Anda di halaman 1dari 97

Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.

Kom/FT-UTP
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

PENDAHULUAN
1
Pada bagian ini akan dibahas sekilas tentang semua tool-tool
yang ada, menu serta fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh
AutoCAD. Penyajian materi disampaikan secara singkat, ringkas
berupa pengertian dan kegunaan dari masing-masing tools,
dimana prakteknya akan lebih difokuskan pada bab selanjutnya.
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

1.1.AutoCAD 2007

AutoCAD merupakan salah satu software produksi Autodesk.Inc


yang diperuntukkan untuk membuat gambar secara detail dan
akurat, sehingga software ini cocok untuk digunakan dalam
menggambar teknik.

Kelebihan fitur-fitur AutoCAD terdapat pada kemudahan


pembuatan objek gambar secara terstruktur, editing gambar
serta pengaturan-pengaturan ketebalan serta tipe garis yang
dipergunakan

Pemilihan AutoCAD 2007 untuk menggambar adalah karena


AutoCAD versi 2007 lebih ringan untuk dijalankan serta cukup
bagi siswa untuk memahami penggunaan AutoCAD. Dengan
memahami AutoCAD 2007, maka akan mudah untuk
menggunakan AutoCAD versi yang lebih tinggi dan lebih baru.

1.2.Menginstal AutoCAD 2002

Menginstal software AutoCAD (software aplikasi) sama artinya


dengan menginstal software pendukung dari pada software utama
(Operation System) pada suatu komputer. Sejauh ini AutoCAD
didesain hanya untuk mendukung system operasi product dari
Microsoft.
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Berikut langkah-langkah instalasi AutoCAD:


1. Masukkan CD master software AutoCAD ke dalam CD-room
2. Program akan berjalan secara autorun, jika tidak temukan file
setup.exe dan double click.
3. Selanjutnya akan tampil windows berikut:

Gambar 1.1. Setup AutoCAD

Klik next kemudian accept the agreement dan next.


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Gambar 1.2. Serial number & CD-key


Masukan serial number dan cd-key yang diberikan oleh
vendor.
4. Masukkan user information, pilih tipe instalasi (pilih full
instalation type), lokasi instalasi software (destination folder)
dan start instalation.

Gambar 1.3. Instalation process


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Gambar 1.4. Complete instalation

1.3.Mengenal Interface AutoCAD

Untuk menjalankan software AutoCAD lakukan doubleclick pada


icon AutoCAD yang muncul pada desktop.

Berikut merupakan interface dari AutoCAD:

Gambar 1.5. Interface AutoCAD

a. File kerja; menunjukkan nama file yang sedang digunakan


dalam bekerja.
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

b. Menu bar; merupakan deretan menu dari fasilitas-fasilitas


yang tersedia dalam software.
c. Tool bar; menu yang disediakan dalam bentuk icon.
d. Layer; keterangan dari lembaran-lembaran (setingan jenis
garis, tipe, warna dan ketebalannya)
e. Ucs; universal coordinate system merupakan titik pusat
sistim koordinat pada AutoCAD.
f. Command; perintah-perintah yang ditampilkan dalam
bentuk teks.

1.4.Menu Bar

Menu bar menyediakan fasilitas-fasilitas inti dari penggunaan


software AutoCAD.
- File menu menyediakan fitur-fitur dalam mengelola file seperti
new file, open, save, page setup, export dan lain-lain.
- Edit menu menyediakan fitur-fitur dalam memanipulasi file
seperti cut, copy, paste, find.
- View menu menyediakan fitur-fitur untuk mendapatkan sudut
pandang objek, baik secara 2 dimensi maupun 3 dimensi.
- Insert; memasukkan gambar atau objek dari luar file.
- Format; mengatur setingan texs, dimensi, tipe garis, unit dan
lain-lain.
- Tools; kelengkapan-kelengkapan tambahan. Tolls option juga
menyediakan setingan dasar dari AutoCAD.
- Draw; menggambar objek baik berupa garis lurus/ lengkung,
lingkaran, persegi dan lain-lain.
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

- Dimension; menampilkan dimensi objek gambar, baik berupa


panjang, jarak, sudut dan lain-lain.
- Modify; melakukan modifikasi objek gambar

- Windows; mengatur tampilan AutoCAD.

- Help; fasilitas bantuan terhadap pengguna AutoCAD


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

PERINTAH DASAR
2
AUTOCAD
Pada bagian ini akan dibahas tentang menu-menu perintah dasar
yang tersedia pada AutoCAD. Pada bab ini pembahasannya masih
bersifat umum karena hanya bersifat pengenalan akan icon
(simbol), fungsi dan shortcut yang bisa digunakan. Oleh karena itu
sangat disarankan untuk langsung mencoba icon-icon yang ada
dan bereksperimen.

2.1.Menu Draw

Merupakan menu untuk membuat gambar dalam berbagai


bentuk, baik berupa garis lurus, lengkung, lingkaran dan lain-lain.
Lebih jelas tentang menu draw dirinci sebagai berikut:

Tabel 2.1. Menu Draw dan shortcut


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

ICON FUNGSI SHORTCU


T
Membuat garis lurus Line, L

Membuat garis bantu (garis -


kontruksi)
Membuat 2 garis sejajar Mline, ml,
cl
Membuat garis yang bersambung Pline, pl
dan menyatu
Membuat persegi banyak Polygon,
pol
Membuat segi empat Rectangle
, rec
Membuat garis lengkung Arc, a
beraturan
Membuat lingkaran Circle, C

Membuat lengkung tidak Spline, spl


beraturan
Membuat elips Ellipse, el

Ellipse arch ---

Insert / memasukkan block ---

Membuat block Block

Membuat point (untuk pemetaan) Point, po

Membuat arsiran (hatching) Hatch, h


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Membuat region (kawasan) Region,


reg
Membuat tex Tex

2.2.Menu Modify

Tabel 2.2. Menu Modify dan shortcut


ICON FUNGSI SHORTCUT
Menghapus garis/ object Erase, e

Memperbanyak (copy) object Copy, co, Cp

Mencerminkan (mirror) object) Mirror, mi

Mengoffset object Offset, o

Array, perbanyak dalam satuan Array, ar


atau sumbu
Memindahkan object Move, m

Memutar object Rotate, ro

Mengubah skala object gambar Scale, sc

Menggeser sudut object Spline, spl

Mengedit panjang garis Lengthen,


len
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Memotong garis bersinggungan Trim, tr

Menyambung garis tegak Extend, ex

Memutus object pada satu point ---


tertentu
Memutus object Break, br

Memutus sudut dengan garis Chamfer,


cha
Memutus sudut dengn lengkung Fillet, f

Memutus (meledakkan) object ---


atas garis, lengkung dan tex
2.3.Menu Dimension

Tabel 2.3. Menu Dimension dan shortcut


ICON FUNGSI SHORTCUT
Linear dimension, dimensi dalam Dli, dimlin
arah linear
Aligned dimensi, dimensi dalam Dal, dimali
garis miring
Ordinate dimension, dimensi Dor,
untuk sistim ordinat dimo
rd
Radius dimension, dimensi untuk Dra,
radius dimr
ad
Diameter dimension, untuk Ddi,
dimensi diameter lingkaran dimdi
a
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Angular dimension, dimensi sudut Dan,diman


g
Quick dimension, dimensi secara ---
otomatis dan cepat
Baseline dimension, cocok untuk Dba,
dimensi elevasi. dimbase
Continue dimension, melanjutkan Dco,
dimensi dimcont
Quick leader, dimensi secara Le
manual dan cepat
Tollerance, toleransi pembulatan Tol
dimensi
Center mark, pemberian tanda Dce
sumbu lingkaran
Dimension edit, mengedit Ded,
dimensi dime
d
Dimension tex edit, mengedit Dimted
teks dimensi
Dimension update, mengupdate ---
dimensi
Dimension style D,ddim,
dst,
dimsty

2.4.Menu Layer

Layer berfungsi untuk mengatur setingan garis. Penggunaan layer


sangat penting dalam menggambar teknik karena gambar teknik
membutuhkan akurasi gambar yang tinggi. Dengan menggunakan
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

layer maka suatu garis dapat diatur warnanya, tipe garisnya,


ketebalan garisnya serta apakah garis tersebut akan di print
ataupun tidak. Penggunaan layer ini sendiri sangat penting dalam
menggambar teknik karena masing-masing tipe garis memiliki arti
dan fungsi yang berbeda. Oleh karena itu dalam gambar teknik,
penggunaan layer menjadi vital.

Gambar 2.1. Layer Properties Manager

Berikut penjelasan singkat tentang item-item yang ada pada layer


properties;
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

- Name; berfungsi untuk mendefenisikan nama dari layer


tersebut.
- On; untuk menentukan apakah layer tersebut tampil atau
tidak.
- Freeze in all VP; untuk menentukan status layer apakah
dibekukan (tidak bisa diedit) atau tidak.
- Lock; untuk menentukan apakah layer itu akan dikunci atau
tidak.
- Color; untuk menentukan warna dari layer yang kita gunakan.
- Linetype; menentukan tipe garis yang digunakan pada layer

Gambar 2.2. Menu Linetype


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Gambar 2.3. Tipe-tipe garis yang tersedia

- Line weight; menentukan tipe ketebalan garis pada layer


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Gambar 2.4. Menu Line weight

- Plot style; menentukan tipe plot yang digunakan.


- Plot; apakah layer tersebut akan di print atau tidak.
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

APLIKASI GAMBAR
3
SEDERHANA

Pada bagian ini akan diberikan latihan-latihan, soal-soal lengkap


dengan langkah-langkah penyelesaiannya. Selain itu juga
diberikan tugas-tugas untuk meningkatkan kemampuan
penggunaan software AutoCAD.
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Tujuan dari latihan-latihan yang diberikan adalah untuk


menerapkan fitur-fitur pada AutoCAD yang telah dijelaskan pada
bab sebelumnya. Diharapkan dengan mempraktekkan latihan-
latihan yang diberikan akan lebih memudahkan dalam
pemahaman pemanfaatan fitur-fitur yang ada apda AutoCAD.

3.1.Sistem Unit pada AutoCAD

Untuk menggambar suatu objek pada software AutoCAD


digunakan suatu sistem unit gambar sendiri. Berbeda dengan
menggambar secara manual, unit gambar pada AutoCAD dapat
dirobah-robah sesuai dengan skala gambar yang diinginkan pada
saat dicetak.

Unit-unit ini dapat ditampilkan berupa grid, jarak antar grid dapat
diatur pada grid display yang terletak pada mode seting. Berikut
merupakan keterangan tentang fasilitas-fasilitas pada mode
seting;

Gambar 3.1. Menu mode setting

o Snap; memberikan fasilitas agar cursor hanya bergerak


menuju koordinat snap yang telah ditentukan.
o Grid; untuk mengatur jarak grid serta mengatur apakah
akan ditampilkan atau tidak.
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

o Ortho; mengatur agar cursor hanya bergerak pada sumbu


koordinat saja (horizontal atau vertikal).
o Polar; memberi fasilitas tracking (pelacak) agar garis yang
dibuat tetap pada sudut yang telah ditentukan
sebelumnya.
o Osnap; memberikan fasilitas untuk setingan snap yang
diinginkan. Berikut merupakan tampilan osnap object
setings;

Gambar 3.2. Menu drafting setings

o Otrack; untuk melacak garis penghubung dari osnap yang


ada.
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

o Lwt (line wight); untuk menampilkn line weight yang ada


pada model.
o Paper; setingan tampilan, apakah pada model atau pada
paper.

Seperti pada software product Amerika lainnya, juga terdapat


perbedaan notasi yang digunakan di Indonesia diantaranya;
o Angka koma harus ditulis dengan angka titik. Contoh jika
ingin membuat garis sepanjang dua koma lima unit, maka
input ke autocad adalah 2.5
o Angka koma digunakan sebagai pembatas pada koordinat.
Contoh line 2,5 berarti bahawa garis akan menuju
koordinat 2,5 (x,y = x:2 dan y:5)
o Arah perputaran sudut pada autocad adalah sebagai
berikut:

Untuk lebih jelasnya tentang


sisitem unit ini, pembahasan
lengkapnya akan dikupas pada
bab-bab berikutnya

Gambar 3.3. Sistem Polar

3.2.Sistem Koordinat
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Secara umum ada 3 (tiga) tipe sisitem koordinat pada autocad


yang harus dipahami dan dapat digunakan dengan sebaik-
baiknya, yaitu sistem koordinat standar autocad, sistem kartesius
dan sistem polar. Penjelasan dari masing-masing sistem ini adalah
sebagai berikut;

a. Sistem koordinat standar pada autocad

Secara umum setiap bagian dari model pada autocad


ditentukan atas koordinat-koordinat, dimana titik sumbu /
pusatnya adalah pada UCS (Unit Coordinate System).

UCS icon sebagai pusat koordinat (0,0).

Dengan bantuan koordinat ini maka kita dapat membuat objek


gambar atas titik koordinat yang ada.

Line
3,4
-2,1
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Gambar 3.4. Koordinat Origin AutoCAD

Dengan membayangkan sumbu koordinat, dimana UCS


sebagai pusat sumbunya (origin) maka gambar dapat
diselesaikan. Contoh selanjutnya adalah dengan membuat
gambar berikut:

Line
1,1
4,1
6,3
1,3
C
Gambar 3.5. Contoh Koordinat Origin

Dapat disimpulkan bahwa angka-angka yang diinputkan


merupakan titik-titik koordinat (x,y). Agar lebih paham
kerjakanlah tugas-tugas yang ada pada akhir bab ini.
b. Sistem koordinat kartesius

Tidak jauh berbeda dengan sistem koordinat standar pada


autocad, sistem koordinat ini Cuma berbeda secara titik
pandangnya saja. Lebih jelasnya perhatikan contoh:

Line
3,4
@-5,-3
@5,0
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Gambar 3.6. Koordinat Kartesius

Agar lebih paham, perhatikan contoh berikut ini;


Line
1,1
@ 3,0
@ 2,2
@ -5,0
@ 0,-2

Gambar 3.7. Contoh Koordinat Kartesius

Dari contoh diatas maka dapat kita simpulkan bahwa:


o Sistem kartesius menggunakan sistem koordinat.
o Sistem kartesius mengasumsikan bahwa titik akhir dari
objek sebagai sumbu koordinat (0,0).
o Sistem kartesius lebih mementingkan arah koordinat
selanjutnya bukan kordinat titik secara keseluruhan.
o Perintah @ 3,0 berarti buatlah garis menuju 3 unit arah x
dan 0 unit arah y dari titik sekarang ini.
o Penting untuk diingat adalah cara pembacaan koordinat
yang benar = (x,y).
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Agar lebih paham kerjakanlah tugas-tugas yang ada pada


akhir bab ini

c. Sistem koordinat polar

Agak berbeda dengan sistem sebelumnya, sistem koordinat


polar lebih menekankan kepada jarak dan sudut garis. Untuk
mengingatkan kembali, berikut merupakan gambar arah
perputaran sudut pada AutoCAD.

Pada sistem ini, input yang


dimasukkan adalah jarak garis dan
sudut arahnya. Penggunaan simbol
minus berarti kebalikan dari nilai
awalnya.

Gambar 3.8. Perputaran sudut

Perhatikan contoh:
Line
1,1
@3<0
@2,83<45
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

@5<180
@2<270

Gambar 3.9. Contoh Koordinat Polar

Dari contoh diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perintah


@3<0 berarti bahwa buatlah garis dengan jarak 3 unit ke arah
0 derajat.

3.3.Contoh Soal dan Latihan

Pada segmen ini, akan diberikan contoh gambar objek beserta


penyelesaiannya. Untuk menyelesaikan gambar objek
digunakan sistem koordinat kartesius dan polar karna lebih
mudah dan aplikatif.

a. Contoh 1
Selesaikan soal ini dengan sistem koordinat kartesius
line
klik titik A pada model
(sembarang tempat)

Buat garis ke titik B @2,0


Buat garis ke titik C @1,2

Gambar 3.10. Contoh 1
Buat garis ke titik D;
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

@-3,0
Buat garis ke titik A; @0,-2
Esc/enter/space bar

Selanjutnya, agar lebih paham, akan kita coba untuk


menyelesaikan soal pada arah sebaliknya.

Dimulai dari titik A;


Line
Klik titik A pada model (sembarang tempat)
Dari titik A menuju ke titik D @0,2
Dari D menuju ke C @3,0
Dari C menuju ke B @-1,-2
Dari B ke A @-2,0

Latihan;

Gambar 3.11. Latihan 1.1


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Gambar 3.12. Latihan 1.2

Gambar 3.13. Latihan 1.3


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

b. Contoh 2

Kembali diingat tentang arah perputaran sudut


pada autocad. Jika sudut yang diinputkan 90,
maka arah garis akan lurus ke atas. Jika sudut
yang diinput -90 maka itu sama artinya dengan 270 atau
lurus ke bawah (kebalikannya).

Untuk lebih paham maka selesaikanlah contoh soal dengan


langkah-langkah berikut:


Segi lima sama sisi ini memiliki
panjang sisi 2unit

Line
@2<0
@2<72

@2<144
Gambar 3.14. Contoh
2 @2<-144
@2<-72

Latihan;
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Gambar 3.15. Latihan 2.1

Gambar 3.16. Latihan 2.2.


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

c. Contoh 3
Dengan ortho mode, kita dapat membuat garis dengan cepat
tanpa harus memasukkan koordinat atau sudutnya, cukup
dengan memasukkan panjang garisnya. Jika ortho mode aktif
(pencet F8) maka cursor hanya akan bergerak pada 4 sumbu
koordinat saja, yaitu arah x (horizontal) dan arah y (vertikal).

Line
Ortho mode

aktif (F8)
2 ke kanan
1 ke atas
1.5 ke kanan

1 ke bawah

2 ke kanan
4 ke atas
2 ke kiri
Gambar 3.17. Contoh 30. 5 ke bawah
1.5 ke kiri
0.5 ke atas

2 ke kiri
4 ke bawah
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Latihan 3.1

Gambar 3.18 Latihan 3.1


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

4
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

KONSEP
PERENCANAAN
BANGUNAN
Pada bab ini akan dibahas tentang konsep perencanaan dari suatu
bangunan rumah tinggal. Akan disajikan teori-teori dalam
melakukan perencanaan bangunan, menyusun denah, tata letak,
jalur sirkulasi serta konstruksi yang digunakan dalam membuat
design sebuah rumah tinggal.

Selain itu juga akan ditampikan contoh gambar denah rumah


tinggal berikut dengan pembahasan-pembahasan tentang tata
letak, jalur sirkulasi dan penataan yang baik bagi pemilik
bangunan.

4.1.Proses Perencanaan

Untuk membuat perancangan sebuah rumah tinggal maka ada


beberapa langkah awal yang mesti dilakukan:

1. Melakukan survei lapangan


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Survei lapangan sangat penting dilakukan sebagai langkah


awal dari proses perencanaan bangunan. Dalam melakukan
survei lapangan maka harus didapatkan data ukuran tanah,
kondisi lapangan, arah dan orientasi matahari, arah angin
serta data-data lain yang penting diketahui dalam
melakukan perancangan. Semua data nantinya akan diolah
dan diperhitungkan untuk menghasilkan sebuah desain
rumah tinggal yang baik.

2. Melakukan diskusi dengan pemilik bangunan


Diskusi awal dengan pemilik bangunan (owner) juga
merupakan hal yang sangat penting dalam proses
pengumpulan data. Dengan berdiskusi dengan owner maka
dapat diketahui tentang tujuan dan fungsi bangunan. Selain
itu juga akan didapatkan data-data tentang aliran arsitektur
yang akan diterapkan, biaya yang akan dialokasikan untuk
bangunan serta keinginan-keinginan khusus dari owner yang
akan diterapkan pada hasil rancangan.

3. Melakukan perancangan bangunan


Setelah melakukan survei, diskusi serta mengumpulkan
semua data, maka langkah selanjutnya adalah membuat
gambar perancangan. Dalam membuat gambar
perancangan maka perlu diperhatikan adalah tata letak
bangunan, jalur sirkulasi, pencahayaan, keamanan, material
yang digunakan, iklim, kebisingan dan kerawanan terhadap
gempa bumi. Dengan mempertimbangkan segala aspek
tersebut maka lakukan perancangan terhadap bangunan
sehingga, tujuan dan fungsi bangunan dapat terwujud
dengan optimal pada hasil perancangan. Selanjutnya hasil
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

perancangan ini akan divisualisasikan dalam bentuk sebuah


gambar sketsa bangunan.

4. Melakukan konsultasi lanjutan tentang desain


Gambar sketsa ini selanjutnya akan di konsultasikan lagi
dengan owner. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan
persetujuan tentang hasil rancangan serta melakukan
perbaikan-perbaikan apabila memang dibutuhkan. Proses ini
dapat berlangsung dan terjadi berulang-ulang agar pemilik
bangunan dapat merasa puas dengan hasil rancangan
bangunan.

5. Melakukan perencanaan
Proses perencanaan merupakan suatu proses lanjutan yang
akan menghasilkan sebuah gambar yang lebih terukur,
lengkap dengan detail. Pada proses ini akan diputuskan
tentang material bangunan yang digunakan, konstruksi
yang diterapkan serta perkiraan anggaran biaya yang akan
dikeluarkan. Hasil perencanaan ini selanjutnya akan menjadi
panduan bagi pemilik bangunan untuk melanjutkan ke
proses pembangunan.

4.2.Faktor-Faktor Perencanaan Bangunan

Dalam melakukan sebuah perencanaan, ada beberapa faktor


yang mesti diperhitungkan dan dipertimbangkan. Adapun
beberapa faktor tersebut adalah:
1. Pencahayaan
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Cahaya merupakan faktor penting dalam perencanaan


sebuah bangunan. Dengan pencahayaan yang cukup maka
manusia dapat merasa nyaman dalam beraktifitas.
Pencahayaan pada ruang dalam bangunan dapat diperoleh
dari atas (lubang atap) dan / atau dari samping (lubang
dinding). Pelubangan cahaya sangat bervariasi tergantung
dari fungsi dan pemanfaatan dari bangunan yang ada.
Berikut contoh gambar dari pelubangan untuk pencahayaan
pada bagian dalam bangunan.

Umumnya intensitas cahaya matahari memberikan cahaya


yang berlebih pada ruangan. Pemilihan dari material untuk
penutup lubang sumber pencahayaan alami juga harus
diperhitungkan agar tidak menimbulkan efek silau (glare)
bagi penggunan bangunan. Oleh karena itu maka dibuatlah
penghalang yang dapat berupa deck beton, atap tirisisan,
maupun selasar di samping bangunan. Berikut contoh
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

penghalang yang dapat digunakan untuk mereduksi efek


silau akibat cahaya matahari.

Penggunaan selasar untuk mengantisipasi efek silau

Gambar pemasangan sirip beton

Selain sinar cahaya matahari, sumber pencahayaan pada


suatu ruangan juga dapat disiasati dengan menggunakan
sumber cahaya buatan. Secara umum ada empat macam
lampu yaitu:
a. Lampu pijar; merupakan lampu yang dikembangkan
oleh Edison dengan memakai zat arang sebagai
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

filamennya. Suhu lampu saat beroperasi cukup tinggi.


Disamping harganya yang relatif tinggi, lampu ini juga
memiliki efisiensi tinggi dalam mengubah energi listrik
menjadi cahaya. Filamen yang digunakan pada lampu
ini lambat laun akan menguap, berkurang ukurannya
dan berkurang pula cahayanya.

b. Lampu fluoresensi
Lampu tipe ini sering juga dikenal dengan nama lampu
tabung TL (rubular lamp) atau lampu neon. Lampu ini
biasanya digunakan untuk ruangan perkantoran,
supermarket, rumah sakit, pabrik atau perumahan.
Kelebihan dari lampu ini adalah hemat energi listrik dan
tahan lebih lama dibandingkan lampu pijar. Warna yang
dihasilkan oleh lampu ini juga berbagai macam sesuai
dengan kebutuhan.

c. Lampu halogen
Lampu halogen adalah lampu filamen yang berhasil
dikembangkan. Lampu halogen memegang peranan
penting dalam teknik pencahayaan interior dan display.
Kelebihan lampu halogen adalah dapat didim
(digelapkan/ diterangkan). Lampu halogen dapat
digunakan sebagai lampu sorot (floodlight) untuk
penerangan umum.

d. Lampu tekanan tinggi (discharge lamp)


Lampu tipe ini merupakan lampu yang memiliki kualitas
cahaya yang tinggi, masa hidup yang panjang dan
sangat efisien. Jenis lampu ini juga terdiri atas dua
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

macam yaitu lampu metal halide dan lampu sodium.


Warna yang dihasilkan juga bervariasi.

Untuk menentukan sistem penerangan suatu ruangan perlu


dipertimbangkan faktor penerangan yang terkait dengan
ukuran (satuan) dasar teknik pencahayaan. Dalam teknik
pencahayaan, ada empat macam ukuran dasar, yaitu:
a. Arus/ aliran cahaya (); merupakan jumlah cahaya total
yang dipancarkan oleh sebuah sumber cahaya dalam
satu detik. Satuan yang digunakan adalah lumen (lm)
b. Kepadatan cahaya ( I = /W ); merupakan arus cahaya
yang dipancarkan ke satu arah tertentu per satuan sudut
ruangnya. Satuan yang digunakan adalah candela (cd).
c. Tingkat kuat penerangan/ iluminasi (E = /A);
merupakan arus cahaya yang jatuh pada permukaan
sebuah bidang per meter persegi (m2). Satuan yang
digunakan adalah Lux (lx) = lumen/m2.
d. Luminasi (L = I/A) merupakan kepadatan cahaya per
meter persegi (m2) dari satu bidang permukaan yang
dapat terlihat oleh mata. Satuan yang digunakan adalah
cd/m2.

Pada sistem penerangan ruangan terdapat standar kuat


penerangan yang disarankan untuk mencapai kenyamanan
visual bagi pemakainya. Adapun standar tersebut dijelaskan
pada tabel berikut;
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Tabel standar kuat penerangan pada ruangan


Besar kuat
warna cahaya
penerangan
Bangunan Ruangan yang
putih putih putih
dianjurkan
sejuk netral hangat
(Lux)
Perumaha
60 1 1
n Tangga
Serambi depan 60 1 atau 2 1
Ruang makan 120 - 250 1 atau 2 1
Ruang tamu 120 - 250 1
Ruang kerja 120 - 250 1 1
Kamar tidur
120 1
anak
Kamar tifur
250 1 atau 2 1
utama
Kamar mandi 250 1
Dapur 250 1 1
Gudang
60 1 atau 2 1
makanan
Ruang
60 1 atau 2 1
samping
Ruang cuci 250 1 atau 2 1
Biro Kantor dengan
kantor pekerjaan 250 1 atau 2 1
ringan
Ruang rapat 250 1 atau 2 1
Bagian
250 1 atau 2 1
pembukuan
Stenografi 250 1 atau 2 1
Komputer 500 1 atau 2 1
Bagian
1000 1 atau 2
gambar
Ruang biro
1000 1 atau 2
besar
Kerajinan
dan Mengecat
250 2
pertukang dinding dan
an pasang karpet
Pekerjaan glas 1 atau
500 1 atau 2 1 atau 2
mosaik 2
Salon 750
Memotong
kayu,
250
mengasah,
melem
Pengecatan 500 1 atau 2 1 atau
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

2
Penkerjaan
kayu dan 500 2 2
mesin
Industri Pekerjaan
oven, 3 atau
120 3 atau 4 3 atau 4
menuang besi, 4
dll
Ruang mesin 250 3 atau 4
Pembuatan
profil kayu 3 atau
250 3 atau 4 3 atau 4
(tangan/mesin 4
)
Pekerjaan
250 2
mesin
Bagian kontrol
(QC) dan 1000 2
pengukuran
Kerajinan
emas, arloji, 2000 1
dan grafik
Pabrik rokok 500 2
Industri
250 1 atau 2
makanan Pembungkusan
Pekerjaan
500 2
dapur
Dekorasi
750 1
penyortiran
Kontrol warna 1000 1
Sekolahan Ruang kelas,
1 atau
aula dan ruang 250 1 atau 2
2
musik
Lab fisika, 1 atau
500 1 atau 2
kimia 2
Pekerjaan 1 atau
500 1 atau 2
tangan 2
1 atau
500 1 atau 2
Perpustakaan 2
1 atau
500 1 atau 2
Sekolah (SLB) 2
1 atau
500 1 atau 2
PPPK 2
Ruang seminar 1 atau
500 1 atau 2
besar 2
Ruang Ganti pakaian,
samping toilet kamar
mandi, tangga,
60 2
koridor, hall
dengan
pengunjung
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

sedikit
Hall dengan
pengunjung 120 2
banyak
Ruang Pameran,
penjualan, museum,
250 1 1
dan pameran
pameran lukisan
1 atau
500 1 atau 2
Fair hall 2
Gudang 120 3 3
Ruang 1 atau
250 1 atau 2
penjualan 2
1 atau
750 1 atau 2
Supermarket 2
Shopping 1 atau
500 1 atau 2
centre 2
kombinas
1000
Etalase toko i
Hotel dan
tempat Kamar hotel, 120 1
ibadah restoran
Hall, self-
1 atau
service 250 1 atau 2
2
restaurant
1 atau
500 1 atau 2
Dapur hotel 2
1 atau
30 - 120 1 atau 2
Tempat ibadah 2

2. Tata letak ruang dan jalur sirkulasi

Tata letak ruang sangat penting dalam perencanaan


bangunan. Sebuah bangunan mesti disusun atas komposisi
ruangan yang pas dan sesuai dengan fungsi dan tujuan
bangunan. Selain sesuai dengan tujuan serta fungsi
bangunan, tata letak ruang juga mesti memperimbangkan
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

aspek keamanan dari bahaya kebakaran, gempa bumi dan


lain sebagainya.

Menurut fungsinya maka suatu ruangan dapat


diklasifikasikan atas;
a. Ruang publik; merupakan ruangan yang berfungsi
sebagai tempat untuk berinteraksi antara sesama
pengguna bangunan. Ruang publik ini harus didesain
sebagai pusat bangunan. Ruang publik juga mesti
mudah diakses dari berbagai arah. Ruang publik ini
dapat berupa lobby, ruang tunggu, ruang pameran, hall,
ruang tamu, ruang keluarga.

b. Ruang privat; merupakan ruangan yang berfungsi untuk


menjaga kenyamanan dan privacy dari penggunanya.
Ruang privat mesti bisa memberikan perasaan tenang,
nyaman dan aman. Ruang privat biasanya diwujudkan
menjadi kamar tidur, ruang kerja, ruang rapat. Akses
menuju ruang privat terbatas untuk orang-orang
tertentu karena unsur terpenting dari ruang privat
adalah kerahasiaan dan kenyamanan.

c. Ruang service; merupakan ruangan yang berfungsi


untuk menyediakan service bagi pengguna bangunan.
Ruang servis dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang
dapat melayani penggunanya untuk memenuhi
kebutuhan pokoknya. Ruang servis ini diwujudkan
menjadi ruang makan, ruang dapur, kamar mandi dan
wc. Akses menuju ruang servis juga diupayakan agar
mudah dicapai. Biasanya ruang servis akan selalu
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

mendampingi atau berada di sekitar ruang publik.


Namun demikian ruang service juga dapat berfungsi
untuk melengkapi keberadaan ruang privat.

Hubungan antar ruang merupakan faktor penting yang mesti


dipertimbangkan dalam merancang sebuah tata letak ruang
dalam suatu bangunan gedung. Ruang publik mesti mudah
untuk diakses dan dijangkau dari berbagai arah. Sedangkan
ruang privat mesti mampu memberikan privacy,
ketenangan, keamanan dan kenyamanan bagi pengguna.
Selanjutnya ruang service merupakan ruang pelengkap
sebagai pendamping dari dua tipe ruang diatas. Ketiga tipe
ruang ini mesti ditata dengan baik agar fungsi masing-
masingnya menjadi optimal. Ketiga ruangan ini juga mesti
disusun dan dihubungkan dengan suatu jalur sirkulasi yang
baik sehingga pengguna dapat dengan mudah menuju ke
salah satu ruang tanpa harus menggangu fungsi ruang
maupun pengguna lainnya.

Sirkulasi ruangan yang dimaksud dapat berupa sirkulasi


udara, cahaya maupun sirkulasi orang-orang yang
menggunakan bangunan tersebut. Sebuah jalur sirkulasi
yang baik mesti mampu menghubungkan antar ruang tanpa
mengganggu fungsi dari ruang tersebut. Jalur sirkulasi ini
juga menyangkut kepada faktor keamanan bagi pengguna
gedung. Jalur sirkulasi mesti memiliki luas yang cukup untuk
pengguna untuk masuk maupun keluar dalam keadaan-
keadaan darurat seperti gempa bumi maupun kebakaran.
Setiap jalur sirkulasi juga mesti dilengkapi dengan pintu/
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

jalur darurat yang dapat digunakan pada saat-saat keadaan


darurat. Berikut gambar jalur sirkulasi yang ideal bagi
keamanan.

Jika ada satu pintu darurat maka jarak yang harus ditempuh dalam ruang
tidak boleh melebihi 20m. Jika ada dua pintu darurat maka jarak
yang harus ditempuh < 35m. Lebar pintu minimal >1.2m untuk
gedung umum dan >0.9m untuk rumah tinggal

Jika hanya koridor dengan satu tangga darurat, maka jarak yang harus
ditempuh tidak boleh >35m, pada dua tangga darurat 50m dan
lebar pintu minimal 1.2m
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Untuk bangsal yang mampu menampung lebih dari 100 orang


dibutuhkan dua pintu(dan tangga) darurat selebar minimal 1.2m.
Untuk tangga sebaiknya lurus dengan kenaikan <18cm dan
maksimal 15 anak tangga. Lebar tangga pada gedung umum
>1.2m dan pada rumah tinggal >0.9m. Jika tangga melingkar
lebarnya harus >1.5m dan langkah datar terkecil >15cm

Sistim sirkulasi udara pada bangunan juga memiliki peranan


penting dalam faktor keamanan gedung. Pada bangunan
kantor dan pabrik mesti memiliki exhauster (sistem ventilasi
yang menghisap asap dan udara panas dari alam ruang
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

yang mengalami kebakaran dan membuangnya keluar). Bisa


juga digunakan penutup atap (hatch) sebagai pengganti
exhauster.

Ruang pabrik tanpa exhauster (kiri atas) karena penuh oleh asap dapat
mengganggu pemadaman api dan membahayakan penggunanya,
sedangkan pada ruang kanan atas penyebaranluasan asap dapat
dicegah.

3. Iklim

Iklim adalah keadaan hawa dan cuaca (hujan, dsb) pada


suatu daerah. Iklim itu sendiri dapat dibedakan atas iklim
makro (terkait dengan peristiwa metorologis di atmosfer dan
permukaan bumi dalam lingkup luas seperti benua dan
samudra) dan iklim mikro (iklim pada lapisan udara dekat
permukaan bumi dalam lingkup terbatas, seperti ruang-
ruang di dalam bangunan dan ruang luar disekitar bangunan
tidak lebih dari beberapa ratus meter).

Unsur-unsur alam yang menentukan iklim itu sendiri terdiri


atas tiga faktor, yaitu: radiasi matahari, angin dan
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

kelembapan dalam bentuk uap air, hujan, dan salju.


Pengaruh dari masing-masing unsur terhadap bangunan
tergantung pada letak geografis, topografi, ketingian,
keadaan permukaan bumi, dan penghijauan di sekelilingnya.
Iklim dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Keadaan
hawa dan cuaca yang dingin bisa mengakibatkan manusia
merasa kedinginan, bahkan sakit. Sebaliknya, iklim yang
panas juga dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan
termal dalam tubuh manusia. Supaya dapat hidup dengan
baik dan nyaman, suhu tubuh manusia harus dipertahankan
sekitar 37o Celcius. Perubahan suhu tubuh naik 5 o Celcius
atau turun 2o Celcius dari nilai tersebut dapat menyebabkan
kematian.

Berdasarkan pembahasan diatas maka hal yang sangat


penting dalam melakukan suatu perencanaan suatu
bangunan adalah dengan menciptakan pengikliman dalam
gedung yang seimbang. Keseimbangan yang dimaksud
adalah kesimbangan termal dalam gedung. Untuk
menggambarkan keseimbangan termal biasanya digunakan
tiga macam penghitungan keseimbangan, yaitu energi,
massa dan tekanan. Fenomena perpindahan yang bisa
terjadi meliputi difusi (atau konduksi termal), konveksi,
radiasi, dan massa.

Salah satu cara untuk menjaga keseimbangan iklim adalah


dengan menciptakan terjadinya pergerakan udara di dalam
ruang. Dua hal utama yang menyebabkan terjadinya
pergerakan udara di dalam ruang, yaitu; a). Aliran udara
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

dari luar bangunan (baik infiltrasi maupun ventilasi udara


segar) dan b). Aliran udara antar-ruang di dalam bangunan.
Hal lain yang mempengaruhi pergerakan udara di dalam
ruang adalah fenomena stack effect (akibat perbedaan
kerapatan atau kepadatan udara). Udara yang lebih panas
mempunyai kepadatan yang lebih rendah akan bergerak
naik ke atas, sehingga udara yang dingin akan mengisi
tempat yang ditinggalkan.
Cara lain untuk menjaga keseimbangan iklim dalam ruangan
adalah dengan menggunakan material penyekat yang dapat
mereduksi perubahan suhu dari luar bangunan. Material
seperti batu bata, beton dan kayu cukup efektif sebagai
isolator bagi ruangan. Kemampuan bahan untuk menyimpan
panas berbanding lurus dengan kepadatan bahan, faktor
panas spesifik dan volumenya. Fenomena masuknya panas
ke dalam ruang melalui dinding dan atap sering tidak
disadari. Hal ini akan menaikkan suhu udara di dalam ruang
dan mempengaruhi tingkat kenyamanan penghuni.

Keseimbangan iklim dalam ruangan juga dapat dilakukan


dengan melakukan penyegaran udara. Penyegaran udara itu
sendiri terdiri atas dua aspek, yaitu: aspek pendinginan
(mendinginkan udara agar mencapai kondisi suhu tertentu)
dan aspek pengudaraan (mengatur aliran udara dan
kebersihannya/ menggunakan ventilasi). Penyegaran udara
dapat dibedakan atas:
a. Penyegaran udara pasif; mengandalkan hasil desain
bangunan yang menyediakan fasilitas penyegaran
udara di dalam ruang tanpa tindakan operasional
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

manusia maupun peralatan (contoh: pengaturan tata


letak jendela dan ventilasi, penggunaan material sekat/
dinding yang baik mereduksi panas).
b. Penyegaran udara aktif; mengandalkan adanya tindakan
operasional manusia atau peralatan untuk
mendapatkan kenyamanan penghawaan bagi penghuni
(contoh: penggunaan cerobong angin, mesin pendingin
ruangan).

4. Kebisingan

Bunyi adalah sensasi akibat getaran suatu benda yang


menimbulkan gesekan dengan zat disekitarnya yang
diterima oleh telinga. Adapun ilmu yang mempelajari
tentang bunyi, getaran mekanis dengan amplitudo kecil
adalah akustik.

Indra pendengaran pada manusia adalah telinga, secara


umum fisiologi pendengaran adalah sebagai berikut:
Daun telinga sebagai corong berfungsi untuk
mengumpulkan getaran bunyi
Getaran masuk ke lubang telinga, mengakibatkan
getaran pada gendang telinga.
Getaran ini juga akan menggetarkan tulang-tulang
pendengaran.
Selanjutnya tingkap jorong dan rumah siput (koklea)
ikut bergetar, demikian pula dengan cairan limfa di
dalam ruah siput.
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Getaran pada cairan limfa akan merangsang ujung-


ujung syaraf untuk menyampaikan rangsang bunyi
tersebut ke otak.

Oleh sebab itu maka getaran yang terlalu keras dapat


menyobek gendang telinga yang mengakibatkan
pendengaran terganggu.

Gambar tingkat kepekaan telinga terhadap rangsangan

Batasan rasa sakit pada telinga manusiasia terletak pada


130 dB. Pada tingkat kebisingan 180 dB, manusia bisa
meninggal dunia akibat kejutan. Meskipun hampir semua
penyakit panca indra dapat diobati/ dioperasi (kecuali pekak
labang dan tuli), kebisingan dapat juga mengganggu
kemampuan belajar, terutama di bidang bahasa.
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Secara umum ada dua macam sifat bunyi, yaitu;


a. Bunyi yang diinginkan, seperti pada pembicaraan atau
mendengarkan musik. Kondisi ini menuntut sistem
akustik yang baik menyangkut sumber bunyi, media
perambatan dan penerima.
b. Bunyi yang tidak diinginkan seperti bising lalu lintas
atau bising akibat keramaian lingkungan sekitar. Kondisi
ini membutuhkan langkah pengendalian intensitas
bising pada sumbernya atau memindahkan sumber
bising sejauh mungkin dari penerima. Selain itu, dapat
juga dibuat penghalang pada media perambatan serta
perlindungan bising pada penerima.

Agar lebih mudah dipahami mengenai efek transmisi bising


di udara, perhatikan gambar berikut;

Gambar efek transmisi bising terhadap bangunan

Dalam proses perambatannya, bunyi dapat diklasifikasikan atas;


a. Bunyi udara; merupakan bunyi yang perambatannya
melalui media udara. Bunyi udara yang dikehendaki
contohnya adalah nyanyian, suara alat musik,
percakapan dan pidato. Bunyi udara yang tidak
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

dikehendaki contohnya pada bunyi pesawat terbang,


bising lalu lintas kendaraan dan bising lainnya. Untuk
mengantisipasi bunyi udara ini dapat dilakukan dengan
memakai material penyekat yang dapat meredam bunyi
dengan baik. Ruangan mesti dibungkus dengan baik
agar bunyi suara yang tidak diinginkan tidak daat masuk
dan mengakibatkan kebisingan. Berikut gambar contoh
antisipasi kebisingan bunyi udara;

Pemakaian pagar penahan bising berupa pagar, gundukan tanah


atau pagar tanaman dengan kerapatan daun tertentu.

Penataan tata letak pemukiman pada daerah sunyi, dengan


kantong parkir yang dipusatkan diluar, jalur pejalan kaki
menuju ke gedung-gedung dan bundaran di ujung jalan
sebagai desain site plan untuk antisipasi kebisingan.
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

b. Bunyi struktur; merupakan bunyi yang perambatannya


melalui media struktur bangunan sebagai akibat dari
benturan dari benda lain. Contohnya dinding yang
dipalu, getaran mesin pada lantai, getaran pada keran
air dan instalasi lainnya. Untuk mengantisipasi
kebisingan ini dapat dilakukan dengan menggunakan
melenturkan struktur-struktur yang menimbulkan bunyi.
Pada lantai dapat digunakan papan serat kayu untuk
meredam bunyi dan pada instalasi dapat menggunakan
selimut peredam suara serta penggantung dan pengikat
pipa dengan karet. Berikut gambar contoh antisipasi
kebisingan bunyi struktur;

Konstruksi lantai berlapis majemuk pada pelat lantai sebagai


tindakan penanggulangan bunyi stuktur pada struktur lantai

5. Gempa Bumi

Bumi terdiri dari lapisan-lapisan kerak bumi yang terbagi


atas beberapa lempeng-lempeng yang terus bergerak
setiap waktu. Pergerakan lempeng-lempeng tersebut akan
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

mengakibatkan getaran yang merambat pada permukaan


bumi. Getaran terbesar akan sangat terasa pada daerah
pusat gempa, yaitu pada daerah-daerah dimana terjadi
pertemuan antar lempeng. Getaran ini dapat
mengakibatkan kerusakan fatal pada bangunan karena
efek getarannya bersifat dinamis dan dapat
mengakibatkan struktur bangunan bergerak ke segala
arah.

Skala kekuatan gempa bumi ditentukan berdasarkan


gerakan seismik maksimal dengan skala richter.
Sedangkan intensitas merupakan ukuran pengaruh gempa
bumi atas manusia, gedung dan lanskap yang disebut
dengan MMI (Modified Mercalli intensity Scale). Getaran
pada tanah itu sendiri dapat digolongkan atas:
a. Getaran tanah yang merupakan guncangan tunggal yang
terjadi pada keadaan tanah yang keras, dimana
kedalamannya agak kecil (beberapa sentimeter saja).
b. Getaran tanah sedang dengan lama 20-30 detik dan arah
tidak teratur. Getaran tanah berfrekuensi tidak merata
diantara 0.05-6 detik dengan amplitudo lumayan besar.
Getaran ini merupakan jenis yang paling umum (sampai
20 cm).
c. Getaran tanah lambat dengan lama sampai 5 menit, dan
arah agak seragam, terjadi pada tanah agak lunak dengan
amplitudo agak besar (sampai 30 cm).

Pada umumnya suatu bangunan didesain untuk mampu


menahan gaya vertikal saja, sebagai akibat berat sendiri
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

bangunan dan beban-beban lain di atasnya. Sementara itu


pada saat gempa bumi, terjadi percepatan horizontal yang
dapat membahayakan kestabilan bangunan. Struktur
bangunan beton bertulang yang bersifat stabil dan kaku,
sangat rentan dengan pergerakan arah horizontal ini.
Sebaliknya, konstruksi kayu dengan sambungan dan alat
sambungannya yang bersifat lunak dan flexibel dapat
meredam getaran gempa bumi pada konstruksi dan
sambungannya.

Bangunan tahan gempa (ramah gempa) bukanlah suatu


bangunan yang sangat kuat dan tidak akan rusak oleh
gempa, namun suatu bangunan yang dapat bertahan saat
dilanda dengan gempa yang sangat kuat (diatas 8 skala
richter) sehingga pengguna gedung dapat menyelamatkan
diri sebelum bangunan benar-benar runtuh. Adapun
prinsip-prinsip dasar dalam perencanaan bangunan yang
ramah gempa adalah sebagai berikut;
a. Perencanaan gedung harus sederhana dan kompak.
Struktur yang menerima beban dengan bagian bangunan
yang tidak menerima beban harus dianggap sebagai satu
kesatuan yang saling mempengaruhi.
b. Gedung harus ringan, menggunakan material-material
yang ringan karena semakin berat suatu bangunan maka
akan semakin besar gaya horizontal yang bekerja pada
struktur gedung akibat gempa. Konstruksi atap yang berat
dapat membahayakan struktur di bawahnya.
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

c. Struktur harus direncanakan sesederhana mungkin


sehingga jalur gaya vertikal maupun horizontal dapat
dimengerti dengan mudah. Semakin sederhana suatu
struktur maka akan semakin tahan terhadap gempa bumi
kuat yang terjadi.
d. Denah sebaiknya direncanakan agak simetris, berbentuk
segi empat sama sisi atau lingkaran.
e. Struktur vertikal (kolom, shear wall) harus ditempatkan
pada pusat berat gedung sehingga dapat menerima beban
vertikal paling besar. Semakin besar beban vertikal yang
diterima oleh struktur vertikal akan mengakibatkan
struktur menjadi kaku, tidak mudah bergeser akibat beban
horizontal dan tidak mudah berpuntir.
f. Tempat pencapaian vertikal (tangga, lift, shaft atau
tambang pemipaan) sebaiknya diletakkan terpusat pada
inti gedung.
g. Potongan vertikal pada gedung sebaiknya berbentuk segi
empat, ketinggian struktur antar tingkat yang berbeda-
beda akan mengakibatkan konsentrasi tegangan yang
membahayakan kestabilan.
h. Tinggi bangunan sebaiknya tidak melebihi empat kali lebar
gedung.
i. Gedung bertingkat dengan lantai dasar terbuka (toko,
kantor, tempat parkir, dan sebagainya) dianggap sebagai
lantai lunak karena kotak yang berbentuk oleh tingkat di
atasnya akan jatuh pada waktu gempa bumi terjadi.
Sebaiknya lantai dasar tidak terdiri atas kolom atau pelat
dinding sejajar saja.
j. Struktur gedung sebaiknya dipilih monolit (seluruh struktur
konstruksi bangunan menggunakan bahan yang sama
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

dengan kekuatan yang sama) karena bahan yang berbeda


akan memberikan dampak akibat gempa yang berbeda
pula.
k. Pelat dan balok sebaiknya dibuat lebih tebal untuk
menghindari terjadinya getaran vertikal. Balok tidak boleh
lebih lebar daripada tiang tumpuan agar tidak terjadi
tegangan tambahan.
l. Penggunaan bracing pada struktur bangunan dapat
meningkatkan kestabilan gedung.
m. Pondasi bangunan mesti di desain dengan sekuat dan
sesederhana mungkin sehingga tidak akan patah pada
saat bumi. Sebaiknya dipilih tipe pondasi plat lahur beton
bertulang. Pondasi setempat sebaiknya dihindarkan.
n. Reaksi suatu bangunan pada saat gempa bumi tergantung
pada cara pembangunan, bukan pada cara perencanaan.
Maka, pengawasan pada saat pelaksanaan sangatlah
penting untuk menjaga kualitas bangunan. Selain itu
pemeliharaan dan perawatan bangunan dapat
mempengaruhi kestabilan gedung saat gempa bumi.
o. Perubahan pada suatu gedung akibat pembangunan
tambahan dan perubahan harus dilakukan secara cermat
karena dapat mengubah kestabilan gedung terhadap
gempa bumi.

4.3.Konstruksi Bangunan
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Konstruksi bangunan menjadi faktor penting dalam suatu


bangunan. Suatu bangunan yang baik mesti ditopang
dengan kualitas material dan konstruksi yang kokoh. Untuk
itu maka pengetahuan tentang konstruksi juga mesti
memadai agar kualitas bangunan yang sesuai standar dapat
tercapai.

1. Pondasi
Pondasi merupakan struktur yang berfungsi untuk menahan
berat bangunan di atasnya serta menyalurkan beban
tersebut ke taah penahan disamping dan di bawahnya.
Berdasarkan kedalamannya pondasi dibedakan atas pondasi
dalam dan pondasi dangkal. Berikut contoh gambar pondasi:

Gambar detail pondasi batu kali (pondasi dangkal)


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Pondasi batu bata (pondasi dangkal)

Perspektif pondasi batu kali (pondasi dangkal)


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Pondasi sumuran (pondasi dalam)


2. Portal (Balok dan Kolom)
Balok merupakan elemen struktur yang berfungsi untuk
menahan beban diatasnya (beban kuda-kuda atau beban
pelat lantai), dimana selanjutnya beban ini akan disalurkan
ke kolom. Kolom atau tiang merupakan penopang struktur
atas bangunan (atap) berfungsi untuk menahan beban dan
menyalurkannya ke pondasi di bawahnya. Portal mesti
didesain dengan mempertimbangkan berat sendiri (beban
mati), beban hidup serta beban gempa yang bekerja. Untuk
rumah sederhana satu lantai sistem penulangan struktur
tidak terlalu rumit, namun untuk bangunan dua lantai akan
lebih kompleks, seperti pada gambar berikut ini:
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Gambar. Portal kolom beton bertulang


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Gambar detail penampang kolom

Pada struktur bangunan dua lantai terutama balok,


diterapkan sistem penulangan lapangan dan sistem
penulangan tumpuan seperti pada gambar diatas.
Penulangan tumpuan digunakan untuk menahan momen
negatif pada tumpuan dan penulangan lapangan untuk
mengimbangi momen positif pada lapangan (tengah
bentang) dari balok. Sedangkan sengkang berguna untuk
menahan gaya geser yang bekerja pada balok. Untuk pola
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

simbol dan penggambaran portal dapat dilihat pada SNI


beton bertulang.
3. Pelat lantai
Pelat lantai umumnya menggunakan material beton
bertulang, karena lebih kuat, tahan air dan relatif lebih
ekonomis apabila dibandingkan dengan baja, selain itu juga
tidak bising dan tidak panas.

Gambar penggambaran penulangan pelat lantai

Untuk menggambar penulangan pada pelat, digunakan


aturan dan acuan pada SNI Beton Bertulang. Pada daerah
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

lapangan (1/4 bentang dari ujung pelat) penulangan terdiri


atas dua lapis, sedangkan untuk lapangan (pada bagian
tengah bentang) penulangan pelat menjadi satu lapis. Hal ini
mengakibatkan hasil penulangan pelat akan membentuk
kolam. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini;

Gambar perspektif penulangan pelat


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Gambar perspektif penulangan sistem koam pada pelat


4. Kuda-kuda
Kuda-kuda merupakan kostruksi yang berfungsi untuk
menahan beban atap. Beban ini selanjutnya akan disalurkan
ke pada portal (balok dan kolom). Material kuda-kuda dapat
berupa kayu, baja, atau material campuran lainnya seperti
baja ringan (zyncalum).

Untuk kuda-kuda kayu (atap seng) digunakan balok kayu


dengan ukuran 8/12 pada konstruks kuda-kuda dan kayu
6/12 pada gording. Untuk kuda-kuda dengan atap genteng
maka ditambahkan kayu kasau (5/7) dan kayu reng (3/4)
dengan jarak sesuai pada gambar. Untuk lebih jelasnya
perbedaan dari kuda-kuda tersebut perhatikan gambar
berikut;

Gambar kuda-kuda dengan atap seng


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Selain itu juga digunakan angker baja sebagai pengikat


dengan balok, papan router (3/20), papan listplank (3/20)
dan balok apit (6/12).

Gambar detail kuda-kuda dengan atap genteng


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

MERENCANAKAN
5
RUMAH TINGGAL
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Bab ini akan memberikan contoh kasus dari proses perencanaan


rumah tinggal sederhana satu lantai. Semua proses perencanaan
akan mengacu pada pembahasan pada bab 4.

Bapak iman memiliki sebidang tanah dengan ukuran 10 x 17 m.


Berdasarkan hasil survey lapangan dan wawancara dengan bapak
iman maka didapatkan data-data sebagai berikut:
Sketsa kondisi tanah;
daftar kebutuhan ruang:
1 kamar tidur
utama
(plus
kamar mandi)
1 ruang tamu


1 ruang makan
Dapur
1 kamar mandi

Adapun keinginan
bapak imam

adalah sebuah

rumah kecil
dengan
pekarangan yang luas, dengan aliran arsitektur mediteran/
tropis.

Proses awal dalam perencanaan adalah dengan menyusun tata


letak ruang dan jalur sirkulasi.
Berdasarkan pola jalur sirkulasi terlihat pola hubungan antar
ruang serta jalur sirkulasi bagi pengguna rumah. Terlihat jelas
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

hubungan antara ruang public


(ruang tamu, r.keluarga), ruang
privat (kamar tidur) serta
ruang servis (dapur &

k.mandi).


Bapak imam cukup puas
dengan konsep tata ruang

sehingga bisa lanjut ke proses
selajutnya.
5.1. Denah

Untuk membuat denah, langkah awal adalah dengan


mengatur layer berdasarkan tipe garis serta ketebalan garis.
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Selanjutnya dengan membuat gambar denah sesuai dengan


layer yang telah disiapkan. Untuk membuat garis as
bangunan, digunakan layer as, demikain juga dengan garis-
garis yang lain.

Adapun tahap-tahap membuat denah adalah dengan


membuat garis as, kolom, kozen, dinding dan garis-garis
keterangan lainnya. Menu draw yang digunakan dapat
berupa line, rectangle, multiple line arc dan text.
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP



Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Gambar denah rumah


5.2.Potongan

Potongan A-A
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Potongan B-B

5.3.Tampak
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Tampak Depan

Tampak Samping Kanan


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

5.4.Detail Pondasi

Gambar rencana pondasi








Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Gambar detail pondasi


5.5. Detail Kuda-kuda

Gambar perletakan kuda-kuda


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Gambar detail kuda-kuda


5.6.Detail Kozen

Gambar detail kozen pintu dan jendela


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Gambar detail kozen jendela


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Gambar detail pintu lengkung gambar detail pintu


persegi
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

FORMAT DAN PLOT


6
Pada bagian ini akan dibahas tentang cara memformat setingan
pada software AutoCAD. Menu-menu yang tersedia dalam tabs
format diantaranya format layer, text style, dimension style, point
style dan lainnya. Namun demikian tidak semua menu pada tab
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

format akan kita bahas, tetapi hanya menu-menu yang sering


dimanfaatkan dan dibutuhkan untuk membuat gambar teknik.

Pada bab ini, hanya menu format text, dimension dan point. Hal
ini karena menu diatas sangat sering digunakan dalam membuat
gambar teknik. Selain menu format, dibahas juga tentang cara
mencetak (plot) gambar.

6.1.Format Text Style

Gambar menu format text

Menu ini memberikan kemudahan dalam mengatur text


yang digunakan. Pada menu format text style dapat diatur
tipe tulisan (font name), ketinggian text (height), lebar text
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

(width factor) serta effek tambahan dari text. Style dari


gambar dapat ditambahkan dan digunakan sesuai dengan
kebutuhan

6.2.Format Dimension Style

Dimension adalah sebuah fasilitas pada AutoCAD untuk


secara otomatis mengukur suatu objek (baik pandang,
sudut, jari-jari dan lainnya) serta menuliskannya pada
gambar. Pada menu format dimension ini kita dapat
melakukan konfigurasi dari dimension yang kita gunakan
dalam gambar. Tahap awal akan muncul menu berikut:
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Gambar menu dimension style manager

Pada menu ini kita dapat melakukan modifikasi pada styles


dimension yang ada (modify), membuat style baru (new),
membandingkannya (compare) serta menetapkannya
sebagai acuan (set current).

Untuk langkah awal kita coba untuk membuat baru sebuah


dimension style (klik new).

Ubah nama
pada style
baru sesuai
dengan
keinginan,
selanjutnya
continue.

Gambar create dimension style


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Gambar menu pengaturan dimension style

Pada menu ini kita dapat melakukan pengaturan garis,


simbol dan panah yang digunakan, text serta unit yang
digunakan. Pada setingan standar maka scale faktor yang
tercantum adalah 1. Untuk membuat ukuran dari detail
gambar dengan skala 1:25 (diperbesar 4 kali dari gambar
asli) kita cukup mengganti scale factor menjadi 0.25.

Apabila kita ingin melakukan perubahan ukuran pada


dimension style secara keseluruhan (diperbesar atau
diperkecil) secara seragam maka dapat dilakukan dengan
mengganti overall scale pada tab fit.
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Gambar menu modify overall scale

Pada bagian kanan atas terlihat preview dari setingan


dimension yang kita modifikasi untuk memudahkan dalam
melakukan modifikasi. Untuk menu dan fasilitas lainnya
silahkan dicoba dan dipraktekkan sesuai dengan kebutuhan
dalam membuat gambar teknik.

Dengan melakukan dimension style maka gambar dapat


dengan mudah diperbesar dan diperkecil dengan
menggunakan perintah scale. Selanjutnya diukur/ dimension
dengan format yang telah disiapkan. Berikut contoh
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

berbagai macam dimension style yang dipersiapkan dalam


menggambar teknik.

Gambar menu dimension style yang telah disiapkan

6.3.Format Point Style

AutoCAD dapat melakukan


divide (membagi) garis atau
benda, dimana hasil
pembagiannya ditandai
dengan point. Format point
style digunakan untuk
mengatur hasil pembagian
garis dari fasilitas divide
pada AutoCAD.
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Gambar menu format point style


6.4.Plot

Plot atau print merupakan fasilitas pada AutoCAD untuk


mencetak gambar. Adapun cara untuk mencetak gambar
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan model space
dan layout space.

Skala gambar merupakan representasi dari perbandingan


ukuran benda pada gambar dengan ukuran benda
sebenarnya yang dikonversikan dalam suatu perbandingan.
Misalnya skala 1:100 berarti 1 cm di gambar sama dengan
100cm (1m) dalam ukuran sebenarnya. Dalam
menggunakan autocad juga ada skala yang dideklarasikan
yaitu perbandingan dari ukuran benda yang di inputkan
dengan ukuran benda hasil cetakan pada kertas gambar.
Skala dalam menggambar akan mempengaruhi skala yang
digunakan pada jendela plot (cetak).

Secara standar 1 unit pada autocad adalah sama dengan 1


milimeter. Jika 1 unit yang digambarkan dalam autocad ingin
dicetak menjadi 1 cm (10 mm) maka skala yang dipakai
adalah 10:1 (10mm = 1 unit autocad). Jika 100 unit pada
autocad ingin dicetak menjadi 1 cm (10 mm), maka skala
yang digunakan adalah 1:10 (10mm = 100 unit). Untuk lebih
jelasnya perhatikan tabel berikut;
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Ukuran cetak Ukuran input (unit) Skala


1 cm 1 10 : 1
1 cm 100 1 : 10
1 mm 1 1:1

1. Mencetak dari model space

Gambar mencetak gambar dari model space


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Untuk mencetak pada model space maka setingan


ukuran kertas serta legenda gambar dibuat secara
manual. Selanjutnya gambar disusun di dalam kotak
ukuran gambar. Untuk gambar detail maka gambar
ukuran asli diperbesar dan diukur dengan dimension
yang sesuai dan telah di modifikasi. Berikut contoh
penempatan gambar dalam frame ukuran kertas dan
legenda;
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Gambar pengaturan objek untuk mencetak dari model


space
Setelah gambar diatur dan disusun dalam bingkai-
bingkai kertas yang telah disiapkan, maka aktifkan menu
plot (klik file, plot).
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Gambar menu plot

Dari tampilan plot yang muncul, maka langkah-langkah


selanjutnya adalah mendefenisikan (memilih) printer
yang akan digunakan pada Printer/plotter name.
Selanjutnya adalah dengan memilih ukuran kertas (paper
size) dan gambar yang akan di print (plot area). Karena
ukuran kertas telah digambar maka pilihan plot area
yang digunakan adalah window (jendela).

Langkah selanjutnya adalah dengan mengklik ukuran


jendela yang telah dipersiapkan sesuai dengan ukuran
kertas. Penting diingat adalah deklarasi skala yang
digunakan sesuai dengan input ukuran yang kita
gunakan. Jika ingin setingan tersimpan maka apply to
layout agar setingan disimpan dalam file gambar.
Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

2. Mencetak dari layout space

Autocad menyediakan fasilitas cetak standar yang


bernama layout. Pada bagian bawah jendela gambar
tersedia tab model, layout1 dan layout2. Jika kita klik
salah satu tab layout maka akan tampil visualisasi kertas
gambar yang akan dicetak.

Gambar visualisasi layout

Gambar menu page setup manager


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Untuk memudahkan proses penyusunan gambar maka


dibutuhkan menu viewports. Agar menu ini dapat muncul
adalah dengan klik kanan bidang menu layer yang
digunakan dan centang menu yang ingin digunakan.

Gambar menu viewports

Kertas gambar yang tadinya kosong sekarang akan diisi


dengan kotak viewport, tentukan langsung skala dari
gambar pada menu viewport. Selain bentuk viewport
kotak, persegi tak beraturan, viewport juga dapat
berbentuk lingkaran dan segi tiga. Caranya adalah
dengan membuat objeknya terlebih dahulu dan
selanjutnya klik tombol convert object to viewport.

Gambar layout yang telah diisi viewport dan gambar


Aplikasi CAD/Rizka Fauzi Y, S.Pd, ST, M.Kom/FT-UTP

Anda mungkin juga menyukai