Teori-teori
Perkotaan (2)
Danang Priatmodjo
September 2020
Perkembangan Teori Kota
1. Perencanaan kota tertua
Hippodamus of Miletus: Rancangan kota Miletus dan Piraeus
2. Penataan kota pertengahan abad-19
Haussmann: Urban renewal Paris, Cerdà: Expansion Barcelona
3. Pemikiran rancang kota awal abad-20
Ebenezer Howard: Garden City, Tony Garnier: Industrial City,
Le Corbusier: Contemporary City & Radiant City
4. Gerakan rancang kota awal abad-20
Daniel Burnham: City Beautiful Movement
5. Teori-teori perkotaan
Louis Wirth, Gideon Sjoberg, Kevin Lynch, Jane Jacobs,
Christopher Alexander, Aldo Rossi, Ventury-Scott-Brown,
Peter Calthorphe, Gerakan New Urbanism, Smart Growth,
Ciber City, Smart City
Perkembangan Teori Kota
1765 Rev. 1870 Rev. 1969Rev. NOW Rev.
Industri Industri II Industri III Industri IV
1799
1801
1899
1901
1999
2001
1M
SM
Kehidupan kota:
▪ Tergantikannya kontak primer oleh kontak sekunder
▪ Melemahnya ikatan kekerabatan
▪ Menurunnya signifikansi sosial suatu keluarga
▪ Hilangnya hubungan ketetanggaan
▪ Merosotnya solidaritas sosial berbasis tradisi
Menulis buku:
“The Preindustrial City: Past and Present”
(1960)
Gideon Sjoberg
(lahir 1922)
Teori Sjoberg antara lain memuat konsep:
▪ Kota selalu mengalami perubahan dari masa ke masa
▪ Tahapan perkembangan kota:
1) Folk-Preliterate city
2) Feudal city
3) Pre-Industrial city
4) Urban-Industrial city
Folk-Preliterate city
Kota-kota pada masa awal peradaban manusia, sebelum dikenal
tulis-baca
Feudal city
Kota-kota yang berkembang pada Abad
Pertengahan (sekitar abad-11 s/d abad-13)
yang berciri antara lain:
▪ Kota dikelilingi tembok ganda
▪ Pertumbuhan kota stagnan (di dalam
tembok)
▪ Hubungan saling bergantung antara tuan
tanah dan petani
▪ Kelompok tukang papan atas dan
pedagang besar menguasai
pemerintahan kota
Pre-Industrial city
Kota-kota pada masa sebelum ditemukannya
mesin-mesin canggih, yang berciri antara
lain:
▪ Tenaga manusia dan tenaga hewan masih
menjadi basis produksi ekonomi
▪ Tidak ada pemisahan tegas antara fungsi
hunian dan fungsi karya/perdagangan
▪ Para tukang/pengrajin pada umumnya
bekerja di rumah masing-masing
▪ Penduduk dipisahkan berdasarkan
kelas/kasta
▪ Jumlah penduduk kurang dari 100.000 jiwa
▪ Keamanan rendah
▪ Sanitasi buruk
Urban-Industrial city
Kota-kota pada masa setelah berkembangnya
industri dan ditemukannya mesin-mesin
canggih, yang berciri antara lain:
▪ Produktivitas dicapai melalui mesin-mesin
canggih, dengan sumber tenaga dari
bahan bakar fossil dan tenaga atom
▪ Ukuran kota besar, kepadatan penduduk
tinggi, heterogenitas tinggi
▪ Penduduk memiliki berbagai latar
belakang, kepentingan, keahlian, yang
saling bekerja sama
▪ Memiliki pusat-pusat bisnis/komersial
serta pabrik-pabrik
▪ Menarik imigran dari kota/negara lain yang
mencari peruntungan di kota besar
Kevin Lynch
Urban planner, Chicago
Selama 5 tahun meneliti
“mental map” warga kota
Boston, Jersey City, serta
Los Angeles, menghasilkan
teori:
“The Image of the City”
(1960) Kevin Lynch (1918-1984)
“Good City Form” (1981)
edge
Oxford Circus, London Piccadilly Circus, London Times Square, New York
Nodes: Plaza dan loci
Chrysler Building, New York Transamerica Building, San Francisco Gunung Merapi, Jawa Tengah
Parliament Building, London Chinatown Gate, San Francisco Patung Hermes Jembatan Harmoni, Jakarta
“Good City Form” (1981)
Teori ini memuat konsep bagaimana menghadirkan kota yang baik.
Lynch menawarkan 5 kriteria:
▪ Vitality
▪ Sense
▪ Fit
▪ Access
▪ Control
ditambah 2 pilihan kriteria:
▪ Efficiency
▪ Justice
Vitality Sense
Daya dukung lingkungan Peranan wujud dan kualitas dalam
buatan terhadap fungsi-fungsi membentuk persepsi serta identitas
vital, kebutuhan biologis serta lingkungan yang dicapai melalui:
kemampuan manusia • identitas (”sense of place”)
(bagaimana melindungi • kesesuaian tempat dan fungsi
kepentingan eksistensi seluruh • struktur
mahluk hidup) • transparansi
Central Park, New York, berfungsi sebagai Piazza d’Italia, New Orleans, memberi
“paru-paru kota” guna memenuhi identitas bagi kawasan yang penghuni
kebutuhan udara segar bagi penghuni kota mayoritas adalah imigran asal Italia.
yang penuh sesak dengan bangunan tinggi.
Fit Access
Kesesuaian antara tempat dan Daya capai ke orang lain, aktivitas,
pola perilaku secara menyeluruh sumber daya, pelayanan,
informasi, tempat-tempat lain
sumber daya
kegiatan lain
masyarakat
dll.
informasi
Menulis buku:
“The Death and Life of Great
American Cities” (1961)
Jane Jacobs(1916-2006)
“semilattice” “tree”
Natural cities…
Siena Liverpool
Manhattan Kyoto
Artificial cities…
Chandigarh
Levittown Letchworth
Aldo Rossi
Arsitek , Venezia
▪ collective memory
Ketiganya merupakan khasanah budaya kota
yang perlu dilestarikan (terkait dengan
preservasi dan konservasi di suatu kota)
Urban Artifacts
Artefak kota adalah peninggalan masa lalu yang dimiliki oleh
suatu kota, tidak hanya menyangkut elemen-elemen fisik,
namun juga meliputi sejarah, geografi, struktur, dan kaitan
dengan keseluruhan kehidupan kota.
Aqueduct, Roma
Jembatan Kota Intan, contoh artefak kota Jakarta Ngarai Sianok, contoh artefak kota Bukittinggi
Permanences
Permanensi adalah unsur-unsur tetap di sutu kota yang
mampu bertahan dalam kurun waktu yang panjang, selalu
ada dari masa ke masa.
Katedral
Bekas amfiteater Romawi (abad-2 SM) Masjid Cordoba (tahun 987) masih bertahan sebagai
di kota Lucca, Italia, yang berevolusi unsur tetap kota Cordoba, Spanyol, bahkan setelah
menjadi perumahan dan plaza di “dicangkokkan” Katedral di tengahnya pada abad-16.
tengahnya. Bentuk oval plaza (bekas
arena) dan perumahan (bekas tribun)
adalah unsur tetap yang bertahan
selama lebih dari 2000 tahun.
Permanensi
Jakarta: Struktur kawasan Kota Tua (eks Old Batavia) tidak berubah selama 400 tahun
Collective memory
Ingatan kolektif adalah unsur-unsur (terutama visual) di suatu
kota yang memberikan ciri dan membekas dalam ingatan
orang banyak.
Menulis:
“Complexity and Contradiction
in Architecture” (1966)
Bersama Denise Scott Brown dan
Steven Izenour menulis:
“Learning from Las Vegas”
(1972)
Venturi, Brown & Izenour:
“Learning from Las Vegas”
Menulis:
“The Next American Metropolis” (1993)
Peter Calthorpe (b. 1949)