Anda di halaman 1dari 3

SISTEM STRUKTUR

Terdapat 3 macam struktur bangunan yang biasa digunakan pada high rise building yakni flat
slab, bearing wall system, dan open frame.

1. Flat slab
Flat slab adalah konstruksi beton dua arah yang hanya memiliki unsur horizontal
berupa pelat tanpa balok dan ditahan kolom. Sistem flat slab mempunyai ciri khusus yatu,
tidak adanya balok sepanjang garis kolom dalam, sementara balok – balok tepi sepanjang
garis kolom luar bisa jadi ada atau tidak
Keuntungan yang didapat dalam penggunaan flat slab dalam struktur menurut
Purnama (2017) yaitu fleksibilitas terhadap tata ruang; waktu pengerjaan yang relatif lebih
pendek hal ini dapat dilihat dari proses pembuaatan bekesting pelat yang langsung dapat
dibuat merata secara keseluruhan tanpa harus membuat bekisting balok terlebih dahulu;
kemudahan dalam pemasangan instalasi mekanikal dan elektrikal; menghemat tinggi
bangunan (tidak adanya pengurangan tinggi ruang oleh balok).
Beberapa kelebihan dari penggunaan struktur flat slab menurut (More, 2015) adalah
sebagai berikut:
1. Mempersingkat waktu pelaksanaan konstruksi
2. Konstruksi sederhana
3. Plafon yang polos memberikan tampilan yang menarik tanpa adanya balok dan perawatan
yang mudah
4. Mengurangi keseluruhan bangunan atau memungkinkan adanya lantai tambahan yang
dapat digabungkan.
5. Lebih ekonomis
Beberapa masalah utama pada struktur flat slabmenurut (More, 2015) adalah sebagai
berikut:
1. Hubungan pelat kolom tidak memiliki kekakuan join balok kolom.
2. Tumpuan geser disekitar kolom sangat tinggi karena kolom menembus langsung pelat
3. Lendutan cenderung sangat besar
Jenis jenis flat slab
Saat ingin melakukan perencanaan bangun, cukup penting bagi Anda memahami apa saja
jenis-jenis slab. Adapun dua jenis slab yang paling umum dipakai dalam dunia konstruksi, di
antaranya:
One Way Slab
One way slab adalah jenis slab satu arah yang menggunakan balok pada dua sisi berlawanan
guna menopang beban searah. Adapun ciri one way slab adalah memiliki perbandingan
(rasio) antara panjang dan lebar sama dengan atau lebih besar dari dua.
Jika digunakan, slab ini akan menekuk ke satu arah, yakni ke balok yang lebih pendek. Ini
dapat terjadi karena adanya selisih cukup besar pada panjangnya, sehingga beban pun tidak
tersalurkan ke balok pendek. Adapun contoh penggunaan one way slab adalah seperti pada
balkon dan teras rumah.
Agar lebih jelas, di bawah ini terdapat sejumlah ciri one way slab, yaitu:
 Pelat satu arah ditopang oleh balok pada dua sisi saja.
 One way slab dapat berubah dan bersifat sama dengan balok penyangga.
 Penguat utama yang tersedia cuma dalam satu arah untuk one way slab.
 Perbandingan antara panel bentang lebih panjang (L) dengan yang lebih pendek (B) ialah
sama atau bahkan lebih besar dari dua.

Two Way Slab


Jika one way slab adalah jenis pelat dengan balok pada dua sisi, maka two way slab adalah jenis
pelat dua arah yang dipikul oleh balok di empat sisi. Dalam jenis slab ini, beban akan ditopang dari
dua arah berbeda. Lalu, perbandingan (rasio) antara panjang dan lebarnya ialah kurang dari dua.

Teknik slab dua arah berguna untuk menyalurkan beban ke kedua arah. Contoh penggunaan two
way slab adalah seperti pada struktur gedung bertingkat, dimana balok harus berada di tiap sisi pelat
lantai. Adapun karakteristik two way slab adalah sebagai berikut.

 Pelat dua arah ditopang oleh balok pada empat sisi.

 Two way slab disalurkan secara merata serta akan mengurangi pembengkokan pada
struktur.

 Penguat utama yang tersedia ada di kedua arah.

 Perbandingan antara panel bentang lebih panjang (L) dengan yang lebih pendek (B) kurang
dari dua.

2. Open frame structure


Struktur Open frame adalah struktur yang terdiri dari kolom dan balok yang digabungkan
dengan "sambungan tahan momen", untuk menahan beban dari gempa, dimana Dinding
pengisi tidak diperhitungkan untuk memikul gempa. Kekakuan lateral dari portal kaku
cenderung bergantung dari kekakuan lentur dari kolom, balok serta sambungannya. Struktur
Open Frame tanpa memakai dinding geser dan brising. Berikut bentuk perancangan Struktur
Open frame :
MEP
Sistem utilitas dibagi menjadi beberapa bagian
1. Sdp (sanitasi, drainase, dan plumbing)
Air bersih, air kotor, air hujan
2. Proteksi/ pemadam kebakaran
Hydrant,sprinkler, fire alarm, fire lift
3. Tata udara gedung
Ac, exhaust, fan
4. Transportasi dalam gedung
Lift, dan escalator
5. Elektrikal listrik arus kuat
Penerangan, stopkontak, daya listrik, trafo dan genset
6. Elektronik listrik arus lemah
Cctv, tata suara, matv, internet, telepon, access

Teknologi material

1. Material kaca
Kaca adalah amorf (non alkali) material padat bening yang berfungsi untuk jalur masuknya
cahaya dan memberi kesan transparan. Kaca dapat dijadikan dinding pengisi pada bangunan/
isian pada jendela/ bukaan. Penggunaan kaca dipilih untuk memberikan efek clean,
transparan, dan glowing pada bangunan sesuai dengan fungsinya. Kaca yang digunakan
adalah jenis kaca laminated yang berfungsi untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk
dansebagai “eye catch”. Analisis berdasarkan arsitektur modern.
2. Material beton
Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang homogeni, masif, dan padat serta
berfungsi untuk konstruksi dalam bentuk massif dan padat serta biasa dijadikan struktur
maupun dinding pengisi atau sebagai finishing. Penggunaan beton dipilih untuk memberikan
efek masif. Beton digunakan pada bagian kolom dengan finishing acian dan cat.
3. Alumunium composite panel
Alumunium Composite Panel Claddingadalah bahan material yang direkayasa dengan bahan
alami yang dibuat dengan dua atau lebih unsur bahan yang secara signifikan berbeda secara
fisik maupun kimiawinya, terpisah juga berbeda dalam struktur hasil produksinya.
Alumunium Composite Panel Cladding dapat dibentuk sesuai keinginan sehingga dapat
merubah tampilan bangunan dan berfungsi untuk pelapis suatu bidang.

Anda mungkin juga menyukai