Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Pujidansyukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas


rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
makalah Struktur Rangka dan Plat yang merupakan salah satu tugas mata
kuliah Gambar Bestek Bangunan.
Dalam makalah ini saya membahas mengenai Struktur rangka bangunan
dan plat. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak sedikit
masalah yang dihadapi, namun berkat kerja keras serta bantuan dari berbagai
pihak, semua masalah tadi bisa teratasi dengan baik. Oleh karena itu saya banyak
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
khasanah cakrawala pemikiran bagi para pembaca.

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Struktur bangunan pada umumnya terdiri dari struktur bawah dan struktur
atas. Struktur bawah yang dimaksud adalah pondasi dan struktur bangunan yang
berada di bawah permukaan tanah, sedangkan yang dimaksud dengan struktur atas
adalah struktur bangunan yang berada di atas permukaan tanah seperti kolom, balok,
plat, tangga.Setiap komponen tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda di dalam
sebuah struktur.
Suatu bangunan gedung beton bertulang yang berlantai banyak sangat rawan
terhadap keruntuhan jika tidak direncanakan dengan baik.Oleh karena itu, diperlukan
suatu perencanaan struktur yang tepat dan teliti agar dapat memenuhi kriteria
kekuatan (strenght), kenyamanan (serviceability), keselamatan (safety), dan umur
rencana bangunan (durability) (Hartono, 1999).
Plat lantai merupakan salah satu komponen struktur konstruksi pada suatu
bangunan, baik itu gedung perkantoran maupun rumah tinggal biasa dan juga
menjadi struktur konstruksi pada jembatan. Umumnya, pelat lantai dibangun dengan
konstruksi beton bertulang sebagai dasar utamanya. Plat lantai adalah struktur yang
pertama kali menerima beban, baik itu beban mti maupun beban hidup yang
kemudian menyalurkannya ke sistem struktur rangka yang lain. Plat lantai
berdasarkan sistem konstruksi materialnya dapat dibedakan menjadi bermacammacam jenis, antara lain plat lantai kayu, plat lantai beton, plat lantai baja dan plat
lantai yumen.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.

Apakah pengertian dari Struktur Rangka dan logika struktur rangka?


Apa saja Macam-macam, bahan dan hubungan antar komponen rangka?
Contoh gambar detail struktur rangka
Apakah pengertian dari plat lantai?
Apa saja jenis-jenis pllat lantai?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Struktur Rangka
Struktur rangka adalah struktur yang terdiri dari elemen linear (umumnya
balok dan kolom) yang saling dihubungkan pada ujung-ujungnya oleh titik hunbung
(joint)
Elemen ini terdiri atas komposisi dari kolom-kolom dan balok-balok. Unsur vertikal,
berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya menuju tanah, sedangkan balok adalah unsur
horizontal yg berfungsi sebagai pemegang dan media pembagian lentur. Kemudian
kebutuhan-kebutuhan terhadap lantai, dinding dan sebagainya untuk melengkapi kebutuhan
bangunan untuk hidup manusia, dapat diletakkan dan ditempelkan pada kedua elemen rangka
bangunan tsb diatas.
Jadi dapat dinyatakan disini bahwa rangka ini berfungsi sebagai struktur bangunan
dan dinding-dinding atau elemen lainnya yg menempel padanya merupakan elemen yg tidak
structural. Bahan-bahan yg dapat dipakai pada struktur ini adalah kayu, baja, beton atau lainlain bahan yg tahan terhadap gaya tarik, tekan, punter, dan lentur. Umtuk masa kini banyak
digunakan baja dan beton yg mampu menahan gaya-gaya tsb dalam skala besar

Macam-macam struktur rangka :


1. Rangka dengan Grid-Sempit
Grid berarti kisi-kisi yg bersilangan tegak lurus satu sama lain dan dalam
arsitektur merupakan cara untuk mencapai keteraturan saja dan tidak lebih. Kita
mengenal dua tipe skeleton, yaitu Grid-sempit dan Grid-lebar yg pada dasarnya
disebabkan karena kebutuhan jarak yg tidak sama, yg pertama kebutuhan terhadap
lebarnya jarak tiang (arah memanjang bangunan) yg lain terhadap rapatnya tiang.
Grid yg sempit berasal sedikit dari hukum statika dan lebih banyak fungsi
perencanaan. Dinding luar yg dipecah menjadi beberapa jendela, balok dan kolom,
berate bahwa pembatas ruang (partitions) yg melintang hanya dapat ditempatkan
pada kolom. Semakin sempit jarak kolom, maka semakin banyak jumlah
kemungkinan penempatan dinding penyekat atau pembatas ruang; semakin fleksibel
perencanaannya dan semakin efisien penggunaan ruang.

Hal ini dirancang apabila ruang-ruang dgn dinding penyekat diperlukan.


Apabila tidak, dan daerah terbuka yg luas dikehendaki, alasan tersebut diatas tidak
terpakai.

2. Rangka dengan Grib Lebar


Menurut Curt Siegel rangka dgn Grid-lebar adalah bila diantara dua kolom
bangunan skeleton dapat diletakkan lebih dari satu jendela standar. Jendela dapat
berupa satu jendela panjang atau dibagi menjadi beberapa petak yg tidak memikul
beban. Jarak antara tiang jendela relatif kecil, seimbang dgn modul aksial yg
diperoleh dari standar perabot kantor atau rumah.
Karena balok bentang pada lantai kedua (balok sabuk lantai) tidak memikul
kolom-kolom antara, maka tidak diperlukan balok yg besar atau tinggi. Balok
bentang tersebut memikul berat lantai, sama halnya dengan balok-balok ditingkattingkat yg diatas, maka dimensi balok utama dapat disamakan. Lagi pula semua gaya
yg terjadi karena gaya berat disalurkan melalui kolom-kolom structural langsung ke
pondasi dalam tanah, tanpa melalui batang atau balok lain.
Jadi dalam hal ini kita mendapat bangunan-bangunan yg kolom kolomnya
merupakan garis tak terputus dari atap sampai pondasi. Untuk bangunan ini jarak
kolom relatif besar. Besarnya kolom ditentukan oleh tinggi bangunan dan jarak
kolom dgn kolom lainnya. Besar balok datar juga ditentukan oleh jarak antar kolom
dan berat yg ditimbulkan oleh beban hidup dan berat sendiri. Kekakuan bangunan
ditentukan oleh hubungan (joint) antara kolom dan balok bersama-sama pada
seluruh bangunan.

3. Struktur rangka ruang


Kuda-kuda dan gelagar dgn sistem bangunan petak adalah struktur dlm bidang
datar yg berdimensi 2. dgn gabungan batang-batang lain seperti gording yg letak
tegak lurus pada bidang kuda-kuda, sebetulnya merupakan struktur rangka ruang.
Tetapi cara perhitungan dan cara penyambungan dianggap sebagai struktur dalam
bidang datar. Setiap bagian dianggap terpisah dari yg lainnya.
Dalam arsitektur modern struktur dalam ruang yg berdimensi tiga lebih
diutamakan karena lebih efisien dan ekonomis. Setiap barang atau gelagar
berpengaruh terhadap yg lainnya dan ini merupakan kekakuan-kekakuan pada
seluruh struktur. Hubungan kontruksi yg sempurna pada pertemuan batang batang
dan analisa gaya-gaya yg ada dalam kontruksi rangka ruang hingga kini menemui
kesukaran.

B. Plat Lantai

Pelat lantai adalah lantai yang tidak terletak dipermukaan tanah, atau bisa
disebut lantai tingkat. Pekerjaan plat lantai ini haruslah kokoh, kaku, mempunyai
ketinggian yang sama dan nyaman untuk berpijak. Ketebalan plat lantai ini
disesuaikan dengan beberapa hal, diantaranya:
1. Beban yang akan ditumpu
2. Jarak antar balok penumpu
3. Bahan yang digunakan
4. Besar lendutan yang diijinkan

1. Fungsi Plat Lantai

Plat lantai, yang meskipun terbuat dari berbagai macam jenis bahan,
mempunyai
fungsi yang sama, yaitu:
a. Memisahkan lantai bawah dan lantai yang diatasnya
b. Tempat berpijak di lantai atas
c. Peredam suara dari lantai bawah ke lantai atas maupun sebaliknya
d. Sebagai tempat untuk penempatan kabel listrik dan lampu di lantai
bawah
e. Menambah kekakuan bangunan pada arah horizontal.

2. Jenis-jenis Plat Lantai

Berdasarkan material bahannya, terdapat bermacam-macam jenis plat


lantai. Macam-macam plat lantai tersebut yaitu
A. Plat Lantai Kayu
Plat lantai kayu pada umumnya mempunyai ukuran-ukuran yang
umum dipasaran. Ukuran-ukuran tersebut antara lain
Lebar papan kayu : 20 30 cm
Tebal papan kayu : 2 3 cm
Jarak antar balok pendukung : 60 80 cm
Ukuran balok : 8/12 , 8/14, dan 10/14
Bentangan : 3 3,5 m
Berat jenis : 0,6 0,8 ( t/m )

Balok-balok kayu ini bisa diletakkan diatas pasangan batu bata


ataupun diatas balok beton. Plat lantai kayu memiliki kelebihan dan
kekurangannya sendiri. Berbagai kelebihan dan kekurangan plat
lantai kayu yaitu:
a. Kelebihan
Ekonomis, karena harganya yang relatif murah
Hemat ukuran pondasi, dikarenakan beratnya yang ringan
Mudah dikerjakan.
b. Kekurangan
Hanya diperbolehkan untuk struktur konstruksi bangunan
yang sederhana dan ringan
Bukan benda peredam suara yang baik, karena itu suara
langkah kaki yang ditimbulkan di lantai atas bisa terdengar

oleh penghuni yang sedang berada di lantai bawahnya


sehingga mengganggu penghuninya.
Mempunya sifat yang mudah terbakar
Tidak tahan air atau mudah bocor, sehingga tidak cocok
untuk lantai kamar mandi / WC.
Tidak tahan lama / tidak awet, karena bisa dimakan oleh
serangga pemakan kayu.
Mudah terpengaruh oleh cuaca, seperti hujan, panas, dll.
Tidak dapat dipasangi keramik

B. Plat Lantai beton


Plat lantai beton ini umumnya bertulang dan dicor ditempat,
bersama dengan balok penumpu dan kolom pendukungnya.

Plat lantai ini dipasang tulangan baja pada kedua arahnya, dan
tulangan silang untuk menahan momen tarik dan juga
lenturan.Perencanaan dan perhitungan plat lanta beton ini telah diatur
oleh pemerintah yan tercantum didalam buku SNI Beton 1991 yang
mencakup beberapa hal, antara lain:
a. Plat lantai harus mempunyai tebal minimum 12 cm, dan untuk
plat atap minimum 7 cm.
b. Harus diberi tulangan silinder dengan diameter minimum 8
mm yang terbuat dari baja lunak ataupun baja sedang
c. Plat lantai dengan tebal lebih dari 25 cm harus dipasang
tulangan rangkap diatas dan dibawah
d. Jarak tulangan pokok yang sejajar tidak kurang dari 2,5 cm
dan tidak lebih dari 20 cm atau dua kali tebal plat, dan dipilih
yang terkecil
e. Semua tulangan plat harus dibungkus dengan lapisan beton
dengan tebal minimum 1 cm, yang berguna untuk melimdungi
baja dari korosi maupun kebakaran

f. Campuran beton untuk plat adalah 1 pc : 2 ps : 3 kr + air,


sedangkan untuk lapisan kedap air campurannya adalah 1 pc :
1,5 ps : 2,5 kr + air secukupnya.
Plat lantai beton ini mempunyai beberapa keunggulan
keuntungannya sendiri, antara lain:
a. Mendukung untuk digunakan pada bangunan dengan beban
yang besar
b. Tidak dapat terbakar dan kedap air, sehingga dapat dijadikan
sebagai lantai dapur, kamar mandi ataupun WC
c. Dapat dipasang keramik, tegel dan granit, sehingga dapat
memperindah lantai
d. Bahan yang awet dan kuat, perawatannya mudah dan berumur
panjang
C. Plat Lantai Baja
Konstruksi plat lanta baja ini biasanya digunakan pada bangunan
yang komponen-komponen strukturnya sebagian besar terdiri dari
material baja. Pada tahap ini plat lantai baja digunakan pada
bangunan semi permanen seperti bangunan untuk bengkel, bangunan
gudang, dan lain-lain

D. Plat Lantai Yumen


Merupakan kependekan dari plat lantai kayu semen (yumen). Plat
lantai ini terbuat dari potongan kayu kecil yang dicampur dengan
semen dan dibuat dengan ukuran 90 x 80 cm.

Plat lantai ini termasuk plat lantai yang masih baru dan masih
jarang digunakan.

Cara pemasangan plat lantai yumen ini yaitu:


1. Sebelum yumen dipasang, pertama-tama dak yang akan dibuat
dipasang kayu dengan kirai 5/7 dengan panjang yang telah
datur dengan jarak 40 cm. Kayu tersebut kemudian dilapisi
ring balk dan kemudian di cor.
2. Setelah selesai, baru kemudian lembaran-lembaran yumen
dipasang dengan cara dijejerkan dengan rapat diatas kayu
tersebut dan kemudian di baut sehingga kuat
C. Pengertian dan Penggunaan Tangga
Konstruksi tangga dari bangunan gedung adalah bagian dari bangunan yang
berfungsi sebagai alat penghubung dari tingkatantingkatan lantai bangunan gedung
tersebut. Tingkatan lantai yang perlu dihubungkan antara lain : (1) dari tanah ke
lantai dasar (ground floor), (2) dari lantai dasar ke lantai pertama (first floor) dan dari
lantai pertama ke lantai kedua (second floor), dari lantai kedua ke lantai ketiga (third
floor) dan seterusnya dan (3) dari tanah/lantai dasar ke lantai di bawah tanah
(basement).
Konstruksi tangga harus memenuhi dua syarat; (1) mudah dipergunakan dan
(2) mudah dilihat. Mudah dipergunakan terutama berhubungan dengan kemiringan
dari tangga. Makin datar dari suatu tangga makin mudah dipergunakan sedangkan
makin curam makin sulit dipergunakan. Penentuan kemiringan tangga atau sudut
kemiringan tangga pada umumnya tergantung untuk keperluan apa tangga tersebut
dibuat. Sebagai pedoman dapat diambil ketentuan sebagai berikut :
1. Untuk tangga mobil masuk garasi dapat diambil sudut kemiringan
maksimum 12 0 atau 1 : 8.
2. Untuk tangga luar (di luar bangunan) dapat diambil sudut kemiringan
20 atau 1 : 5.
3. Untuk tangga perumahan dan bangunan umum agar mudah
dipergunakan dapat diambil sudut kemiringan 300 atau 350.
4. Tangga dengan sudut kemiringan 410, disebut tangga curam.
5. Tangga untuk basement dan loteng dapat diambil dengan sudut
kemiringan 450.
6. Tangga untuk menera, misalnya menara air, menara listrik dapat
diambil lebih curam, misalnya 750 900
Macam-Macam tangga:
1. Tangga Kayu

2. Tangga Beton

3.

Tangga besi

DAFTAR PUSTAKA

___________. Struktur Utilitas I . Semarang. 2011


Department Of Labour and Immigration. (1975). Basic Trade Manual,
13-1 Bricklaying Fundamenta
http://aarsitek.blogspot.com/2012/08/mengenal-plat-lantai.html
http://achmadnutsnun123.blogspot.com/2013_08_01_archive.html
http://catatankuliahsinon.blogspot.com/2012/12/plat-lantai-floor-plate.html

Anda mungkin juga menyukai