • SK Atas dan SK Bawah : D13-100
KOLOM • Sengkang Tengah : D13-150
Kolom tipe K4 A
• Dimensi kolom : 50 X 60 cm
• Jumlah Tulangan : 16 D 22
• SK Atas dan SK Bawah : D13-100
• Sengkang Tengah : D13-150
Kolom tipe K4 B
• Dimensi kolom : 50 X 60 cm
• Jumlah Tulangan : 16 D 22
• SK Atas dan SK Bawah : D13-100
• Sengkang Tengah : D13-150
Kolom tipe K4 C
• Dimensi kolom : 30 X 30 cm
• Jumlah Tulangan : 6 D 22
• SK Atas dan SK Bawah : D10-100
• Sengkang Tengah : D10-150
PEMBAHASAN PROSES KONSTRUKSI
STRUKTUR
STRUKTUR KOLOM
DENAH KOLOM
`
Pekerjaan yang sering diawasi pada lapangan yaitu material yang akan dipasang seperti besi yang digunakan, mutu
beton yang dipakai hingga diamter sengkang pembesian pada setiap pekerjaan struktur. Para pekerja pembesian
Rumah Susun juga diawasi langsung oleh konsultan dimana terkadang terjadi kelalain baik saat pengikatan
pembesian, posisi pembesian yang kurang dari gambar kerja dan alat keselamatan yang sering tidak dipakai oleh
para pekerja.
Selama mengikuti kerja praktik, kami banyak dibimbing oleh pihak konsultan untuk ikut terjun langsung meninjau
dan mengecek pekerjaan yang ada di lapangan, pekerjaan yang kami lakukan biasanya pengecekan pada saat
pembesian, ikut mengawasi pada saat pengecoran, serta ikut serta membuat checklist laporan harian pekerjaan
yang ada di lapangan dan pekerjaan yang diberikan pihak konsultan kepada kami membuat ilmu kami bertambah
terutama pekerjaan struktur, baik dalam membaca gambar maupun mengaplikasikan gambar di lapangan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pada proses pengerjaan proyek pembangunan Rumah Susun Lanjutan Provinsi Sumatera Selatan Ta.2020-2021 ditemukan berbagai macam
kendala, adapun kendala yang ditemukan di lapangan yaitu Kontraktor Pelaksana dan Konsultan MK yang berselisih dan berbeda pendapat
yang berkaitan dengan pekerjaan yang ada di lapangan. Namun permasalahan tersebut diselesaikan bersama dalam rapat antara Kontraktor
dan Konsultan MK yang akhirnya diputuskan kesepakatan tentang apa yang diperselisihkan. Pada gambar perencanaan yang telah dibuat oleh
Konsultan Perencana terdapat gambar yang tidak bisa dikerjakan di lapangan, maka gambar tersebut direview kembali.
Pekerjaan-pekerjaan struktur yang ada di lapangan berdasarkan pengamatan dan pengawasan yang dilakukan penulis, sebagai berikut;
1. Proses pengawasan yang di lakukan secara langsung seperti berada di lapangan setiap beberapa jam sekali dan juga memantau pekerjaan
apakah sudah sama dengan yang di gambar.
2. Pada pekerjaan pembesian, terdapat banyak kekurangan dalam hal pelaksanaan, sepeti tidak sesuai dengan gambar dan pemasangan besi
yang tidak sesuai dengan besi yang sudah ditentukan.
3. 3Pada pekerjaan plat lantai ditemukan pengurangan mutu besi yang tidak sesuai dengan gambar kerja. Karena kontraktor tidak teliti dalam
melaksanakan pekerjaan di lapangan.
4. Pada pekerjaan plat lantai ditemukan kendala yaitu pengecoran tidak bisa dilakukan secara manual karena jauhnya jarak antara mobil
readymix dan area yang akan di cor. maka pengecoran dilakukan dengan menggunakan pompa beton (concrete pump).
5. Pada pekerjaan pengecoran kolom dilanjutkan pada malam harinya, dikarenakan untuk mengejar target dan jadwal yang telah ditentukan.
Saran
Ketelitian Konsultan dalam menangani proyek sangat diperlukan, terutama Kontraktor yang selalu ingin bermain curang dengan mengurangi
mutu material agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan metode pengerjaan yang tidak sesuai dengan standar yang ditentukan.
Konsultan juga harus memberi teguran dalam setiap kesalahan kontraktor sehingga kinerja pekerjaan Kontraktor sesuai dengan SNI.
Konsultan dan Kontraktor pelaksana harus saling bekerja sama dengan baik, apabila terjadi perselisihan antara keduanya segera mungkin
diselesaikan permasalahannya agar tidak mengganggu jalannya pelaksanaan dan pekerjaan di lapangan. Dalam suatu pekerjaan atau
perusahaan sangat dibutuhkan kerja sama yang baik agar terciptanya hasil yang maksimal, kemudian masalah upah pekerja sebaiknya sangat
diperhatikan sehingga berujung dengan hasil pekerjaan yang baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.